KABARPROGRESIF.COM : Keberadaan koperasi jelas membawa manfaat bersama bagi aggotanya, tahun demi tahun harus terus didorong dan dikembangkan. Itu mutlak agar sekali lagi kesenjangan tidak terus melebar dan kemudian kesejahteraan secara adil dapat dinikmati oleh seluruh rakyat.
Koperasi harus bisa menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia terutama di Surabaya. Di Hari Koperasi ke-67, Pemerintah Kota Surabaya dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), menggelar dialog interaktif Walikota Surabaya Tri Rismaharini dengan gerakan koperasi kota Surabaya menyongsong MEA, Minggu (7/9), di Sentra Ikan Bulak (SIB), Kenjeran.
Dialog ini dilakasanakan untuk mengetahui persiapan koperasi yang ada di Surabaya. Bersamaan itupula dilakukan penandatangan prasasti peresmian sentra wisata kuliner Dukuh Menanggal, Jambangan, dan RMI.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (MUKM) Surabaya, Hadi Mulyono semenjak diresmikannya SIB telah terbentuk koperasi 14 April 2014. Anggota yang tergabung 38 pedagang. Sampai sekarang koperasi SIB sudah memiliki omset Rp.3,3 juta dari modal awal sebesarf Rp.2,1 juta. Hal ini menandakan kalau kehidupan di SIB berjalan dengan baik. “Jika dilihat pertumbuhan omset koperasi SIB sangat relevan jika keberadaan SIB sangat bermanfaat bagi pedagang,” tukasnya.
Sementara itu, Hadi menjelaskan pertumbuhan koperasi di Surabaya cukup menggembirakan. Jika dihitung rata pertumbuhan koperasi dari tahun 2011-2014 kenaikannya sebesar 2,3 persen per tahunnya. Tahun 2013, jumlah koperasi sekitar 1516, sedangkan tahun 2014 sampai bulan Juli 2016 koperasi.
“Jika dilihat dari jumlah peningkatan koperasi di Surabaya menandakan koperasi dibentuk bukanm atas keinginan masyarakat. Melainkan koperasi sekarang sudah menjadi kebutuhan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk di Surabaya. Pengurus dan penggerak koperasi di Surabaya harus bangga,” tuturnya.
Hadi menambahkan sudah koperasi di Surabaya sudah dibimbing dengan baik oleh Dinas Koperasi dan UMKM. Mulai dari memperkuat pengelolaan simpan pinjam sampai dengan sertifikasi kompetensi nasional pengurus koperasi. “Jadi, nantinya pengurus koperasi yang memiliki sertifikasi ini bisa bekerja di koperasi yang berada di Malaysia, Singapura, dan lainnya. Sekitar kurang lebih 1200 pengurus koperasi di Surabaya yang memiliki sertifikasi tersebut,” tambahnya.
Menyongsong MEA, Wali Kota mengajak seluruh pengurus koperasi di Surabaya untuk mempersiapkan diri menyambut MEA. Per 1 Januari 2015, menurut Risma masyarakat Surabaya akan berhadapan langsung secara ekonomi dengan warga Negara ASEAN. “Kita tidak hanya sekedar melakukan kerjasama dengan mereka. Melainkan mereka bisa saja menguasai mata pencaharian kita. Makanya, kita perlu menyiapkan diri kita secara personal maupun organisasi (koperasi,red),” ucapnya.
Menurut Risma, koperasi di Surabaya harus tumbuh besar. Karena, kunci perekonomian di Indonesia terutama di Surabaya adalah koperasi. Maka kemudian masyarakat maupun perusahaan besar di ASEAN tidak akan mudah menyerang perekonomian di Surabaya. Asalkan, pengurus koperasi harus bisa mengelola secara professional.
“Untuk menuju kesana kita harus belajar pembukuan yang baik dan pengelolaan keuangan secara profesional dan se efisien mungkin supaya kita bisa menjadi besar. Itu yang saya lakukan memimpin Surabaya, saya kontrol sendiri anggran untuk dinas. Kenapa? supaya operaisonal kedinasan kecil sedangkan anggaran untuk pembangunan masyarakat bisa besar,” akunya.
Namun, lanjut Risma, koperasi tidak hanya fokus pada simpan pinjam saja. Melainkan harus ada inovasi dari pegurus untuk memajukan koperasi. Seperti harus bisa membuat produk sendiri untuk dijual. Dengan begitu perputaran uang di koperasi akan semakin besar. Minimal menjual bahan kebutuhan sehari-hari.
Dalam teleconference antara pengurus koperasi sentra PKL Taman Prestasi dan RMI. Salah satu pengurus koperasi Taman Prestasi melaporkan koperasi sentra PKL Taman Prestasi dibentuk pada Mei 2013. Modal awal 15 juta, jumlah anggota 30 orang fokus usaha masih simpan pinjam dengan bung 2 persen. Selama setahun omset koperasi sentra PKL Taman Prestasi sebesar Rp.30.375.000,-.
Wali Kota Surabaya perempuan pertama ini memberikan apresiasi kepada pengurus koperasi sentra PKL Taman Prestasi. “Bagus itu pak, hanya butuh waktu setahun omsetnya sudah mencapai angka tersebut,” kagumnya.
Bangun Infrastruktur Guna Ramaikan SIB
Wali Kota juga menyinggung mengenai pembangunan infrastuktur pengembangan SIB. Selama ini perekembangan SIB dibilang sedikit lamban, perlu adanya infrastuktur penunjan untuk bisa meramaikan SIB. Salah satu yang akan dilakukan Pemkot Surabaya adalah dengan membangun akses jalan tembus dari Suramadu ke Juanda.
Tidak hanya akses jalan yang akan dibangun disana, Pemkot juga akan membangun plaza di sekitar SIB. Tujuannya adalah agar pengunjung plaza bisa berbelanja ikan panggang di SIB. Risma yakin apabila akses jalan tersebut sudah dibangun SIB orang-orang yang akan juanda pasti akan mampir ke SIB.
“Saya yakin bisa promosikan SIB. Nantinya, SIB pasti akan ramai apabila infstuktur di sekitar SIB dibangun secara serius saya jamin SIB akan seramai sentra ikan hias gunung sari sekarang ini. Dulu, pembangunan sentra ikan hias gunung sari mendapatkan perlawanan dari pedagang ikan hias. Sekarang, omset mereka sudah
Menurut rencana pemkot juga akan membangun jembatan yang dibangun diatas laut. Dalam kesempatan tersebut, Risma memberikan sedikit bocoran terkait pembangunan jembatan itu. Risma menjelaskan, jika melintas jembatan kenjeran pada sore hari akan disuguhi pemandangan air mancur yang bisa menari. “Konsep jembatan ini saya adopsi dari Busan. Jadi, kalau mau lihat air mancur menari-nari tidak perlu jauh-jauh ke busan cukup ke kenjeran,” pungkasnya. (*/arf)