KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, penyakit Polio adalah virus yang menular dan menyerang sistem saraf sehingga menyebabkan kelumpuhan permanen pada otot anggota gerak tubuh.
Penularan virus Polio ini, dapat menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh feses dari anak yang terinfeksi virus Polio.
Untuk mencegah virus tersebut menular pada anak-anak di Kota Surabaya, Nanik menjelaskan, Dinkes Surabaya segera melakukan imunisasi pada 15-21 Januari 2024, sedangkan putaran kedua dimulai pada 19-25 Februari 2024.
“Harapannya pada tanggal 15 bisa secara serentak bisa dilakukan seluruh target terpenuhi,” kata Nanik, Selasa (9/1).
Imunisasi Polio pekan pada mendatang, Pemkot Surabaya menargetkan 329.616 anak.
Dari jumlah tersebut akan dibagi ke dalam dua kelompok, yakni kelompok sekolah dan non sekolah.
“Non sekolah yakni sasarannya 122.947 anak akan disediakan di pos-pos Balai RW, sedangkan yang usia sekolah sampai dengan 5-7 tahun ada 206.669 akan disediakan di pos-pos sekolah,” paparnya.
Nanik berharap, target imunisasi Polio kali ini bisa sampai dengan 100 persen.
Oleh karena itu, ia ingin para camat, lurah, dan kepala puskesmas bisa memberikan dukungan untuk kelancaran pelaksanaan proses tersebut.
“Semoga kegiatan ini kedepannya bisa berjalan lancar dan sukses, sehingga bisa memberikan manfaat bagi warga terutama agar anak-anak di Kota Surabaya terhindar dari Polio,” pungkasnya.
Seperti diberitakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat melakukan penanganan Polio dan imunisasi serentak pada 15 Januari 2024 mendatang.
Imunisasi Polio ini digelar berdasarkan Surat Edaran (SE) dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: IM.02.03/Menkes/1051/2023 Tentang Pelaksanaan SUB Pekan Imunisasi Nasional (SUB PIN) dalam Rangka Penanggulangan KLB Polio cVDPV2 yang dilaksanakan sebanyak 2 kali putaran.
Agar pelaksanaan SUB PIN Polio 2024 berjalan cepat dan tepat sasaran, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mulai menyusun strategi bersama jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD), Lurah, Camat, hingga Kepala Puskesmas.
Pelaksanaan imunisasi Polio ini bakal dilakukan di sekolah-sekolah, mulai dari SD, PAUD, hingga Balai RW.
Sebab penyakit Polio tidak ditangani cepat dan baik, bisa berakibat fatal bagi anak- anak di Kota Surabaya.
Penyakit ini bisa menginfeksi anak secara tiba-tiba. Maka dari itu dia ingin, imunisasi ini bisa tuntas dalam sehari.
Imunisasi Polio ini ditujukan kepada anak usia 0-7 tahun atau 7 tahun 11 bulan 29 hari.
Pemkot Surabaya menargetkan, dalam sehari ada 200.000 lebih anak yang akan diimunisasi Polio pada 15 Januari 2024 mendatang.
Bahkan proses imunisasi pada pekan mendatang sehari harus tuntas.
Agar prosesnya cepat, maka dibentuklah tiga tim.
Tim pertama, bergerak ke sekolah-sekolah SD, tim kedua berjalan di sekolah PAUD, sedangkan tim yang ketiga akan berjalan di Balai RW khusus untuk anak yang belum sekolah.
Tak hanya itu agar proses imunisasi berjalan maksimal, maka meminta Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina untuk mendata nama anak-anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari di Kota Surabaya.
Setelah didata, kemudian nama-nama itu dimasukkan ke dalam sebuah aplikasi untuk memudahkan proses imunisasi.
Sebelumnya dilaporkan ada temuan kasus seorang anak asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terjangkit Polio secara tiba-tiba setelah berkunjung dari Sampang, Madura.
Sejauh ini masih belum ada laporan kasus tersebut menular ke anak-anak Kota Surabaya.
0 komentar:
Posting Komentar