Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Kamis, 07 September 2023

DPRD Jatim Minta Pertamina Ikut Bertanggungjawab Atas Kebakaran Hutan di Tuban


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Anggota komisi D DPRD Jawa Timur, Nur Aziz meminta agar pihak pertamina ikut bertanggungjawab dan mengusut tuntas kebakaran lahan hutan di Tuban tepatnya Grass Root Refinery (GRR).

Dimana  kebakaran lahan hutan di area rencana pembangunan kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) di Kabupaten Tuban, yang terjadi pada Selasa (5/9/2033) dini hari. 

"Keterlibatan pihak luar, untuk ikut serta dalam pengusutan ini penting untuk mengetahui hasil yang akurat dan valid penyebab kebakaran sekaligus menjaga independensi,” pinta Nur saat dikonfirmasi di kantor DPRD Jatim, Kamis (7/9/2023).

“Hal ini penting dilakukan agar ke depan tidak menimbulkan traumatik warga ketika kilang minyak Pertamina ini beroperasi dan ada kejadian serupa,” imbuhnya Nur Aziz yang juga politisi asal Fraksi PKB DPRD Jatim.

Nur Aziz Politikus asli Rengel Tuban itu menjelaskan, kebakaran yang terjadi kemarin juga mengindikasikan pihak Pertamina kurang melakukan upaya pemadaman secara maksimal. 

“Diharapkan kedepan kasus seperti ini supaya tidak terulang dan dapat diantisipasi lebih dini dengan penanggulangan yang cepat dan tak meluas,” ungkap Aziz yang juga maju bacaleg DPR RI dari PKB.

Hal ini penting dilakukan agar masyarakat sekitar bisa merasa nyaman, aman dan tidak menimbulkan keresahan atau pun trauma di kemudian hari saat pabrik ini beroperasi secara penuh.

Seperti di ketahui lahan kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) yang berada di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban terbakar. 

Dengan angin kencang dan padang rumput kering, dalam sekejap melahap ratusan hektar lahan kosong tersebut. 

Dampak kejadian ini pula, kayu jati hasil tebangan saat pembebasan lahan senilai tujuh puluh lima milyar juga hangus terbakar bersama rerumputan kering dan ilalang di lahan kosong bekas hutan jati tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar