KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Surabaya, menggelar sosialisasi dan pengecekan sampel makanan terhadap 100 pedagang Sentra Wisata Kuliner (SWK).
Sosialisasi tersebut, digelar di Convention Hall lantai 4 Gedung Siola, Kamis (2/10).
Sosialisasi tersebut, juga dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, serta Ketua Tim Informasi dan Komunikasi BBPOM Kota Surabaya Yuli Ekowati.
Tujuan dari sosialisasi ini, adalah untuk menjamin kualitas makanan dan minuman Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di SWK.
Wali Kota Eri mengatakan, sosialisasi ini ditujukan kepada pedagang kreatif lapangan atau UMKM SWK di Kota Surabaya.
Pada kesempatan itu, BBPOM Kota Surabaya melakukan pemaparan terkait keamanan dan kesehatan pangan.
“Nanti ketika selesai sosialisasi, dicek semua makanannya, maka di SWK itu nanti akan diberikan stiker, bahwa makanan yang dijual di SWK ini sudah sesuai, sehat, tidak berbahaya, dan macem-macem,” kata Wali Kota Eri.
Sosialisasi bertajuk Jatim Truly (Jawa Timur Trusted Culinary) ini, diikuti oleh ratusan pedagang dari empat SWK di Kota Surabaya.
Diantaranya ada SWK Dharmahusada, Embong Sawo, Kapas Krampung, dan Urip Sumoharjo.
Masing-masing pedagang dari empat SWK tersebut, juga membawa sampel makanan untuk dilakukan pengujian langsung.
“Sekaligus saya minta sertifikat halal yang dikeluarkan Dinas Koperasi untuk membantu teman-teman UMKM yang ada di sana,” ujar Wali Kota Eri.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Surabaya itu menerangkan, kegiatan seperti ini bakal dilakukan secara bergantian.
Dia memastikan, sebanyak 49 SWK yang ada di Kota Surabaya seluruhnya akan mendapatkan sosialisasi seperti ini.
“Empat itu (SWK) adalah awal, karena kan nggak bisa kalau dalam jumlah banyak, kita bagi kemudian berjalan. Nah, 49 SWK itu juga akan kita lakukan semuanya (pengujian sampel) pangannya, kesehatannya dan keamanannya di semua SWK,” terangnya.
Dia berharap, dengan adanya uji sampel dari BBPOM dan stiker halal Dinkopdag, maka makanan di SWK itu terjamin kesehatan dan keamanannya.
Ketika stiker itu terpasang di masing-masing stand pedagang, masyarakat akan merasa aman ketika membeli makanan atau minuman yang dijual di SWK.
Pemkot Surabaya ke depannya tidak hanya fokus pada kualitas dan keamanan makanan saja, akan tetapi juga melakukan upaya untuk meramaikan SWK.
"Saya berharap, Bu Kadis (Dinkopdag) setelah acara ini diajak lah bicara untuk meramaikan SWK. Karena itu tugasnya pemerintah, nah kalau bisa nanti pegawai pemkot itu makan siangnya di SWK,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinkopdag Kota Surabaya Dewi Soeriyawati menyampaikan, adanya sosialisasi dan pengujian langsung ini adalah untuk meningkatkan kualitas serta menjamin kesehatan dan keamanan makanan yang dijual oleh pedagang SWK.
Sesuai arahan Wali Kota Eri, Dewi menjelaskan, Dinkopdag Kota Surabaya juga akan memasang stiker halal pada setiap lapak pedagang SWK.
“Orang akan yakin ketika ada BBPOM apalagi nanti ditambah stiker halal ya. Jadi nanti bisa kita pasang di setiap SWK,” Dewi menyampaikan.
Dewi berharap, sosialisasi dan pengujian langsung sampel makanan ini bisa dilakukan secara berkelanjutan bersama BBPOM untuk menjamin keamanan dan kesehatan makanan di SWK lainnya.
“Nanti lanjutannya kalau memang untuk percepatan, kita akan bersurat kepada BBPOM. Insyaallah dari 49 SWK itu nanti bisa mendapatkan (sosialisasi) semuanya,” ujarnya.
Dewi mengatakan, sejauh ini masih belum ada temuan makanan tidak aman dan tidak sehat yang dijual oleh pedagang SWK di Kota Pahlawan.
Hanya saja, ada beberapa makanan dan minuman yang perlu ditingkatkan rasa dan variasi menunya.
“Selama ini sih alhamdulillah semuanya baik-baik saja, cuma kadang menu varian ya tadi Pak Wali bilang, kalau ada menu yang kurang enak harus ada variasi dan pelatihan kita datangkan chef. Kemudian kami juga diminta untuk menambahkan hiburan agar SWK ini menjadi ramai,” katanya.
Di samping itu, Ketua Tim Informasi dan Komunikasi BBPOM Kota Surabaya Yuli Ekowati menambahkan, sosialisasi ini bertujuan untuk menjamin kualitas pangan dan bagian dari upaya BBPOM mengatasi permasalahan stunting di Kota Surabaya.
Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat menekan stunting di Kota Surabaya khususnya di wilayah Jatim.
“Kami berharap, dengan mengkonsumsi makanan yang aman dapat menekan angka stunting di Kota Surabaya. Sehingga ke depannya kita dapat menghasilkan generasi penerus yang sehat, produktif, dan berdaya saing,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar