Jakarta - KABARPROGRESIF.COM Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap adanya 4 kasus penyalahgunaan narkoba sepanjang tahun 2024 yang berhasil diungkap jajarannya.
Kasus-kasus tersebut melibatkan jaringan internasional.
Hal itu diungkapkan Kapolri dalam rilis akhir tahun di Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (31/12/2024).
Kasus paling menonjol adalah Clandestine Laboratory di Jawa Barat. Tempat produksi narkoba itu berjalan kurang lebih 4 bulan dengan total 9 tersangka ditangkap.
Kemudian, kasus narkoba jaringan internasional yang dengan penyitaan barang bukti 389 Kg Sabu atau setara Rp 800 Miliar. Kasus ini melibatkan jaringan internasional Timur Tengah (Afghanistan-Aceh-Jakarta).
kasus ketiga merupakan pengembangan dari kasus pertama yakni Clandestine Laboratory di Bali yang telah beroperasi selama 2 bulan.
Dalam pengungkapan tersebut Polri mengamankan 4 tersangka yang berperan sebagai peracik dan pengemas serta telah menetapkan 4 DPO.
“Barang bukti berhasil diamankan 1,2 juta butir happy five, 132,9 kg hashish dan bahan baku, serta 7,365 cartridge pod, serta 17 mesin produksi dengan estimasi nilai Rp 1,52 triliun yang apabila dikonversi,” jelas Kapolri.
Terakhir adalah penangkapan DPO Internasional di Thailand atas kasus Clandestine Laboratory. Barang bukti yang diamankan antara lain 6.000 gram sabu, 108 gram kokain, 10.181 gram ganja, 485 gram hashish, 684 gram Mephedrone dan 520,032 Kg/L Prekursor cair/padat dengan estimasi nilai Rp 11,5 miliar.
Jenderal Sigit menutup bahwa pengungkapan kasus narkoba ini melibatkan stakholder terkait termasuk imigrasi dari luar negeri.
“Guna mengoptimalkan upaya penegakan hukum terhadap kejahatan narkoba yang terus berkembang dengan berbagai modus baru dan melibatkan jaringan internasional, Polri menjalin kerja sama atau joint operation dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait baik di dalam maupun di luar negeri sehingga terdapat beberapa kasus kejahatan narkoba menonjol yang kami ungkap,” ujar Jenderal Sigit.
0 komentar:
Posting Komentar