Akan tetapi, juga berdampak pada kepedulian dan kepedulian dengan sesama.
“Jadi di dalam program ini masyarakat saling gotong royong membersihkan lingkungannya, mereka peduli satu sama lain agar terhindar dari musibah. Karena membersihkan lingkungan itu butuh kesadaran dari diri masing-masing warga Surabaya,” kata Hebi, Senin (9/1).
Hebi mengungkapkan, secara tidak langsung warga yang berpartisipasi dalam kegiatan ini telah membantu pemkot dalam membersihkan saluran drainase untuk mencegah terjadinya genangan.
“Sebenarnya fokus utamanya itu pembersihan saluran air. Namun, ada juga warga yang melakukan perantingan, mengumpulkan barang bekas, dan sebagainya. Kemudian kita bantu fasilitasi pengangkutan,” ungkapnya.
Program yang sudah berjalan selama dua bulan terakhir, titik paling banyak yang mengikuti pada hari ini. Sebelumnya, tiap minggu paling banyak 80 titik RT yang berpartisipasi dalam “Surabaya Bergerak”.
“Bahkan, waktu itu ada yang ikut namun tidak daftar. Nah itu justru menyulitkan kami dalam pengangkutan hasil kerja bakti,” lanjutnya.
Untuk mempermudah pemkot mengangkut sampah yang dihasilkan dalam kerja bakti, ia mengimbau kepada masing-masing Ketua RT untuk mendaftar melalui website terlebih dahulu.
Tujuannya adalah untuk memudahkan DLH dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya mengangkut sampah hasil kerja bakti.
“Jadi paling tidak daftar dulu, biar kami tahu titik jemputnya agar tidak ada sampah yang terlantar di pinggir jalan. Selain itu, kami juga bisa memberi jadwal tiap minggu, agar tidak bersamaan kerja baktinya sehingga sampah itu bisa terangkut semua,” pungkasnya.
Seperti diberitakan Program kerja bakti massal "Surabaya Bergerak" terus digalakkan Pemerintah Kota (Pemkot) dan warga, baik di kawasan perkampungan maupun perumahan.
Sebanyak 222 kawasan pada Minggu (6/1) mengikuti program tersebut, salah satunya di Jalan Kedondong Lor Gang 3 No. 18A, Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng.
Ketua RT 03, Jalan Kedondong Lor Gang 3, Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Ade Hermawan mengatakan, warga yang ikut dalam kerja bakti kali ini sangat antusias.
Yang menjadi prioritas pembersihan adalah normalisasi saluran pembuangan air.
Menurutnya, program yang diinisiasi oleh Wali Kota Eri Cahyadi ini sangat membantu warga dalam hal kebersihan lingkungan.
"Kalau dulu itu ketika kami minta bantuan petugas kebersihan untuk membantu kan susah. Sekarang dengan adanya program ini jadi mudah," kata Ade.
Menurut Ade, pendaftaran program "Surabaya Bergerak" cukup mudah. Setiap Ketua RT cukup mendaftarkan kawasannya melalui website
https://bergerak.surabaya.go.id.
"Daftarnya kan lewat online, kemarin saya sampaikan kepada warga, mereka tambah semangat," ujarnya..
Selain di kawasan Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, kegiatan ini juga digerakkan oleh warga Jalan Gemol 1D No.35, Kelurahan Jajar Tunggal, Kecamatan Wiyung.
Di lokasi ini, warga fokus melakukan perapihan paving dan normalisasi saluran.
Ketua RT 04 Jalan Gemol 1D No.35, Kelurahan Jajar Tunggal, Kecamatan Wiyung, Iswandi menjelaskan, perapihan paving dilakukan secara swadaya oleh warga. Menurutnya, paving di jalan tersebut sudah waktunya dilakukan perapihan.
"Kita prioritaskan paving dan gorong-gorong. Karena paving ini sudah ada beberapa yang lepas dan kurang rapi, sehingga kita lakukan pembersihan," jelas Iswandi.
Sama seperti di wilayah kerja Ade, Iswandi mengungkapkan, warganya sangat antusias kerja batik bersama dalam kegiatan Surabaya Bergerak.
Ia berharap, program ini dapat berkelanjutan dan terus digerakkan oleh warga.
"Kami harap setelah dibersihkan, ke depannya warga bisa menjaga lingkungannya. Paling tidak dalam sebulan dua kali kerja bakti," harapnya.
Tidak jauh dari lokasi RT 04 Jalan Gemol 1D No.35, warga RT01, Jalan Gemol 1C juga melakukan hal yang sama.
Di lingkup RT 01/RW03, warga fokus mengerjakan perapihan rumput liar dan penataan tanaman hias.
Ketua RT 01 Jalan Gemol 1C, Juwartini menambahkan, perapihan kali ini dilakukan warga di sekitar Kali Makmur.
Menurutnya, rumput di kawasan ini sudah terlalu tinggi sehingga harus dilakukan pembersihan.
"Kemarin sebelum musim hujan, kampung kami yang sisi depan sudah dibersihkan. Nah, sekarang kami laku pembersihan di sisi belakang, tepatnya di bantaran Kali Makmur ini," pungkasnya.