KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dalam rangka meningkatkan profesionalisme prajurit khususnya prajurit pengawak komunikasi dan elektronika (komlek), Staf Komunikasi dan Elektronika Koarmada II. Kaskoarmada II Laksma TNI Isswarto, M.Tr.Opsla., mewakili Pangkoarmada II Laksda TNI Yayan Sofiyan, S.T., M.Si., CHRMP., M.Tr.Opsla., menghadiri acara Pembukaan Pelatihan Teknis Interoperability Jaring Komunikasi Radio TA. 2023 yang dibuka secara langsung oleh Waaskomlek Kasal Laksma TNI Ronny Saleh, mewakili Askomlek Kasal Laksda TNI Dono Herbowo, S.T., M.Tr.(Han)., CHRMP., Bertempat di Gedung Candrasa Koarmada II. Senin (30/10).
Dalam Latihan tersebut diikuti oleh 20 prajurit Koarmada II meliputi Perwira, Bintara dan Tamtama dari KRI unsur Satuan Kapal Eskorta, Satuan Kapal Cepat dan Satuan Kapal Amfibi jajaran Koarmada II, yang berlangsung selama lima hari, dari tanggal 30 Oktober sampai dengan 3 November 2023.
Dalam amanat Askomlek Kasal, yang dibacakan Waaskomlek Kasal menyampaikan Pelatihan Teknis Interoperability Jaring Komunilkasi Radio ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan profesionalisme personel dalam mengoperasikan dan mengintegrasikan berbagai ragam system, tipe maupun merek alat komunikasi radio untuk dijadikan sebuah kesatuan system untuk dapat melaksanakan pertukaran berita maupun data dan informasi.
Lebih lanjut Waaskomlek Kasal mengungkapkan bahwa perkembangan alat komunikasi radio baik radio VHF, UHF maupun HF yang tergelar di jajaran TNI Angkatan Laut terdiri dari berbagai merek dan tipe.
Hal tersebut tidak menjadi hambatan dalam menginteroperabilitas semua Alkom tersebut untuk dapat saling berkomunikasi.
Interoperabilitas bukanlah berarti penentuan atau penyamaan penggunaan platform perangkat keras, atau perangkat lunak seperti operating system tertentu, bukan pula berarti penentuan atau penyeragaman data base yang akan dipergunakan dalam penyimpanan data dan juga bukan berarti penentuan atau penyeragaman penggunaan bahasa pemprograman dalam pengembangan sistem informasi.
"TNI Angkatan Laut sudah dapat mengatasi kendala di atas dengan mengadakan berbagai alat komunikasi seperti Intellegence Interconect (ICU 1000). Alat ini sudah beroperasi namun perlu adanya sosialisasi dan harus dipelajari sehingga perlu adanya sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan alat tersebut." ungkap Waaskomlek Kasal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar