Tuban - KABARPROGRESIF.COM Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur bersama SKK Migas serta KKKS KrisEnergy (Satria) Ltd menggelar Sosialisasi Survey Geotechnical dan Geophysical untuk Pemasangan Jalur Pipa Onshore dan Offshore Wilayah Kerja Blok Satria dalam Pengembangan Lapangan Lengo Kabupaten Tuban, di Kantor Dinas ESDM Jatim, Senin (5/2/2024).
Kadis ESDM Jatim, Nurcholis melalui kepala bidang Energi, Rendy Herdijanto mengatakan, atas nama Pemerintah Provinsi Jatim mengucapkan, terima kasih kepada KrisEnergy yang telah berinisiatif untuk menyelenggarakan acara sosialisasi.
“Ini merupakan salah satu wujud koordinasi untuk mewujudkan sinergitas antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pemerintah Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, dan KrisEnergy dalam rangka mengoptimalkan peningkatan pelaksanaan kegiatan usaha hulu migas di Jawa Timur, khususnya terkait metode yang digunakan dalam survey struktur bawah permukaan di Wilayah Kerja KrisEnergy,” kata Rendry.
Dijelaskan, saat ini di wilayah Jawa Timur terdapat 28 Wilayah Kerja (WK) Minyak dan Gas Bumi (Migas), yang statusnya delapan eksplorasi, 17 produksi dan dua pengembangan.
Pada tahun 2023 sampai dengan bulan Oktober rata-rata produksi minyak bumi dan kondensat sebesar 639,3 Barrel Oil Per Day (BOPD) dan Gas Bumi sebesar 3.647,3 Million Metric Standart Cubic Feed Day (MMSCFD).
Lebih lanjut, Jawa Timur menduduki peringat ke-3 merupakan daerah penghasil Migas yang besar setelah Riau dan Kalimantan Timur.
Potensi Migas yang besar di Jawa Timur ini merupakan suatu sumber pasokan energi yang mendukung peningkatan pertumbuhan perekononomian di Jawa Timur, baik untuk kegiatan industri, pembangkitan, rumah tangga dan lain-lain.
KrisEnergy merupakan operator migas yang mengelola WK Bulu seluas 696,56 km2 yang meliputi tiga wilayah administrative yaitu Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Lamongan sesuai dengan PSC Contract tanggal 14 Oktober 2003 s.d. 13 Oktober 2033.
Dengan cadangan gas bumi sebesar 57 BCF pada 1 Januari 2024. Produksi gas bumi nanti akan disalurkan melalui pipa Gresik migas yang kemudian disupplay ke Petro Kimia Gresik (PKG).
Untuk mendukung pengembangan produksi gas tersebut dilakukan pemasangan pipa dari Lapangan Lengo 24 inch sepanjang 84 km (offshore), dilanjutkan pipa darat 12 inch sepanjang 24 km.
Oleh karena itu, kami sebagai perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendukung pelaksanaan kegiatan Geotechnical dan Geophysical ini.
Serta berharap agar adanya kolaborasi dan sinergitas program kegiatan antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan masyarakat.
Maka diminta setiap tahapan pelaksanaan kegiatan di lapangan dapatnya berkoordinasi dan melibatkan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan masyarakat.
Sehingga kegiatan Geotechnical dan Geophysical oleh KrisEnergy ini memberikan dampak multiplier efek bagi perekonomian Jawa Timur.
“Semoga kegiatan KrisEnergy ini, dapat berlangsung dengan lancar dan memberikan kontribusi untuk mendukung ketahanan penyediaan energi di Jawa Timur. Sehingga mendorong percepatan pembangunan di sektor industri, pembangkitan, dan rumah tangga,” pungkasnya.
Nampak hadir perwakilan Polda Jatim, Kodam V Brawijaya, TNI AL, otoritas kepelabuhan Indonesia, nelayan, dan Pemkab Tuban, Bojonegoro, Lamongan, OPD lingkungan Provinsi Jatim.
0 komentar:
Posting Komentar