KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tidak mudah untuk mengenali satu per satu caleg lantaran jumlahnya yang begitu banyak.
Oleh karenanya, untuk mempermudah pencermatan, pemilih bisa mulai mengenali calon legislatif (Caleg) yang dirasa sejalan dengan aspirasi politik pemilih secara pribadi.
Sedangkan untuk mengetahui aspirasi politik secara pribadi, pemilih bisa mengidentifikasi hal yang menjadi kebutuhan pribadi dan masyarakat dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.
"Untuk menjadi pemilih yang baik, yang lebih rasional, ya kita harus memahami dulu apa yang menjadi kebutuhan kita dan kebutuhan masyarakat sekitar kita dulu," kata Ketua RT 1/RW 10 Demak Jaya, Surabaya, Triworo saat tasyakuran pembubaran panitya 17 Agustusan dan juara umum lomba kebersihan, Sabtu (9/9).
Setelahnya, pemilih dapat mencermati program dan gagasan yang ditawarkan oleh caleg.
Langkah tersebut harus diimbangi dengan pengamatan rekam jejak caleg tersebut.
Jangan sampai, program yang ditawarkan hanya berupa janji tanpa adanya realisasi.
“Kadang-kadang kan para calon itu bisa saja menyusun janji-janji manis. Teks-teks yang indah, tetapi ternyata tidak punya kredibilitas dan rekam jejak untuk direalisasikan,” ujar Ketua RT yang kampungnya dikenal sebagai 'kampung friendly'.
Di hadapan sekitar 100 lebih warganya, Triworo menyatakan bahwa baru kali ini kampungnya didatangi caleg DPR-RI secara langsung.
"Kampung ini sudah familiar dengan Mbokde Agustin Poliana (Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur) dan Cak Budi Leksono (Anggota DPRD Kota Surabaya). Maka kami senang menerima kedatangan Pak Zaelani, sudah kami anggap sebagai saudara sendiri. Bapak Calon DPR-RI bisa hadir dikampung kami, maka seluruh warga kami siap mendukung dan memenangkan Pak Zaelani," jelas Triworo berapi-api sembari mengacungkan 4 jari bersama seluruh warga yang hadir malam itu.
Pada kesempatan tersebut, warga RT 1/RW 10 Demak Jaya Surabaya menyampaikan ucapan terima kasih atas tambahan hadiah dari B. Zaelani, SE berupa seperangkat sound system ukuran menengah dikarenakan berhasil menyabet juara umum dalam lomba kebersihan.
Dalam sistem pemilihan umum (pemilu) di Indonesia terutama untuk pencalonan anggota legislatif baik itu DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, otoritas penuh untuk pencalonan anggota legislatif itu seratus persen ada di keputusan politik.
Jadi, partai politiklah yang mempunyai kewenangan penuh untuk menentukan apakah seorang calon anggota legislatif itu dapat dicalonkan atau tidak.
"Saya ditugaskan oleh partai pimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri, untuk dicalonkan sebagai calon legislatif di DPR-RI. Semangat dan harapan saya, melakukan kegiatan dan menyerap aspirasi hingga ke akar rumput, basis massa dibawah agar manakala saya terpilih bisa melaksanakan apa yang diinginkan oleh panjenengan semuanya. Jika Pak Ganjar jadi presiden, maka parlemen harus dimenangkan oleh anggota dewan dari PDI Perjuangan. Supaya apa? Program dan aspirasi masyarakat bisa dilaksanakan dengan baik, menjangkau lebih luas dan rakyat lebih sejahtera," papar B. Zaelani, SE.
Di dalam pelaksanaan sistem pemilu proporsional terbuka, justru akan mendorong calon anggota legislatif untuk bersetia kepada dua aktor utama dalam proses penyelenggaraan pemilu, yaitu partai politik sebagai otoritas yang akan mencalonkan seorang anggota legislatif, kemudian pemilih sebagai aktor utama yang akan menentukan apakah calon anggota legislatif dapat dipilih atau tidak atau dapat terpilih sebagai anggota DPR atau tidak.
B. Zaelani, SE merupakan calon legislatif (caleg) yang di usung oleh PDI Perjuangan untuk perebutan Calon Anggota DPR RI Periode 2024 - 2029 di daerah pemilihan Jawa Timur 1 (Kota Surabaya dan Kab. Sidoarjo) nomor urut 4.
Alumnus Universitas Airlangga dengan semangat dan slogan 'Menggapai Indonesia Maju Dan Sukses' terus melakukan kegiatan menyapa langsung masyarakat, menebar kebaikan ke semua komunitas ataupun kelompok.
Pria yang berpenampilan simpatik dan santun, sekarang menempati Posko Pemenangan Sedulur Dewe Di Wisma Menanggal 2/9 Surabaya membuka call center melalui HP/WA 082141319010.
Lulusan Lemhanas PPA XVI/2009 tersebut, mengatakan siap menerima tamu dari semua kalangan dengan berbagai permasalahannya.
Penyerapan aspirasi tersebut akan ditindaklanjuti, bila perlu difasilitasi agar pengaduan masyarakat Surabaya dan Sidoarjo bisa ditangani pihaknya dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar