Banyuwangi - KABARPROGRESIF.COM Sebanyak 502 Siswa Pendidikan Komando (Dikko) 173 Korps Marinir yang terdiri dari Taruna AAL tingkat II Angkatan ke-71, Siswa Dikmaba, dan Siswa Dikmata angkatan ke-43 gelombang 1, mengikuti lima tahap pendidikan komando yang digelar selama 77 hari, di Selogiri, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, beberapa waktu yang lalu.
Salah satu materi yang paling penting dalam pendidikan komando yakni jungle survival atau bagaimana cara prajurit bertahan hidup di dalam hutan untuk tetap bertahan dengan memanfaatkan kemampuan yang dimiliki dan dengan menggunakan peralatan yang seadanya.
Siswa Dikko kali ini, terdiri dari 58 Taruna AAL tingkat II Korps Marinir Angkatan ke-71, 100 siswa Dikmaba, dan 343 Dikmata angkatan ke-43 gelombang 1 serta 1 Siswa Tandikmaba yang digembleng di Daerah Latihan Komando Marinir, di Dusun Selogiri.
Dengan penuh semangat dan kebanggaan, seluruh siswa Dikko 173 melaksanakan jungle survival. Para siswa dibekali dengan pengetahuan bagaimana cara menghadapi hewan buas yang ada di hutan dan memasak tanpa alat serta lebih memanfaatkan alam di sekitarnya.
Mereka juga diberi ilmu untuk memanfaatkan tumbuhan yang ada di hutan sebagai makanan dan minuman.
Sehingga mereka bisa tetap bertahan hidup di dalam hutan meski bekal makanan dan minuman sudah habis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar