KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ketika melaksanakan Linla di Perairan Cebu Filipina, Satgas Latma MTA Philindo Tahun 2023 juga melaksanakan skenario latihan Maritime Interdiction Operation (MIO) dan High Risk VBSS Latma MTA Philindo. Rabu (27/9).
Dalam Latihan, KRI Sampari-628 mendapat kontak radar yang mencurigakan melalui Automatic Identification System (AIS) pada baringan 270 cepat 16 Kts dengan jarak 10,5 Nm.
Setelah dilaksanakan pengamatan dan penilaian didapati bahwasanya nama kapal tersebut adalah MV. Pinoy yang diubah namanya menjadi MV. Ramon Alcaraz berbendera Filipina yang hilang kontak selama 2 hari merubah tujuan dengan tidak melalui track alur pelayaran yang telah dibuat.
Saat KRI Sampari-628 berjarak 2 Nm di sisi kanan MV. Ramon Alcaraz meminta untuk stop mesin dan akan melaksanakan pemeriksaan melalui radio CH 14, kapal tersebut mengindahkan perintah bersih keras tidak akan menghentikan kapalnya dengan dalih apapun, serta bermanuver menambah kecepatan yang extreme membahayakan KRI Sampari-628.
Dinilai tidak kooperatif dan berbahaya, dalam melaksanakan pemeriksaan yang seakan menghindar dan menyembunyikan sesuatu. Komandan Sampari-628 Letkol Laut (P) Bekti Sutiarso, M.Tr.Opsla., melaporkan hal tersebut kepada Dansatgas Latma MTA Philindo Kolonel Laut (P) Didik Kusyanto, M.Tr.Hanla., yang ikut On Board di KRI Sampari-628.
Mendengar hal tersebut Dansatgas memerintahkan KRI Sampari-628, KRI Hiu-634 dan BRP Gener Tinangag (PG903) yang tergabung dalam Satgas Latma MTA Philindo 2023 melakukan prosedur Pengejaran, Penangkapan, dan Penyelidikan (JARKAPLID) terhadap MV. Ramon Alcaraz.
Dansatgas juga memerintahkan menurunkan tim gabungan VBSS (Visit Board Search and Seizure) yang terdiri dari 1 Tim Komando Pasukan Katak Koarmada II bekerja sama dengan Naval Special Operation Unit yang on board di BRP Gener Tinangag (PG903).
Dalam aksinya kurang dari 20 Menit tim gabungan VBSS yang dipimpin oleh Dantim Kopaska Koarmada II Lettu Laut (KH) Nuswantoro, S.Kom., dengan taktis berhasil menghentikan MV. Ramon Alcaraz, dalam pemeriksaannya. Saat memasuki anjungan tim gabungan VBSS berhasil melumpuhkan 5 orang bersenjata yang diduga sebagai perompak yang akan mengambil alih MV. Ramon Alcaraz. Tim gabungan VBSS juga berhasil mengamankan 10 orang ABK MV.Pinoy yang disandra di anjungan.
Kegiatan yang dilakukan tersebut merupakan bagian dari skenario dalam latihan Maritime Interdiction Operation (MIO) dan High Risk VBSS Latma MTA Philindo 2023.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar