Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto buka suara terkait video pengakuan petugas Lapas Tanjung Raja Ogan Ilir Robby Adriansyah dimutasi buntut memviralkan aksi pesta sabu para narapidana.
Agus membenarkan mutasi Robby. Tetapi ia menegaskan mutasi tersebut tidak berkaitan dengan video yang diviralkan oleh Robby.
Ia menjelaskan proses mutasi dilakukan lantaran Robby yang merupakan petugas Lapas Tanjung Raja Ogan Ilir sudah berulang kali tidak masuk tanpa alasan.
"Yang bersangkutan sedang menjalani perawatan, mangkir berturut-turut 67 hari, ini kesalahan lalu tetap dilakukan proses," ujarnya kepada wartawan, Selasa (19/11).
Agus mengaku tidak mempermasalahkan langkah yang bersangkutan untuk mengunggah video tersebut ke media sosial.
Ia bahkan menyebut video tersebut menjadi bahan acuan untuk dilakukan pemeriksaan secara internal di Lapas Tanjung Raja Ogan Ilir. Untuk mendukung pemeriksaan itu, Agus juga sudah menonaktifkan Kepala Lapas dan KPLB.
"Tindakan penyebaran video viral ini diabaikan karena yang bersangkutan menjadi justice collaborator, semoga benar yang di-upload," jelasnya.
Agus menegaskan apabila nantinya ditemukan bukti-bukti terkait dugaan pesta sabu di dalam lapas, pihaknya tidak akan segan-segan untuk mencopot dan memberikan sanksi kepada Kalapas dan KPLB.
"Kalapas dan KPLP saya minta dinonaktifkan, diganti Plt dan Bila benar kejadian tersebut akan kami beri sanksi pencopotan yang terlibat dan bertanggungjawab," tegasnya.
Sebelumnya seorang petugas Lapas Tanjung Raja Ogan Ilir, Robby Adriansyah meminta bantuan Presiden Prabowo Subianto lantaran mengaku dituduh menyebarkan hoaks usai memviralkan aktivitas narapidana yang diduga sedang melakukan pesta sabu.
Ia mengaku juga dimutasi dari jabatannya karena dinilai menyebarkan berita bohong. Padahal, menurutnya hal itu dilakukan untuk menegakkan kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar