Jumat, 19 Januari 2024


Surabaya- KABARPROGRESIF.COM Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menjelaskan alasan peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-78 Muslimat NU digelar pada Sabtu (20/1). 

Padahal, Muslimat NU resmi berdiri pada 29 Maret 1946.

Khofifah mengatakan Harlah Muslimat NU selama ini mengacu pada kalender hijriah, yakni pada 26 Rabiul Akhir. 

Jika disesuaikan dengan kalender masehi pada saat itu, ia menyebut harlah sudah dimulai sejak November 2023.

"Jadi harlah besok itu diambil tengah-tengah [antara hijriyah dimundurkan dan masehi dimajukan]," kata Khofifah di kawasan GBK, Jakarta, Jumat (19/1).

Khofifah juga menegaskan ini bukan harlah pertama Muslimat NU yang digelar beda dari tanggal terbentuknya yang berdasarkan kalender masehi.

Peringatan Harlah Muslimat NU memang tak selalu digelar pada 29 Maret. 

Misalnya, Harlah ke-73 Muslimat NU pada 2019 lalu digelar pada 27 Januari di GBK. Saat itu Presiden Jokowi hadir.

Kemudian, pada 2018, Harlah Muslimat NU digelar 18 April di Surabaya.

Gubernur Jawa Timur itu menyebut beberapa daerah sudah rampung menggelar peringatan harlah ke-78. 

Namun, puncaknya memang diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu.

"Saya sendiri sudah melakukan harlah muslimat di Lampung, di Maluku Utara, dan Sulawesi Selatan," kata dia.

Ramai di sosmed Harlah ke-78 Muslimat yang diselenggarakan pada Januari 2024 ini sengaja dilakukan sebelum hari pencoblosan 14 Februari 2024 dengan maksud sekalian berkampanye. 

Anggapan itu muncul karena Khofifah sudah menyatakan mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Dia akan efektif bergabung di TKN Prabowo-Gibran mulai Minggu (21/1).

Namun Khofifah membantah anggapan itu. Ia menegaskan tidak ada satu pun capres dan cawapres yang diundang untuk menghadiri peringatan Harlah itu.

"Dari awal saya menyampaikan kita tidak mengundang paslon," jelasnya.

Namun, Muslimat NU tetap mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju untuk hadir.

Pada kesempatan itu, Khofifah meminta maaf karena kemungkinan besar lalu lintas di sekitar area Stadion GBK akan macet pada Jumat (19/1) sore hingga malam dan berlanjut pada Sabtu. Ia juga meminta maaf apabila aktivitas di area GBK bagi masyarakat umum jadi terganggu.

Sebab, setidaknya ada 150 ribu peserta dari berbagai kabupaten/kota yang akan menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-78 Muslimat NU.

"Mohon disampaikan permohonan maaf kami, mungkin mulai nanti sore agak sedikit traffic nya agak terhambat sampai dengan besok sore. Kita harap bisa terurai dengan lebih cepat, karena acara diperkirakan jam 08.30 sudah selesai," kata dia.

Khofifah menjelaskan Muslimat NU sudah berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya terkait pengaturan arus lalu lintas beserta pengamanannya. 

Area dan tempat parkir juga sudah diatur, sebagian di GBK dan sisanya di Monas.

Selain itu, ada akses TransJakarta untuk memboyong peserta harlah yang berhenti di titik kumpul Monas. 

Kendati demikian, ia menyadari kemungkinan macet parah tak terhindarkan.

"Sudah sangat detail sekali. Tadi malam saya rasa itu rapat koordinasi terakhir untuk semua tim," kata dia.


0 komentar:

Posting Komentar

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive