KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kepala Satpol PP Surabaya M Fikser tak menggubris dengan aksi pedagang kaki lima (PKL) di area Pantai Kenjeran batu-batu yang memblokade jalan dengan bak sampah.
Hal itu lantaran para PKL tak diperbolehkan berjualan di pinggir jalan.
Akibat dari aksi tersebut menyebabkan kendaraan sulit untuk lewat.
Menurut Fikser, para PKL harus terpusat hanya di Sentra Ikan Bulak (SIB).
Sedangkan pinggir jalan area Pantai Kenjeran harus steril agar warga atau wisatawan bisa merasa nyaman.
"Ketika masuk SIB sudah tidak ada toleransi berjualan di luar SIB, baik di Tanggul Jumat maupun pantai batu-batu. Penertiban yang kita lakukan kemarin sudah ada kesepakatan dengan para pedagang. Kurang lebih 70 pedagang sudah dapat tempat SIB, difasilitasi pemkot, tempat, alat jualan, kursi dan meja," kata Fikser, Senin (18/12).
Fikser menambahkan para PKL memang mengeluh sepi pengunjung bila di SIB. Untuk menyiasati itu, pemkot memusatkan tempat parkir di dalam SIB.
Selain pedagang ikan, pedagang mainan pun juga akan dipusatkan di SIB. Nantinya tidak ada parkiran lagi di seputaran Taman Suroboyo atau pinggir jalan.
"Ada beberapa pedagang mainan juga kita arahkan, kami arahkan masuk agar SIB ramai. Kemarin protes ada provokasi. Tapi tidak mengurangi Satpol PP melakukan penertiban di lokasi tersebut. Kami berharap supaya SIB ramai. Kawasan di pinggir pantai bisa bersih, aktivitas biasa, hanya pedagang masuk SIB semua," jelasnya.
Selama ini lanjut Fikser, pihaknya dan Dinkopdag Surabaya telah mensosialisasikan kepada para pedagang pinggir jalan dan telah disepakati.
Selain itu juga tak ingin ada rasa iri antara pedagang di dua kawasan di Pantai Kenjeran.
"Kalau yang di dalam keluar lagi, akan memberi peluang. Kalau kita tidak tegas di tanggul yang di batu-batu iri disana boleh di sini gak boleh. Begitupun sebaliknya. Sehingga kita harus tegas. Kita akan terus melakukan penertiban di kawasan tersebut," ujarnya.
Bahkan pasca ramai dengan para PKL, Minggu (17/12) pagi, tidak ada kesepakatan antara pemkot dengan pedagang. Karena ditegaskan tetap di SIB dan tidak di pinggir jalan.
"Tidak ada kesepakatan, kita tetap minta mereka masuk ke dalam. Kita tertibkan biar gak berulang. Kalau ada kendaraan di parkiran mau ke pantai parkir SIB, jalan sedikit menikmati pantai, pasti dagangan di SIB laku, parkir kita tata, semua diakomodir di dalam," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar