Minggu, 10 November 2013

KABARPROGRESIF.COM :  Kepala Cabang Jasa Raharja Jatim Abdul Haris didampingi Kepala Bagian Teknik Operasional Puryanto melakukan audiensi dengan Ketua DPD Organda Jawa Timur dan diterima Ketua Organda Jawa Timur Drs. H.B. Mustofa bertempat di Sekretariat DPD Organda Jatim Jl. Joyoboyo Surabaya (10/7).

Kunjungan Kepala Cabang Jasa Ra-harja Jatim Abdul Haris ke DPD Organda Jawa Timur selain memperkenalkan diri sebagai Kepala Cabang Jasa Raharja Jawa Timur yang baru menggantikan Kepala Cabang Jasa Raharja Jawa Timur yang lama Rahmat Slamet yang mendapat promosi sebagai Kepala Divisi Pencegahan dan Pelayanan juga dalam rangka meningkatkan hubungan kerja sama dengan DPD Organda yang selama ini telah berjalan dengan baik dan harmonis. Pada ke-sempatan tersebut, Ketua DPD Organda Jatim Drs. H.B. Mustofa didampingi oleh pengurus inti antara lain Sekretaris Sumardji dan pengurus lainnya.

Pertemuan antara Kepala Cabang Ja-a Raharja Jatim dan Pengurus DPD Organda juga mendiskusikan beberapa program kerjasama dibidang pencegahan dan penanggulangan kecelakaan serta optimalisasi pemenuhan kewajiban pengusaha angkutan penumpang umum anggota Organda dalam rangka membe-rikan kepastian jaminan terhadap seluruh penumpang. Kedua pihak menyepakati perlunya meningkatkan koordinasi dan sinergitas sehingga kerjasama yang selama ini telah berjalan dengan baik dapat terus dipelihara dan bahkan ke depan terus ditingkatkan.

DPD Organda Jatim merupakan organisasi yang menaungi para pengusaha angkutan darat yang terus berupaya meningkatkan fungsi dan perannya dalam meningkatkan kualitas pelayanan transportasi darat. Ketua DPD Organda Jawa Timur H.B. Mustofa, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Jasa Raharja dan Organda sudah sejak lama menjalin kemitraan dengan baik. “Organda akan selalu mendukung kegiatan-kegiatan Jasa Raharja dalam memberikan pelayanan kepa-da masyarakat yaitu memberikan santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas dan penumpang umum serta menghimpun dana dari masyarakat berupa Iuran Wajib dan Sumbangan Wajib seperti yang diamanahkan dalam UU. No. 33 dan 34 Ta-hun 1964”, tegasnya. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : PT JASA RA-HARJA (Persero) Cabang Jawa Ti-mur menyatakan klaim santunan kepada ahli waris korban kecelaka-an baik darat, laut maupun udara pada Agustus 2013 ini mengalami penurunan sekitar 24 persen jika dibandingkan Agustus tahun 2012 lalu. Rinciannya, Agustus tahun ini, klaim santunan Rp 17.857.397.571,- Sedangkan Tahun lalu sebanyak Rp 23.561.163.794,-

Humas PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jatim, Totok Ery Sukamto, mengatakan, penurunan klaim santunan kepada ahli waris korban kecelakaan dikarenakan peran serta semua pihak, baik kepolisian, pemerintah dan masyara-kat. “Turunnya klaim santunan ini bagus, tentunya angka kecelakaan ikut turun. Ini dikarenakan petugas Kepolisian gencar terjun ke lapangan, menjaga titik strategis rawan laka maupun kemacetan sehingga kejadian kecelakaan men-jadi berkurang,” ujarnya.

Dia menuturkan, penurunan klaim santunan juga dikarenakan, program sosialisasi yang dilakukan Jasa Raharja Jatim bekerjasama dengan Dishub maupun kepolisian ke sejumlah sekolah dinilai berjalan efektif. Sebab, sosialisasi itu secara tidak langsung memberikan pemahaman terhadap keselamatan berla-lulintas di jalan dengan tertib di jalan bagi pemula pengguna jalan, khususnya pada para pelajar di Jatim.“Selalu kita memberikan pembinaan dan pemahaman tentang tertib keselamatan berlalu-lintas di jalan kepada para pelajar. Se-bab, sebagian besar yang menjadi korban kecelakaan cenderung berusia produktif atau masih muda sehingga intensitas pembinaan selalu dilakukan di beberapa sekolah, baik sekolah tingkat SLTP maupun SLTA,” paparnya.

Selain pembinaan, lanjutnya, Jasa Raharja juga memberikan bantuan rambu-rambu kepada kepolisian berupa barikade bejumlah 60 buah dan trafiq cone 70 buah. Dengan adanya tambahan alat -alat rambu ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kecelakaan di jalan. “Mengenai pe-nempatan rambu-rambu ini menjadi kewenangan pihak kepolisian, tentunya akan dipasang di tem-pat-tempat strategis yang rawan laka atau kemacetan,” tuturnya.

Berdasarkan data yang dihimpun PT Jasa Raharja Jatim, jumlah klaim santunan yang disalurkan kepada ahli waris pada bulan Agustus 2013 sebanyak Rp 17.857.-397.571,- dengan rincian, untuk santunan korban meninggal dunia sebesar 11.287.-500.000,-, perawatan Rp 6.426.897.571,-, korban cacat tetap Rp 117 juta, dan penguburan Rp 26 juta.

Sedangkan klaim santunan tahun lalu sebanyak Rp 23.561.163.794,- dengan rincian korban meninggal dunia Rp 15.537.500.000,-, perawatan Rp 7.953.-038.794,-, cacat tetap Rp 70.625.000,- dan penguburan Rp 20 juta.

Lebih lanjut dia mengatakan, alasan memilih segmen pelajar dikarenakan sebagai generasi penerus bangsa yang harus mendapatkan prioritas. Mengingat, data kecelakaan lalu lintas sekitar 70% melibatkan sepeda motor, hampir 17% korban kecelakaan lalu lintas berada di kisaran umur 15 hingga 19 tahun dan 20% merupakan pelajar.

Berdasarkan analisa dan evaluasi Jasa Raharja Jatim, katanya, kecelakaan juga terbukti telah memberikan dampak terhadap penurunan kualitas hidup sumber da-ya manusia khususnya bagi korban yang mengalami kecacatan permanen.“Materi yang diberikan dalam penyuluhan keselamatan lalu lintas tersebut meliputi beberapa hal terkait dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, etika Berlalu Lintas, rambu-rambu lalu lintas dan Santunan Jasa Raharja,” pungkasnya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : Salah satu unsur jajaran Satuan Ka-pal Patroli (Satrol) Koarmatim berganti pimpinan (18/10). Tongkat komando Komandan KRI Kakap-811 Satrol Koarmatim diserahterimakan dalam upacara militer yang berlangsung di geladak haluan kapal. Upacara Sertijab tersebut dipimpin oleh Komandan Satrol Koarmatim Kolonel Laut (P) Suhartono dengan pasukan upacara berasal dari seluruh prajurit KRI Kakap-811.

Komandan KRI Kakap-811 yang baru adalah Mayor Laut (P) John David Nalasakti Sondakh, merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut Angkatan ke-47 tahun 2001. Sebelumnya, putra mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh ini menjabat Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Sura-802 Satrol Koarmatim. Sedangkan pejabat yang diganti merupakan senior dua tingkat diatasnya, yaitu Mayor Laut (P) Nurul Muchlis lulusan Akademi Angkatan Laut Angkatan ke-45 pindah menempati jabatan sebagai Perwira Seksi Operasi dan Latihan (Pasi Opslat) Satrol Koarmatim dan persiapan untuk mengikuti seleksi pendidikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) di Jakarta.

Keberhasilan suatu satuan operasi tidak lepas dari kemampuan seorang komandan dalam melaksanakan pembinaan yang terarah, efektif dan efisien serta berkelanjutan terhadap anggota yang dipimpinnya, demikian disampaikan Komandan Satrol Koarmatim dalam amanatnya. “Sosok  seorang komandan bagi suatu satuan operasional sangat mewarnai gerak langkah satuan tersebut,” katanya.

Komandan Satrol juga menegaskan setiap komandan KRI memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan sebagai pembina kesiapsiagaan dan kemampuan Alutsista yang diawakinya, sehingga setiap saat mampu hadir di laut untuk menegakkan dan mempertahankan kedaulatan serta mengamankan keutuhan wilayah perairan yuridiksi nasional. (*/arf).

KABARPROGRESIF.COM : Komandan Garnisun Tetap III/Surabaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo, S.IP, (3/10) melantik Brigjen TNI (Mar) R. Gatot Suprapto sebagai Kepala Staf Garnisun Tetap III/Surabaya baru, bertempat di aula Gartap III/Surabaya.

Brigjen TNI (Mar) R. Gatot Suprapto menggantikan Brig-jen TNI (Mar) I Wayan Mendra yang akan bergeser ke tempat baru sebagai Wakil Asisten Teritorial Panglima TNI. Alih tugas dan jabatan yang berlangsung dalam satu organisasi merupakan peristiwa biasa dan wajar terjadi tetapi perlu dipahami proses alih tugas dan jabatan seorang Perwira tentu tidak terjadi begitu saja. Banyak pertimbangan dan kepentingan yang harus diakomodir oleh pimpinan dalam menentukan jenjang karier dan jabatan seorang Perwira. Serah terima jabatan tidak hanya terkait dengan proses pembinaan personil dan satuan sesuai kebutuhan organisasi tetapi juga terkait de-ngan penilaian positif pimpinan terhadap kinerja dan kualitas pribadi dari seorang Perwira.

Berkenaan dengan serah terima tugas wewenang dan tanggungjawab jabatan ini, Pangdam selaku Komandan Gartap III/Su-rabaya dan selaku pribadi, menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra beserta istri, yang telah me-nyelesaikan tugas dan tanggung jawab ja-batannya dengan baik. Selain tugas tersebut, orang nomor satu di wilayah Gartap III/Surabaya ini menilai, cukup banyak upaya-upaya yang telah dilakukan Brigjen TNI (Mar) I Wayan Mendra dalam meningkatkan dan memajukan Gartap III/Surabaya ini. Dan kepada pejabat baru Brigjen TNI (Mar) R. Gatot Suprapto beserta istri, Dangartap III/Sby berpesan agar segera menyesuaikan diri dengan lingkungan tugas yang baru. Pelihara dan tingkatkan hasil-hasil pembinaan satuan yang telah dicapai pejabat terdahulu, serta tingkatkan kreativitas dan inovasi untuk menghadapi tugas-tugas kedepan.

Sebelum melaksanakan tugas barunya sebagai Kasgartap III/Surabaya, Brigjen TNI (Mar) R. Gatot Suprapto menjabat sebagai Dankorsis Sesko TNI. Lulusan Akmil tahun 1984 ini mengawali karier militernya sebagai Dan Tim Yon 2 Brigif 2 Mar dengan pangkat Letnan Dua. Pengabdian putra asal Jawa yang lahir di Tanjung Karang mempunyai istri bernama Enny Kurnia Ningsih dengan tiga orang anak ini bisa dibilang sangat mulus dan lancar. Hal ini terlihat dari sejarah riwayat hidup sing-katnya yang pernah mendapatkan Bintang Jalasena Nararya, Satya Lencana (SL) Kesetiaan VIII, XVI, XXIV, SL GOM VII, SL Seroja, SL Kebaktian Sosial, SL Dharma Nusa. Sedangkan penugasan yang pernah dilaksanakan meliputi Ops Saroja Timor-Timor dan Ops Bhakti Sosial NAD. (*/arf)

KABARPROGRESIF.COM : Dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Pahlawan 10 November , Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menggelar pameran pendidikan Widya Wahana Pendidikan 2013. Sedikitnya 200 Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Pertama SMP) baik negeri maupun swasta di Kota Surabaya, ikut serta dalam pameran pendidikan bertema ”menyongsong Surabaya menuju barometer pendidikan nasional” di gedung Jatim Expo, mulai Jumat (8/11) hingga Minggu
(10/11).

Stan tiap sekolah kompak memamerkan hasil kreasi siswa-siswi mereka. Seperti SMA Negeri 5 Surabaya yang memamerkan kreasi daur ulang seperti baju dan rok, SMA Negeri 12 Surabaya mempresentasikan budidaya semanggi mulai dari pembibitan hingga siap panen. Lalu SMA Trimurti yang mengenalkan water treatment, SMA Wonokromo yang memamerkan kreasi siswa berupa bros dan gantungan kunci, serta SMA Wachid Hasyim 1 yang memamerkan hiasan kaca dari mika.Walikota Surabaya, Ir Tri Rismaharini MT dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut menegaskan, bangsa yang besar bukan hanya menghargai jasa para pahlawannya.

Namun, bangsa yang besar juga harus bisa meneruskan perjuangan para pahlawannya dengan cara menyiapkan dan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Karenanya, Walikota Risma berharap, sekolah-sekolah di Surabaya bisa menghasilkan generasi handal yang tidak hanya membawa nama Surabaya, tetapi juga Indonesia di kancah internasional.“Bangsa yang besar harus memiliki SDM yang baik, bukan hanya pintar tetapi juga harus punya sikap dan nurani yang bagus. Kalau pandai tapi tingkah lakunya nakal aneh-aneh ya ndak ada gunanya. Ingat, perjuangan belum selesai. Ibu ingin suatu saat kalian bisa sejajar dengan anak-anak lain di seluruh dunia,” tegas Walikota Risma yang disambut tepuk tangan ratusan siswa-siswi yang memenuhi ruangan Jatim Expo.

Dihadapan ratusan kepala sekolah dan guru, Walikota Risma menyampaikan terima kasih karena semakin banyak anak-anak Surabaya yang berprestasi dan angka kenakalan mulai menurun. Walikota juga berpesan agar bisa melatih siswa-siswi Surabaya menjadi anak-anak yang pandai dan berani. Menurutnya, seringkali yang terjadi, ada banyak anak pandai tetapi tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkan pikiran mereka sehingga kemudian kalah dalam persaingan.“Saya sering melihat anak-anak Indonesia pandai tetapi tidak berani mengungkapkan ide-ide mereka sehingga kalah dengan yang nekad meski tidak pandai. Janji ya kalau ada tantangan ke depan, kalian harus  jadi yang nomor satu. Jangan kecewakan pahlawan yang telah berjuang untuk kita bisa merdeka dan sekolah seperti sekarang,” sambung Walikota Risma.

Untuk menguji keberanian siswa-siswa yang hadir dalam pameran tersebut, Walikota Risma lantas mengundang mereka untuk naik ke atas panggung dan memperkenalkan diri. Satu demi satu siswa lantas naik ke panggung, kemudian memperkenalkan diri dengan suara lantang. “Mestinya acara begini sering diadakan supaya anak-anak kita tidak tergoda untuk berbuat macam-macam,” ujar walikota.

Kepala Dispendik Surabaya, Ikhsan mengatakan, pameran pendidikan yang diikuti oleh 200-an sekolah ini merupakan rangkaian dalam rangka peringatan Hari Pahlawan.  Dikatakan Ikhsan, selama tiga hari pameran, panggung akan terus semarak oleh atraksi siswa-siswa Surabaya. Dispendik juga menggelar beberapa lomba untuk menyemangati siswa.“Pameran ini untuk membangkitkan kembali rasa nasionalisme dan menanamkan jiwa kepahlawanan. Karena di Indonesia, hanya Surabaya yang mendapat julukan Kota Pahlawan. Kami berharap para siswa bisa belajar banyak hal dari kegiatan ini,” tegas Ikhsan.

Selain Kepala Dispendik Surabaya selaku ‘tuan rumah’ kegiatan, acara tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Harun, dan perwakilan Polrestabes Surabaya. Seusai membuka acara yang ditandai dengan penekanan tombol sirine, walikota lantas meninjau beberapa stan pameran sekolah tersebut sembari berbincang-bincang dengan siswa dan guru.(*/arf)

Sabtu, 09 November 2013



KABARPROGRESIF.COM : Komandan Batalyon Infanteri-5 Marinir, Letkol Marinir Joni Sulistiawan memimpin upacara kenaikan pangkat prajurit Batalyon Infanteri-5 Marinir di Mar kas Yonif-5 Marinir, Ujung, Surabaya, (18/10).

Dalam sambutannya, Danyonif-5 Ma rinir mengucapkan selamat atas kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula. Selain itu orang nomor satu di Yonif-5 Marinir juga menginginkan agar kedepan prajurit Srigala Putih ini lebih dewasa dan kinerjanya lebih ditingkatkan lagi.

Selain upacara kenaikan pangkat,  juga dilakukan upacara penutupan pekan orientasi Bintara Remaja Yonif-5 Marinir. Sebagai puncak acara dilaku-kan pemotongan tumpeng oleh Danyonif-5 Marinir dan makan bersama serta hiburan prajurit sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunianya yang diberikan kepada seluruh Prajurit Yonif-5 Marinir sehingga sampai dengan sekarang, Yonif-5 Marinir menjadi Batalyon yang Solid dan Handal.

Turut hadir Wadan Yonif-5 Marinir, Mayor Marinir Alexander, Pasi Ops Mayor Marinir Prasetyo dan seluruh Perwira Yonif-5 Marinir. (*/arf)

KABARPROGRESIF.COM : Wakil Komandan Batalyon Infanteri-1 Marinir, Mayor Marinir Abdi Zunanda menutup Pekan Orientasi Bintara Remaja Angkatan XXXII di Lapangan  Apel Batalyon Infanteri-1 Marinir “Gung Ho”, Jl. Teluk Bayur 62 Tanjung Perak, Surabaya,(18/10).

Masa orientasi bintara remaja tersebut dijalani selama 2 minggu dengan berbagai materi kegiatan baik didalam maupun luar kesatrian Yonif -1 Marinir.

Dalam amanatnya Wakil Komandan Batalyon Infanteri-1, Mayor Marinir Abdi Zunanda Tambunan mengatakan dengan selesainya masa orientasi ini secara resmi Bintara Remaja diterima sebagai Prajurit ‘Gung Ho’ dan siap melaksanakan setiap misi kegiatan dalam rangka mengukur tugas pokok kesatuan.

Agar dapat berhasil dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, setiap prajurit harus memiliki kemampuan fisik, mental dan ketrampilan yang dipersyaratkan. Oleh karenanya mantapkan tekad, kobarkan semangat dan tekun dan bersungguh sungguh dalam berlatih, niscaya akan berhasil dalam setiap penugasan.

Untuk berkembang dalam menemukan jati dirinya sebagai Prajurit Marinir, para peserta Upacara diharapkan memberi suri taladan yang baik dan membina kehidupan yang kompak dengan rasa kekeluargaan yang tinggi dalam batas-batas hirarki militer, karena tegak berdirinya panji Ksatria Terhormat terletak ditangan dan pundak seluruh Prajurit Yonif-1 Marinir.

Turut hadir dalam upacara penutupan orentasi Bintara Remaja tersebut para perwira Staf dan para Komandan Kompi Yonif -1 Marinir. (*/arf)

KABARPROGRESIF.COM : Bunyi ledakan dan rentetan tembakan yang disusul meluncurnya sejumlah kendaraan tempur pengangkut pasukan, menga-wali acara pengukuhan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko sebagai warga kehormatan Korps Marinir TNI Angkatan Laut, (AL) dalam suatu upacara militer di lapangan tembak F.X. Soepramono, Karang pilang, Surabaya, (1/11).

Upacara yang dihadiri Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI DR. Marsetio, para mantan Komandan Korps Marinir, serta sejumlah pejabat tinggi TNI itu ditandai dengan penyerahan baret ungu dan dilanjutkan dengan penyematan Brevet Intai Amfibi Korps Marinir sertaBrevet anti teror aspek laut Detasemen Jalamang-karadi dada kananPanglima TNI Jenderal TNI Moeldoko oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington.

Sesaat kemudian,Panglima TNI mela-kukan penembakan dengan menggunakan senjata How 105 mm milik Korps Marinir TNI AL, yang disambut dengan tepuk tangan oleh seluruh undangan.

Baret Ungu, Brevet Intai Amfibi, dan Brevet anti teror aspek laut Detasemen Jalamangkarayang disematkan itu sebelumnya dibawa oleh 3 peterjun pilihan dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), sertadari Batalyon Taifib 1 dan 2 Marinir, dipimpin Kapten Marinir Pujo Setiyono, mendarat tepat di depan mimbar Inspektur Upacara yang telah diapit 4 unit kendaraan tempur BMP-3F dan 6 unit meriam Howitzer 105 mm.

Mariniiiiir... !!! Berulang-ulang dan begitu lantang penuh bangga, suara Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, sesaat setelah menerima penyematan Baret Ungu, Brevet Intai Amfibi Korps Marinir, dan Brevet Anti Teror TNI AL. “Apakah kalian bangga memakai baret seperti yang saya pakai ini, apakah saya terlihat bertambah gagah memakai baret ungu ini?,” tanya Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko kepada ribuan prajurit Korps Marinir seluruh peserta upacara.“Kebanggaan saya adalah kebanggaan kalian semua. Kebanggaan kalian adalah kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu jagalah kebanggaan ini sebaik-baiknya”, seru Panglima TNI kepada seluruh prajurit Korps Marinir TNI AL.

Menurut Kepala Dinas Penerangan Korps Marinir (Kadispen Kormar) Letkol Marinir Suwandi, pengukuhan Jenderal TNI Moeldoko sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir TNI AL, didasari beberapa pertim-bangan, antara lain mengingat kontribusi dan perhatiannya yang sungguh-sungguh terhadap kemajuan dan perkembangan Korps Marinir TNI AL, disamping juga sebagai bentuk apresiasi atas keteladanan jiwa, sikap, semangat, dan komitmen yang tinggi yang diberikan kepada Korps Marinir TNI AL.

Sejak berdirinya Korps Marinir TNI AL tahun 1945, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko merupakan orang ke-31 yang menerima penganugerahan Warga Kehormatan Korps Marinir TNI AL.

Upacara pengukuhan selain diwarnai dengan demonstrasi kemampuan dan ke-
tangkasan prajurit, juga dimeriahkan de-ngan defile pasukan dan defile kendaraan tempur yang dimilki oleh Korps Marinir TNI Angkatan Laut.

Upacara yang melibatkan sedikitnya 6.000 prajurit petarung Korps Marinir dari Pasmar-1 Surabaya dan Pasmar-2 Jakarta, dipimpin oleh Komandan Upacara Brigjen TNI (Mar) Denny Kurniadi, yang sehari hari menjabat sebagai Komandan Pasmar-2Jakarta, sedangkan bertindak selaku Komandan Defile yaitu Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Pasmar-1 Surabaya.

Seusai upacara, Panglima TNI berfoto bersama dengan sejumlah prajurit Marinir, dan diakhiri dengan melakukan tele conference dengan para prajurit Korps Marinir yang sedang melaksanakan tugas pengamanan di sejumlah pulau terluar. (*/arf)

Kop Berloga Burung Garuda dan Bertanda Tangan Walikota Tapi Berstempel BKD
Urutan Pangkat dan Eselon Carut Marut



KABARPROGRESIF.COM : Mutasi 41 pejabat struktural yang di-gelar Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya (17/10) terkesan asal-asalan dan carut marut. Ini terlihat pada lembar draft Surat Perintah (SP) berdasarkan Surat Keputusan (SK) Walikota Surabaya. Anehnya tak cukup hanya satu draft tapi ada dua draft SP  yang salah. Pertama SP bernomor  821.2/6217/436.76/2013 berdasarkan SK Walikota Surabaya bernomor 821.2/6149/436.7.6/2013 yang hanya terdapat 4 orang ber-eselon II. Sedangkan yang kedua pada SP bernomor 821.2/6218/436.7.6/2013 berdasarkan SK Walikota bernomor 821.2/6150/436.7.6/2013 terdapat 37 pejabat yang dimuatasi.

Pada kedua SP tersebut terlihat adanya keganjilan yakni adanya stempel dari Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Sura-baya. Padahal lembar draft SP itu berlogokan burung Garuda dan bertanda tangan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Parahnya lagi penyusunan daftar eselon dari 41 orang yang terkena mutasi kenaikan pangkat atau rotasi terkesan carut marut, Penyusunan eselon pun terlihat tak beraturan. Salah satu contohnya seperti Imam Siswandi mantan Kepala Bagian Pemerintahan dan Otonomi Daerah (Kabag Pem dan Otoda) yang di rotasi menjadi Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Pria ber-eselon III A ini ternyata menduduki nomor urut 36,  sedangkan untuk level eselon IV A atau Lurah menduduki nomor urut 7 yakni lurah Tambak Rejo, Kecamatan Simokerto.

Hal ini membuktikan bila kinerja Pegawaii Pemkot Surabaya yang berkecimpung dalam penyusunan draft mutasi masih dibawah standart. Kemungkinan pula disinyalir pada mutasian tersebut terkesan dipaksakan akibat adanya ‘titipan’ jabatan.

Suharto, Kabag Rapat dan Perundang-undangan Sekretariat DPRD (Setwan) Surabaya yang menduduki nomor urut 32 saat dikonfirmasi, merasa kaget. mantan Camat Tandes ini mengaku belum mengetahui adanya carut marut dalam draft mutasian tersebut. “ Mosok, Aku belum melihatnya. Coba nanti tak lihat. Draftnya ada dirumah.” ujarnya dengan nada heran.

Dari  41 pejabat struktural di lingkungan Pemkot Surabaya terdapat 21 orang mendapat promosi jabatan dan 20 orang mengalami rotasi jabatan. Rinciannya 41 jabatan struktural yang mengalami mutasi yakni tiga orang asisten, satu orang kepala badan, dua orang Kabag Setda, dua orang Kabag RSUD, satu orang Kabag DPRD, enam orang Kabid badan/dinas/Satpol PP, empat orang Kasi dinas, enam orang Kasi kecamatan, dua orang lurah, tiga orang sekretaris kelurahan, enam orang kepala UPTD, dan enam orang Kasubag TU UPTD.

Untuk jabatan asisten, Hadi Siswanto Anwar yang sebelumnya menjabat Asisten I, dirotasi sebagai Asisten III (membidangi Administrasi Umum), lalu M.Taswin yang sebelumnya menjabat Asisten III, kini dirotasi sebagai Asisten II (membidangi perekonomian dan pembangunan), dan Yayuk Eko Agustin yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Surabaya, dirotasi sebagai Asisten I (bidangi pemerintahan). Sementara posisi Kepala BKD diisi Mia Santi Dewi. (*/arf)

KABARPROGRESIF.COM : Kesal dengan kelakuan Risma yang sok arogan dan tak beretika terhadap wartawan ternyata berbuntut panjang. Ratusan jurnalis dari berbagai media di Surabaya melakukan aksi demonstrasi menuntut Tri Rismaharini meminta maaf (18/10).

Unjuk rasa ini dilakukan setelah walikota yang akrab disapa Risma ini melabrak wartawan Jawa Pos Ilham Wancoko terkait tulisan mobil dinas Ketua DPRD Surabaya, (16/10) lalu. Sikap arogan tersebut diang-gap berlebihan dan tidak menghargai profesi jurnalis karena dilakukan di depan pejabat sebelum sidang paripurna DPRD Surabaya.

Dalam aksinya, wartawan berkumpul dari Gedung DPRD Surabaya menuju Balaikota Pemkot Surabaya dengan membawa poster yang bertuliskan tuntutan agar walikota minta maaf. “Kami meminta walikota Surabaya Tri Rismaharini meminta maaf dihadapan seluruh jurnalis karena bertindak arogan. Ini pelecehan terhadap profesi jurnalis,” ungkap orator demonstran S. Wanto.

Abidin, jurnalis dari harian Surabaya Pagi, dalam orasinya mengatakan, sikap walikota yang menghardik wartawan di tempat umum atas pemberitaan yang di-muat itu adalah tindakan pelecehan. Pasalnya, menurut Abidin, ada tahapan yang bisa dilakukan narasumber ketika ingin merespon pemberitaan suatu media."Kami kecewa, seharusnya sebagai kepala daerah Ibu Risma memberikan contoh yang benar kepada masyarakat. Jika keberatan dengan suatu berita, harusnya Bu Risma menempuh langkah sesuai dengan kode etik jurnalistik dan UU Nomor 40/1999 tentang Pers," katanya. Namun sayang, usaha wartawan untuk menemui walikota Surabaya ternyata tidak bisa dilakukan dengan alasan sedang menemui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN).

Meski begitu, wartawan tidak begitu sa-ja menuruti mediasi di ruangan dengan Sekkota Hendro Gunawan, Kabag Humas M Fikser dan Kepala Bakesbanglinmas Soemarno. “Kami minta permintaan maaf langsung dan menemui wartawan. Ini semata-mata untuk menghargai profesi war-tawan,” katanya.

Sementara itu, Sekkota Hendro Gunawan menyampaikan permintaan maaf kepada wartawan dan bersedia menjadi jembatan mediasi dengan walikota Surabaya. “Silahkan yang mau menyampaikan opini dan kritik, saya hadir disini sebagai jembatan yang akan menyampaikan kepada Walikota Surabaya,” katanya.

Meski tak membuat demonstran puas, akhirnya aksi tersebut diakhiri dengan meminta walikota tidak mengulangi tindakan arogan kepada wartawan atau profesi jurnalis.bahwa dia mewakili instansi Pemerintah Kota Surabaya meminta maaf atas peristiwa tersebut dan akan tetap menjalin kerja sama sebagai mitra dengan me-dia."Kita ingin membina hubungan yang baik dengan media. Prinsipnya, marilah kita bekerja sama," beber Hendro.

Para wartawan tidak puas dengan jawaban yang diberikan Hendro dan meminta Risma berbicara langsung kepada wartawan meskipun hanya melalui telepon. Namun Hendro tidak mengabulkan permintaan wartawan itu dengan beralasan tak memiliki pulsa.

Akhirnya, wartawan memilih mening-galkan Balai Kota dan tetap menuntut Risma menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada wartawan."Kami tetap akan menuntut Risma meminta maaf atas sikapnya kepada salah satu teman kami. Dan kami akan membuat aksi lanjutan jika Walikota tidak memenuhi tuntutan kami," teriak salah satu orator sembari meninggalkan Balai Kota Surabaya. (*/arf)

KABARPROGRESIF.COM : Akibat ulah Risma itu, banyak kalangan mempertanyakan kenapa kelakuan tak lazim walikota perempuan pertama di Surabaya itu dilakukan pada wartawan, padahal dalam pemberitaan tersebut tak ada kaitannya dengan pribadi Risma. “ Ya mungkin lagi stres mas, atau juga ada kaitannya dengan masa-lah anggaran. Kan jatah mobil dinas dan jatah bensin dari Pemkot,” tegas sumber dari internal di sekretariat dewan.

Menurutnya mobil dinas Toyota dengan seri New Kijang Innova ini diberikan kepada Ketua DPRD M. Machmud tidak sesuai dengan peruntukan. “Kalau memang mobil itu tidak dianggarkan dan tiba-tiba diberikan kepada Ketua DPRD, ya tidak bisa. Kalau memang ada pengadaan bunyinya harus mobil untuk Ketua DPRD Surabaya,” katanya.

Sementara M. Machmud tak menyangkal bila dirinya mendapat mobil baru dari Pemkot Surabaya. Namun, dia berkilah dengan bahasa politisnya jika mobil tersebut bukan mobil baru tapi baru diberikan. “Itu bukan mobil baru, lama tapi baru diberikan,” katanya tanpa beban.

Padalah, perlu diketahui awal menjabat sebagai Ketua DPRD Surabaya, M. Machmud emoh memakai mobil dinas. Namun, dengan berjalannya waktu, kenyataannya kini mantan wartawan ini malah ’serakah’ ingin menguasai semua ‘jatah’ mobil meski mobil tersebut diduga membawa masalah. Rumornya M. Machmud ini sudah ‘menggondol’ empat mobil. (*/arf)

KABARPROGRESIF.COM : Pengerjaan box culvert di kawasan Balongsari, Tandes, Surabaya ‘memakan’ korban. Sekitar tiga rumah warga yang terletak tepat di pinggir galian proyek itu terkena dampaknya hingga nyaris ambruk.

Peristiwa ini tentunya menjadi tanggung jawab kontraktor dan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan yang dianggap tidak becus melaksanakan proyek sehingga merugikan rumah warga.

Nyaris ambruknya tiga rumah tersebut memantik reaksi dari Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Menurutnya pihak kontraktor yang mengerjakan proyek itu harus bertanggung jawab kepada korban yang rumahnya hampir roboh. “Kerugianya ditanggung kontraktor. Jadi semua sewa rumah yang saat menjadi tempat tinggal sementara juga menjadi tanggungjawab,” ungkap Walikota

Hal yang sama juga dikatakan M. Fikser, Kabag Humas Pemkot Surabaya, dari hasil pertemuan terakhir dengan dinas terkait, memang menghasilkan keputusan bila kontraktor yang akan menggung semua biaya kerugian warga.“Hasil pertemu-an terakhir dengan dinas terkait kontraktor harus mennggung semua biaya sementara sebelum rumah dibangun kembali. Ini kan proyek dari pusat dan kontraktor sudah ditunjuk oleh Pemkot Surabaya,” kata man-tan Camat Sukolilo ini.

M Machmud, Ketua DPRD Surabaya, menegaskan pihak yang bertanggung jawab harus mengganti karena kesalahan proyek. Pihaknya mengaku sudah berkomunikasi dengan Kepala Dinas PU Bina Marga, Erna Purnawati. “Ya harus dapat ganti dari pemerintah karena ini jelas kesalahan pelaksanaan proyek. Saya kebetulan sudah berkomunikasi dengan warga setempat terkait ganti rugi.” tegasnya.

Sementara anggota Komisi C DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri, sejak awal seharusnya kontraktor, konsultan dan PU harus melakukan analisa tanahnya. Sehingga diperoleh kepastian tentang kekua-tan kontur atau kul-tur tanah di lokasi itu. “Jika dari awal sudah ada analisa atau hitungan teknis terhadap kultur tanahnya, maka bisa dipastikan kekuatannya. Dengan begitu, galiannya pun akan hati-hati,” ujarnya.

Syaifuddin menyebut kontraktor dan Dinas PU Bina Marga mutlak memperhatikan hal itu. Jangan sampai pembangunan untuk masyarakat yang seharusnya menguntungkan, malah merugikan masyarakat itu sendiri. “Kami akan menindaklanjutinya dengan survei ke lokasi. Jika memang tak layak dihuni, maka kita imbau untuk tidak tinggal di rumah itu. Semua harus memperhatikannya,” tandasnya.

Agus Sudarsono menambahkan, Kerugian tak hanya pada rumah namun warga juga mengalami kerugian materi, mereka kehilangan tempat usaha yang selama ini menjadi sumber mata pencaharian. Hingga saat ini, korban masih belum menerima bantuan dan menunggu janji Pemkot Surabaya untuk membangun rumah mereka kembali. “Jangan hanya menjanjikan ganti rugi rumah dibangun kembali, tapi yang perlu diperhatikan dampak ekonomi yang dialami warga Balongsari saat ini,” ungkap Anggota Komisi C (Pembangunan) DPRD Surabaya.

Menurutnya, meski Pemkot Surabaya berjanji akan membangun kembali rumah itu, tapi waktunya cukup lama yaitu menunggu proyek box culvert di wilayah itu selesai. “Dimana mereka tinggal dan usaha yang mereka lakukan sekarang tutup, itu juga wajib dipikirkan. masih mending kalau mereka punya uang untuk bisa sewa rumah. kalau tak punya uang, mau tinggal dimana?,” ungkap politisi Partai Golkar ini.

Untuk itu, pihaknya menyarankan kalau memang Pemkot Surabaya tidak bisa melakukan ganti rugi dalam waktu dekat, seharusnya bisa mendesak kontraktor yang bertanggung jawab. “Ini kan jelas kesalahan pengerjaan dengan tidak memperhatikan struktur tanah. Seharusnya kontraktor juga ikut bertanggung jawab,” katanya.

Salah satu warga yang rumahnya roboh adalah Maya (35) pemilik rumah di Jl Karangpoh II/16A, terpaksa menempati gubuk bambu tempat dirinya berdagang tak jauh dari rumahnya yang ambruk. Dirinya mengaku hingga saat ini masih sebatas mendapat janji rumahnya akan dibangun lagi. “Ya sampai saat ini belum menerima kompensasi apapun mas. Janjinya nanti akan dibangun lagi, tapi bagaimana nasib saya dan keluarga kalau menunggu proyek box culvert Balongsari selesai. Saya harus sewa rumah dimana, dengan uang apa?,” keluhnya.

Namun Maya mengaku masih beruntung sempat meninggalkan rumahnya sebelum rumah roboh akibat rusak parah. Diceritakannya, waktu itu (21/10) tengah malam dirinya merasakan rumahnya bergetar dan beberapa tembok pecah. Pada saat bersamaan memang ada pengerjaan proyek pengerjaan box culvert “Keesokan harinya saya memutuskan untuk keluar dari rumah bersama keluarga. Saya hanya membawa beberapa potong pakaian saja,” ungkap Maya sembari mengingat kejadian itu.

Untung saja, keputusan itu ternyata membuatnya selamat dari musibah lebih besar. Pasalnya, tak selang beberapa saat tepatnya pada siang hari, lantai rumahnya pecah di beberapa bagian dan posisi rumah bergeser maju ke depan sehingga membuat rumahnya miring dan roboh.“Rumah terus bergerak bergeser lima sentimeter setiap satu menit. Bahkan bagian depan rumah sudah ambles karena kondisi tanah di bawahnya sudah keropos,” ungkapnya.

Kondisi serupa ternyata dialami dua pemilik rumah di sebelah barat, yaitu Janji dengan alamat Jl Karangpoh II/16, dan Su-yatno Jl Karangpoh II/17. Keduanya terpaksa menempati rumah sementara dengan menyewa kontrakan tak jauh dari rumahnya.

Tak hanya itu, pada bulan Juli lalu, pe-ngerjaan proyek disebelah timur juga me-makan korban empat rumah. Bahkan, hingga pengerjaan box culvert dibagian itu sudah dikerjakan, ganti rugi yang dijanjikan juga belum didapat. “Saya sekarang gak bisa berjualan lagi, rumah saya tidak bisa ditempat. Mau sewa tempat juga gak punya dana,” ungkap Saumi Nurhayati.(dbs)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive