Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Pengamat militer dan pertahanan Anton Aliabbas menilai, ada empat tokoh yang patut dipertimbangkan mengisi jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) selanjutnya.
Adapun KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo akan memasuki usia pensiun pada 9 April 2024. Empat tokoh itu adalah Wakil Kepala Staf TNI AU (Wakasau) Marsdya Andyawan Martono Putra, Komandan Sekolah Staf dan Komando (Dansesko) TNI Marsdya Samsul Rizal (AAU 1990), Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas) Marsdya Tedi Rizalihadi, dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III Marsdya M Tonny Harjono.
Keempat sosok ini memiliki rekam pendidikan dan penugasan yang beragam,” ujar Anton dalam keterangan tertulis, Jumat (22/3/2024).
“Jika merujuk kelengkapan pendidikan pengembangan, hanya Andyawan dan Samsul yang berkategori 'lengkap', telah mengikuti pendidikan Sesko TNI dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas),” kata Anton.
Anton berharap, latar belakang penugasan selayaknya juga patut dipertimbangkan dalam penunjukan KSAU.
“Andyawan misalnya, cukup banyak memiliki penugasan di bidang perencanaan dan operasi. Sedangkan baik Samsul maupun Tedi memiliki jejak penugasan di lingkungan operasi, personel, dan pendidikan,” ujar Anton.
Sementara itu, Tonny pernah bertugas cukup lama di lingkaran inti Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni sebagai Ajudan Presiden dan Sekretaris Militer Presiden.
Anton juga mengatakan, usia pensiun merupakan pertimbangan krusial dalam menentukan KSAU selanjutnya.
“Jika merujuk pada sisa usia pensiun, Andyawan memiliki sisa usia pensiun terpendek yaitu 1 tahun 1 bulan. Sedangkan sisa usia pensiun Samsul (2 tahun 11 bulan), Tedi (4 tahun 3 bulan) dan Tonny (5 tahun 7 bulan),” kata Anton.
Menurut dia, pergantian pucuk pimpinan organisasi akan dapat mempengaruhi jalannya regenerasi di tubuh TNI AU.
Jika terlampau cepat, kurang dari enam bulan, jabatan KSAU akan dapat dianggap sebagai tempat transit saja mengingat sosok tersebut belum secara efektif menjalankan tugas.
Akan tetapi, kata Anton, jika usia pensiun terlampau panjang, tentu berpotensi mengganggu berjalannya proses regenerasi TNI AU.
0 komentar:
Posting Komentar