Bojonegoro - KABARPROGRESIF.COM Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro menggelar pelatihan Metode GASING (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) bersama Profesor di Bidang Matematika dan Fisika, Yohanes Surya, dan Profesor Stela, Peneliti Otak dan Kognitif Anak lulusan Harvard University di ruang Angling Dharma Gedung Pemkab Bojonegoro, Senin (22/1/2024).
Kegiatan ini dibuka oleh Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto.
Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menjelaskan, kegiatan ini menjadi tonggak penting bagi Kabupaten Bojonegoro ke depan.
Para kepala sekolah SD dan SMP sederajat, guru terpilih, dan siswa siswi sekolah yang ikut terpilih bisa menjadi contoh untuk teman-teman semua dalam meningkatkan nilai studi utamanya bidang Matematika.
“Dengan Metode Gasing kita akan masuk ke Indonesia Emas 2045 sehingga Kabupaten Bojonegoro juga harus siap menjadi Bojonegoro Emas 2045 dan yang harus disiapkan ialah pendidikan," ujarnya.
Ia mengatakan melalui Metode Gasing merupakan satu upaya mengubah cara belajar, mindset, utamanya untuk guru dan anak-anak.
Karena jika tidak diubah ada kekhawatiran cara guru dalam kelas akan sama dengan metode belajar mengajar 10 tahun lalu.
Ini upaya langkah mitigasi kepada anak-anak utamanya terkait teknologi. Metode Gasing ini harus diperkuat.
Utamanya anak-anak dari SD menjadi anak-anak yang disiapkan untuk Bojonegoro 2045.
Adriyanto juga berharap dengan pelatihan ini akan ada perubahan mindset, cara belajar, penguasaan skill, serta pemahaman lebih baik di dalam Matematika. Anak-anak semakin cerdas dan kreatif.
Profesor Yohanes Surya menjelaskan, Metode Gasing telah dilakukan di 85 kabupaten/kota dari 30 provinsi. Sudah lebih dari 4.500 guru sudah dilatih.
Metode ini ialah cara menyenangkan untuk belajar menghitung.
Metode Gasing tidak hanya sekadar berhitung tapi juga melatih keterampilan 8C. Di antaranya meliputi Communication (Komunikasi), Creativity (Kreativitas), Colaboration (Kolaborasi), Critical Thinking (Berpikir Kritis), Compassion (Kasih Sayang) dan Character (Karakter).
Kemudian cara berkomunikasi juga memasukkan unsur Culture (Budaya) dan Computational Logic (Logika Komputasi).
Penerapan keterampilan 8C dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat membangun SDM di Kabupaten Bojonegoro.
Professor Stela, menambahkan, dari hasil penelitiannya membuktikan setiap anak itu pintar dan punya kemampuan otak yang luar biasa.
Pintar itu terjadi dari cara belajar mengajar, bukan dari kemampuan mendasar. Jadi semuanya pasti dapat menjadi pintar.
0 komentar:
Posting Komentar