Surabaya - KABARPROGRESIF.COM Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah mempersiapkn pembukaan Sekolah Rakyat pada tahun ajaran 2025/2026.
Meski mengadopsi konsep dari pemerintah pusat, Pemkot Surabaya akan melakukan sejumlah modifikasi agar program ini lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Pahlawan.
Saat ini dengan melakukan pendataan terhadap keluarga rentan ekonomi dari Desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Kami akan mencocokkan data ini dengan Dinas Pendidikan untuk mengetahui anak-anak yang masuk dalam kategori usia SD, SMP, dan seterusnya," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin, Kamis (3/4).
Selain itu, Pemkot Surabaya juga akan mengevaluasi pelaksanaan Sekolah Bibit Unggul yang telah berjalan di UPTD Kalijudan.
Hingga saat ini, sebanyak 164 siswa telah mendapatkan intervensi pendidikan hingga ke perguruan tinggi melalui program ini.
"Pada prinsipnya, kami siap menjalankan Sekolah Rakyat sesuai arahan pemerintah pusat. Namun, kami akan melakukan beberapa modifikasi sebagaimana petunjuk dari Bapak Wali Kota agar lebih sesuai dengan kondisi di Surabaya," ujar Anna.
Anna menambahkan bahwa salah satu modifikasi yang akan diterapkan adalah penguatan nilai-nilai kebangsaan dalam kurikulum.
"Kami sudah berdiskusi dengan Menteri Sosial terkait teknis pelaksanaan Sekolah Rakyat ini. Salah satu aspek yang akan diperkuat adalah penguatan nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar