Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Bagjatinter dan Bagkominter Set NCB Interpol Indonesia bersama perwakilan dari Densus 88 AT Polri, Ditjen Imigrasi, dan instansi lainnya berkolaborasi dan partisipasi dalam Operasi Maharlika ke-4 yang merupakan inisiatif yang digagas oleh INTERPOL untuk meningkatkan keamanan perbatasan dan memberantas kejahatan lintas negara, terutama terorisme.
Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Nunukan, Kalimantan Utara yang menjadi salah satu titik strategis pengamanan perbatasan Indonesia.
Operasi Maharlika ke-4 merupakan kolaborasi antara berbagai instansi, termasuk perwakilan dari Polres Nunukan, Ditjen Imigrasi, Bea Cukai, KSOP, dan Polairud Polda Kalimantan Utara. Dalam pertemuan ini, Divhubinter Polri memberikan paparan tentang strategi operasional, termasuk pentingnya kerjasama antar instansi untuk mencegah pergerakan teroris dan masuknya senjata atau bahan peledak ke wilayah Indonesia.
Selain itu, pelaksanaan kegiatan difokuskan pada pemeriksaan dokumen WNI dan WNA di Pelabuhan Tunon Taka, sebagai langkah awal pengamanan pintu masuk perbatasan.
Operasi ini menjadi bagian penting dari upaya regional yang melibatkan negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Brunei.
Fokus utama operasi adalah mencegah pergerakan teroris lintas negara, memperkuat pengawasan perbatasan, dan meningkatkan kemampuan aparat penegak hukum dalam menghadapi ancaman kejahatan transnasional.
Dengan adanya operasi ini, diharapkan tingkat keamanan di kawasan Asia Tenggara dapat meningkat secara signifikan.
Selain mencegah terorisme, Operasi Maharlika ke-4 juga bertujuan menangani berbagai bentuk kejahatan lintas negara lainnya, seperti penyelundupan narkoba dan perdagangan manusia.
Dalam rapat koordinasi yang melibatkan Angkatan Laut di Nunukan, dibahas pula langkah-langkah strategis untuk memastikan pengawasan di wilayah perbatasan lebih ketat dan efektif. Kolaborasi ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia dan negara-negara tetangga dalam menjaga stabilitas keamanan kawasan.
Melalui rangkaian kegiatan ini, Operasi Maharlika ke-4 tidak hanya menjadi upaya pencegahan ancaman langsung, tetapi juga sarana untuk membangun kerja sama internasional yang lebih kokoh.
Dengan keterlibatan berbagai instansi dan dukungan penuh INTERPOL, Indonesia memperkuat perannya dalam menjaga keamanan regional dan menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi masyarakat di kawasan Asia Tenggara.
0 komentar:
Posting Komentar