Rabu, 06 November 2013

  
Jika narkoba dari Rusia yang disebut Krokodil (buaya/crocodile) bisa membuat kulit penggunanya berubah bersisik kehijau-hijauan seperti buaya, pada akhirnya pemakaian yang lama akan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah dan kematian jaringan. Pada saat itu daging pengguna akan terlepas dan rontok dari tubuhnya, sehingga kondisi tubuh si pengguna krokodil akan menjadi persis seperti zombie.
   
Lain lagi dengan narkoba jenis baru yang ditemukan di Amerika setahun lalu. Narkoba ini bisa membuat penggunanya menjadi kanibal. Peredaran dan penggunaan narkoba ini diketahui gara-gara Rudy Eugene, pria asal Miami Amerika Serikat menyerang dan mengunyah wajah tunawisma pada 26 Mei 2012.  Disusul dengan seorang pria asal Lousiana mencoba menggigit tangan seorang polisi pada 2 Juni 2012.

   
Kasus lainnya dituturkan oleh seorang wanita dari Palmetto, Florida. Pada suatu hari wanita ini kedatangan sang pacar dengan keadaan “on”, yang kemudian spontan menggigit serta mencoba makan tangan wanita itu.
Karena fenomena “aneh” ini menimpa beberapa orang, para ahli lalu menelitinya. Hasilnya adalah bahwa perilaku "kanibal" ini diduga setelah mereka mengonsumsi psikotropika jenis baru.
   
Narkoba ini merupakan hasil “designer drugs” atau komposisi zat-zat kimia yang diracik oleh peracik narkoba dengan menggunakan bahan utama methylenedioxypyrovalerone “MDPV” dengan sebutan populer Bath Salts, arti Bath Salts adalah “garam mandi”.
   
Untuk diketahui, garam mandi lazim dipergunakan dengan melarutkannya lebih dahulu dalam air mandi, dengan tujuan untuk memperoleh rasa yang lebih segar dan menyenangkan. Dengan menggunakan garam mandi ini, kulit menjadi berasa lebih rileks, lebih bersih dan bisa juga sebagai pencegahan migrain dan otot yang kram.
   
Karena masyarakat di negara barat terbiasa mandi dengan berendam, maka Bath Salt diperjualbelikan dengan bebas di toko-toko pinggir jalan. Produsen narkoba dengan cerdik mengedarkan dan menjual MDPV dengan menyamarkannya sebagai Bath Salt dan mencantumkan merek-merek terkenal.         
   
Peredaran psikotropika dengan metode ini baru diketahui oleh pemerintah Amerika di tahun 2011 setelah adanya kenaikan peristiwa keracunan bath salts dengan sangat signifikan di UGD sejumlah RS. Walau sempat bingung untuk mengindentifikasi komposisi dari zat ini, akhirnya diketahui bahwa pada sejumlah Bath Salt mengandung methylenedioxypyrovalerone (MDPV). Pada kli-maksnya, terjadi beberapa kasus penyerangan yang bersifat kanibal.
   
Pengguna narkoba memakai Bath Salts tersebut sebagai pengganti metamfetamin. Orang yang menggunakan narkoba jenis baru ini akan mengalami efek  paranoia, memicu perilaku kekerasan, serangan psikotik, tendensi untuk bunuh diri, dan halusinasi.
   
Halusinasi yang dialami pengguna bahkan sampai bisa membuatnya menjadi kanibal. Ketika pengguna melihat orang yang sedang tidur, ia akan melihatnya sebagai kambing guling, maka dengan bernafsu ia akan memakan orang itu.
   
Jenis narkoba ini, sesuai dengan bahan utamanya Methylenedioxypyrovalerone, juga disebut MDPV,  digolongkan ke dalam obat psychoactive, sebuah stimulan yang memiliki daya kerja mirip NDRI, sejenis dopamine.
   
Pada umumnya pengguna narkoba jenis ini memakainya sebagai pengganti metamfetamin. Bentuk MDPV pada dasarnya serupa dengan morfin, kokain, atau sabu-sabu yang berujud kristal, dengan warna putih atau agak kekuning-kuningan. Di kalangan medis, MDPVdikembangkan sejak tahun 1960-an dan pada awalnya digunakan pada serangan fatigue kronis.
   
Karena termasuk narkoba, MDPV bisa menyebabkan kecanduan, dan efek lain yang serupa dengan kokain atau metamfetamin. Namun, efek yang yang paling mengejutkan para peneliti adalah orang yang menggunakan narkoba jenis baru ini akan mengalami efek yang menghasilkan "perilaku kanibal".
   
Bisa disimpulkan bahwa produk narkoba juga mengalami banyak perkembangan yang bertolak pada prinsip: harga murah dan memiliki efek stimulan, depresan atau halusinatif yang mirip dengan jenis narkoba yang sudah memiliki banyak pengguna.
   
Tetapi di sisi lain, narkoba-narkoba baru tersebut memiliki daya rusak dan penghancur dengan intensitas yang lebih tinggi, hal ini yang menguntungkan “designer drugs”, produsen dan bandar narkoba karena tidak diperdulian oleh pengguna. Maklum, mereka sudah kecanduan dan hanya tinggal menunggu kematian.


Agnes Monica harus menghapus salah satu foto dari Instagramnya. Foto yang diunggah via agnezmo, 5 November, menampilkan sosok Agnes yang nampak langsing dan atletis tampil serba hitam, "Black on black," komentar Agnes mengenai fotonya itu.

Sayang, usaha untuk menampilkan hasil foto yang luar biasa menjadi kesalahan terbesarnya. Terlihat teknik editing Liquify yang diaplikasikannya tidak sempurna. Latar belakang pintu putih ikutan miring mengikuti lekuk pinggulnya yang seharusnya ramping. Hal yang sama juga terlihat di sisi kiri fotonya meski tidak terlalu mencolok.

Sehingga foto tersebut mendapat sindiran dari sejumlah orang. Salah satunya yakni pemilik akun Twitter @ajiwar. Nampaknya ia menyadari kalau foto Agnes itu terlalu direkayasa. "Agnezmo langsing ya, pintu aja ikut-ikutan bengkok," ujar @ajiwar. Ia juga langsung mengcapture foto Agnes yang ia komentari tersebut.

Komentar serupa disampaikan oleh Millagenimas, "Oh iya ya pintunya ikutan ramping hihi RIP photoshop" tulisnya.

Pemilik akun lainnya, Monica Sutanto ikut menyadari. "Ouwh. A bit disappointed. I thought u are confidence enough with ur body." Sindiran tersebut karena bagian pintu di sisi kanan juga ikut melengkung seperti pinggang Agnes. Sedangkan sisi kiri terlihat berbeda. Inilah yang membuat foto pelantun "Coke Bottle" itu dinilai janggal.

Setelah foto ini diperdebatkan, Agnes angkat bicara. Menurutnya, foto itu diedit agar kualitasnya lebih bagus. "Jujur, saya tersentuh dan bersyukur bagaimana kalian memperhatikan setiap detil tentang diri saya." kata Agnes. "Dan ini yang ngambil foto adalah temen saya di sini. Dan sebelum dia edit dengan grunge style, itu agak kotor pintunya karena ada kotoran."

"Dan untuk yang suka membenci ini membenci itu, saya ingin kalian tahu kalau saya tidak marah," tuturnya. "Dan kalau ada yang bilang malu-maluin, nggak ada yang perlu saya ngerasa malu karena faktanya saya telah melakukan yang terbaik dan berhasil mewujudkan cita-cita saya." (dbs)



Minggu, 03 November 2013

KABARPROGRESIF.COM : Warga di Kelurahan Kapas Madya Baru pekan lalu menggelar kerja bakti.aksi kerja bakti yang digelar di area sepanjang Sungai Kali Tebu ini disambut antusias oleh masyarakat setempat.sekitar puluhan warga yang melibatkan RT, RW, Tokoh Masyarakat dan Karang Taruna ikut me

Aksi bersih-bersih yang dilakukan oleh warga setempat ini adalah merupakan bentuk untuk ikut menjaga lingkungannya.” Banyaknya sampah yang menumpuk di sungai kali tebu cukup mengkhawatirkan, untuk itu kita gerakan warga supaya bisa mengatasi sampah tersebut.” Ujar Siswono, SH Lurah Kapas Madya Baru.

Menurutnya keberadaan sampah-sampah yang berada disekitar sungai kali tebu ini adalah wujud dari kurang sadarnya masyarakat yang membuang sampah disembarang tempat, terutama warga lain yang melintasi area sungai ini.” Timbulnya sampah-sampah di kali tebu ini, banyak dimanfaatkan oleh warga lain yang membu-ang sampah disaat melewati sepanjang kali tebu.”kata Siswono

Dia menambahkan aksi bersih-bersih kali tebu yang juga digagas oleh Dinas terkait ini, merupakan antisipasi agar nantinya sungai yang menuju laut Madura diharapkan bisa mengatasi sampah-sampah yang berada di Wilayah 5 Kelurahan.” Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya melakukan gagasan untuk membersihkan Kali Tebu tersebut dengan melibatkan Kelurahan Simokerto, Tanah Kali Kedinding, Bulak Banteng dan Tambak.  Adanya  5 Kelurahan tersebut ikut dilibatkan, karena Wilayah ini juga berada di sungai kali tebu.”terangnya

Siswono berharap setelah adanya aksi bersih-bersih ini, dinas Pemerintah Kota terkait juga memberikan fasilitas terhadap Wilayahnya, pasalnya dengan bantuan fasilitas ini dipergunakan untuk mengantisipasi sungai tersebut terhadap sampah-sampah.” Saya mengharapkan dari DKP nan-tinya bisa memberi bantuan berupa fasilitas Perahu Sampan dan petugasnya sebab dengan adanya perahu sampan dan petugas dari DKP saya yakin keberadaan kali tebu ini akan terjaga, sehingga kali tebu terlihat bersih dari kotoran sampah.” pin-tanya. (Adji)
lakukan bersih-bersih kali tebu.

KABARPROGRESIF.COM : Untuk menciptakan Lingkungan yang aman, bersih, indah dan sehat merupakan keinginan bagi setiap warga yang bertempat tinggal di wilayah tersebut, namun untuk menjadi  kenyataan. Kelura-han Karah menggelar RW Award.

    Adapun lomba ini adalah untuk mendorong warganya terutama RW-RW berpartisipasi untuk mengikuti lomba RW Award yang digelar setiap tahunnya.

     Lomba RW Award yang digelar secara internal di wilayah Kelurahan Karah ternyata mendapat dukungan dari warga bahkan di masing-masing RW telah antusias sekali untuk mengikuti lomba tersebut.

      Menurut Suwarni, S.Sos Lurah Karah, digelarnya lomba RW Award ini adalah untuk upaya agar  di masing –masing  RW bisa meningkatkan kelestarian lingkungannya dan kebersamaan antar RW.” Digelarnya lomba ini kan biar RW tidak vakum,sehingga keinginan mereka untuk membangun Lingkungannya dan membangun kebersamaan antar RW bisa terlak-sana dengan baik.” Ujarnya

    Kegiatan lomba RW yang meliputi pe-nilaian dalam bidang penataan lingku-ngan, kebersihan, jumlah penduduk wilayah serta  pengolahan sampah untuk tahun ini diikuti sebanyak 12 RW.mereka yang terbaik akan menjadi pemenangnya.” Untuk pemenangnya juara I diraih oleh RW I mendapat uang binaan sebesar Rp 1 juta, juara II uang binaan sebanyak Rp 750 ribu diraih oleh RW II dan juara III RW V, uang binaan sebesar Rp 500 ribu.” Terangnya

     Suwarni berharap, dengan kegiatan RW award kedepan bisa memberikan yang lebih baik untuk wilayah ini.” Nantinya dengan lomba ini bisa meningkatkan kualitas lingkungan yang bersih dan hijau.” pintanya.

    Hal senada juga diungkapkan oleh Nono Indriyatno, Camat Jambangan. Menurutnya kegiatan ini merupakan bentuk intern dari kelurahan Karah dan kegiatan tersebut merupakan program internal kelurahan maupun pemerintah kota Surabaya, namun diharapkan agar warga tetap menjaga kebersamaan dengan baik.” Diharapkan warga kelurahan Karah tetap guyub dalam melakukan kegiatan internal kelurahan maupun program dari pemerintah kota tetap terlaksana dengan baik.” jelasnya. (Adji)


KABARPROGRESIF.COM : PENYIDIK Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya sejatinya telah menetapkan seorang tersangka dalam perkara gaji dosen Universitas Merdeka (Unmer) Surabaya yang jauh di bawah standar Upah Minimum Regional (UMR) Kota Surabaya. Perkara ini dilaporkan ke Disnaker oleh sejumlah dosen Unmer Surabaya sejak setahun yang lalu."Sudah kita BAP. Malah sudah kita tetapkan tersangkanya," ujar Boeing Aris Benowo, salah satu PPNS Dis-naker yang menangani perkara ini, dikonfirmasi wartawan di Kantor Disnaker Suraba-ya, Jl Jemursari Timur II, (21/10).
   
Dipaparkan Boeing, pihaknya telah menetapkan satu orang tersangka dalam perkara ini, yaitu Ketua Umum Yayasan Perguruan Tinggi Unmer Surabaya, Djoko Agus S, SH, MBA, yang tercatat menjabat Ketua Yayasan sejak April 2008.


Diakui Boeing, meski telah menetapkan tersangka, perkara ini masih belum bisa dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya. Masalahnya Djoko tidak mau menandatangani BAP. "Ada keberatan dari tersangka sehingga tidak mau menandatangi BAP," ujar Boeing, tanpa menjelaskan lebih detail keberatan seperti apa yang membuat tersangka tidak mau menandatangani BAP.


"Itulah yang membuat perkara ini terus menggantung hampir selama setahun sejak laporannya dimasukkan oleh sejumlah dosen," ungkapnya.

Ada tiga dosen yang melaporkan perkara ini. Mereka adalah Dwi Widi Hariyanto, mantan Pembantu Dekan I merangkap dosen tetap Unmer Surabaya, Moch Anang Firmansyah, mantan Pembantu Dekan III merangkap dosen tetap Unmer Surabaya, serta seorang lagi Endang Muryani, mantan Kepala Prodi Manaje-men merangkap dosen tetap Unmer Surabaya.

Dwi Widi dan Anang Firmansyah selama menjabat sebagai Pembantu Dekan di Unmer Surabaya masing-masing setiap bulannya digaji sebesar Rp 437.500, sudah termasuk gaji pokok dan berbagai tunjangan maupun insentif. Sedangkan Endang Muryani selama menjabat Kepala Prodi Manajemen Unmer Surabaya setiap bulannya digaji Rp 630.500 yang telah meliputi gaji pokok dan berbagai tunja-ngan serta insentif.

Mereka melapor ke Disnaker Kota Surabaya karena pihak Yayasan Unmer Surabaya tidak menggaji sesuai dengan pangkat/ golongan Dwi Widi dan Anang Firmansyah yang masing-masing berpangkat Penata Muda/ IIIA, serta Endang Muryani berpangkat Pembina/ IVA.

Ketiganya sebagai dosen tetap oleh pihak yayasan juga tidak pernah didaftarkan Jamsostek sehingga kalau sakit dan terpaksa berobat harus membiayainya sendiri."Kalau tuntutannya yang di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) sudah se-lesai dan kini dalam tahap banding ke Mahkamah Agung. Tinggal tuntutan pidananya ini masih terkendala karena tersangka tidak mau menandatangani BAP sehingga masih belum bisa kita limpahkan ke Polrestabes Surabaya," pungkas Boeing. (Komang)

Tri Rismaharini
KABARPROGRESIF.COM : Tri Rismaharini yang sering mendamprat orang meski dilakukannya di depan umum kembali terjadi. Kali ini sikap yang bisa dikatakan tak beretika bahkan tak terpuji ditunjukkan oleh Walikota perempuan pertama kali di Kota Surabaya terhadap seorang wartawan media cetak nasional.

Seolah sok penguasa dengan lantang Risma sapaan Walikota Surabaya memarahi dan mempermalukan wartawan Jawa Pos, Ilham Wancoko. Parahnya lagi, tabiat buruk Risma ini dilakukannya dihadapan para undangan, pejabat dan anggota de-wan  Surabaya . “Kenapa kamu menulis berita itu, apa gak ada berita yang lain,” cetus Risma sambil menunjuk-nunjukan jarinya di depan Ilham dengan suara keras (16/10).

Ilham sendiri saat itu sontak merasa kaget mendapat ‘cacian’ dari Risma. Wartawan Jawa pos ini tak bisa berbuat banyak, ia hanya terdiam memandang Risma seolah dengan seksama mendengarkan ‘ocehan’ Risma yang tak ada hentinya itu.

Padahal pemberitaan yang menulis tentang mobil dinas tersebut sama sekali tidak menyinggung Walikota Surabaya ini. Bahkan Risma juga akan mengadukan perbuatan wartawan tersebut ke pimpinan media yang dikenalnya.“Pokoknya saya gak mau menjawab pertanyaanmu lagi. Awas nanti saya laporkan Pak Dahlan Iskan,” Ancam Risma dengan mata melotot serta raut wajah yang’menyeramkan.’

Lama mendapat intervensi, Ilham pun akhirnya mencoba membela diri dengan menyebut pemberitaan itu adalah komentar dari Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Baktiono. “Tapi itu kan komentarnya pak Baktiono (Ketua Komisi D) bu. Bukan tentang Pemkot,” jawab Ilham datar.

Dasar tabiat Risma yang terkenal tak mau dibantah, merasa malu apalagi sudah terlanjur marah-marah, dengan sikap-nya yang sok otoriter itu, sedikit keceplosan, Risma  membongkar yang disinyalir adanya ‘upeti’ yang kemungkinan berasal dari APBD Surabaya terhadap media tersebut. “Kurang apa saya coba? Pokoknya saya gak mau jawab pertanyaanmu lagi. Kayak gak ada berita lain aja,” katanya dengan nada tinggi.

Beruntung kejadian itu tak sampai berlarut-larut, mengetahui kejadian yang tak lazim, Ketua DPRD Surabaya M. Machmud yang berada tak jauh langsung mendatangi walikota dan Ilham untuk menenangkan suasana.

Mantan Wartawan ini mencoba menjelaskan kepada walikota terkait fakta dibalik sebuah be-rita. Seketika itu Risma langsung terdiam, seakan dia malu atas perbuatan yang tak sepatutnya dilakukan oleh seorang walikota.

Terkait berita yang ditulis-nya, Ilham mengaku tidak menyinggung kebijakan walikota terkait mobil dinas.

Bahkan, dalam berita yang dimuat Jawa Pos, Selasa (15/10) itu dijelaskan mobil dinas Pemkot dikandangkan pada saat hari raya Idul Adha, tapi anehnya, untuk mobil dinas anggota dewan sebaliknya sehingga bisa digunakan untuk kepentingan pribadi. “Wawancara itu komentar Baktiono yang juga mengkri-tisi terkait mobil Ketua dewan yang dapat jatah bensin dan diganti jika rusak. Sedangkan bagi anggota dewan lainya tidak. Nah, ini kan aneh kok walikota yang emosi,” kata Ilham heran. (*/arf)

Sabtu, 26 Oktober 2013


Sebelumnya beredar kabar bahwa Nikita Mirzani (27) akan menikah 11 Oktober 2013, lebih sensasional lagi lantaran hadiah pernikahannya berupa rumah senilai 24 miliar rupiah !  Maklum, Nikita memang biasa mendongkrak popularitas melalui sensasi.
   
Ternyata kali ini bukan sensasi. Nikita memang benar-benar menikah dengan Sajad Ukra (35), pria keturunan Irak yang lahir dan besar di Inggris, bukan sekadar sensasi. Begitu juga perihal hadiah rumah senilai 24 miliar rupiah dari pria yang saat ini memegang paspor Singapura.
   
Nikita juga tidak percaya dengan apa yang dianugerahkan kepadanya: suami ganteng dan baik yang mau membelikannya rumah senilai 24 miliar. Pesta perni-kahan megah dan mahal yang selama ini hanya berupa impiannya segera terwujud.
   
Siapakah Sajad Ukra, pria yang begitu ringan dalam menggelontorkan miliaran rupiah untuk menaklukkan hati Nikita? Sajad menjelaskan, dia berasal dari Irak. Lahir dan besar di Inggris, kedua orang tuanya kini tinggal di Selandia Baru. Sejak kecil Sajad dididik dengan ilmu agama yang kuat.
   
"Saya berasal dari keluarga yang taat menjalankan ibadah. Orang tua sudah beberapa kali menunaikan ibadah haji. Saya juga sudah menunaikan ibadah haji, pada tahun 1992 dan ibadah umrah sekali,” Sajad mengisahkan tentang keluarganya yang religius.
   
Mendengar pengakuan Sajad itu, Nikita menambahkan sehari-hari Sajad dan keluarganya bercakap dalam bahasa Arab. "Mudah-mudahan, setelah menikah dengannya, saya bisa memperdalam ilmu agama kepada dia. Dia suaranya merdu jika tengah melantunkan ayat-ayat Alquran," ucap Nikita. Sajad tersipu malu mendengar pujian yang dilontarkan Nikita. (dbs)




   
KABARPROGRESIF.COM : Kepenatan dalam melakukan aktifitas pekerjaan tiap hari yang tiada henti ternyata membuat pegawai di lingkup Kecamatan Tandes, Surabaya untuk mencoba menghibur diri dengan berwisata ke luar kota.
   
Namun tidak seperti biasanya, seperti naik bus atau angkutan umum pada layaknya. Tapi  hanya mengendarai roda dua secara rombongan.Alhasil peminat untuk ikut berwisata ke luar kota dengan mengendarai roda dua semakin meningkat dan ternyata hal tersebut memicu para pegawai ini untuk memberi nama perkumpulannya.

“ Namanya gatra Praja, sekarang anggotanya sudah 34 orang, semuanya masih karyawan di ruang lingkup Kecamatan Tandes.” Kata Hamdani Yunani, SE, selaku Pembina dari ‘gatra Praja’.

Menurut Hamdani yang juga menjabat Sekcam Tandes, tujuan wisata dengan modal roda dua ini atau biasanya dikenal dengan nama touring, bermacam-macam tempatnya, mulai dari Taman Dayu, Pasuruan, Goa Akbar, Tuban, Candi Trowulan, Mojokerto .

“ Masalah lokasi tujuan tergantung hasil kesepakatan bersama, rencananya sih kita touring tiap bulan sekali.” jelasnya. Tapi Hamdani emoh bila ‘Gatra Praja’ ini disamakan dengan perkumpulan anak muda yang sering bikin ulah semacam genk.

Menurutnya Gatra Praja adalah sebuah arti nama yang ada maknanya, Gatra merupakan arti diatas dari rata-rata sedangkan Praja adalah pegawai abdi negara, jadi artinya pegawai di atas rata-rata.” Tujuan kita tetap menjalin silahtuhrahmi, refreshing dengan mengenal alam.” katanya.
   
Bagi yang berminat ingin bergabung dengan ‘Gatra Praja’ kata Hamdani dapat menghubungi bapak Suko, Sekertaris kel. Tandes. (*/arf)


Julia Perez yang lebih dikenal dengan sebutan Jupe mengungkapkan, pernikahannya dengan Gaston Castano kelak akan menjadi momen paling dinanti masyarakat Argentina. Karena konsep pernikahannya itu, yang dia sebut sebagai royal tour wedding, akan menggunakan beberapa kebudayaan seperti Jawa, Sunda, Betawi, dan Argentina yang dikolaborasikan menjadi satu.
    
"Aku kan konsepnya royal tour wedding. Aku campuran Jawa, Sunda, Betawi. Ini momen masyarakat Argentina melihat seperti ini," ungkap Jupe ditemui di Senayan, Jakarta Pusat, ( 23 /10/ 2013)
   
Pelantun "Belah Duren" ini pun mengatakan, pernikahannya akan membantu promosi pariwisata Indonesia. Pasalnya, Jupe akan menggelar pesta pernikahannya di beberapa negara Eropa dan Argentina. "Bantu pariwisata Indonesia. Gini kalau lho beda kultur, bantu-bantu kenalin kultur lain, kayak nanti di Argentina jadi semua tahu," tandasnya.
   
Perhelatan di beberapa negara itu tentu akan menghabiskan biaya hingga miliaran rupiah. Sebenarnya, Jupe enggan membahas berapa biaya yang dia keluarkan. Namun,  Jupe mengaku beruntung. Pasalnya, acara lamaran yang digelar 30 November mendatang disiarkan langsung salah satu stasiun televisi swasta. Sehingga, uang yang diterimanya bisa untuk biaya pernikahan.
   
"Dananya enggak enak, tanyain sama orang TV-nya saja. Tapi yang pasti ini menguntungkan untuk saya. Uangnya juga untuk pernikahan," ungkapnya.
   
Dia menuturkan, persiapan pernikahannya sudah hampir selesai. Apalagi, dia sudah mengantongi restu penuh dari sang bunda.     "Hampir 90 persen. Kalau Tuhan mengizinkan, Insya Allah kami nikah, enam tahun bo pacaran," tandasnya. (ok)

Jumat, 25 Oktober 2013


KABARPROGRESIF.COM : Terhitung Dua bulan sejak berkas perkara pembobol Bank Jatim, Carolina Gunadi telah dilakukan pelimpahan tahap II oleh Mabes Polri, namun hingga saat ini Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya masih belum melimpahkan berkas perkara tersebut ke Pengadilan Tipikor Surabaya untuk segera disidangkan.

Padahal pada beberapa kasus korupsi yang lain, pelimpahan berkas perkara ke Pengadilan Tipikor Surabaya tak membutuhkan waktu yang lama. Namun untuk kasus kali ini, Kejari Surabaya bekerja sangat lamban.

Staf Panitera Pengadilan Tipikor Surabaya, Abdullah Saddad mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum menerima pelimpahan berkas perkara pembobolan Bank Jatim dengan nama terdakwa Carolina Gunadi.“Belum ada berkas perkaranya Mas. Belum ada pelimphanan berkas perkara dari Kejari Surabaya terkait kasus pembobolan Bank Jatim dengan nama terdakwa Carolina,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (22/8) lalu.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Surabaya, Nurcahyo Jungkung Madyo membantah jika pihaknya dinilai lamban dalam menangani kasus yang merugikan negara sekitar Rp 52 miliar ini.    Ia mengaku, sampai saat ini berkas perkara Caroline masih dalam tahap penyusunan dakwaan tim jaksa. “Masih dalam tahap penyusunan dakwaan, kami berusaha agar secepatnya rampung,” ujarnya saat dikonfirmasi, (22/8).

Carolina sendiri sampai saat ini sedang ditahan di Rutan Medaeng dan memiliki masa tahanan yang harus dikejar jaksa penuntut umum, agar masa tahanan tidak habis sebelum disidangkan.

Sekedar untuk diketahui, Carolina merupakan pemilik dua perusahaan, yaitu CV Media Sarana Pustaka dan CV Kharisma Pembina Ilmu, yang mengajukan kredit ke Bank Jatim dengan jaminan fiktif. (Komang)



KABARPROGRESIF.COM : Sebanyak 25 rumah tahanan (rutan) dan lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Jawa Timur memiliki status rawan rusuh. Pasalnya, rutan dan lapas tersebut saat ini mengalamioverkapasitas dan belum bisa diatasi oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham (Kanwil Kemenkumham) Jatim.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Indro Purwoko tidak menampik kondisi rawan konflik yang bisa saja terjadi di rutan dan lapas di Jatim. “Segala kemungkinan bisa terjadi, namun kami berusaha semaksimal mungkin mengantisipasi hal-hal seperti itu,” ujarnya saat dikonfirmasi, (20/8).

Sesuai data Kanwil Kemenkumham Jatim tercatat sampai saat ini ada 25rutan dan lapas yang mengalami overload. Dan hanya ada 10 rutan/lapas saja yang tidak mengalami kelebihan penghuni. Yang paling parah kondisi over kapasitasnya yaitu Rutan Klas I Surabaya.

Sesuai data Kanwil Kemenkumham Jatim tercatat, rutan itu mengalami over kapasitas hingga mencapai tiga kali lipat. Rutan Medaeng yang hanya memiliki kapasitas 504 napi/tahanan itu saat ini memiliki 1.542 napi/tahanan itu hanya dijaga sebanyak 142 sipir saja. Jelas jumlah sipir tak akan bisa mengantisipasi jika Rutan Medaeng terjadi kerusuhan.

Kondisi serupa juga menimpa Lapas klas IIB Banyuwangi, di mana saat ini mengalami over kapasitas mencapai tiga kali lipat. Dari total kapasitas 260 napi/tahanan, ternyata Lapas Banyuwangi diisi sebanyak 842 napi/tahanan.

Sementara itu, hanya ada sebanyak 10 rutan dan lapas yang masih longgar, di antaranya adalah Lapas Anak Klas IIA Blitar, Lapas Klas IIA Pamekasan, Lapas Klas IIB Bondowoso, Lapas Klas IIB Pasuruan, Rutan Klas IIB Sampang, Rutan Klas IIB Situbondo, Rutan Klas IIB Sumenep, Rutan Klas IIB, Rutan Klas IIB Trenggalek, dan Rutan Klas IIB Kraksaan.“Kondisinya sebagian besar rutan/lapas yang kami miliki telah mengalamioverkapasitas,” tandasnya.

Ditanya apakah ada langkah untuk memulai pembangunan yang memiliki kapasitas besar, Indro mengaku belum terpikirkan soal itu. “Itu yang mengurusi pusat, kami hanya menjalankan perintah dari pusat soal pembangunan,” paparnya.

Jumlah napi/tahanan narkoba yang mendominasi penghuni rutan/lapas. “Banyaknya napi/tahanan kasus narkoba membuat rutan/lapas menjadioverkapasitas hingga berkali-kali lipat,” akunya. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM :Minimnya bukti yang disetorkan terkait tudingan dugaan penyelewengan, rupanya membuat pihak penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim geram. Rencananya, 10 biro reklame sekaligus akan dipanggil penyidik guna pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket). Jika tetap minim bukti, maka penyidik memastikan akan menghentikan penyelidikan sebelum naik status menjadi penyidikan.
   
Menurut Kepala Seksi Penyidikan (Kasidik) Pidsus Rohmadi,  pihaknya kembali akan memanggil biro-biro reklame dari pihak Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I). Pemanggilan ini, diakuinya sebagai bagian dari upaya pihaknya untuk Pulbaket atas dugaan kasus awalnya diperkirakan merugikan hingga Rp 150 miliar.“Rencananya akan kita panggil, 10 biro reklame. Ini kita lakukan karena data yang diberikan pada kita masih minim,” ujarnya.
   
Ia menambah, jika dari pemanggilan ini nantinya pihaknya masih mendapatkan data yang minim dan tidak akurat, maka tidak menutup kemungkinan penyidik akan menghentikan kasus sampai pada tahap penyelidikan saja.
   
Ia beralasan, jika nantinya ia memaksakan menaikkan status kasus tersebut dari penyelidikan menjadi penyidikan, pihaknya kuatir akan malah dilakukan SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan). “Kalau sampai di SP3, nanti malah kita yang dituding ada apa-apa. Kalau memang tidak cukup bukti,ya kita hentikan saja ditahap penyelidikan,” ujarnya.
   
Namun, ia berjanji jika memang nantinya bukti yang diperoleh cukup, maka pihaknya akan melanjutkan penyelidikan. Bahkan, pihaknya akan melakukan krocek bukti untuk pembuktian dengan memeriksa pihak Dinas Pendapatan dan Pajak Daerah (Dispenda) Pemkot Surabaya.“Dari pihak Dispenda sebenarnya sudah pernah kita mintai keterangan satu kali sebelum puasa lalu,” tambahnya.   
   
Sementara itu, Ketua P3I Jatim Haries Purwoko beberapa kali memberikan bantahan jika pihaknya tidak memiliki banyak bukti atas penyimpangan kasus Jambong tersebut.
  
Ia mengaku pihaknya sudah menyerahkan bukti-bukti sebagaimana yang diminta oleh penyidik. Bahkan, tim hukum pihaknya, menyatakan bahwa bukti yang diserahkan pada penyidik itu dianggapnya sudah cukup untuk melanjutkan ke tahap penyidikan.           
   
Seperti diketahui, P3I telah melaporkan dugaan korupsi itu ke Kejati Jatim pada 13 Mei lalu. Kasus ini muncul ketika dana itu dipungut Dispenda dari para pengusaha reklame untuk jambong dan titipan
pembayaran pajak reklame.
   
Diduga, ada sekitar Rp 150 miliar dari pengusaha yang tersimpan di Dispenda tanpa diketahui kejelasannya. Agar penarikan dana jambong terus berlanjut, Pemkot melalui Dispenda menekankan, jika jambong tak dibayar maka biro reklame akan dikenakan denda dan tak diizinkan mendirikan reklame.
   
Sedangkan dana titipan pajak dipungut Dispenda dengan alasan untuk jaminan perusahaan jika terlambat membayar pajak. Kalau itu terjadi, maka dana titipan itu yang dibayarkan agar tepat waktu dan lepas dari denda keterlambatan. Adapun uang jambong dan titipan pajak reklame itu disetorkan melalui Bank Jatim ke rekening bendahara Dispenda. (Komang)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive