KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar apel pengamanan cipta kondisi di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Rabu (1/11) sore.
Apel di gelar untuk memasifkan razia penindakan terhadap praktik minum keras (miras) tak berizin, perjudian hingga prostitusi.
Apel dipimpin langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan dihadiri Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkup pemkot serta camat. Apel juga diikuti jajaran Satpol PP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) hingga Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Dalam apel tersebut, Wali Kota Eri menekankan kepada jajarannya agar memastikan Surabaya terjaga aman dan nyaman dalam kondisi apapun.
"Jangan sampai Surabaya ini menjadi kota yang tidak aman. Maka ciptakan rasa keamanan itu di masyarakat," kata Wali Kota Eri dalam arahannya.
Wali Kota Eri menegaskan bahwa Surabaya adalah kota yang taat terhadap hukum.
Karenanya, ia meminta jajarannya apabila melihat kegiatan apapun yang melanggar hukum, agar jangan pernah membiarkan.
"Kita jaga kota ini untuk anak cucu kita, jangan biarkan kalau ada tempat-tempat yang berlabel apapun tapi di sana ada prostitusi. Haramkan itu (prostitusi) di Kota Surabaya, tidak ada diajarkan dalam agama apapun prostitusi itu dihalalkan," katanya.
Ia pun meminta jajarannya untuk menjaga marwah Surabaya sebagai kota yang bermartabat dan beragama.
Menurutnya, saat ini waktunya seluruh elemen bersatu dan menghentikan praktik kemaksiatan, seperti minuman keras tak berizin, perjudian maupun prostitusi.
"Jangan pernah berpikir Surabaya akan aman, bahagia dan nyaman kalau kemaksiatan kita biarkan bertumbuh liar di Surabaya. Maka waktunya kita hentikan itu semua, jangan pernah ragu teman-teman untuk melangkah menghentikan kemaksiatan yang ada," tegasnya.
Wali Kota Eri juga mengungkapkan masih mendapat informasi jika pada malam hari ditemukan sejumlah titik yang digunakan anak-anak muda untuk pesta minuman keras.
Demikian dengan dugaan praktik prostitusi juga dikatakannya masih ditemukan di Kota Pahlawan.
"Surabaya ini kota berakhlak, kota yang menjunjung tinggi akidah agama, kota yang toleransi, kota yang memegang teguh peraturan perundangan. Maka kita jaga Surabaya ini, dalam kondisi aman, warganya tetap guyub dan kita hilangkan yang seperti ini (kemaksiatan)," pintanya.
Meski demikian, Wali Kota Eri mengakui bahwa upaya memberantas kemaksiatan di Surabaya tentu tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah tanpa ada dukungan dari masyarakat.
Makanya, Wali Kota Eri bersama Forkopimda mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut menjaga keamanan Surabaya.
"Saya terus akan menggugah warga Surabaya. Karena kalau kita hanya mengandalkan pemerintah saja, maka tidak akan pernah mungkin menyelesaikan semuanya," ungkap dia.
Untuk itu, Wali Kota Eri berharap kepada seluruh elemen masyarakat agar membantu pemerintah dalam memberantas praktik kemaksiatan di Surabaya.
Ia ingin menjadikan Surabaya ini sebagai kota yang penuh dengan akidah agama dan taat terhadap aturan hukum.
"Saya tidak ingin kota ini dirusak untuk masa depan anak cucu kita. Karena mereka yang akan menjadi pemimpin di kemudian hari, sehingga harus dijaga kota ini," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar