Depok - KABARPROGRESIF.COM Korps Brimob Polri siap mengamankan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dari gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Masing-masing anggota yang bertugas telah dibagi dalam rayonasi.
"Dari operasi pengamanan pemilu sekarang ini Pilkada, untuk Korps Brimob Polri sudah membagi dalam rayonisasi dalam setiap jajaran Sat Brimob daerah," kata Komandan Korps Brimob Polri Komjen Imam Widodo di Mako Brimob, Depok, Kamis, 14 November 2024.
Para anggota itu disebut sudah melaksanakan latihan.
Mereka juga sudah melaksanakan gelar pasukan dan dipetakan ke tempat-tempat yang menjadi objek pengamanan.
"Memang untuk situasi masih fluktuatif, tapi kita antisipasi dan kita sudah on the spot," ungkap jenderal bintang tiga itu.
Tepat hari ini, Korps Brimob Polri tengah merayakan syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79.
Imam menyebut bisanya kegiatan HUT dilaksanakan dengan upacara parade. Namun, tahun ini hanya menggelar syukuran karena pasukan sudah disebar ke kantor kepolisian wilayah.
"Maksudnya ke kantong-kantong di mana berkumpulnya masyarakat. Maka kegiatan upacara hari ini atau tahun ini, diselenggarakan dengan acara syukuran," pungkas Imam.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta anggota Brimob Polri untuk mengantisipasi keributan saat kampanye terbuka dan debat pemilihan kepala daerah (Pilkada). Tribrata Satu (TB) 1 ini melihat potensi keributan tersebut.
"Saat ini kita sedang masuk di tahap kampanye, sebentar lagi masuk tahapan kampanye terbuka. Ada beberapa wilayah yang tentunya menjadi perhatian kita, utamanya wilayah-wilayah yang sangat rawan," kata Kapolri dalam acara syukuran HUT ke-79 Korps Brimob Polri di Depok.
Kapolri menyebut ada 202 daerah yang calon kepala daerahnya diikuti dua pasangan calon. Berdasarkan pantauan di media sosial, kata Kapolri, dengan adanya dua pasangan calon ini cenderung terjadi head to head yang berpengaruh terhadap pengikut fanatik masing-masing.
Keributan juga terjadi saat debat Pilkada berlangsung. Listyo menuturkan tampak jelas di tayangan televisi saat calon kepala daerah debat di ruangan, pendukungnya juga ikut debat di luar. Bahkan, terjadi saling lempar melempar.
"Artinya ini akan menggambarkan, baru debat saja sudah saling lempar melempar. Apabila kalau nanti kemudian terjadi pencoblosan dan kemudian jagoannya tersebut kalah, ini pasti akan ada reaksi," ungkap jenderal polisi bintang empat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar