Rabu, 31 Mei 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pada momentum peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan bahwa tahun 2023, prioritas pembangunan akan difokuskan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, utamanya melalui Program Padat Karya dan pemberdayaan UMKM. 

Program Padat Karya dijalankan dengan memanfaatkan aset Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan memprioritaskan para pekerja dari keluarga miskin yang belum bekerja. 

Harapannya produk dari program Padat Karya dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh pemkot, untuk tujuan pembangunan Kota Surabaya. 

Karenanya, hingga hari ini, telah didirikan 34 Rumah Padat Karya di 14 Kecamatan. 

Sampai dengan bulan April 2023, sebanyak 2.822 warga miskin dan pra miskin, telah dilibatkan dalam program Padat Karya, dengan penghasilan tertinggi mencapai Rp 4.463.000 per orang per bulan. 

“Alhamdulillah HJKS ini bagaimana menggalakkan guyub rukun dan gotong royong. Serta bagaimana kita menyelesaikan persoalan bangsa dan permasalahan kota, terkait kemiskinan, pengangguran, kematian ibu dan anak, bayi stunting, gizi buruk itu bagaimana diselesaikan dengan gotong royong. Salah satunya adalah meningkatkan pendapatan lewat Padat Karya,” kata Wali Kota Eri usai gelaran resepsi upacara peringatan HJKS ke-730 di Halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (31/5).

Ia menjelaskan bahwa program Padat Karya binaan Pemkot Surabaya berbentuk Café, Sentra Menjahit, Laundry, Cuci Kendaraan, Perbaikan Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni), Budi Daya Pertanian dan Peternakan, Rumah Maggot hingga Pembuatan Paving menjadi bukti kuat komitmen kita bersama dalam menurunkan persentase warga miskin dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kota Surabaya.

"Sehingga saya berikan contoh untuk merubah nasib. Tadi ada testimoni yang meningkatkan pendapatan yang bekerja lewat Padat Karya, yang awalnya Rp 500 ribu menjadi Rp 4 juta, bahkan penghasilan membuat paving mencapai Rp 5-6 juta, dan itu mereka sendiri yang mengatakan,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya mengundang penerima Program Gamis (Keluarga Miskin), yang kini telah bergabung dengan program Padat Karya. 

Diantaranya, Dewi Munir penjahit UMKM Benang Emas dari Koperasi Sumber Mulia, Syaiful Anas pembuat paving, dan Fitria yang bergabung dalam usaha Toko Kelontong. 

Dalam kesempatan itu, mereka melepaskan diri dari statusnya sebagai kategori Program Gamis dan siap mencopot stiker merah Keluarga Miskin di rumahnya.

Dewi Munir menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri dan Wakil Wali Kota (Wawali) Kota Surabaya Armuji yang telah memberikan banyak peluang pendapatan melalui program Padat Karya. 

Ia tidak menyangka, dengan mengikuti program Padat Karya, kini ia bisa mendapat Rp4 juta lebih per bulannya.

“Alhamdulillah saya bisa terlepas dari data Keluarga Miskin karena ikut program binaan Pemkot Surabaya. Saya berterima kasih kepada Pak Eri dan Pak Armuji karena warga Surabaya diberikan peluang yang begitu banyak, serta selamat ulang tahun untuk Kota Surabaya,” kata Dewi Munir.

Senada dengan itu, Syaiful Anas warga Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari, Surabaya yang mewakili para pembuat paving mengaku bahwa sebelumnya mengikuti program Padat Karya, ia terpaksa menutup usaha warungnya akibat pandemi COVID-19. 

Kini, setelah mengikuti program tersebut, pendapatan yang ia terima mencapai Rp5-6 juta per bulannya.

“Setelah ikut Padat Karya, Alhamdulillah merubah perekonomian dan meningkatnya taraf hidup saya. Semua fasilitas dari Pemkot Surabaya, sekarang penghasilan bisa mencapai Rp5-6 juta per bulan. Terima kasih untuk Pemkot Surabaya dan jajarannya, serta Pak Eri dan Pak Armuji,” kata Syaiful Anas.

Ditemui di lokasi yang sama, Fitria memilih untuk mengelola usaha Toko Kelontong melalui program Padat Karya. Kini pendapatannya mencapai RP 2 juta per bulan. Sebab, sebelumnya hanya mencapai Rp 500 ribu per bulan.

“Alhamdulilah bisa meningkatkan perekonomian keluarga saya. Terima kasih Pak Eri dan Pak Armuji, lewat Toko Kelontong bisa membantu saya keluar dari Keluarga Miskin,” tandas Fitria.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Resepsi upacara peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) Ke-730 berjalan hikmat di halaman Balai Kota, Rabu pagi (31/5). 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji tampak hadir duduk berdampingan mengikuti acara resepsi bersama para tamu undangan lainnya. 

Sebelum Wali Kota Eri sambutan, resepsi upacara  HJKS Ke-730 diawali dengan pembacaan sejarah Kota Surabaya oleh Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono. 

Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan oleh Wali Kota Eri Cahyadi. 

Wali Kota Eri dalam sambutannya mengatakan, di HJKS Ke-730 kali ini mengusung tema Surabaya Hebat. 

Wali Kota Eri menyampaikan, Surabaya Hebat adalah Humanis, Efektif dan Efisien, Berakhlak, Akuntabel, dan Transparan yang mengedepankan visi Gotong Royong Menuju Surabaya Kota Dunia Yang Maju, Humanis, dan Berkelanjutan. 

"Kita berupaya membawa Kota Surabaya sebagai kota yang maju, dengan tetap memanusiakan warganya agar tidak ada satupun masyarakat yang tertinggal maupun terdiskriminasi, dengan tetap mengedepankan komitmen menjaga lingkungan yang berkelanjutan," kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri mengungkapkan, Surabaya menjadi hebat bukan karena wali kota dan wakil wali kotanya. 

Akan tetapi Kota Surabaya menjadi hebat karena gotong royong dan keguyubrukunan warganya. 

"Namun satu hal yang pasti, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak mungkin bisa berjalan sendiri. Untuk itu diperlukan peran serta seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun dan menjaga kota ini," ungkap Wali Kota Eri. 

Tak hanya itu, kota ini menjadi hebat juga karena peran serta Kader Surabaya Hebat (KSH) yang tak kenal lelah dalam melakukan pendataan warga yang membutuhkan bantuan pemkot. 

Dalam kesempatan ini, ia bersama Wakil Wali Kota Armuji turut mengucapkan terima kasih kepada jajarannya di Pemkot Surabaya, Forkopimda, Akademisi, Perusahaan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Awak Media dan seluruh elemen masyarakat. 

"Terima kasih telah menyatukan kekuatan dalam sinergi membangun Kota Surabaya menjadi rumah yang ramah bagi kita semua, maju pembangunannya, serta terjaga kelestarian ekologinya. Sekali lagi saya ucapkan Selamat Hari Jadi Kota Surabaya ke-730. Mari bersama wujudkan Surabaya Hebat," pungkasnya. 

Dalam acara resepsi peringatan HJKS Ke-730, hadir pula tamu undangan dari Konsulat Jenderal dan Konsul Kehormatan Negara-negara sahabat, jajaran Forkopimda Kota Surabaya, Ketua beserta pimpinan dan Anggota DPRD Kota Surabaya, Sekretaris Daerah (Sekda), jajaran di Pemkot Surabaya, Pimpinan Perguruan Tinggi dan Akademisi, Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat, LPMK, RT, dan RW, awak media, dan masih banyak lainnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Taman Kartika di Jalan Tegalsari Surabaya, Selasa (30/5). 

Peresmian itu ditandai dengan bunyi sirine yang dilakukan oleh Wali Kota Eri bersama semua stakeholder yang turut membantu pembangunan taman baru itu. 

Taman Kartika itu berbeda dari biasanya. Pasalnya, di taman ini ada plaza, jogging track, playground, fitnes outdoor, dan juga panggung hiburan. 

Bahkan, taman ini juga dilengkapi dengan UMKM kuliner yang berasal dari keluarga miskin dan juga UMKM sekitar. 

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri bersyukur karena di Tegalsari tepatnya di depan kantor Kodim terdapat taman baru yang bernama Taman Kartika. 

Ia juga menegaskan bahwa diberi nama Taman Kartika bukan karena nama Camat Tegalsari bernama Kartika. 

"Namun, nama Taman Kartika ini disematkan untuk menunjukkan sinergi yang kuat antara Pemkot Surabaya dengan TNI AD atau Kodim. Nama Kartika sendiri diambil dari semboyan TNI AD yaitu Kartika Eka Paksi, yang artinya Kartika itu bintang, eka berarti satu dan pakai berarti burung. Jadi, artinya melambangkan burung gagah perkasa tanpa tanding menjunjung cita-cita tinggi dengan keluhuran nusa dan bangsa serta keprajuritan sejati," kata Wali Kota Eri.

Menurutnya, Taman Kartika ini dibangun berdasarkan kolaborasi dari semua stakeholder. 

Para UMKM yang berjualan di sini sudah dilatih chef profesional dari hotel, lalu rombongnya dibantu oleh BI, peralatan dapur para UMKM nya dibantu oleh Toeng Market dan modal usahanya dibantu oleh Baznas Surabaya. 

"Jadi, Surabaya ini kembali lagi membangun taman hasil kolaborasi dan sinergi dari semua stakeholder di Kota Surabaya. Saya merasa bangga betul menjadi bagian Kota Surabaya, rakyatnya bisa menyatu dan tidak melihat kasta dan derajat, tapi bagaimana menjadi satu kesatuan utuh," katanya. 

Ia juga merasa takjub dengan konsep Taman Kartika yang dinilainya sangat luar biasa. 

Masakannya luar biasa, tempat dan rombongnya luar biasa, peralatannya juga sangat luar biasa. 

"Taman ini sangat cocok untuk anak muda nongkrong. Bisa juga bareng keluarga sambil menikmati makanan yang enak, harga emperan tapi rasa luar biasa. Jadi, jangan lupa ayo datang ke Taman Kartika," ujarnya. 

Oleh karena itu, ia menyampaikan terimakasih banyak kepada semua stakeholder yang telah membantu dan mensupport terbangunnya taman ini. 

Ia yakin tempat tersebut akan menjadi tempat nongkrong dan tempat untuk ekspresi karena nanti juga akan ada penampilan seni di taman ini. 

"Sekali lagi, ini konsepnya luar biasa," tegasnya. 

Selain itu, Wali Kota Eri juga memastikan ke depannya akan ada banyak taman yang akan dibuat di Kota Surabaya. Sebab, sekarang masih banyak lokasi yang bisa dimanfaatkan untuk taman. 

"Mungkin sampai akhir tahun nanti akan ada banyak taman yang lebih besar," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait pelayanan di Balai RW, Selasa (30/5). 

Di lokasi pertama, ia meninjau pengerjaan perbaikan Balai RW 11 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir, Surabaya. 

Wali Kota Eri turun langsung mengajak warga yang menganggur untuk bekerja melalui program padat karya milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Didampingi camat dan lurah, Wali Kota Eri langsung mendatangi kediaman warga di Jalan Wonokusumo Bhakti II/28 Surabaya, yang masuk dalam kategori keluarga miskin (gamis) agar bekerja dan memperoleh peningkatan pendapatan.

Lokasi selanjutnya, Wali Kota Eri meninjau Balai RW 9 Tenggumung Baru Kelurahan Pegirian, Kecamatan Semampir, Surabaya. Dan lokasi terakhir di Balai RW 4 Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Kenjeran, Surabaya. 

Melalui sidak tersebut, ia ingin mengetahui data mengenai keluarga miskin (gamis), pra miskin, balita stunting, anak putus sekolah, pengangguran, titik PJU (Penerangan Jalan Umum), ibu hamil resiko tinggi, genangan, rutilahu, hingga pencocokan data jumlah penduduk (KK).

“Saya mengecek lurah untuk bertanya bagaimana cara penyelesaiannya (pengangguran), seharusnya yang disampaikan itu adalah langsung mengajak bekerja mau atau tidak, dengan penghasilannya sekian. Karena padat karya adalah pekerjaan, tapi mereka dilatih dulu baru bekerja,” kata Wali Kota Eri.

Meski begitu, Wali Kota Eri menyampaikan bahwa layanan Balai RW sudah mulai berjalan. 

Terbukti dari adanya penanggung jawab pelayanan di masing-masing Balai RW. Selain itu, ia juga ingin memastikan progres pengerjaan perbaikan di Balai RW.

“Seperti yang RW 11 Wonokusumo dipindah sementara karena sedang ada renovasi (perbaikan), tapi RW 9 (Pegirian) dan RW 4 (Tanah Merah) sudah bagus, luar biasa Pak RW. Pelayanan juga sudah berjalan semua, tinggal kita sekarang (mendata) berapa (jumlah) keluarga miskin karena kita punya target 3 bulan selesai. Makanya tidak boleh ada stunting lagi di 3 bulan kedepan, terus warga (menganggur) sudah mulai memiliki pendapatan 3 bulan kedepan,” tegasnya. 

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri menjelaskan, dalam waktu dekat, Pemkot Surabaya akan mengajak setiap RW untuk menjual bahan pokok di wilayahnya masing-masing. 

Bahkan, ia telah meminta seluruh lurah untuk melakukan pendataan mengenai kebutuhan pokok yang diperlukan (dihabiskan) oleh setiap keluarga (KK) perbulannya. 

“Akan kita siapkan bahan pokoknya, hasil keuntungannya akan diberikan kepada keluarga miskin dan pra miskin. Sekarang lurah saya minta turun ke bahwa sampai bertanya, butuhnya keluarga ini berapa kg berasnya? minyaknya berapa kg? Sehingga perputaran ekonomi dari kampung itu diawali dari kampung, berputar di kampung, kembali untungnya untuk orang kampung. Dan pemerintah hadir memberikan kepastian barang itu ada dan murah,” jelasnya.

Sementara itu, M. Bahri Anwar (22) beserta sang ibu Alfiah (52), warga Jalan Wonokusumo Bhakti II/28, Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir Surabaya, tidak menyangka rumah mereka dikunjungi langsung oleh Wali Kota Eri Cahyadi. 

Bahkan, tiga dari anggota keluarga langsung diajak bekerja melalui program padat karya oleh Wali Kota Eri Cahyadi. 

Yaitu, M. Bahri Anwar beserta adik lelakinya mendapatkan ajakan untuk bekerja membuat paving, sedangkan Alfiah mendapatkan ajakan pekerjaan sebagai penjahit.

“Bahagia dan senang, saya dan ibu tidak menyangka karena mulai besok (Rabu, 31/5/2023) saya bersama adik diajak Pak Walikota (Eri Cahyadi) untuk bekerja membuat paving, terima kasih Pak Eri,” ujar M. Bahri Anwar.

Senada dengan sang putra, Alfiah juga menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi karena mendapatkan ajakan untuk bekerja dan menambah penghasilan. 

“Saya ditawari menjahit sama Pak Walikota lewat padat karya. Saya senang sekali karena tidak menyangka kalau Pak Walikota datang langsung ke rumah saya, lalu diajak bekerja. Terima kasih Pak Walikota semoga bermanfaat dan barokah untuk keluarga saya,” tandas Alfiah.

Selasa, 30 Mei 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan hasil urban farming yang dikelola warganya bisa mencukupi sekitar 60 persen kebutuhan pangan di Kota Pahlawan. 

Karenanya, sebagai langkah awal, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan neraca komoditi untuk menghitung kebutuhan tersebut.

"Target kita sebenarnya saya ingin sebanyak-banyaknya, tapi target kita 60 persen. Karena itulah saya minta Pak Sekda (Sekretaris Daerah) dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk membuat neraca komoditi dulu," kata Wali Kota Eri di sela kegiatan launching Festival Urban Farming bersama Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani di Alun-alun Balai Pemuda Surabaya, Selasa (30/5/2023).

Melalui neraca komoditi tersebut, Wali Kota Eri menginginkan setiap kebutuhan bahan pangan di masing-masing kampung bisa diketahui. 

Dengan begitu, pihaknya akan bisa menghitung berapa lahan yang harus disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk urban farming.

"Ini yang belum pernah dilakukan di manapun. Karena itu saya harus melihat neraca komoditi dulu, barulah kita sediakan. Karena sekarang banyak yang bisa dipenuhi dari urban farming di Kota Surabaya," katanya.

Wali Kota Eri memaparkan, berdasarkan perhitungannya, saat ini hasil dari urban farming warga masih sekitar 30 persen memenuhi kebutuhan pangan di Surabaya. 

Karenanya, ia pun meminta jajarannya membuat neraca komoditi untuk bisa menghitung seluruh kebutuhan di Kota Surabaya.

"Karena kebutuhan kita besar, Surabaya (ada) restoran, hotel, maka saya ingin membuat neraca komoditi kebutuhan dari semua hotel, rumah makan dan termasuk kebutuhan investor tadi. Dari neraca komoditi tadi maka kita bisa menyediakan lahan-lahan untuk memenuhi kebutuhan ini," paparnya.

Karena menurutnya, sekarang ini produk  urban farming yang dihasilkan kelompok tani di Kota Surabaya mampu menarik banyak investor. 

Terlebih lagi, kata dia, kualitas produk urban farming yang dihasilkan oleh warga itu juga luar biasa.

"Sehingga neraca-neraca komoditi yang dari perusahaan-perusahaan itu, dari investor, rumah makan juga, akan kita college (kumpulkan) untuk kita sediakan lahan-lahan yang lainnya untuk kelompok tani kita," sebutnya.

Di sisi lain, Wali Kota Eri juga memastikan, bahwa Pemkot Surabaya akan terus berkomitmen mengoptimalkan lahan aset yang sebelumnya tidak digunakan. 

Bahkan saat ini, sejumlah aset yang sebelumnya tidur, sudah dijadikan lahan pertanian, perikanan hingga tempat wisata yang dikelola oleh warga.

"Hampir semuanya yang selama ini menjadi lahan tidur, yang tidak dimanfaatkan, ada yang kita jadikan tambak, ada yang kita jadikan tempat wisata dan ada yang kita jadikan lahan pertanian," ujarnya.

Meski demikian, Wali Kota Eri juga mengakui, masih banyak pula lahan aset milik Pemkot Surabaya yang keberadaannya belum optimal. 

Karenanya, ia berkomitmen mengoptimalkan lahan aset yang masih tidur tersebut untuk bisa digunakan urban farming kelompok tani di Surabaya.

"Karena saya yakin betul, dari kelompok tani urban farming ini bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang sangat besar yang dibutuhkan oleh rumah makan, hotel maupun investor," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sidang kasus mafia perijinan di Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Pemkot Surabaya semakin terang benderang bila terdakwa Herry Luther Pattay ini sengaja mencari para pelaku usaha yang kebingungan mengurus atau memperpanjang SIUP Minuman Beralkohol (MB).

Hal ini kembali dibuktikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Surabaya dengan menghadirkan dua saksi pelaku usaha yang merasa tertipu.

Kedua saksi tersebut yakni Wahdini Al Husna dari Elmi dan Otty Heru Rahmanto, HRD Hotel Tunjungan.

Saat bersaksi di ruang sidang Cakra Pengadilan Tipikor Surabaya, saksi Wahdini Al Husna blak-blakan mengaku telah memberi sejumlah uang kepada terdakwa Herry Luther Pattay.

"Saudara yang memberikan atau orang lain," tanya hakim anggota Manambus Pasaribu kepada saksi Wahdini Al Husna, Selasa (30/5).

"Saya," kata saksi Wahdini Al Husna singkat.

Tak puas, atas jawaban yang cukup singkat, hakim anggota Manambus Pasaribu kembali mencecar saksi Wahdini Al Husna.

"Amplop warna apa," tanya hakim anggota Manambus Pasaribu lagi.

"Kurang ingat," jawab saksi Wahdini Al Husna.

Hakim Anggota Manambus Pasaribu juga menanyakan berapa besar jumlah uang yang diberikan kepada terdakwa Herry Luther Pattay.

"Rp10 juta," tegas saksi Wahdini Al Husna.

Saksi Wahdini Al Husna juga menyebut pemberian uang Rp10 juta itu atas perintah atasannya Mia Santoso.

Pemberian tersebut merupakan tanda terima kasih atas bantuan terdakwa Herry Luther Pattay yang membantu proses perijinan SIUP MB yang begitu cepat.

"Katanya atasan, Mia Santoso, uang Rp10 juta itu tanda terima kasih. Membantu proses pengajuan ijin SIUP MB," ungkapnya.

Namun sayangnya lanjut Wahdini Al Husna, SIUP MB yang diberikan terdakwa Herry Luther Pattay palsu.

"Ternyata ijinnya palsu. Tidak terdaftar. Kita diberi tau pihak Elmi bila ada survey dari Disperindag yang mengatakan palsu. Dari Elmi kemudian diberitahu kepada kita PT Narma," paparnya.

Sementara saksi Otty Heru Rahmanto juga mengtakan hal yang sama.

Ketika itu, saksi Otty Heru Rahmanto ingin mengurus SIUP MB untuk hotel Tunjungan ke Siola.

Nah, saat tiba di pelayanan Dinkopdag (Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan) Pemkot Surabaya, ia bertemu dengan terdakwa Herry Luther Pattay.

Dalam pertemuan itu menurut saksi Otty Heru Rahmanto, terdakwa Herry Luther Pattay.l menawarkan jasanya ingin membantu proses perijinan.

"Mau konsultasi. Ketemu terdakwa (Herry Luther Pattay). Ditawari via WhatsApp. Jadi SIUP MB kurang lebih 10 hari," aku saksi Otty Heru Rahmanto.

Ia menambahkan saat penyerahan SIUP MB, terdakwa Herry Luther Pattay meminta imbalan sebesar Rp2 juta serta voucher menginap di hotel tunjungan.

Namun hal tersebut tak diturutinya langsung. Saksi Otty Heru Rahmanto harus melakukan koordinasi dengan GM Hotel Tunjungan Agus Sapto.

Sayangnya oleh pimpinan hotel tersebut, semua permintaan terdakwa Herry Luther Pattay ditolak.

"Saat menyerahkan (SIUP MB), minta uang Rp2 juta dan voucher hotel menginap. Dari pimpinan menyampaikan bila ijin ini gratis. Kenapa harus minta, Iru yang saya sampaikan ke beliau (terdakwa Herry Luther Pattay)," jelasnya.

Pengakuan kedua saksi itu pun ternyata dibenarkan oleh terdakwa Herry Luther Pattay.

"Benar yang mulia," kata terdakwa Herry Luther Pattay menjawab pertanyaan Ketua Majelus Hakim mengakhiri sidang.

Seperti diberitakan tim penyidik Pidsus Kejari menetapkan HLP, eks ASN Dinas Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Surabaya berinisial HLP sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyimpangan pengurusan perijinan minuman beralkohol (Minhol).

Penetapan HLP ini sesuai dengan Surat Perintah Penetapan Tersangka Nomor : KEP-15/M.5.10/Fd.1/12/2022 tanggal 15 Desember 2022.

Usai ditetapkan sebagai tersangka, Tim penyidik Pidsus Kejari Surabaya kemudian melakukan penahanan HLP selama 20 hari di Rutan Kelas 1 Surabaya Cabang Kejati Jatim.

Penahanan HLP ini sesuai dengan Surat Perintah Penahanan Nomor : PRINT-09/M.5.10/Fd.1/12/2022 tanggal 15 Desember 2022.

Kasus yang melilit HLP ini bermula adanya pengaduan masyarakat yang merasa dirugikan oleh oknum Diskopdag Kota Surabaya tersebut.

HLP ini yang menawarkan jasa penerbitan Surat Ijin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP MB) dan meminta sejumlah uang kepada pelaku usaha.



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Festival Urban Farming Tahun 2023 menjadi salah satu rangkaian dalam menyemarakkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730. 

Festival yang digelar sejak tanggal 30 Mei hingga 4 Juni 2023 tersebut, menghadirkan beragam jenis produk urban farming hingga pelatihan atau workshop budidaya pertanian.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang hadir bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Rini Indriyani, membuka gelaran festival di Alun-alun Balai Kota Surabaya, Selasa (30/5). 

Festival Urban Farming ini diikuti sebanyak 135 kelompok tani yang tersebar di 31 kecamatan Surabaya.

Wali Kota Eri menyampaikan, karena keterbatasan lahan di Surabaya, sehingga pihaknya intens menggerakkan urban farming di Kota Pahlawan. 

Bahkan, produk urban farming yang dilakukan kelompok tani di Surabaya ini sudah banyak yang menghasilkan.

"Ada satu di titik yang bahkan di Wonocolo itu sampai tidak cukup lahannya untuk memenuhi kebutuhan. Tapi ada satu titik lainnya yang memang masih pemasarannya bingung," kata Wali Kota Eri usai membuka Festival Urban Farming.

Maka dari itu, ia menyatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) berkomitmen menyatukan seluruh titik urban farming di Kota Pahlawan. 

Sekaligus pula bagaimana menyamakan kualitas produk urban farming di setiap titiknya.

"Karena hari ini beberapa tempat sudah mengajak kita, salah satunya dari Ladang Lima itu meminta kita menyediakan 20-30 ton (ketela pohon). Kemudian dari HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), terkait dengan melon," ungkapnya.

Menurutnya, banyak jenis produk pertanian yang dihasilkan dari para kelompok tani urban farming di Kota Surabaya. 

Terlebih lagi, produk yang dihasilkan dari kelompok tani tersebut juga memiliki kualitas yang bagus.

"Karena hasil (urban farming) yang kita hasilkan bagus, berarti kita semakin tertantang hari ini bagaimana memenuhi kebutuhan - kebutuhan dari yang diberikan (investor) kepada Pemkot Surabaya," katanya.

Oleh sebabnya, Wali Kota Eri menyatakan, bahwa kehadiran investor ke Surabaya tak lepas dari kualitas produk urban farming yang dihasilkan kelompok tani. 

Dengan demikian, maka tugas Pemkot Surabaya sekarang adalah mensupport kelompok tani tersebut untuk bisa menghasilkan apa yang dibutuhkan investor. 

"(Komoditas dominan) ada buah dan sayur, ini yang sangat luar biasa. Seperti selada air, bayam, sejenis itu. Karena hidroponiknya sangat luar biasa," paparnya.

Ia juga meyakini, apabila seluruh warga bisa melakukan tanam yang dimakan dan makan yang ditanam, maka masyarakatnya akan sejahtera. 

Menurutnya, hal tersebut bisa dilakukan melalui pembentukan Kampung Madani. Dimana warga di setiap kampung dapat memenuhi kebutuhan yang disiapkan sendiri oleh masyarakat di sekitarnya.

"Kampung Madani itu adalah bagaimana di kampung itu, di RT/RW itu, bisa memenuhi kebutuhan yang disiapkan oleh warga kampung itu sendiri. Jadi istilahnya, untuk kita, yang memproduksi kita, yang menghasilkan kita, yang menggunakan kita, untungnya pun juga untuk kita," paparnya.

Sementara itu, Kepala DKPP Kota Surabaya, Antiek Sugiharti dalam laporannya menyampaikan, selain bertujuan untuk menyemarakkan HJKS ke-730, festival ini juga digelar sebagai bagian upaya menguatkan ketahanan pangan melalui optimalisasi lahan pekarangan yang ada di Surabaya.

"Rangkaian kegiatan Festival Urban Farming Kota Surabaya Tahun 2023 terdiri dari launching festival yang diikuti 135 kelompok. Kemudian pasar tani gelar produk pertanian sebanyak 30 stand yang terdiri 25 stand kelompok pertanian perkotaan dan 5 stand instansi atau akademisi," kata Antiek.

Selain itu, Antiek menyebut, Festival Urban Farming juga diisi dengan rangkaian workshop pengembangan budidaya tanaman anggrek dan buah melon. 

Tak hanya itu, festival ini disemarakkan pula dengan lomba tanam melon oleh kelompok tani yang diikuti sebanyak 80 peserta.

"Kemudian ada gelaran lomba dan pameran foto instameet pesisir Surabaya yang diikuti oleh 69 peserta. Lalu, ada pameran tanaman hias Surabaya sebanyak 14 stand yang terdiri dari jenis anggrek, kaktus, tillandsia, bonsai dan lain-lain," paparnya.

Tak hanya itu, Antiek menambahkan, bahwa Festival Urban Farming juga disemarakkan dengan gelaran Cat Show Wali Kota Cup VI Tahun 2023. 

Gelaran ini dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2023 di Mal BG Junction Surabaya.

"Juga ada event kontes kucing oleh asosiasi Bungkul Cat Lovers Surabaya dengan jumlah target peserta sekitar 200 orang yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 Juni di BG Junction," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pengadilan Tipikor Surabaya kembali menyidangkan kasus dugaan korupsi dana hibah Pemprov Jatim dengan terdakwa Sahat Tua P Simandjuntak dan ajudannya Rusdi, Selasa (30/5).

Kali ini dengan agenda mendengarkan keterangan saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Adapun saksi yang dihadirkan tersebut berjumlah 4 orang.

Mereka diantaranya Direktur Bina Daerah Kemendagri, Nur Cahya Murni, ASN Pemprov Jatim, Ikmal Putra, Sub Koordinator Bappeda Jatim, Rusmin dan Kabiro Kesra Sekdaprov Jatim, Imam Hidayat.

Diawal permulaan sidang, Hakim anggota Arwana langsung memberondong berbagai pertanyaan kepada Direktur Bina Daerah Kemendagri, Nur Cahya Murni seputar rapat yang digelar di Kemendagri.

Terutama adanya pertemuan antara Pemprov dan seluruh pimpinan DPRD Jatim dengan Kemendagri.

Namun sayangnya, Nur Cahya Murni mengaku tak mengetahuinya sebab saat itu rapat digelar melalui zoom.

"Mendengar waktu absen. Saat itu sangat keras," kata Nur Cahya Murni menjawab pertanyaan halim anggota.

Tak hanya itu, Nur Cahya Murni juga mengaku tak melihat secara detail setiap orang yang mengikuti rapat di Kemendari.

"Tidak kenal semua. Soalnya saat itu pakai masker," jelasnya.

Nur Cahya Murni hanya mengaku bila Pemprov Jatim saat usulah dana hibah Pokir tak menghiraukan saran dari Kemendagri.

Terutama jumlah dana hibah pokir yang melebihi dari kuota yang dianggarkan lewat APBD Jatim.

"Setinggi-tingginya 10 persen. Itu Maksimal lebih banyak. Tidak melebihi. Artinya surat kami tidak diindahakan," pungkasnya.

Seperti diberitakan dalam kasus ini, KPK menjerat Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simandjuntak sebagai tersangka.

Ia diduga menerima suap terkait dana hibah untuk kelompok masyarakat.

Kasus ini terkait dana hibah yang bersumber dari APBD Pemprov Jatim. Dalam tahun anggaran 2020 dan 2021, APBD Pemprov Jatim merealisasikan dana belanja hibah dengan jumlah seluruhnya sekitar Rp7,8 triliun kepada badan, lembaga, organisasi masyarakat yang ada di Jawa Timur.

Praktik suap diduga sudah terjadi untuk dana hibah tahun anggaran 2020 dan 2021.

Sahat yang merupakan politikus Golkar lalu Ajudannya Ruadi kemudian Abdul Hamid dan Ilham Wahyudi diduga kemudian bersepakat untuk praktik tahun anggaran 2022 dan 2023.

Dalam dakwaanya terhadap Abdul Hamid dan Ilham Wahyudi, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Arief Suhermanto mengatakan, uang sebasar Rp39 miliar itu diterima Sahat sebagai kompensasi atas perannya memuluskan proses pencairan dana hibah untuk beberapa Pokmas.

"Dana tersebut diberikan kedua terdakwa pada Sahat agar memberikan jatah alokasi dana hibah pokok-pokok pikiran (Pokir) untuk Tahun Anggaran (TA) 2020 s.d 2022 dan jatah alokasi dana hibah yang akan dianggarkan dari APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2023 sampai dengan 2024 kepada para terdakwa," kata JPU KPK Arief.

Hal yang sama juga dikatakan Majelis Hakim dalam persidangan tersebut, bila Sahat Tua P Simandjuntak mendapat jatah dana hibah sebesar Rp98.003.172.000 untuk 490 Pokmas yang tersebar di Bangkalan, Blitar, Bondowosao, Malang, Mojokerto, Pamekasan, Sampang dan Situbondo.

Pada TA 2021 sebesar Rp66.322.500.000 untuk 377 Pokmas yang tersebar di Bangkalan, Blitar, Bodowoso, Jember, Jombang, Kediri, Lumajang, Magetan, Malang, Pamekasan, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Tuban, dan Tulungangung.

Berikutnya TA 2022 sebesar Rp77.598.394.000 untuk 655 Pokmas yang tersebar di Bangkalan, Bondowoso, Gresik, Jember, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, dan Sumenep.

Sedangkan untuk TA 2023 sebesar Rp28.555.000.000 untuk 151 Pokmas yang tersebar di Bangkalan, Lumajang, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Sampang, dan Sumenep.

Wakil Ketua DPRD Jatim dari Fraksi Partai Golkar, Sahat Tua P Simanjuntak yang disuap Hamid dan Ilham secara ijon sejak proyeksi APBD Tahun Anggaran (TA) 2020 hingga 2023 mengantongi hingga Rp39,5 miliar yang diberikan secara bertahap.

Sahat sebelumnya tercatat sebagai anggota DPRD Jatim periode 2009-2014 dan 2014-2019 mengantongi jatah alokasi hibah pokir hingga Rp270 miliar dari APBD sejak TA 2020 dari total hibah Rp8,2 triliun untuk seluruh anggota DPRD Jatim.

Senin, 29 Mei 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ratusan alat elektronik penunjang digitalisasi kependudukan dari Bank Jatim dan PT Yekape, Senin (29/5). 

Bantuan tersebut diserahkan secara langsung Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman dan Direktur Utama PT Yekape Hermin Rosita kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di halaman kantor Balai Kota. 

Bantuan yang diberikan oleh Bank Jatim diantaranya adalah 120 unit personal komputer senilai Rp 1,2 miliar, dan 154 unit komputer, 3 unit audio visual serta 20 unit printer senilai Rp 785 juta dari PT Yekape. 

Bantuan ini diberikan kepada Pemkot Surabaya sebagai wujud dukungan Bank Jatim dan PT Yekape menunjang pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). 

“Insyaallah pelayanan Dispendukcapil itu harus lebih cepat, termasuk terkait pelayanan administrasi kependudukan (adminduk), baik di balai RW, kelurahan, dan kecamatan,” kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri bersyukur atas bantuan alat penunjang dari Bank Jatim dan PT Yekape yang diberikan kepada pemkot hari ini. 

Dengan adanya bantuan tersebut, ia berharap, percepatan pelayanan publik khususnya adminduk di Kota Surabaya bisa terus dilakukan secara berkelanjutan. 

Tak hanya itu, Wali Kota Eri menambahkan, bantuan CSR yang diberikan Bank Jatim tak hanya berhenti di sini saja. 

Kedepannya, akan ada lagi bantuan untuk menunjang pergerakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Pahlawan. 

“Bagaimana pun UMKM butuh permodalan, dan kami selalu di-support oleh Bank Jatim,” imbuhnya. 

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Bank Jatim Busrul Iman menyampaikan, penyaluran bantuan ini bagian dari kolaborasi dan sinergitas antara Bank Jatim dengan Pemkot Surabaya. 

Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Bank Jatim mendukung digitalisasi pelayanan publik di masing-masing pemerintah daerah.

“Selain 120 komputer untuk pendukung Dispendukcapil Kota Surabaya, ke depannya akan ada pemgembangan lain yang kita sesuaikan dengan program pemkot dan di daerah masing-masing. Semoga ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Jatim, khususnya Surabaya,” Busrul menyampaikan. 

Senada dengan Dirut Bank Jatim Busrul Iman, Dirut PT Yekape Hermin Rosita mengungkapkan, peralatan penunjang yang diberikan kepada Pemkot Surabaya kali ini ternyata banyak membantu dalam pelayanan adminduk. 

Hal itu diketahui setelah peralatan elektronik tersebut diuji coba beberapa waktu lalu. 

“Jadi masyarakat tak perlu datang ke kantor Dispendukcapil untuk mengurus adminduk, ternyata cukup dilakukan di kecamatan dan Balai RW itu juga bisa,” tandasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sangat bersyukur karena di harlahnya Yamatas yang kedua ini sudah banyak membantu keluarga miskin di Kota Surabaya melalui koperasinya. 

Apalagi dibuktikan dengan hadirnya seorang ibu yang diketahui bernama Dewi Munir yang berasal dari Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. 

Dewi Munir adalah penerima Program Gamis (Keluarga Miskin). 

Sejak beberapa bulan lalu, ia bergabung dengan padat karya Sumber Mulia Barokah yang dikelola oleh Pemkot Surabaya bersama Yamatas.

Nah, sejak bergabung dengan padat karya ini, penghasilan keluarganya meningkat. Dulu hanya suami saya yang bekerja dan penghasilannya hanya sekitar Rp300 ribu perminggu. 

Setelah bergabung dengan padat karya ini, sekarang penghasilannya Rp3 juta perminggu.

Makanya Dewi Munir bersama suaminya meminta Wali Kota Eri mencopot stiker merah bertuliskan Keluarga Miskin (Gamis) di rumahnya 

“Sampai tadi beliau mengatakan ingin dicopot stiker keluarga miskinnya, makanya nanti warga yang sudah lepas dari warga miskinnya akan kita undang di Hari Jadi Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri di Sport Center Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Senin (29/5). 

Ia juga mengaku sangat bangga kepada keluarga tersebut karena sudah berhasil lulus dari keluarga miskin atau pra miskin hingga mau mencopot sendiri stiker keluarga miskinnya. 

Bagi Wali Kota Eri, keluarga ini sangat patut dicontoh karena jiwanya sangat luar biasa. 

“Saya berharap ke depan semakin banyak keluarga miskin di Surabaya yang terlepas dari status keluarga miskinnya dengan sentuhan batiniah dan lahiriahnya,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri mentasbihkan ibu Dewi bersama suaminya itu sebagai guru bagi dirinya. 

Sebab, Wali Kota Eri menilai bahwa keluarga mereka ini sudah mengajarkan bagaimana bisa berdiri dengan kekuatannya sendiri, dengan susah payah bekerja dan berusaha demi keluarganya, dan mengajarkan bahwa hidup ini harus terus berusaha karena tangan di atas jauh lebih baik daripada tangan di bawah.

“Makanya mulai saat ini, saya tasbihkan jenengan ini adalah guru saya untuk menciptakan kebaikan dan kekuatan di Kota Surabaya supaya lebih baik lagi ke depannya,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Menjelang Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730 pada 31 Mei 2023 mendatang, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendapatkan kado istimewa di acara Semarak Harlah Yamatas ke-2 yang digelar di Sport Center Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Senin (29/5). 

Dalam acara tersebut, Wali Kota Eri mendapatkan kejutan dari seorang ibu yang berpakaian toga lengkap layaknya seorang wisudawan.

Ibu itu lalu memperkenalkan diri bernama Dewi Munir yang berasal dari Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. 

Di depan Wali Kota Eri dan sejumlah kepala dinas yang hadir dalam acara itu, ia menyampaikan bahwa dirinya dulu adalah penerima Program Gamis (Keluarga Miskin). 

Sejak beberapa bulan lalu, ia bergabung dengan padat karya Sumber Mulia Barokah yang dikelola oleh Pemkot Surabaya bersama Yamatas.

“Sejak bergabung dengan padat karya ini, penghasilan keluarga kami meningkat. Dulu hanya suami saya yang bekerja dan penghasilannya hanya sekitar Rp 300 ribu perminggu. Setelah saya bergabung dengan padat karya ini, alhamdulillah sekarang penghasilan saya bisa Rp 3 juta perminggu, anak saya ada di Unair 2 dan saya juga bisa benahi rumah sendiri dengan mandiri,” kata Dewi disambut riuh tepuk tangan.

Makanya dalam kesempatan itu, ia memohon izin kepada Wali Kota Eri untuk melepaskan diri dari statusnya sebagai Keluarga Miskin. 

Bahkan, ia juga siap mencopot stiker merah bertuliskan Keluarga Miskin di rumahnya.

“Saya sangat berterimakasih atas program padat karyanya kepada Pak Eri dan jajaran Pemkot Surabaya serta dari pihak Yamatas. Besar harapan saya, teman-teman yang masih ikut program gamis, bisa bekerja dan berkarya seperti saya, sehingga bisa lulus juga seperti keluarga kami. Sekali lagi terimakasih banyak,” kata Dewi disambut tepuk tangan yang lebih meriah dari para tamu undangan yang hadir.

Dewi bersama suaminya mengakui keluarganya memang berubah drastis perekonomiannya setelah bergabung dengan program padat karya, khususnya di Koperasi Sumber Mulia Barokah. 

Ia juga mengakui bahwa program padat karya yang dicetuskan Wali Kota Eri ini memang sangat bermanfaat dan sukses mengentas keluarganya dari garis kemiskinan.

“Makanya tadi saya sampaikan siap keluarga dari program gamis, siap mencopot stiker keluarga miskin di rumah dan siap tidak menerima bantuan lagi seperti PKH dan sebagainya itu. Jadi, saya akan fokus di program padat karya ini,” pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) The Smart City Observatory oleh IMD World Competitiveness merilis daftar Smart City Index (SCI) 2023 atau indeks kota pintar di dunia. Dari total 141 kota dari seluruh dunia yang diteliti, tiga kota di Indonesia masuk ke dalam daftar SCI 2023. 

Namun demikian, Kota Surabaya justru tak masuk ke dalam daftar tersebut.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tak mempermasalahkan jika Kota Pahlawan tak masuk daftar Smart City versi IMD World Competitiveness Center. 

Terlebih, pihaknya mengaku selama ini tidak pernah melihat ada tim penilai yang turun menanyakan ke Kota Surabaya.

"Sebenarnya yang kota smart city kalau dari (versi) Kementerian (Kominfo) ada Surabaya, Bandung dan Jakarta. Tapi yang sekarang masuk (versi IMD) Jakarta, Medan dan Makassar. Kita juga tidak tahu yang dinilai apa, juga tidak pernah ada turun untuk menanyakan di sini," kata Wali Kota Eri, Senin (29/5).

Karenanya, Wali Kota Eri tak mempermasalahkan apabila Surabaya tak masuk daftar Smart City versi IMD. 

Sebab baginya, tujuan hidup menjadi wali kota adalah bagaimana bisa membahagiakan warga Surabaya menggunakan digitalisasi.

"Tujuan hidup saya adalah ketika menjadi wali kota bisa membahagiakan warga Kota Surabaya menggunakan digitalisasi. Sehingga memotong mata rantai dan kedua mempercepat pelayanan publik. Itulah tujuan kita," ujarnya.

Maka dari itu, Wali Kota Eri kembali menegaskan, bahwa masuk ke dalam smart city bukanlah tujuan utama dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Sebab, menurutnya, masuk atau tidaknya Surabaya ke dalam daftar smart city juga bisa tergantung dari tim penilai.

"Nanti kalau dikatakan lagi (Surabaya) smart city, ya smart city. Tergantung yang nilai kan, yang nilai mau survei di mana? Mau survei di Surabaya, mau survei di Makassar. Sama saja, Surabaya Bandung juga tidak masuk. Tapi apakah kita harus bertanya kenapa tidak masuk? Tidak. Tapi biarkan itu berjalan dengan sendirinya," tegasnya.

Wali Kota Eri pun berkaca dari daftar pemerintah daerah penerima penghargaan penanganan stunting terbaik di Indonesia. 

Saat itu, Surabaya tidak masuk ke dalam daftar kota terbaik dalam penanganan stunting.

Namun demikian, kata dia, setelah diketahui stunting di Surabaya terendah se-Indonesia, sehingga banyak yang kaget dan datang berbondong-bondong ke Kota Pahlawan. 

"Karena yang penting bukan pengakuan, tapi bisa terang (bermanfaat) buat umat," jelasnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengungkapkan, jika berdasarkan versi penilaian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kota Pahlawan masuk dalam daftar smart city.

"Kementerian Kominfo juga sudah menilai bahwa Surabaya Smart City. Tapi ketika ada dari pihak luar negeri yang menilai kan kita tidak tahu, yang disurvei yang mana, yang mengarahkan ke daerah mana juga kita tidak tahu. Jadi kan tergantung," katanya.

Walaupun begitu, Wali Kota Eri mengaku bangga jika daerah lain bisa masuk dalam daftar smart city versi penilaian luar negeri. 

Baginya, akan lebih baik penyematan smart city tersebut bisa dilakukan ke daerah lain di Indonesia secara bergantian.

"Sehingga menunjukkan Indonesia ini semuanya adalah smart city, sehingga pelayanannya bagus. Jadi saya tidak ingin menunjukkan persaingan. Tapi bagaimana kita bisa saling mensupport satu sama lainnya. Kebanggaan juga ketika Makassar, Medan (masuk daftar smart city), mungkin suatu saat akan kembali lagi ke mana," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pasca diresmikan pada bulan September 2022 lalu, Rumah Anak Prestasi (RAP) terus mencetak talenta-talenta hebat di Kota Surabaya. 

Hasil dari pendampingan dan pelatihan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tersebut, salah satunya ditampilkan dalam gelaran bertajuk puncak Daya Sinergi Airlangga 2023.

Event kolaborasi antara Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) itu menampilkan beragam hasil karya anak-anak hebat RAP. 

Mulai dari pameran lukisan, handicraft, musik, menyanyi, dongeng bahasa isyarat, hingga peragaan busana dari hasil karya jahit anak-anak RAP.

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani yang hadir kala itu mengaku terkesima dengan hasil karya Rumah Anak Prestasi. 

Bahkan, matanya terlihat berkaca-kaca saat melihat langsung sejumlah penampilan dan hasil karya anak-anak hebat di Kota Surabaya.

"Alhamdulillah hari ini luar biasa. Saya kira semua pasti tergerak hatinya melihat anak-anak yang istimewa, anak-anak hebat yang hari ini tampil. Harusnya kita malu pada diri kita sendiri, di kesempurnaan yang kita miliki itu tidak ada apa-apanya dengan apa yang mereka alami," kata Rini Indriyani ditemui usai acara.
 
Menurutnya, meski dengan keterbatasan yang mereka dimiliki, namun hal itu tidak jadi penghalang bagi anak-anak tersebut untuk bisa berprestasi. 

Bahkan, kata dia, keterbatasan itu tidak menjadi penghalang pula bagi mereka untuk mandiri.

"Saya sangat-sangat berterima kasih kepada UNAIR, luar biasa. Sinergi yang luar biasa karena pemerintah tidak mungkin bisa berjalan sendiri," ujar Bunda Rini, sapaan lekat Rini Indriyani

Karena itu, Bunda Rini meyakini, dengan adanya sinergi kuat antara pemerintah dan stakeholder, akan sangat membantu anak-anak istimewa di Surabaya untuk mengembangkan potensinya. 

Apalagi, Pemkot Surabaya telah menyediakan Rumah Anak Prestasi yang menjadi ruang bagi anak-anak untuk mengembangkan bakat kreativitasnya.

"Kami (Pemkot Surabaya) menyediakan sarana di Rumah Anak Prestasi ini untuk menampung anak-anak istimewa, sehingga mereka bisa mengembangkan potensinya," tuturnya.

Ia mengakui, banyak anak di RAP yang memiliki bakat dan potensi pada bidang masing-masing. Salah satunya adalah di bidang menggambar dan melukis. 

Bahkan menurutnya, hasil karya lukisan mereka ini terlihat estetis dan tidak kalah dengan anak-anak normal lainnya.

"Nah, potensi mereka itu bisa dimanfaatkan untuk mereka bisa berkarya. Dan tadi dibantu UNAIR untuk nge-print dan ditempel di bajunya. Ternyata hasilnya keren-keren, dan ini (karya anak-anak) juga sudah dipasarkan masuk ke marketplace," kata Bunda Rini.

Bunda Rini juga mengungkapkan, jika hasil penjualan dari karya anak-anak ini kemudian ditabung dan dikumpulkan sendiri oleh mereka. 

Sehingga diharapkan uang tabungan ini ke depan juga bisa bermanfaat bagi mereka.

"Bagaimana mereka (orang tua) bisa mendampingi anak-anaknya hingga bisa seperti ini bukanlah hal yang mudah. Tapi dengan ketelatenan dan kesabaran, bisa kita lihat hasilnya luar biasa," ucapnya.

Bunda Rini juga menyatakan, bahwa Pemkot Surabaya sangat terbuka untuk memfasilitasi hasil karya Rumah Anak Prestasi. 

Bahkan, kata dia, hasil karya produk mereka bisa ditaruh di Surabaya Kriya Gallery (SKG).

"Kemudian yang pintar melukis tadi bisa bikin pameran di Balai Pemuda. Banyak sebenarnya fasilitas yang kami siapkan untuk warga Surabaya, khususnya anak-anak disabilitas," pungkasnya.

Minggu, 28 Mei 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Persebaya Surabaya berhasil mengalahkan Bali United dengan skor 3-1 dalam laga uji coba bertajuk Surabaya 730 Game di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Minggu (28/5). 

Dalam laga ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyaksikan langsung pertandingan yang sangat luas biasa ini. 

Gol kemenangan Persebaya dicetak oleh Kasim Botan, Muhammad Iqbal, dan Ferdinand Sinaga. 

Sementara Bali United memperkecil kedudukan berkat gol Muhammad Rahmat.

Laga yang digelar dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730 itu sungguh menjadi kado yang luar biasa bagi Kota Pahlawan. 

Pasalnya, para pemain Persebaya bermain apik dalam laga itu.

"Ini kado terindah buat ulang tahun Surabaya, karena Persebaya menjadi pemenangnya dalam Surabaya 730 Game," kata Wali Kota Eri.

Menurutnya, kalau melihat permainannya yang bagus seperti ini, Wali Kota Eri sangat yakin Persebaya Surabaya bisa juara di liga mendatang. 

Apalagi kondisi Persebaya sekarang pemainnya belum lengkap, tapi sudah bisa menyuguhkan permainan yang luar biasa. 

"Permainannya sudah luar biasa, yakino rek Persebaya pasti juara, wani tok," tegasnya. 

Sementara itu, Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso mengaku permainan anak asuhnya itu sudah bagus dan sesuai harapan. 

"Apa yang saya sampaikan ketika preskon saya ingin melihat perkembangan sejauh mana pemain-pemain saya di dalam uji coba ini. Alhamdulilah di pertandingan tadi, anak-anak bermain bagus dan hasilnya pun juga bagus," kata Aji Santoso usai pertandingan.

Aji menegaskan, dalam uji coba lawan Bali United, ia ingin mencari momen untuk meningkatkan kepercayaan diri pemain Persebaya, yang rata-rata didominasi pemain baru.

"Alhamdulillah ini momennya sudah bagus, tinggal ke depan, kita harus lebih kerja keras lagi untuk bisa lebih bagus lagi," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memimpin doa bersama sebelum laga Surabaya 730 Game antara Persebaya Surabaya vs Bali United di Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu (28/5). 

Doa bersama kali ini dikhususkan kepada mantan Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana yang menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit HCOS atau Rumah Sakit Premier Surabaya sekitar pukul 23.17 WIB pada Sabtu (27/5).

Wali Kota Eri langsung menyampaikan innalilahi wa innailaihi rojiun, telah berpulang ke Rahmatullah mantan Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana kemarin tengah malam. 

Ia juga mengajak semua yang hadir dalam laga itu menundukkan kepala sejenak demi mendoakan almarhum. 

"Mari kita tundukkan kepala kita sejenak seraya berdoa supaya almarhum Mas Whisnu di terima di sisi Allah SWT. Alfaatihah...," kata Wali Kota Eri yang disambut gemuruh bacaan surat alfaatihah dari para supporter dan tamu undangan yang hadir di stadion itu. 

Setelah doa bersama itu, kick off pertandingan antara Persebaya Surabaya dengan Bali United pun langsung digelar. 

Terlihat dalam pertandingan itu, seluruh tim Persebaya Surabaya mulai dari official hingga pemain menggunakan pita hitam untuk mengenang dan memberikan penghormatan atas kepergian Whisnu Sakti Buana. 

Sementara itu, Sekretaris Tim Persebaya Ram Surahman mengaku ikut berbela sungkawa atas meninggalnya Whisnu Sakti Buana. 

Mewakili tim, pemain, dan ofisial Persebaya Ram pun mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Mas Whisnu. 

Dia sampaikan juga agar keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran, ketabahan, dan kekuatan.

"Semoga almarhum dilapangkan kuburnya, diampuni segala dosanya, diterima seluruh amal ibadahnya dan diberikan ganjaran surga oleh Allah SWT," kata Cak Ram.

Menurutnya, dalam laga uji coba Persebaya kontra Bali United memang semua tim Persebaya menggunakan pita hitam untuk memberikan penghormatan kepada almarhum. 

Mendiang Whisnu Sakti Buana sendiri adalah mantan Wali Kota Surabaya yang juga pernah menjadi ketua panitia pelaksana (panpel) Persebaya sejak 2004 hingga 2020.

"Semasa hidup almarhum telah banyak membantu kelancaran kegiatan Persebaya. Almarhum juga sempat menjabat Ketua Panpel saat Persebaya menjuarai Liga Indonesia musim 2004. Jadi, keluarga besar Persebaya turut berduka cita yang mendalam atas kepergian beliau. Semoga diterima di sisi-Nya," pungkasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turut berduka cita atas meninggalnya mantan Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana yang menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit HCOS atau Rumah Sakit Premier Surabaya sekitar pukul 23.17 WIB pada Sabtu (27/5). 

Bahkan, Wali Kota Eri juga mengawal langsung jenazah almarhum Whisnu Sakti Buana mulai dari rumah duka, ke masjid untuk dishalatkan hingga dimakamkan di TPU Keputih. 

Sesuai pemakaman, Wali Kota Eri mengatakan, Whisnu Sakti Buana adalah sosok sahabat, saudara, sekaligus seorang guru bagi dirinya. 

Menurutnya, tanpa ada Wakil Wali Kota seperti Whisnu Sakti Buana, Surabaya tidak akan bisa menjadi kota yang seperti saat ini. 

"Saya mendoakan dengan seluruh warga Surabaya, semoga Mas Whisnu Sakti Buana diampuni dari segala dosanya. Diterima semua amal kebajikannya dan diberikan tempat yang paling mulia dari gusti Allah SWT," kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri tak hadir sendiri, tampak pula di kediaman Whisnu Sakti Buana jajaran dari keluarga Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Wali Kota Eri bersama jajarannya berjanji, akan meneruskan kebaikan-kebaikan dan perjuangan yang selama ini dilakukan oleh mantan Wali Kota Surabaya tahun 2021 tersebut. 

"Kami, Pemkot Surabaya dan saya pribadi serta seluruh jajaran bisa meneruskan perjuangan almarhum Whisnu Sakti Buana, bisa meneruskan kebaikan kebaikan yang selama ini ditebar Mas Whisnu Sakti Buana. Baik sebagai ketua DPC PDI Perjuangan maupun sebagai Wakil Wali Kota Surabaya," ujarnya.

Dari kacamata Wali Kota Eri, sosok Whisnu Sakti Buana bukan hanya sosok keluarga dan guru. 

Baginya, Whisnu Sakti Buana sudah dianggap sebagai kakak olehnya. 

"Satu kenangan terindah meskipun beliau menjadi wakil wali kota bermain ke rumah saya. Beliau duduk di teras rumah saya sambil rokokan (merokok) tidak mau diatas kursi, tidak mau di ruang tamu, tapi di teras. Dan sifat beliau tidak pernah berubah sampai beliau menjadi Wali Kota Surabaya," ucapnya sembari mengingat-ingat sosok Whisnu. 

Ia menambahkan, pelajaran yang ia petik selama mengenal sosok Whisnu adalah kerendahan hatinya. 

Di semasa hidupnya, Whisnu tidak pernah memandang derajat maupun jabatannya sebagai wali kota maupun wakil wali kota. 

"Beliau mengutamakan rasa persaudaraan. Itu yang saya ambil hari ini, saya terapkan sebagai Wali Kota Surabaya, karena sampai kapanpun beliau kakak saya, senior saya dan guru saya," imbuhnya. 

Kehilangan yang mendalam sangat dirasakan oleh Wali Kota Eri. Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Surabaya itu masih tak menyangka, kalau salah satu orang panutannya pergi begitu cepat.

"Kaget, dengan kabar Mas Whisnu tadi pagi, sekitar jam 1 dini hari. Kabarnya beliau punya penyakit jantung, mungkin karena itu beliau mengembuskan napas terakhirnya. Tapi sebelumnya sering bertemu bahkan beberapa hari lalu bertemu ketika ada acara, beliau seakan-akan sehat karena itulah beliau disayang sama gusti Allah," tandasnya.


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Car Free Day (CFD) di Jalan Tunjungan Surabaya pada Minggu (28/5) pagi nampak berbeda dari biasa. 

Pasal, kali ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Surabaya menggelar Gebyar Senam Perwosi di Jalan Tunjungan Surabaya. 

Saat itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Perwosi Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi juga sempat mengikuti senam Perwosi itu. 

Bahkan, ia juga sempat menyapa para peserta hingga di ujung selatan. Gebyar Senam Perwosi ini untuk mengawali lomba senam dan voli yang digelar oleh Perwosi.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri mengatakan bahwa Gebyar ini hanya awalan, karena setelah ini akan ada lomba senam Perwosi dan juga lomba voli. 

Ia berharap dengan adanya gebyar dan perlombaan ini maka ke depan warga Surabaya bisa selalu sehat dan kuat. 

"Apalagi ini diikuti oleh ibu-ibu yang luar biasa. Seorang ibu atau seorang perempuan itu adalah kekuatan pilarnya bangsa, terlebih lagi kalau sudah pakai kaos putih dan kerudung merah, tentu sangat menunjukkan semangat NKRI-nya, kata Wali Kota Eri.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri juga mengaku sangat bangga dan bahagia karena ketika dia tiba di Jalan Tunjungan Surabaya, ternyata sudah disambut banyak ibu-ibu yang berpakaian kaos putih dan kerudung merah. 

"Insyaallah senam ini akan membawa berkah bagi kita semuanya," tegasnya. 

Sementara itu, Ketua Perwosi Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi mengatakan bahwa ini adalah program pertama yang digelar bersama dengan Pemkot Surabaya. 

Bahkan, lomba senam Perwosi dan lomba voli ini juga sudah menjadi rangkaian acara dalam Hari Jadi Kota Surabaya ke-730. 

"Jadi, dua lomba ini baik senam dan voli akan digelar pada tanggal 3 dan 4 Juni 2023 serta tanggal 10 dan 11 Juni 2023 serentak di 31 kecamatan se-Surabaya. Insyaallah nanti saya akan datang ke tempat jenengan, tapi mungkin tidak semuanya karena keterbatasan juga," kata dia. 

Menurut Rini, dalam lomba ini setiap kelurahan diminta untuk mengirimkan minimal 1 tim yang terdiri dari 5 orang peserta disertai satu official, sehingga ada 6 orang dalam setiap tim. Sedangkan untuk bola voli, setiap tim terdiri dari 12 peserta dan 3 official, sehingga ada 15 orang setiap tim.

"Selalu semangat ya bunda-bunda dan selalu jaga sportifitas," kata dia. 

Pada kesempatan itu, Rini juga berpesan dan menitip doa kepada ibu-ibu itu. Ia meminta untuk bersama-sama mendoakan Surabaya supaya terhindar dari bala' dan anak-anak Surabaya selalu dijadikan anak yang sehat, cerdas dan berakhlakul karimah. 

"Terima kasih atas supportnya dalam acara ini, mudah-mudahan lancar sampai akhir," pungkasnya. 


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pertama kalinya dalam menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Light Parade atau Parade Lampu, Sabtu (27/5) malam. 

Digelar di sepanjang Jalan Tunjungan menuju ke Alun-Alun Surabaya, warga menyaksikan para peserta maupun pengisi acara berhiaskan gemerlap cahaya lampu.

Dibuka oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, didampingi Ketua Tim Penggerak (TP) Surabaya Rini Indriyani, beserta Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, mereka memulai jalannya parade dengan menaiki sepeda onthel. 

Sambil menyapa warga, mereka juga bergantian berfoto bersama warga di sepanjang rute gelaran parade. 

Dalam rombongan berikutnya, warga dimanjakan dengan penampilan drum band Gita Swara Buana dari Politeknik Penerbangan Surabaya. 

Rombongan selanjutnya adalah penampilan komunitas, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perusahaan, institusi pendidikan tinggi, siswa-siswi pelajar SMP Surabaya, disabilitas, dan ditutup dengan penampilan atraksi fumgsi perlengkapan alat pelindung diri miliki Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya. 

Wali Kota Eri menyampaikan bahwa gelaran Light Parade atau Parade Lampu adalah pertama kali digelar oleh Pemkot Surabaya, dalam menyemarakan HJKS ke-730. 

Apalagi, sebelum pelaksanaan Parade Lampu, warga terlebih dahulu disuguhkan Parade Bunga dan Budaya Surabaya Vaganza yang dimulai dari Tugu Pahlawan hingga Alun-Alun Surabaya.

“Alhamdulilah ini baru pertama kali, antusiasnya warga sangat luar biasa. Bahkan tadi ada Parade Bunga dan Budaya, warga tidak beranjak sama sekali. Dan Parade Lampu malam ini sangat luar biasa tampilannya, sangat banyak jenisnya, sangat banyak macamnya,” kata Wali Kota Eri.

Bagi Wali Kota Eri, hal ini menunjukkan kekuatan dan guyub rukun masyarakat di Kota Pahlawan karena ikut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan HJKS ke-730. 

“Ini menunjukkan bahwa banyak warga Surabaya mengikuti dan berpartisipasi. Ini adalah kekuatan masyarakat dan kekuatan guyub rukunnya. Semoga kekuatan ini bisa dijaga terus, karena saya yakin Parade Bunga dan Budaya serta Parade Lampu hari ini menguatkan persaudaran warga Surabaya,” ujarnya.

Ia menjelaskan, melalui kegiatan tersebut, menjadi salah satu ruang kreatifitas yang disediakan Pemkot Surabaya untuk mewadahi talenta para peserta parade. 

Khususnya para pelajar SMP dan disabilitas yang mengikuti Parade Lampu kali ini. 

“Ini adalah milik warga Surabaya, sehingga yang tampil di sana ada SMP, juga disabilitas karena mereka memiliki ruang untuk menunjukkan kemampuannya dan kreasinya. InsyaAllah setelah kegiatan ini akan kita buka ruang-ruang sebanyak mungkin untuk terus menampilkan talenta-talenta anak muda di Kota Surabaya,” jelasnya. 

Sebab, menurutnya, para Generasi Z (Gen Z) adalah calon pemimpin bangsa dimasa depan. Karenanya, ia mendukung para Gen Z untuk menampilkan dan mengeluarkan bakat, serta kemampuannya. 

“Karena Gen Z ini yang akan menjadi pemimpin di kemudian hari di Kota Surabaya. Karena itulah anak-anak Gen Z harus berani menampilkan dan mengeluarkan semua kelebihannya. Maka saya berterima kasih untuk semua yang telah berpartisipasi, karena njenengan (anda) luar biasa,” pungkasnya.

Sabtu, 27 Mei 2023


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Gelaran Surabaya Vaganza atau Parade Bunga dan Budaya berlangsung tertib dan meriah, Sabtu (27/5) sore. 

Sebagai agenda rutin tahunan dalam menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berniat memperluas jangkauan pariwisata di tingkat nasional hingga internasional.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan, bahwa Pemkot Surabaya telah mendaftarkan Surabaya Vaganza ke dalam Kalender Event Nasional (KEN) tahun 2024 milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.

“Ini sudah kita daftarkan masuk KEN, InsyaAllah di tahun depan ada dua ya, Parade Bunga dan Rujak Uleg yang akan masuk di sana. Salah satunya dilihat dari ketertibannya, apakah warga tertib atau tidak? Sehingga tidak mengganggu jalannya parade bunga, nanti juga ada tim penilaiannya dari sana,” kata Wali Kota Eri.

Meski begitu, Wali Kota Eri mengaku bangga dan mengapresiasi warga yang menyaksikan gelaran Parade Bunga dan Budaya. 

Sebab, warga menyaksikan dengan tertib dan aman, melalui barikade pembatas di sepanjang rute parade. 

Hal ini dilakukan agar penonton tidak terkena atribut peserta parade.

“Alhamdulillah parade budaya hari ini berjalan lancar, antusias masyarakat sangat luar biasa. Bahkan mulai sore sampai malam ini tidak beranjak dari tempatnya, tertib. Memang sebetulnya dari dulu tertib dan guyub rukun, mulai dari ujung Tugu Pahlawan sampai di Balai Pemuda sangat rapi dan sangat tertib. Matur nuwun warga Surabaya karena ini adalah untuk menyambut ulang tahun Surabaya ke-730,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi dari gelaran Surabaya Vaganza tahun sebelumnya, tidak sedikit penonton parade yang berlarian menuju ke tengah jalannya parade. 

Karenanya pada tahun 2023 ini, Pemkot Surabaya berupaya memberikan penjagaan ketat bagi penonton dan peserta parade.

“Yang pasti ini untuk warga Surabaya, bisa nyaman, seperti tadi tenang. Tidak ada kejadian orang nyebrang (hampir) ketabrak peserta parade atau mobil parade. Kalau dulu kan hampir ketabrak mobil parade bunga. Sekarang sudah tidak ada, Alhamdulilah,” jelasnya.

Tak hanya itu saja, Wali Kota Eri Cahyadi juga mengaku kagum dengan para peserta maupun pengisi acara Surabaya. 

Bahkan, seluruh elemen masyarakat ikut memeriahkan gelaran tersebut. Mulai dari para pengusaha, instansi, hingga perwakilan suku di Kota Surabaya.

“Pengisi acaranya juga luar biasa, saya juga matur nuwun (terima kasih) untuk semuanya yang ikut dalam parade bunga ini. Ada pengusaha, bank, hingga para suku yang ada di Surabaya. Banyaklah tadi yang dari luar Jawa. Ini menunjukkan antusiasnya bukan dari Kota Surabaya lagi tetapi dari luar Kota Surabaya juga,” terangnya.

Sebab, menurutnya, penampilan para peserta Parade Bunga dan Budaya sangat totalitas dan luar biasa. “Terima kasih untuk semuanya, terima kasih untuk kado yang terindah buat Kota Surabaya,” pungkasnya.

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive