Pages - Menu

Pages - Menu

Kamis, 25 Mei 2023

H Abdul Wahab Azar Bacaleg DPR RI Partai Demokrat Dapil IX, Siap Gulirkan Tiga Program Unggulan di Dapil


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ada banyak cara dilakukan untuk mengabdi pada daerah tempat ia dibesarkan. Salah satunya lewat jalur politik melalui mekanisme Pemilihan Umum.

H. Abdul Wahid Azar, SH, yang merupakan seorang pengusaha Vendor Perbankan dan Founder Job Portal lisensi Kemenaker RI ini  memilih untuk masuk dalam kontestasi Pemilihan Calon Anggota DPR RI tahun 2024 mendatang. 

Abdul Wahid yang masa remaja dan sekolahnya dihabiskan diwilayah Bojonegoro Jawa Timur ini memilih berlabuh ke Partai Demokrat.

Dalam rangka memberikan sumbangsih pada daerah yang telah membesarkannya ini, Abdul Wahid memutuskan untuk maju dalam kontestasi Pemilu 2024 sebagai Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) DPR RI dari Partai Demokrat untuk Daerah Pemilihan (Dapil) IX Jawa Timur yakni Bojonegoro dan Tuban.

Memiliki latar belakang pengusaha dan sudah malang melintang dalam sejumlah bidang bisnis, Abdul Wahid memprioriskan pada menetapkan tiga program unggulan di daerah pemilihannya sebagai fokus kerja yang akan ia realisasikan jika terpilih sebagai legislator nantinya. 

Ketiga bidang itu adalah masalah penggangguran, kesejahteraan petani melalui peningkatan pendapatan dan pengurangan angka stunting di wilayah Bojonegoro dan Tuban.

“Dilapangan saya banyak mendapat aspirasi dan data dari masyarakat khususnya yang ada di dapil Jatim IX ini terkait apa-apa saja yang menjadi atensi dan kebutuhan mendesak masyarakat di wilayah ini. Saya akan berupaya semaksimal mungkin untuk membangun bangsa bersama mitra-mitra terkait khususnya, dan mitra lintas komisi secara umum nantinya disesuaikan dengan kebutuhan mendesak yang ada di lapangan,” ujar Abdul Wahid saat melakukan kunjungan di Kawasan Tuban dan Kabupaten Bojonegoro, Kamis (25/5).

Abdul Wahid menambahkan berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS RI), di tahun 2022 angka pengangguran terbuka di Kabupaten Bojonegoro mencapai 34.414 orang.

Sedangkan angka pengangguran terbuka di Kabupaten Tuban mencapai 31.879 orang. Hal ini berpotensi bertambah setiap tahunnya jika penyerapan tenaga kerja di kedua wilayah tersebut sedikit. 

Padahal, bacaleg yang juga Bendahara Umum Ikatan Persaudaran Haji Indonesia (IPHI) ini melihat potensi kedua daerah tersebut sangat besar dan dapat dikembangkan untuk penyerapan tenaga kerja local.

"Kami akan berusaha agar Para lulusan SMK bisa juga disalurkan ke industry dalam negeri juga dapat  bekerja ke luar negeri dengan biaya yang ringan, dengan harapan selesai bekerja di di luar negeri dapat menjadi UKM-UKM muda yang potensial," harapnya.

"Saatnya generasi milenal menjadi duta duta pekerja dunia, dan dapat meraih kesempatan Beasiswa Luar negeri dengan biaya murah,” tambah Abdul Wahid. 

Disamping bidang tenaga kerja, Abdul Wahid juga memprioritaskan sejumlah program untuk kesejahteraan petani dan peningkatan gizi masyarakat, sehingga angka stunting bisa ditekan rendah.

Salah satu bentuk perhatiannya kepada kesejahteraan petani adalah melalui pembuatan Aplikasi pertanian Pola Biofarm untuk gabungan pertanian, perikanan dan peternakan. 

Dengan adanya penemuan hasil teknologi yang sudah diteliti oleh peneliti pertanian sejumlah perguruan tinggi ini, nantinya biaya yang dikeluarkan petani akan jauh lebih murah ketimbang membeli pakan pabrikan. 

Selain itu, penggunaan pupuk cair multifungsi Biofarm ini hasilnya tidak saja mampu meningkatkan kualitas dan produksi (hasil panen), tetapi juga mampu menyehatkan tanaman dan mengembalikan kesuburan tanah. 

“Diharapkan kalau nanti wilayah pertaniannya subur dan hasil produksi pertaniannya meningkat dan berkualitas, maka akan berdampak pada turunnya angka gizi buruk atau stunting di dua daerah (Bojonegoro dan Tuban) itu,” papar Abdul Wahid dengan nada penuh optimis.

Tentunya, semua program unggulan yang akan digulirkannya nanti akan dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah dan seluruh stakeholder sehingga bisa sinergi dan berdampak langsung pada masyarakat Bojonegoro dan Tuban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar