KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya meminta maaf atas terjadinya kebocoran pipa di kawasan Jalan Kertajaya pukul 04.30 WIB, Rabu (14/6).
Akibat kebocoran itu, sejumlah wilayah di sekitar Jalan Kertajaya tak bisa menggunakan air PDAM hingga sore tadi.
Direktur Operasional PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Nanang Widyatmoko mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat atas terjadinya kebocoran pipa yang terjadi pada pagi dini hari tadi di kawasan Jalan Kertajaya.
Tak hanya itu, Nanang juga mengatakan maaf kepada pengendara yang tidak dapat melintas di Jalan Kertajaya sejak pagi hingga sore hari.
“Mohon maaf atas terjadinya kebocoran pipa PDAM berdiameter 400 meter di Jalan Kertajaya Gang 6 yang mengarah viaduct Gubeng. Mohon maaf juga atas terhambatnya lalu lintas di sekitar Kertajaya,” ucap Nanang, Rabu (14/6).
Nanang menjelaskan, penyebab kebocoran yang terjadi kali ini akibat usia pipa yang sudah tua.
Tak hanya itu, pipa lama tersebut posisinya menumpuk dengan pipa PDAM yang berukuran diameter 600 meter.
“Nah, pipa yang bocor itu posisinya berada di atas pipa yang berukuran 600. Jadi crossing numpuk gitu, jadi juga dikarenakan usia pipa, jenis pipanya juga sudah kami ganti yang kualitasnya lebih baik. Pukul 05.00 WIB langsung kami tangani,” kata Nanang.
Nanang mengungkapkan, progres pengerjaan pipa PDAM yang bocor sepanjang 8 meter itu, saat ini sudah selesai dilakukan pemasangan pipa baru.
Pemasangan pipa baru telah selesai dilakukan sekitar pukul 16.30 WIB. Kemudian, dilanjutkan proses pengurukan tanah setelah itu dapat dilakukan normalisasi air dengan durasi 1 - 2 jam.
Sementara itu, yang terdampak proses pengerjaan pipa bocor tersebut diantaranya warga yang tinggal di kawasan Jalan Kertajaya, Jalan Pucang Anom, Jalan Bratang, Jalan Bratang Binangun, Jalan Krukah, dan sebagainya.
Akibat hal tersebut, PDAM Surya Sembada bergerak cepat mengalirkan air menggunakan armada truk tangki berkapasitas 4000 liter ke titik-titik yang terdampak insiden ini.
“Insyaallah air sudah mulai normal setelah magrib. Kami menyarankan kepada warga yang terdampak untuk tidak menggunakan air pada saat proses normalisasi, sebab air akan keruh. Harap dimaklumi, karena setelah pengerjaan pasti air akan ada sedikit bercampur lumpur atau pasir. Kami meminta tolong untuk dibuang terlebih dahulu sebelum menggunakan airnya,” tuturnya.
Nanang menambahkan, kejadian ini tentunya menjadi bahan evaluasi bagi PDAM Surya Sembada agar lebih baik dalam melayani warga Kota Surabaya ke depannya.
Agar tidak terjadi lagi insiden serupa, PDAM Surya Sembada berupaya melakukan peremajaan pipa yang lama menjadi baru.
Pipa yang diperbaiki sepanjang 150 kilometer. Untuk saat ini, proses pengerjaan pipa baru itu sudah dilakukan sekitar 28 persen.
“Misal, pipa ini sudah lama atau sudah sejak zaman Belanda, bahkan menumpuk, itu akan kami rehab. Atau karena air nggak keluar akibat sedimennya terlalu tinggi itu juga diganti. Dipastikan, semua warga Surabaya akan kebagian rehab pipa PDAM, karena kami melakukannya secara bertahap,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar