Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Mantan Wakapolri Komjen (Purn) Oegroseno mencurigai ada motif terselubung dalam perkara Tom Lembong.
Mantan Menteri Perdagangan itu dijadikan tersangka korupsi impor gula oleh Kejaksaan Agung.
"Ada kemungkinan ini kan persaingan ketat ini, persaingan ketat untuk siapa yang menjadi Jaksa Agung," kata Oegroseno dalam keterangan yang dikutip Senin, 4 November 2024.
Menurut dia, kecurigaan itu muncul dari keanehan dalam penanganan perkara itu. Pertama, proses penetapan tersangka Tom Lembong yang sarat keganjilan, karena terlebih dahulu dijadikan saksi.
Selain itu, dia melihat Kejagung seharusnya dapat menjadikan Tom Lembong sebagai tersangka sejak lama.
Apalagi, penegak hukum tersebut memiliki komponen intelijen, yang dapat mendeteksi dugaan korupsi ketika impor gula dilakukan.
"Saat gula datang itu, kan, langsung ditangkap begitu merapat ke pelabuhan. Jangan ditunggu bertahun-tahun kemudian baru diperiksa," kata Oegroseno.
Oegroseno juga menganggap Kejagung sumir apabila terjadi kerugian negara dalam pengadaan gula melalui impor.
Sebab, pengadaannya tidak menggunakan APBN ataupun APBD.
"(Sebesar) Rp400 miliar itu duitnya orang lho, bukan duit negara. Dan membuktikan aliran uang itu juga patut dipertanyakan. Sekarang yang melaporkan harusnya punya duit Rp400 miliar dong. Siapa yang punya Rp400 M?" kata Oegroseno.
Atas dasar itu, dia curiga ada yang ingin unjuk gigi demi mendapat jabatan Jaksa Agung.
Proses cari muka itu dilakukan, dengan mengorbankan Tom Lembong.
"Salah satu cara adalah mungkin seolah-olah berprestasi. Berprestasi di sini, kan, tetapi kan caranya tidak sehat seperti itu. Kan, tidak professional," kata dia.
Di sisi lain, dia mengimbau Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah dan Jam yang lain menjaga muruah Jaksa Agung.
Yakni, sebagai sebagai pimpinan Korps Adhyaksa.
"Seharusnya kalau Jampidsus, mau Jam apa pun itu kan berpikir ke Jaksa Agung untuk sebagai lembaga. Jangan berpikir sebagai perorangan," pubgkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar