Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan untuk melanjutkan beberapa program prioritas yang menjadi pekerjaan rumah (PR) di tahun 2025.
Program-program tersebut meliputi pembangunan infrastruktur, pengembangan tempat wisata, hingga penanganan banjir yang membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa beberapa program prioritas ini sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Surabaya tahun 2021-2026.
Salah satunya adalah berkaitan dengan pembangunan infrastruktur jalan.
"Seperti diversi Gunungsari, Jalan Raya Wiyung yang tembus sampai Menganti, dan membangun rumah sakit, itu PR besar kita. Sehingga saya berharap, masyarakat semakin merasakan kehadiran pemerintah," kata Wali Kota Eri, Kamis (2/1).
Selain infrastruktur jalan, Wali Kota Eri juga mengungkap rencana pengembangan tempat wisata pada tahun 2025.
Pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik Surabaya sebagai destinasi wisata.
Juga sekaligus untuk menggerakkan perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Salah satu contohnya adalah Pesona Laser Air Mancur Jembatan Suroboyo, yang bertujuan menggerakkan UMKM. Pada tahun 2025, insyaallah Taman Harmoni juga akan dikembangkan, sehingga banyak tempat wisata baru yang akan dihadirkan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, penanganan banjir juga turut menjadi salah satu prioritas utama Pemkot Surabaya di tahun 2025.
Wali Kota Eri mengakui tantangan besar dalam menghadapi curah hujan tinggi, terutama jika terjadi bersamaan di wilayah Jombang, Mojokerto, dan Surabaya.
“Ketika Kali Jagir dan Kali Surabaya meluap, kita tidak bisa berbuat banyak karena dua sungai besar ini menuju ke laut. Itu yang menjadi PR kita,” tuturnya.
Sebagai langkah mitigasi, ia menyatakan bahwa di tahun 2025, Pemkot Surabaya akan membangun lebih banyak box culvert.
“Harapannya, ketika air laut pasang dan dua sungai besar tidak mampu menampung air, box culvert masih bisa membantu,” jelasnya.
Selain itu, Wali Kota Eri juga menyoroti banjir di wilayah PT SIER, Tenggilis Mejoyo hingga Rungkut yang terjadi pada beberapa waktu lalu.
Masalah tersebut disebabkan aliran sungai yang menuju Kali Perbatasan tidak optimal akibat sedimentasi dan banyaknya eceng gondok.
Untuk itu, Wali Kota Eri mengambil langkah tegas dengan membersihkan wilayah sungai yang berada di luar kewenangan Pemkot Surabaya.
“Saya memutuskan untuk membersihkan sungai di wilayah UINSA II, meskipun itu masuk wilayah Kabupaten Sidoarjo. Karena ketika dampaknya sudah dirasakan warga Surabaya, saya tidak bisa berdiam diri,” ungkap dia.
Untuk menyelesaikan masalah banjir di wilayah perbatasan, Wali Kota Eri mengaku akan bertemu dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.
Pertemuan ini bertujuan menyusun strategi bersama dengan melibatkan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, BBWS Brantas, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Karena penyelesaian banjir yang ada di titik-titik perbatasan, tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah kota, tetapi harus bersinergi dengan Sidoarjo, BBWS Brantas maupun Provinsi Jatim," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar