KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan tidak melihat tanda-tanda Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal kembali merombak atau reshuffle menteri di kabinet.
Namun, ia mengamini Jokowi punya hak prerogatif untuk merombak jajaran menteri.
"Perasaan saya dan keterlibatan saya, di kabinet itu ndak ada sesuatu pun yang terganggu. Sampai saat ini. Enggak ada, sehingga saya tidak melihat ada tanda-tanda reshuffle. Tapi presiden tentu punya pertimbangan lain," ujar Mahfud usai acara penandatanganan nota kesepahaman MK dengan Kemenkopolhukam di Gedung MK, Jakarta, Selasa (3/10).
Mahfud menegaskan sama sekali tidak tahu soal isu reshuffle kabinet. Ia meminta publik menunggu keputusan Jokowi.
"Enggak tahu saya. Tunggu Presiden saja lah. Itu hak-hak prerogatif presiden," ucapnya.
Isu reshuffle kabinet kembali menguat setelah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo disebut-sebut sudah jadi tersangka dalam perkara dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian.
Selain itu, ada nama Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo yang terseret di pusaran kasus korupsi penyediaan menara pemancar (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung BAKTI Kominfo.
Ia disebut menerima duit Rp27 miliar.
Jokowi sudah merespons soal isu reshuffle itu. Namun, Jokowi tidak menjawab secara lugas. Dia justru bertanya balik kepada wartawan yang meminta komentarnya soal isu reshuffle.
"Dengar dari mana?" kata Jokowi setelah acara Istana Berbatik yang digelar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (1/10).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar