Depok - KABARPROGRESIF.COM Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta anggota Brimob mengantisipasi dampak perang Rusia dan Ukraina terhadap ketahanan pangan Indonesia.
Perang itu disebut belum selesai, begitu pula perang Israel dan Palestina yang diyakini berdampak pada Tanah Air.
"Perang Rusia-Ukraina belum selesai, perang Israel-Palestina ini juga mulai meluas. Bahkan, sampai dengan Irak yang kemarin juga Lebanon, dan ini tentunya menjadi tantangan tersendiri yang berdampak terhadap situasi dalam negeri," kata Kapolri dalam acara syukuran HUT ke-79 Korps Brimob Polri di Mako Brimob, Depok, Kamis, 14 November 2024.
Kapolri meyakini perang itu berdampak terhadap kenaikan harga pangan, energi, dan kenaikan harga komoditas-komoditas tertentu. Sebab, kata Listyo, pangan sebagian besar berasal dari negara-negara yang berperang tersebut.
"Dan tentunya ini mengakitbakan kenaikan dalam negeri. Kalau harga-harga sudah naik di dalam negeri, maka potensi budaya beli masyarakat juga akan turun, pada situasi seperti itu tentunya ini menjadi tantangan kita semua," ungkap Kapolri.
Maka itu, kata Listyo, Indonesia harus selalu siap dan bertahan hidup menghadapi berbagai macam tantangan.
Kesiapan ini disebut sejalan dengan penugasan dan program Presiden Prabowo Subianto terkait swasembada pangan, swasembada energi, dan hilirisasi.
"Rekan-rekan (Brimob) bisa ikut terlibat mendorong ini. Wilayah, para Kapolda saya lihat juga sudah mulai mempersiapkan diri mendukung swasembada, mendorong ketahanan pangan," ujar eks Kabareskrim Polri itu.
Menjalani program swasembada pangan disebut bisa dilakukan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.
Brimob diminta ikut andil dengan memanfaatkan lahan kosong.
"Saya pikir rekan-rekan Brimob juga bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut dengan memanfaatkan lahan-lahan yang masih kosong," pungkas jenderal polisi bintang empat itu.
0 komentar:
Posting Komentar