KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi hadir dalam acara HUT ke-2 Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya di Convention Hall, Senin (30/10).
Dalam acara tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi hadir bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani.
Di HUT ke-2 Baznas Kota Surabaya kali ini, Wali Kota Eri mengucapkan banyak terima kasih kepada jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Karena selama dua tahun terakhir, para ASN telah mempercayakan zakat, infaq, dan sedekahnya (ZIS) kepada Baznas Kota Surabaya.
“Alhamdulillah (pendapatan) Baznas Kota Surabaya ini dari yang diadakan Baznas Nasional kita ini terbesar se-Indonesia. Sehingga diharapkan, kita bisa mencapai pendapatan sampai Rp 60 miliar, karena di tahun ini insyaallah tembus sampai dengan Rp 40 miliar,” kata Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri ingin, pendapatan tersebut disalurkan untuk membantu warga Kota Surabaya.
Salah satunya adalah program bantuan biaya pendidikan pondok pesantren di Kota Pahlawan.
Dalam menyambut Peringatan Hari Santri 2023, diharapkan Baznas Kota Surabaya bisa memberikan biaya pendidikan kepada para santri yang kurang mampu.
“Jadi, kegiatan-kegiatan Baznas ini bagaimana kita bisa memberikan untuk menyambut hari santri, kepada santri untuk beasiswa. Ada 186 orang (penerima) insyaallah di tahun 2024 akan ditambah jumlah santri yang akan kita berikan beasiswa,” inginnya.
Wali Kota Eri berharap, di tahun 2024 jumlah santri yang akan menerima bantuan biaya pendidikan terus ditambah.
“Jadi bukan hanya santri yang ada di pondok, tapi di sekolah juga akan kita sentuh tahun depan,” ujarnya.
Selain ada penyaluran bantuan beasiswa untuk santri, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menyampaikan, ada 6 fokus lain yang menjadi prioritas Baznas Kota Surabaya ke depannya.
Yaitu ada penyaluran bantuan ZIS itu untuk penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan prevalensi stunting, peningkatan akses dan pemberdayaan kepada kelompok disabilitas, penyediaan akses pada masyarakat miskin, serta transformasi mustahik (orang penerima zakat) menjadi muzakki (orang berkewajiban memberi zakat).
“Kita akan fokus ke sana sebenarnya, bagaimana itu bersinergi dengan program-program pemerintah, karena Baznas ini juga membantu program pemerintah yang tujuannya sama. Yakni mengurangi kemiskinan ekstrem, setelah itu stunting, dan sebagainya tadi yang disebutkan,” paparnya.
Tak hanya itu saja, Wali Kota Eri juga menyebutkan, program tebus ijazah juga akan dilanjutkan di tahun 2024, namun masih akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Baznas Provinsi Jawa Timur.
“Kita akan fokuskan lagi, karena kita koordinasikan dengan Baznas provinsi, kita evaluasi juga bagaimana dengan hal yang seperti ini. Yang pasti, bukan hanya tebus ijazah saja, tapi membantunya warga miskin yang ada di Kota Surabaya apa yang menjadi kendalanya, kita akan bantu,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Surabaya Moch Hamzah mengatakan, di HUT ke-2 kali ini, Baznas Kota Surabaya akan terus melakukan penguatan kelembagaan, infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM) dan jaringan.
Selain itu, juga akan ada beberapa program lanjutan, mulai dari kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Hamzah menerangkan, di bidang kesehatan ada program prioritas yakni penurunan prevalensi stunting dan peningkatan gizi balita.
Sedangkan di bidang ekonomi, yakni penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya di kalangan anak-anak muda.
“Oleh karena itu, Baznas Surabaya yang hari ini kita pendapatannya kurang lebih Rp 33,4 miliar per Oktober 2023, kita diamati pada saat Rakornas dan Rakorda Baznas itu Rp 60 miliar,” kata Hamzah.
Hamzah mengungkapkan, per Oktober 2023, Baznas Kota Surabaya telah menyalurkan Zakat, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (ZIS-DSKL) kurang lebih senilai Rp 32,4 miliar dari pendapatan Rp 33,4 miliar tersebut.
“Saat tersisa Rp 1 miliar, bulan depan akan kita maksimalkan. Ada yang untuk kegiatan rutin, ada yang insidentil, tentu kita punya standar operasional yang kita koordinasikan selalu dengan pemerintah kota,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, ke depannya akan ada program bantuan biaya pendidikan pondok pesantren di Kota Surabaya.
Di Peringatan Hari Santri 2023, ada 186 santri dari 13 pondok pesantren di Kota Surabaya yang mendapatkan program bantuan.
“Selain beasiswa pendidikan umum, pondok pesantren ini harus kita support juga karena mereka warga Surabaya yang berhak mendapatkan zakat. Bukan hanya santri, termasuk ustadnya juga kita beri insentif,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar