Senin, 09 Desember 2024


Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Anak-anak Kota Pahlawan kembali membuktikan bahwa mereka adalah pemagang masa depan. 

Keyakinan itu terus muncul ketika konferensi TEDxSurabaya Youth: Re(k)generation, di International Full Gospel Fellowship (IFGF) Jalan Sukomanunggal, Sabtu (7/12). 

Mereka melakukan regenerasi ide, kreativitas, dan kolaborasi demi dunia yang lebih baik dan berkelanjutan. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya, Ida Widayati menuturkan, konferensi TEDxSurabaya membuka ruang bagi muda-mudi Surabaya merayakan berbagi gagasan, belajar dari pengalaman, dan menciptakan solusi inovatif untuk tantangan yang hari ini dihadapi bersama. 

“Ada semangat kebaruan dalam berbagai bidang, seperti teknologi, seni, lingkungan, pendidikan, dan kepemimpinan,” tutur Ida.

Forum kolaborasi ini dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, TEDx Surabaya, bersama UNICEF, serta berbagai pihak lainnya dalam perayaan Hari Anak Sedunia. 

“TEDxSurabaya tahun ini merayakan Hari Anak Sedunia dengan menghadirkan pembicara, penampil, dan penyelenggara muda berbakat berusia 10-18 tahun dari berbagai latar belakang,” ujar dia. 

Sementara itu, Licensee of TEDx Surabaya, Janice Budihartono menyampaikan, konferensi yang merupakan bagian dari jaringan TEDx Global ini menyediakan platform bagi generasi muda untuk berbagi ide, berdiskusi, dan menemukan solusi untuk tantangan di berbagai bidang. 

“Ini jadi platform generasi muda untuk berbagi ide di bidang seperti teknologi, seni, lingkungan, pendidikan, dan kepemimpinan,” kata Janice.

Janice juga menjelaskan, anak-anak terlibat dalam berbagai diskusi panel, lokakarya, dan presentasi inspiratif. 

Mereka menyoroti gagasan cemerlang yang dapat diimplementasikan dalam skala lokal maupun global. 

“Konferensi ini menekankan keterlibatan aktif peserta untuk membangun solusi yang relevan dan berdampak sebagai wujud Surabaya bagian dari masyarakat Global yang maju,” jelasnya.

Kegiatan ini diikuti oleh 470 peserta, yang tidak hanya anak-anak Kota Surabaya saja. Tetapi kota-kota lain di Indonesia, bahkan anak-anak dari negara lain, seperti China dan Filipina. 

“Di Surabaya, ini yang pertama untuk program khusus Youth, dengan posisi semua volunter usianya dibawah 18 tahun. Itu menjadi kunci penting sehingga dari usia muda sudah bisa merasakan pengalaman untuk saling berkolaborasi dan berinovasi,” terangnya.

Patreon TEDxSurabaya, Johan Alvin Khosuma mengatakan, TEDxSurabaya Youth: Re(k)generation adalah keberlanjutan dari resminya Kota Surabaya sebagai Kota Layak Anak Dunia. 

Dengan demikian, kegiatan ini bisa menjadi estafet bagi konferensi anak lainnya.

“Kita sangat bangga dengan adanya TEDxSurabaya Youth: Re(k)generation ini, ternyata setelah ditahbiskan sebagai Kota Layak Anak Dunia, Surabaya memiliki wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri dan ide-ide kreatif mereka,” kata Johan.

Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa, Arie Rukmantara mengatakan, untuk pertama kali dalam sejarah, anak-anak Surabaya sukses melakukan Kids Take Over TEDx, mereka pun menjadi bagian di TEDx Surabaya Youth. 

“Ini adalah mimpi yang terlaksana sejak forum anak menggagas ide ini di masa pandemi. Event ini sekaligus menunjukkan kelas Surabaya yang sudah pada tingkat dunia,” kata Arie sapaan lekatnya.

Ia menambahkan, momentum ini menunjukan prestasi Surabaya sebagai anggota jejaring Kota Layak Anak Dunia CFCI. TEDx adalah platform global dimana para inovator dunia menyampaikan gagasan mereka. 

11 anak Surabaya menyampaikan ide mereka yang akan mengubah dunia.  

“Gagasan, mimpi anak-anak yang perwujudannya didukung penuh Pemkot Surabaya, UNICEF, TEDx, forum anak, dan banyak elemen lainnya, benar-benar bisa mengubah segalanya. Membawa anak Surabaya makin mendunia,” terang dia.

Ia juga menjelaskan, ada banyak penyaji anak-anak dalam kegiatan nanti. 

Salah satunya Afina Karima, seorang aktivis muda asal Surabaya yang bersemangat dan berdedikasi untuk memberdayakan kaum muda, anak-anak, perempuan, pendidikan, dan media sosial. 

Sejak kelas 7, ia telah menggagas  keterampilannya dalam berbicara di depan umum dan manajemen program, serta secara kreatif mengatasi tantangan masyarakat. 

“Afina berkomitmen untuk menginspirasi orang lain dan mendorong perubahan positif melalui inisiatifnya,” jelasnya.

Ada juga Daniel Handoko, seorang siswa asal Surabaya yang bersemangat untuk literasi anak-anak, ia menciptakan BookLens untuk membantu para pembaca muda dalam memilih buku yang sesuai dengan usia mereka. 

Dengan memindai kode batang, harapannya aplikasi tersebut memberdayakan anak-anak untuk membuat pilihan bacaan yang aman.

Serta ada juga Celia Noreen, seorang seniman berbakat berusia 17 tahun yang menuangkan pengalamannya ke dalam puisi, penulisan lagu, dan lukisan. 

Lagu debutnya, Romance, yang ditulis pada ulang tahunnya yang ke-14, terinspirasi oleh beberapa pasangan ikonik dari layar lebar Stranger Things, Friends, dan Spider-Man. 

Melalui kata-kata dan melodinya yang unik, Celia memikat pendengar dengan tema-tema seperti cinta dan pencarian jati diri.

“Ada juga Ketua Forum Anak Surabaya (FAS) Monita Rizkia Taufani yang akan bercerita tentang visinya tentang Kota Surabaya setelah dirinya datang ke forum internasional di China,” ucapnya.

Terakhir, Ketua Forum Anak Surabaya (FAS), Monita Rizkia Taufani  mengatakan, setiap anak memiliki mimpi dan inovasi untuk masa depan. 

“Itu yang terus diwujudkan, kami ingin mewujudkan mimpi menjadi nyata dan bisa terus membantu sesama,” tutup Monita.

0 komentar:

Posting Komentar

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive