Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Kepala Kantor Perwakilan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) II, Bambang S. Hidayat, menyampaikan bahwa LPS telah berhasil menjamin hampir seluruh rekening nasabah perbankan di Indonesia hingga akhir September 2024.
Bambang mengungkapkan bahwa 99,94% dari total rekening nasabah Bank Umum, atau setara dengan 592.944.178 rekening, serta 99,98% rekening nasabah BPR/BPRS, atau 15.769.377 rekening, telah terjamin penuh oleh LPS.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam acara Temu Media bertema "Sinergi Berkesinambungan untuk Menjaga Stabilitas dalam Menghadapi Tantangan Global Tahun 2025" yang diadakan di Surabaya pada Rabu (6/11/2024).
Acara tersebut merupakan kolaborasi antara LPS dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Kantor OJK Provinsi Jawa Timur, Kantor Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur, serta Direktorat Jenderal Pajak dan Perbendaharaan Jawa Timur.
Bambang juga mengungkapkan, bahwa di Provinsi Jawa Timur, LPS telah menjamin 99,95% rekening nasabah Bank Umum, atau setara dengan 70.971.521 rekening, dan 99,98% rekening nasabah BPR/BPRS, berjumlah 2.652.168 rekening.
Jumlah yang hampir mencapai total ini menunjukkan tingginya perlindungan LPS bagi masyarakat dan stabilitas sistem keuangan di Jawa Timur.
Selain itu, LPS melakukan evaluasi rutin terhadap Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) yang saat ini ditetapkan pada 4,25% untuk simpanan Rupiah di Bank Umum, 6,75% untuk simpanan Rupiah di BPR, dan 2,25% untuk simpanan Valuta Asing (Valas) di Bank Umum.
Keputusan ini berlaku untuk periode 1 Oktober 2024 hingga 31 Januari 2025.
LPS berkomitmen untuk menjaga kepercayaan publik terhadap sektor perbankan dan asuransi melalui berbagai kebijakan, antara lain pemantauan cakupan penjaminan simpanan di atas 90% sebagaimana diamanatkan Undang-Undang, evaluasi berkala atas TBP, sinergi lintas otoritas dalam menjaga stabilitas keuangan, serta percepatan penyelesaian Bank Dalam Resolusi (BDR).
Bambang juga menambahkan bahwa LPS akan terus menggiatkan sosialisasi program penjaminan simpanan dan polis asuransi kepada masyarakat, serta mempersiapkan penyelenggaraan Program Penjaminan Polis (PPP).
Dengan kolaborasi yang kuat lintas lembaga dan kebijakan-kebijakan yang diterapkan, LPS optimistis stabilitas sistem keuangan nasional akan tetap terjaga, sekaligus mempersiapkan Indonesia menghadapi tantangan ekonomi global pada tahun 2025.
0 komentar:
Posting Komentar