Pasuruan - KABARPROGRESIF.COM Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto, didamping Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, serta jajaran Forkopimcam Beji, sidak (inspeksi mendadak) di Dusun Kedungringin Tengah, Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, untuk memastikan kondisi warga yang terdampak banjir aman.
Saat sidak, Andriyanto, melihat secara langsung kondisi warga terdampak serta membagikan paket sembako untuk warga. Penanganan bencana banjir di Beji terus dioptimalkan oleh Pemkab Pasuruan.
Antara lain dengan mendistribusikan 50 paket sembako berupa beras 600 kg, makanan siap saji, mie instan dan kebutuhan prioritas lainnya di ke 2 desa terdampak banjir yakni Kedungringin dan Kedungboto.
Secara simbolis bantuan diserahterimakan oleh Pj. Bupati Andriyanto kepada beberapa perwakilan warga terdampak banjir.
Selain itu, Pemerintah Daerah melalui BPBD dan Dinas Sosial menyalurkan bantuan logistik berupa bahan-bahan pangan di dapur umum yang didirikan di 2 desa.
Masing-masing di Desa Kedungringin dan Kedungboto terhitung sejak hari ke 2 banjir.
Seperti dikutip dalam laman resmi Pemkab Pasuruan, Jumat (9/2/2024), Andriyanto mengatakan, bahwa Pemkab Pasuruan akan terus hadir untuk bisa membantu warga yang menghadapi bencana seperti banjir, tanah longsor, puting beliung dan lainnya.
"Kami bantu secara bertahap, termasuk ketika ada banyak rumah warga yang rusak karena diterjang angin puting beliung atau terkena longsoran," katanya.
Dijelaskan Andriyanto, banjir tahunan yang terjadi di wilayah barat. Khususnya di Kedungringin dan Kedungboto disebabkan oleh meluapnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Wrati yang tak mampu menampung limpahan air dari wilayah atas.
"Kalau dari hulu hujannya sangat deras dan air laut sedang pasang, maka akhirnya Sungai Wrati tidak bisa menampungnya hingga meluap dan masuk ke pemukiman warga," jelasnya.
Dengan fakta tersebut, Andriyanto menegaskan bahwa Pemda terus berupaya dengan melakukan normalisasi Sungai Wrati serta mengajak warga untuk bisa bergotong royong membersihkan eceng gondok yang juga berpotensi menjadi salah satu penyebab banjir di Gempol.
Sementara itu, Kepala Desa Kedungringin, Rizki Wahyuni, berharap kepada pemerintah daerah maupun provinsi untuk segera menormalisasi Sungai Wrati karena sungai semakin dangkal, apalagi banyak sekali eceng gondok sehingga menghambat aliran Sungai.
Seperti diketahui, BPBD Kabupaten Pasuruan mencatat setidaknya masih ada 2.240 rumah warga yang kebanjiran. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.960 rumah warga Desa Kedungringin yang kebanjiran.
Dan sisanya rumah-rumah warga di Desa Kedungboto, Gempol dan Kejapanan. Ketinggian air bisa mencapai 70-80 sentimeter. Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar