Saat ini, ada lima pasar yang dipasangi monitor yang memuat harga bapok itu. Yakni di Pasar Wonokromo, Pasar Tambahrejo, dan Pasar Genteng Baru.
“Dua lainnya di Pasar Pucang Anom dan Pasar Pabean,” ungkap Direktur Administrasi Keuangan PD Pasar Surya Sutjahjo, Senin (25/9).
Ia menjelaskan, monitor televisi itu menyuguhkan informasi tentang harga bapok.
Misalnya, beras, minyak goreng, dan daging. Tak hanya itu, sejumlah komoditas lain juga ditampilkan.
Seperti, harga ikan, gula, sayuran, cabai, bawang merah, bawang putih dan sebagainya.
“Datanya di-update setiap hari. Tujuannya memberikan informasi kepada pengunjung (pembeli), berapa rata-rata harga bapok,” terangnya.
Sutjahjo menyatakan data bapok itu diolah dari hasil survei tim PD Pasar Surya. Setiap hari, tim survei melakukan pemantauan harga, kemudian hasilnya dirata-rata.
Hasil rata-rata itulah yang ditampilkan di layar monitor yang dipasang di pintu masuk pasar.
Ia juga mengatakan, pemasangan layar monitor ini selain untuk memberikan informasi harga bapok, juga untuk mencegah inflasi.
Sutjahjo mencontohkan ketika harga rata-rata yang ditampilkan di layar monitor adalah Harga Eceran Tertinggi (HET) atau bahkan di bawah HET, sedangkan ada pedagang yang menjual di atas HET, otomatis pengunjung akan mengetahui.
“Mau tidak mau, pedagang yang masih menjual bapok di atas HET, akan menurunkan harga sesuai dengan harga rata-rata dari hasil survei,” jelas dia.
Ke depan, lanjutnya, pemasangan layar monitor ini akan ditambah.
Rencananya, akan ada 29 pasar lagi yang bakal dipasangi layar monitor, yang berisi daftar harga bapok.
“Insya Allah targetnya sebelum akhir tahun ini penambahan 29 layar monitor itu sudah terealisasi,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar