Pages - Menu

Halaman

Jumat, 15 November 2024

Beredar Tersangka Ivan Sugianto Diduga Punya Relasi Aparat, Begini Kata Polda Jatim


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Ivan Sugianto, pelaku intimidasi yang meminta EN, salah satu siswa SMA Kristen Gloria 2, Surabaya sujud dan menggonggong diduga memiliki relasi dan kedekatan dengan aparat kepolisian.

Hal itu terungkap melalui isu yang beredar di berbagai jejaring media sosial. Mulai dari foto Ivan bersama pejabat Polrestabes Surabaya, potret dirinya saat berada di salah satu ruangan di markas polisi tersebut, hingga jadi dia diduga jadi makelar kasus (markus) judi online.

Ditanya soal isu itu, Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Dirmanto enggan berkomentar. Ia meminta media untuk fokus pada kasus intimidasi yang dilakukan Ivan.

"Jadi gini mbak ya, mas, media sekalian, kita fokus pada penanganan kasus ini, jadi jangan digiring kemana-mana," kata Dirmanto di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (14/11).

Dirmanto tak mau berkomentar apapun. Lagi-lagi dia meminta jurnalis dan media untuk fokus dan tak membahas hal lain di luar perkara ini.

"Kita fokus terkait dengan penanganan perkara ini ya kan. Sekali lagi kita fokus terkait penanganan ini. Sehingga saya minta tolong rekan-rekan juga fokus, jangan lewat sana lewat sini, fokus aja sama perkara penanganan ini," ucapnya.

Usai ditangkap di Bandara Internasional Juanda, Ivan kini sedang diperiksa di gedung Unit PPA dan Jatanra Polrestabes Surabaya. Polisi berjanji akan menyampaikan informasi lanjutan malam nanti.

"Nanti kalau ada hal-hal lain terkait dengan hal ini, pasti akan kita update. Ini udah Magrib, nanti jam 20.00 atau 20.30 WIB nanti kita update lagi setelah pemeriksaan," pungkasnya.

Sebelumnya, Ivan sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Ia diduga sudah melakukan intimidasi dan perundungan ke salah satu siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, berinisial EN.

Ivan tak terima karena EN, diduga sudah bercanda menyebut rambut anak Ivan, yakni EL, seperti anjing ras pudel.

Pengusaha tempat hiburan malam itu pun mendatangi EN di sekolahnya. Ia memaksa anak di bawah umur itu untuk minta maaf dengan bersujud dan menggonggong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar