Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi segera melanjutkan kembali program-programnya setelah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Wali Kota Eri mengungkapkan, program yang akan dilanjutkan diantaranya adalah pembaruan data penduduk dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Surabaya.
Menurutnya pembaruan data penduduk itu sebenarnya sudah dimulai sejak beberapa pekan lalu. Karena ada pemilu, untuk sementara waktu pendataan dihentikan.
Tujuan dari pembaruan data penduduk itu adalah untuk memastikan, berapa jumlah kepala keluarga (KK) di dalam setiap persil rumah.
“Karena kita lihat kemarin itu ada satu persil ada lima KK, tujuh KK, dalam kondisi rumah yang seperti itu kan tidak layak,” kata Wali Kota Eri, Jum'at (16/2).
Wali Kota Eri khawatir, jika di dalam satu rumah itu terdiri dari banyak KK, namun ternyata masih ada satu KK yang tercatat sebagai keluarga miskin (gamis) atau penghasilannya kurang layak.
“Sehingga kita akan memisahkan, meminta mereka untuk (mencarikan solusi terbaik) apa sih kendalanya. Kalau itu pekerjaan, ya harus pindah, bisa kita berikan pekerjaan dengan bisa kontrak di tempat lain,” ujarnya.
Selain pembaruan data penduduk, Wali Kota Eri menjelaskan, juga akan melanjutkan program peningkatan IPM di Kota Surabaya.
Caranya, yaitu dengan menghidupkan kembali Asrama Anak Asuh Bibit Unggul di Kalijudan, Surabaya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menjelaskan, setelah dilakukan pendataan, setiap gamis akan diberi penawaran untuk diberi beasiswa hingga ke jenjang perguruan tinggi.
Setelah itu, akan ditempatkan ke Asrama Anak Asuh Bibit Unggul di Kalijudan.
Bagi siswa yang masih duduk di bangku SD-SMP, masih bisa tinggal di rumahnya masing-masing, tanpa harus tinggal di asrama, namun sekolahnya tetap dalam pemantauan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Sedangkan bagi siswa SMA dan mahasiswa, akan ditempatkan di Asrama Anak Asuh Bibit Unggul di Kalijudan.
“Salah satu (cara) IPM naik itu adalah lama sekolah. Sehingga nanti, insyaallah setiap satu keluarga miskin itu kita tanya siapa yang mau dijadikan sampai mahasiswa, sampai kuliah. Nah, itu nanti kita tempatkan di Kalijudan,” jelasnya.
Wali Kota Eri menambahkan, Pemkot Surabaya telah menyiapkan 400 lebih kuota beasiswa untuk keluarga miskin.
Dengan menghidupkannya kembali asrama tersebut, ia berharap, IPM di Kota Surabaya akan semakin meningkat ke depannya.
“Insyaallah IPM kita harus naik, karena IPM ini menurut saya jauh lebih penting,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar