Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pelajar Solidaritas Indonesia mengadakan KOPDARSUS (Kopi Darat Khusus) di The Light Box Cafe.
Dalam acara tersebut dihadiri para pelajar dari berbagai SMA/K Negeri dan Swasta se-Surabaya.
Dion Marcellino Ketua Pelajar Solidaritas Indonesia mengungkapkan kekecewaannya pada kepemimpinan saat ini karena tidak memahami tantangan zaman.
"Pemimpin itu harus paham tantangan zaman, Era Digital adalah Era yg akan dihadapi oleh milenial dan Gen Z namun kami tidak melihat poltical Will dari walikota saat ini menjawab tantangan zaman tersebut," kata Bung Dion sapaan akrab ketua Pelajar Solidaritas Indonesia, Minggu (26/5).
Surabaya sebagai kota Metropolis kalah dengan Solo yang memiliki Solo Techno Park.
"Dimana Mas Gibran memberi ruang menembangkan potensi anak muda dibidang Cyber Security, Coding, Gamers, Marketplace maupun coding," jelasnya.
Bung Dion menambahkan, hari ini dibelahan dunia, orang sudah bertransaksi menggunakan Crypto, namun di kota Surabaya mengurusi masalah pemberdayaan masyarakat ekonomi menengah tak jelas.
"Mengurus UMKM belum tuntas," sindirnya.
Oleh karenanya dalam KOPDARSUS ini pihaknya menampung aspirasi para pelajar, Gen Z dan milenial yang secara DPT Pemilu pemegang suara terbanyak sekitar 52 persen.
"Kami memutuskan mendukung anak muda melalui sosok Bro Richard Handiwiyanto, SH.MH.MKN maju dalam Pilkada Surabaya 2025," tegasnya.
Bro Richard adalah presentasi dari anak muda yang profesional (Advokat), intektual dan memahami situasi kekinian Gen Z dan Milenial.
"Kami mengusulkan agar Surabaya ke depan memiliki Surabaya Techno and Culture Centre sbg wadah meningkatkan kesiapan anak muda di dunia digital, Artificial Intelegensia, block chain, web3 serta kebudayaan agar kita tdk kehilangan jati diri sebagai anak bangsa," ungkapnya.
Hasil dari KOPDARSUS ini akan disosialisasikan ke lingkungan sekitar, partai politik serta pada bro Richard sebagai pihak yang mendapatkan dukungan.
"Kami berharap partai-partai mendengar suara dan aspirasi kami. Kami tidak mau hanya dijadikan objek politik kekuasaan semata," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar