Pages - Menu

Halaman

Jumat, 13 September 2024

Polri Sukseskan Program Anti-Bullying, Lahirkan Duta Anti-Bullying di Sekolah


Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Upaya Polri dalam memberantas perundungan atau bullying terus menunjukkan hasil positif. Program Official Hospital Anti-Bullying yang digagas Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri telah berhasil melahirkan generasi muda sebagai duta anti-bullying.

Puncak dari program ini ditandai dengan pemilihan siswa-siswi Duta Anti-Bullying yang digelar di Pondok Pesantren Al-Hamid Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (11/9/2024). Ponpes ini terpilih sebagai sekolah percontohan dalam program ini.

“Kami sangat bangga dengan terpilihnya siswa-siswi kami sebagai Duta Anti-Bullying,” ujar KH Lukman Hakim Hamid, Pimpinan Yayasan Mantab Al Hamid Cilangkap. 

“Semoga program ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia untuk turut serta dalam upaya pencegahan bullying.”

Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat 1 Pusdokkes Polri, Kombes Pol Dr. Erwinn Zainul Hakim, menjelaskan bahwa keberadaan Duta Anti-Bullying diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam mendeteksi dini dan mencegah terjadinya aksi bullying di lingkungan sekolah.

“Dengan adanya duta anti-bullying, kita bisa memantau secara lebih dekat situasi di sekolah. Jika ada indikasi bullying, mereka dapat segera melaporkan dan kita akan melakukan tindakan pencegahan secara dini,” ujar Kombes Erwinn.

Lebih lanjut, Kombes Erwinn juga menekankan pentingnya penanganan kasus bullying secara kekeluargaan. “Kita ingin menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua siswa. Oleh karena itu, kita akan selalu berupaya untuk menyelesaikan masalah bullying secara kekeluargaan,” tambahnya.

Sebelum pemilihan duta anti-bullying, tim dari Rumah Sakit Bhayangkara telah melakukan berbagai kegiatan edukasi, seperti seminar dan pelatihan bagi siswa, guru, serta orang tua. 

Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang bahaya bullying dan cara-cara mencegahnya.

“Kami berharap dengan adanya program ini, kesadaran masyarakat akan bahaya bullying semakin meningkat,” ungkap Kombes Erwinn.

Program Official Hospital Anti-Bullying tidak hanya terbatas di Jakarta. 

Ke depannya, program ini akan diperluas ke seluruh Rumah Sakit Bhayangkara yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Kami memiliki 56 Rumah Sakit Bhayangkara di seluruh Indonesia. Kami berharap program ini dapat menjadi program nasional yang dapat memberikan dampak positif bagi generasi muda kita,” pungkas Kombes Erwinn.

Para siswa yang terpilih sebagai duta anti-bullying mengaku sangat antusias dengan tugas baru mereka. Salah seorang siswa, Fina, mengungkapkan, 

“Saya sangat senang bisa menjadi duta anti-bullying. Saya ingin sekolah kita menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi semua teman-teman.”

Program Official Hospital Anti-Bullying yang digagas oleh Polri merupakan langkah nyata dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari kekerasan dan perundungan. 

Dengan melibatkan siswa secara aktif sebagai duta anti-bullying, diharapkan program ini dapat memberikan dampak yang signifikan dalam pencegahan bullying di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar