Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, mengungkap laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) saat rapat kerja di Komisi I DPR.
Laporan itu menyebutkan kalangan pemerintahan sampai anggota partai politik (parpol) terpapar judi online (judol).
"Kami diingatkan oleh PPATK untuk mengingatkan juga di pemerintahan banyak juga, di pendidikan banyak juga, mohon maaf di parpol banyak juga, saya orang parpol, jadi di parpol kalau dibuka banyak juga," kata Meutya di Ruang Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 5 November 2024.
Eks Ketua Komisi I DPR itu mengatakan bahwa kasus terpapar judol tidak hanya kalangan bawah tetapi juga kelas bawah. Sehingga, perang terhadap judol harus menyasar berbagai segmen.
"Di profesi manapun jadi artinya tidak hanya di kelas bawah di kelas atas dengan berbagai sistem yang berbeda ada yang melalui game ada yang melalui bentuk lain jadi di lingkungan terdekat kita dulu kita perangi sama-sama," ucap Meutya.
Politikus Partai Golkar itu menekankan bahwa pihaknya berupaya memperbaiki sistem teknologi dan sumber daya manusia di kementeriannya. Hal ini dimaksudkan untuk memberantas judol
"Saya sepakat literasi menjadi penting, kami memahami bahwa Kemkomdigi perlu upgrade sistem, mengaudit sistem secara teknologi dan SDM," kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar