KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengajak para peserta Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) Tahun 2023 mengunjungi destinasi wisata heritage di Kota Pahlawan, Senin (17/7).
Visit Tour bagi para peserta SCCIFAF 2023 adalah mengunjungi Monumen Tugu Pahlawan, Museum Sepuluh Nopember, Museum Bank Indonesia, Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Kepanjen, dan Surabaya Kriya Gallery (SKG).
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan bahwa kegiatan visit tour adalah untuk mengenalkan beragam destinasi wisata heritage yang ada di Kota Pahlawan.
“Terutama wisata heritage di bangunan-bangun bersejarah. Visit tour lagi akan digelar pada Rabu (19/7) ke Kenjeran,” kata Wiwiek.
Setelah berkeliling di berbagai bangunan bersejarah di Kota Pahlawan, para peserta SCCIFAF 2023 atau yang dikenal sebagai peserta Surabaya Cross Culture, juga diajak berkunjung di pusat oleh-oleh milik Pemkot Surabaya.
Yakni di SKG Siola yang menyediakan segudang produk UMKM khas Kota Surabaya.
“Shopping (belanja) ramai, mereka berbelanja aneka produk UMKM. Hal ini juga menjadi salah satu upaya untuk memperkenalkan produk UMKM Surabaya,” ujarnya.
Melalui kegiatan tersebut, Wiwiek lantas menjelaskan, selain melakukan pertukaran budaya, para peserta Surabaya Cross Culture 2023 bisa mengenal beragam destinasi wisata di Kota Pahlawan.
“Dengan berkunjung ke Surabaya otomatis mereka menjadi wisatawan yang masuk ke Kota Surabaya. Sehingga diharapkan ketika mereka kembali bisa membawa kesan yang utuh tentang Kota Surabaya,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Wiwiek berharap, ketika nantinya mereka berkunjung kembali ke Kota Pahlawan, mereka bisa mengunjungi berbagai destinasi wisata yang ada di Kota Surabaya.
“Bukan cuma budayanya yang menarik tetapi destinasi wisata yang bisa dikunjungi suatu ketika jika mereka datang lagi kesini,” kata dia.
Wiwiek menambahkan, untuk jadwal perhelatan SCCIFAF pada 18 Juli 2023, Pemkot Surabaya menggelar Workshop Seni bagi masyarakat.
Kegiatan dimulai pukul 09.00-14.00 WIB di Gedung Barat Balai Budaya dan di Gedung Balai Budaya, Komplek Alun-Alun Surabaya.
“Tujuan digelarnya Workshop Seni adalah untuk memperkenalkan seni dan budaya. Yakni memperkenalkan seni tari, alat musik, hingga pakaian daerah kepada masyarakat,” terangnya.
Selanjutnya, pada pukul 18.30-22.00 WIB, masyarakat juga bisa menyaksikan Art Performance (tampilan seni) dari para peserta Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival yang berlokasi di Sentra Kuliner G-Walk Citra Raya Surabaya.
“Jadwal kegiatan selanjutnya, pada 19 Juli 2023, seluruh peserta Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival 2023 akan mengikuti Visit Tour mulai pukul 08.00-11.00 WIB. Mereka akan diajak berkeliling mengunjungi Mangrove Gunung Anyar dan Taman Suroboyo,” imbuhnya.
Setelah itu, para peserta lintas budaya akan diajak untuk menikmati suasana di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran Surabaya.
Seusai visit tour, pukul 19.00 WIB, para peserta Surabaya Cross Culture akan dibagi menjadi dua grup untuk menyuguhkan Art Performance di Ciputra World dan Royal Plaza Surabaya.
“Sedangkan untuk penutupan Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival pada 20 Juli 2023, kegiatan akan ditutup dengan Culture Night di Halaman Balai Kota Surabaya pada pukul 19.00 WIB,” tandasnya.
Sebagai diketahui, gelaran Surabaya Cross Culture diikuti 8 negara dan 9 daerah di Indonesia.
8 negara itu adalah Yunani, India, Korea Selatan, Mexico, Filipina, Sri Lanka, Uzbekistan, dan Prancis.
Sedangkan 9 daerah di Indonesia itu adalah dari Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Mengwi (Bali), Kendari (Sulawesi Tenggara), Flores (NTT), DKI Jakarta, Banjarmasin (Kalimantan Barat), Bone (Sulawesi Selatan), Polewali Mandar (Sulawesi Barat), Kota Surabaya, dan Mojokerto (Jawa Timur).
Kegiatan tersebut dimulai pada 16 Juli 2023 dengan digelarnya Parade Deville (Culture Parade) di sepanjang Jalan Tunjungan menuju Balai Kota Surabaya, mulai pukul 08.00-10.00 WIB. Semua peserta Surabaya Cross Culture mengikuti Parade Deville.
Sampai di Halaman Balai Kota Surabaya, para peserta Surabaya Cross Culture menyaksikan Festival Remo Yosakoi yang merupakan rangkaian perayaan ke-25 tahun hubungan kerjasama sister city antara Kota Surabaya dan Kota Kochi Jepang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar