KABARPROGRESIF.COM: (Yogyakarta) Dorong keterlibatan warga mengurangi timbunan sampah, Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengajak Camat, Lurah, Ketua RT dan RW, se-Kota Mojokerto studi tiru ke TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Nitikan dan Bank Sampah Lestari 14 Kota Yogyakarta, Jumat (22/9/2023).
"Pengelolaan sampah ini menjadi tanggung jawab bersama. Kalau Pemkot saja tidak bisa. Harus Pemkot dan masyarakat. Sedoyo sareng-sareng," tekan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari melalui rilis Humas (23/9/2023).
Melalui studi tiru ini, diharapkan warga dapat mulai memilah sampah rumah tangga yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari sesuai jenisnya.
Sehingga tidak semua sampah serta-merta berakhir di TPA.
"Bayangkan sehari berapa puluh ton sampah yang dihasilkan warga, kalau hanya dibuang di TPA Randegan saja, pasti tidak akan bisa tertangani dengan baik,"ujarnya.
Melalui memilah sampah, diketahui terdapat sejumlah jenis sampah yang masih dapat dimanfaatkan dan bahkan bernilai ekonomis.
"Sampah anorganik kita kurangi melalui bank sampah, sedangkan sampah organik kita kurangi melalui budidaya magot," terang wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini.
Sementara untuk jenis sampah yang tidak termasuk dalam kedua kategori tersebut, Pemkot Mojokerto juga berencana menjalin kerja sama dengan perusahaan asing untuk pengelolaannya.
Sehingga ke depan, seluruh sampah bisa ditangani dengan baik.
"Sudah kita lakukan kajian dan rapat intensif dengan perusahaan asal Jepang. Mohon doanya agar ikhtiar kita bersama ini bisa terkabul sehingga Kota Mojokerto menjadi kota yang bersih dan nyaman," tutur Ning Ita.
Pengelolaan sampah secara tepat ini juga ditekankan, mengingat Kota Mojokerto tengah berevolusi menjadi Kota Pariwisata. Sebab ke depan, jika makin banyak pengunjung, sampah yang timbul juga makin banyak.
Hal tersebut tentu bukan hanya tanggung jawab Pemkot saja, warga pun diharapkan ikut ambil bagian mengatasi persoalan sampah.
"Mari kita peduli dengan kebersihan lingkungan, agar kota kita menjadi kota yang bebas sampah sehingga menjadi daya tarik warga lain untuk berkunjung," pungkas Ning Ita.
0 komentar:
Posting Komentar