Pada upacara Penyematan Kehormatan Penerbang TNI AL tersebut, Komandan Puspenerbal Laksda TNI Imam Musani menyematkan Brevet kehormatan kepada Kasal Laksamana TNl Muhammad Ali.
Sebelum melaksanakan penyematan brevet, terlebih dahulu Kasal menjalani berbagai prosedur standar operasi penerbang yang meliputi cek kesehatan, menerima briefing dari instruktur, dilanjutkan Free Flight Inspection dan Start Engine dengan dilanjutkan prosesi menerbangkan pesawat Helikopter jenis AS-565 MBe Panther produksi PT. Dirgantara Indonesia.
Brevet Penerbang TNI AL merupakan simbol pengakuan terhadap profesionalisme prajurit penerbang dan sebagai bentuk apresiasi bagi personel di luar Pusat Penerbangan TNI AL baik militer, maupun sipil yang telah berjasa memberikan kontribusi positif bagi kemajuan organisasi.
Kegiatan tersebut dimeriahkan juga dengan aksi dua Helikopter AS-565 Mbe Panther dan Fly Pass enam pesawat G-36 Bonanza.
Kasal dalam sambutannya, menyampaikan bahwa peran Penerbangan Angkatan Laut sebagai komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) TNI AL memiliki kelebihan pada aspek kecepatan dan manuver sehingga efektif sebagai attacking force, patrolling force, projecting force dan supporting force didukung fungsi yang dimiliki saat ini yaitu pengintaian maritim, anti kapal selam, anti kapal permukaan, pendaratan pasrat lintas heli, dukungan logistik cepat dan pengamatan laut dalam rangka penyelenggaraan operasi laut.
Usai penyematan brevet, Kasal melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan monumen Kepak Sayap Rajawali Laut yang berlokasi di depan Museum Penerbangan TNI AL.
Diharapkan dengan dibangunnya monumen ini, dapat memperkuat semangat dan rasa kebanggaan dalam kedinasan, serta mempererat ikatan antara anggota penerbangan TNI AL, dan sebagai bentuk komitmen untuk terus memajukan Penerbangan TNI AL.
0 komentar:
Posting Komentar