Senin, 02 Desember 2013

KABARPROGRESIF.COM : Penyidikan dugaan Korupsi ditubuh Badan Kesejahteraan Masyarakat (BKM) Gerbang Permata Pakis di Kelurahan Pakis Kecamatan Sawahan Surabaya yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari Surabaya) mulai mengarah pada keterlibatan mantan lurah Pakis Eko Budi Susilo yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan (Sekcam Mulyorejo).

Senin (2/12/2013),Eko diperiksa digedung Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Surabaya yang terletak dilantai II. Tepat pukul 11.30 Wib dan Dengan mengenakan seragam PNS beratribut Pemkot Surabaya, Eko masuk ke ruang Pemeriksaan Pidsus. Ia diperiksa oleh Staf Pidsus.

Namun saat dikonfirmasi Kabarprogresif.com tentang kehadirannya itu, Eko lebih memilih bungkam, Bahkan Eko meminta agar tidak mengabadikan gambarnya saat berada di Kejari Surabaya. "Jangan di foto mas, saya cuma menghadap Pak Hartono," pinta Eko sembari memasuki ruang pemeriksaan.

Sementara, ketika dikonfirmasi ke Hartono, staf pidsus Kejari Surabaya menjelaskan, pihaknya hanya meminta penjelasan kepada Eko terkait asal muasal  munculnya kucuran dana dari dirjen PU yang dikucurkan melalui program PNPM."Kita periksa Eko, karena pada saat turunnya dana itu, dia menjabat sebagai Lurah Pakis,"ujar Hartono

Saat ditanya, apakah Eko ikut andil dalam hilangnya uang negara yang dikelolah BKM Gerbang Permata Pakis, staf pidsus ini mengaku tidak."Eko tidak mengetahui proses pencairannya dan tidak ada kaitannya dengan kelurahan. cuma memang BKM itu ada di wilayahnya,"terang Hartono.

Seperti diketahui, pengungkapan kasus korupsi ini hanya membutuhkan waktu 1 bulan. Pidsus Kejari Surabaya telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini.

Korupsi ini sendiri dilaporkan oleh beberapa Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Dibawah naungan BKM Gerbang Permata. Dalam laporannya, beberapa KSM mengeluhkan sikap dan tindakan Ketua BKM Gerbang Pakis, Priyanto  yang dianggap tebang pilih dalam mengucurkan dana PNPM tersebut. Priyanto hanya mengucurkan dana PNPM ke relasi dan kerabat dekatnya saja. Padahal pengucuran dana dari Dirjen PU melalui program PNPM tersebut bernilai Rp 800 juta. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Pidsus Kejari)  Surabaya telah menetapkan 3 tersangka dugaan korupsi ditubuh Badan Kesejahteraan Masyarakat (BKM) Gerbang Permata Pakis di Kelurahan Pakis Kecamatan Sawahan Surabaya.

Menurut Kasipidus Kejari Surabaya, Nurcahyo Jungkung Madyo, meski telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini, Pihaknya masih tetap melakukan penyidikan lebih dalam."Kami masih memeriksa saksi saksi lainnya,"jelas Nurcahyo saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Senin (2/12/2013)

Dijelaskan Nurcahyo, guna mendapatkan bukti yang lebih kuat,  hari ini  pihaknya telah memeriksa mantan lurah Pakis, Eko Budi Susilo yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan (Sekcam Mulyorejo)."Hari ini kita memeriksa Eko, mantan lurah Pakis,"jelas  Nurcahyo.

Meski telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini, Namun Nurcahyo enggan mengungkapkan siapa saja tiga tersangka tersebut." Jangan sekarang mas, meski hanya inisial saja, kita pasti akan beberkan ke publik,"ujarnya.

Bahkan, nilai  kerugian dalam kasus inipun, Nurcahyo belum bisa memastikannya."Kita masih belum bisa pastikan berapa kerugian negaranya, tapi ada  Indikasi kuat merugikan keuangan negara,"ungkapnya.

Dijelaskan Nurcahyo, BKM Gerbang Permata Pakis mendapatkan kucuran dana dari PNPM yang digunakan untuk kegiatan penyaluran ke rakyat miskin yang berupa pinjaman. Dana PNPM ini sendiri dikucurkan oleh Dirjen PU. " Penyalurannya tidak merata, hanya disalurkan pada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)tertentu, dan tiap tiap KSM menerimanya bervariasi mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 10 juta,"jelasnya

Diungkapkan Nurcahyo, Dalam mengungkapkan kasus ini pihaknya tidak membutuhkan waktu yang  lama mulai dari proses penyelidikan hingga ke Penyidikan."Hanya satu bulan, kasus ini bisa kita ungkap,"ungkapnya.

Bahkan, untuk mempertanggungjawabkan perbuatan ketiga tersangka, pihaknya telah menyiapkan jeratan hukumnya. Yakni melanggar  Pasal 2 pasal UU no 31 tahun 1999 jo UU No 20 tahun 2001. "Ancaman pasal 2 minimal 4 tahun, maksimal 20 tahun, Pasal 3 ada ketentuan minimal 1 tahun."Jelasnya. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : Majelis Hakim PN Surabaya yang diketuai Hakim Faturrachman meminta agar Jaksa Dedy Agus Oktavianus dari Kejari Surabaya  untuk secepatnya merampungkan berkas tuntutan  terdakwa kurir narkoba jenis sabu seberat 1472,32 gram asal WNA Inggris, Andrea Ruth Waldeck, Pada persidangan yang digelar di PN Surabaya, Senin (2/12/2013). Pasalnya sudah dua kali persidangan perkara ini disidangkan, Jaksa Dedy tak kunjung merampungkanya.

Jaksa Dedy meminta majelis hakim untuk menyelesaikan berkas tuntutannya dalam waktu dua pekan lamanya. "Kalau begitu, maka sidang ditunda hingga Senin (16/12) mendatang," papar Faturrachman diakhir persidangan ini.

Saat dikonfirmasi usai sidang Jaksa  Deddy mengaku  proses penyelesaian berkas tuntutan memang belum selesai karena cukup banyak. Makanya, dia minta sidang ditunda dua minggu lagi. "Ini masih disusun, makanya saya usahakan bisa selesai dalam waktu dua minggu," tegasnya.

Sementara dalam persidangan tertunda itu,  terdakwa Wanita berdarah Inggris ini terlihat tegang saat duduk di kursi terdakwa. Dia berkali-kali terlihat  fokus memanjatkan doa saat dalam sidang. Demikian pula ketika sidang ditunda, dia tetap tertunduk saat dibawa ke ruang tahanan PN Surabaya.

Perlu  diketahui, Andrea Ruth Waldeck asal Rustinington, Inggris, ditangkap petugas BNN Pusat karena membawa 1.4723,2 gram narkotika golongan I jenis sabu-sabu yang dibagi dalam empat paket. Ironisnya, Andrea membawa barang haram itu memasuki Surabaya karena permintaan Joe, sang kekasih yang merupakan warga negara China. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : Kota Surabaya kini menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi para  wisatawan mancanegara (Wisman). Nyatanya, turis luar negeri yang berkunjung ke Kota Pahlawan, jumlahnya dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya, Wiwiek Widayati ketika menerima kunjungan puluhan penumpang kapal pesiar “Seabourn Odyssey” di Balai Kota Surabaya, Senin (2/12).“Berdasarkan data yang ada di kami, jumlah Wisman yang berkunjung ke Surabaya memang terus meningkat. Pada tahun 2012 lalu, jumlah Wisman mencapai 250 ribu orang. Sementara untuk tahun ini, hingga bulan September, sudah ada 300 ribu Wisman yang berkunjung ke Surabaya. Artinya jumlah itu belum final,” tegas Wiwiek.

Dijelaskan Wiwiek, meningkatnya jumlah kunjungan Wisman ke Kota Surabaya salah satunya dikarenakan efek kunjungan penumpang kapal pesiar “Seabourn Odyssey” yang hampir setiap tahun berkunjung ke Balai Kota Surabaya dan berkeliling ke beberapa tempat di Surabaya baik tempat wisata, maupun kawasan heritage alias cagar budaya. 

Puluhan penumpang kapal pesiar yang singgah ke Surabaya, mendapatkan kesan positif tentang kota ini. Dari situlah mereka mengenal Surabaya yang kemudian disebarluaskan kepada orang dekat dan kenalan di negara mereka masing-masing. Karenanya, kapal pesiar yang singgah di Surabaya tersebut menjadi momen bagus untuk promosi kota.“Kami perhatikan komentar-komentar mereka tentang Surabaya dan  yang paling sering muncul adalah mereka senang karena Surabaya bersih dan aman. Meski cuaca nya lumayan panas, tetapi mereka menyukai keramahan warga dan itu membuat mereka puas. Mereka lantas bercerita ke teman-temannya tentang Surabaya. Itu kan bagus untuk promosi,” sambung Wiwiek.

Ke depannya, Wiwiek berharap jumlah Wisman maupun wisatawan nusantara (Wisnu) yang berkunjung ke Surabaya, jumlahnya terus meningkat sehingga sektor wisata akan benar-benar tumbuh. “Tantangan ke depannya, kami harus lebih mengembangkan lagi destinasi wisata di Surabaya,” sambung dia.

Ada sekitar 50 penumpang kapal pesiar Seaborn yang singgah di Balai Kota. Begitu turun dari dua bus yang mengangkut mereka, para turis asing ini langsung disambut pertunjukan Reog Ponorogo. Beberapa dari mereka bahkan berani naik ke kepala Reog.

Begitu masuk ke Balai Kota, mereka dijamu jajanan khas Surabaya seperti lupis dan cenil. Sambil mencicipi hidangan, para turis ini dihibur tarian Lenggang Surabaya. Beberapa dari mereka juga antusias untuk ikut menari bersama para penari.“Saya sangat terkesan dengan kota Surabaya. Meski tadi saya sempat takut ketika menaiki reog. Tapi semuanya menyenangkan. Wonderful,” ujar Victoria Hope, turis asal London, Inggris.

Apresiasi bagus juga disampaikan Ecke, turis asal Swiss yang baru kali ini datang ke Surabaya. Sepanjang kunjungan Balai Kota, Ecke terlihat sibuk mengabadikan semua yang dilihatnya dengan kamera pocket nya. “Saya senang berkunjung ke sini. Kota mu membuat saya nyaman,” ujarnya.

Sebelum singgah ke Balai Kota, turis penumpang kapal pesiar ini berkunjung ke Kebun Binatang Surabaya (KBS) dan Patung Joko Dolog. Setelah itu, mereka melanjutkan kunjungan ke Monumen Kapal Selam (Monkasel), Pasar Bunga Kayoon, dan juga House of Sampoerna.

Setelah dari Surabaya, para penumpang kapal "Seabourn Odyssey" akan melanjutkan perjalanan menuju beberapa daerah wisata di Tanah Air dan kembali ke Singapura. (*/arf)



KABARPROGRESIF.COM : Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soewandhie Surabaya menegaskan tidak pernah menolak pasien bayi yang dibawa ke rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tersebut pada Minggu (1/12) pagi.

Klarifikasi tersebut disampaikan pihak RSUD Dr Soewandhi menyusul beredarnya pemberitaan di media massa yang menyebutkan bahwa mereka telah menolak pasien bayi itu. 

Plt Kepala RSUD Dr Soewandhie, drg Febria Rahmanita mengatakan, secara prinsip, pihaknya tidak pernah menolak pasien, apakah itu pasiennya beridentitas jelas maupun tidak ada identitas. “Kami ingin memberikan klarifikasi bahwa RSUD Dr Soewandhie tidak pernah menolak bayi tersebut. Pada prinsipya kami telah melakukan pemeriksaan terhadap bayi tersebut,” tegas Febria.

Dijelaskan Febria, bayi malang yang dibuang oleh orangtuanya itu dibawa oleh tiga orang yang mengaku dari kepolisian pada Minggu (1/12) pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Demi melihat bayi itu, petugas lantas menelpon ruangan neonatus untuk memastikan apakah masih ada ruangan atau tidak untuk ditempati bayi tersebut.  Sebelum menelepon ruangan neonatus, dokter sudah memeriksa pasien tersebut.“Prosesnya hanya sebentar, butuh waktu sedikitnya lima menit hingga 10 menit. Setelah menelpon, petugas kami kemudian keluar untuk menyampaikan bayi akan kita masukkan ke bagian neonatus, tapi ternyata dua orang petugas sudah pergi. Kita malah mencari-cari, ini bayinya ke mana. Saya heran kok dia bawa, lalu pergi tanpa pamit, dan kamipun tidak dikonfirmasi,” tegas Febria.

Menurut perempuan yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya ini, pihaknya tidak pernah menolak. Memang, terkadang ruangan di rumah sakit milik Pemkot Surabaya itu penuh. Jika seperti itu, pasien akan dirujuk ke rumah sakit lain dengan memakai sarana dari rumah sakit milik Pemkot Surabaya. “Jadi, tidak pernah kami menolak, itu yang perlu kami klarifikasi,” jelasnya.

Sementara Kepala Instalansi Gawa Darurat (IGD) RSUD Dr Soewandhie, dr Bimo Sasono SPOT mengatakan bahwa, setiap pasien yang datang ke IGD, dokter akan melakukan diagnosa untuk menentukan tingkat kegawatan pasein. Tindakan itu juga yang dilakukan kepada si pasien bayi tersebut.

Menurutnya, tata kerja IGD di RSUD Dr Soewandhie, apabila ada pasien masuk, yang bersangkutan akan ditriase untuk diagnose guna menentukan tingkat kegawatan dari pasein. Dalam hal ini ada tiga kode warna yang menjelaskan kondisi pasien. Kalau memang kode nya merah berarti gawat dan akan langsung masuk ruang emergency untuk mendapatkan penanganan. Kalau kodenya kuning berarti pihak dokter masih bisa mempersiapkan ruangan. Sementara kalau warna nya hijau berarti tingkat kegawatan pasien itu ringan.“Ini (pasien bayi) nya setelah kita diagnose warnanya hijau, artinya tidak ada kegawatan darurat.  Kondisi bayinya secara umum baik, kulitnya merah, bisa menguap, bisa bernafas tidak ada sesak, pemeriksaan fisik juga tidak ada kelainan. Sampai di situ, sampai pemeriksaaan dilakukan, pasien kondisinya cukup baik,” jelas Bimo.

Pihaknya meminta polisi yang membawa bayi itu untuk menunggu. Sebab, bayi tersebut tidak mungkin ditaruh begitu saja di meja karena hawanya juga dingin. Sementara kalau posisi digendong bayinya akan merasa lebih hangat. “Sekali lagi, maksud kami menangani dulu itu tergantung situasinya. Kalau memang kondisinya gawat kita bawa masuk, kasih O2, kita infus, karena kita IGD. Kalau masih baik, kalau ada waktu untuk menyiapkan ya kita siapkan, bukan untuk menelantarkan karena toh persiapan tidak butuhw aktu lama,” jelas dia.

Bimo mengelak jika dikatakan bahwa pihak polisi yang membawa bayi tersebut memutuskan pergi karena proses administrasi yang berbelit di RSUD DR Soewandhie. Menurutnya, pihaknya menomorsatukan pelayanan dan administrasi itu urusan nomor dua. Dia menjelaskan, pasien yang datang ke IGD tidak memerlukan persyaratan apa-apa. Jika pasien tersebut kondisinya memang darurat, akan langsung ditangani.“Bukan administrasinya. Administrasi itu belakangan yang penting pasien dulu. Kita malah belum sempat bicarakan adminitrasinya. Kami tidak menyebut tolong daftar dulu tapi kita langsung handle. Kami sebenarnya tidak mengira paseien akan pergi karena urusannya sebentar. Kita hanya telpon apakah ada kamar, gitu aja. Makanya kita kaget memang karena orangnya langsung ndak ada, pergi tanpa pamit,” jelas Bimo.(*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jatim kembali memberikan wawasan tentang Undang-Undang Santunan kepada korban kecelakaan dan UU LLAJ kepada pelajar, kali ini penyuluhan dilakukan di SMK 17 Agustus Surabaya. Pemberian wasasan ini bertujuan dalam rangka meningkatkan budaya tertib berlalu lintas di kalangan pelajar serta dalam upaya menekan angka kecelakaan di wilayah Kota Surabaya.

 Kasubag Sumbangan Wajib dan Humas PT Jasa Raharja Jatim, Totok Ery S, di Surabaya, Jumat (15/11) mengatakan, pihak Jasa Raharja Jatim memberikan sosialisasi mengenai materi UU 33 dan 34 tahun 1964 dan serta pentingnya keselamatan dalam berlalu lintas di kalangan pelajar.

 Sebab, berdasarkan data yang ada, bahwa banyak korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya adalah pelajar yang masih dalam masa produktif. “Mudah–mudahan dengan kegiatan sosialisasi ini akan timbul kesadaran tertib berlalu lintas di kalangan pelajar dan mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas di Kota Surabaya maupun di Jatim,” ujarnya.

Dia menjelaskan, alasan memilih segmen pelajar dikarenakan sebagai generasi penerus bangsa yang harus mendapatkan prioritas. Mengingat, data kecelakaan lalu lintas sekitar 70% melibatkan sepeda motor, hampir 17% korban kecelakaan lalu lintas berada dikisaran umur 15 hingga 19 tahun dan 20% merupakan pelajar.

Berdasarkan analisa dan evaluasi Jasa Raharja Jatim, katanya, kecelakaan juga terbukti telah memberikan dampak terhadap penurunan kualitas hidup sumber daya manusia khususnya bagi korban yang mengalami kecacatan permanen.

Lebih lanjut Totok mengatakan, materi yang diberikan dalam penyuluhan keselamatan lalu lintas tersebut meliputi beberapa hal terkait dengan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Etika Berlalu Lintas, Rambu-rambu lalu lintas dan Santunan Jasa Raharja.

Dia menambahkan, pada acara penyuluhan ini telah dilakukan evaluasi guna untuk mengetahui serta mengukur respon dan daya serap terhadap materi yang disampaikan para narasumber.

Karena itu, Jasa Raharja memberikan penghargaan dan hadiah bagi pelajar yang mampu menjawab pertanyaan dengan baik.  “Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan baik, kami apresiasi berupa hadiah helm SNI dan beberapa hadiah lainnya,” tuturnya. (*/arf))

KABARPROGRESIF.COM : Ratusan prajurit Korps Marinir dan Jalasenastri terlibat dalam pemecahan rekor Muri Joged Caesar di Dermaga Madura, Ujung, Koarmatim, Surabaya, Minggu, (01/12/2013).

Ratusan prajurit Korps Marinir dan Jalasenastri tersebut berasal dari prajurit Pasmar-1 dan Jalasenastri Korcab Pasmar-1 Gabungan Jalasenastri Korps Marinir.

Kegiatan yang dihadiri Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Hari Bowo, M.Sc, Pangarmatim Laksda TNI Agung Pramono, Wadan Kobangdikal Brigjen TNI (Mar) Sturman Panjaitan, Danpasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso dan pejabat TNI AL di Surabaya tersebut juga diikuti sedikitnya 6.429 prajurit dan Jalasenastri di wilayah Surabaya.

Sebelum pelaksanaan pemecahan rekor Muri Joged Caesar, didahului dengan jalan sehat yang diberangkatkan dari titik start oleh Pangarmatim Laksda TNI Agung Pramono dengan menempuh rute dari dermaga-pos Candi -bunderan patung Gajah Mada- jalan Purwo dan kembali ke Dermaga.

Usai jalan sehat, dilanjutkan pembukaan pelaksanaan Joged Caesar sekaligus pemecahan Rekor Muri oleh  Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Hari Bowo, M.Sc  dengan menekan sirine dan pelepasan balon udara oleh Ny. Hari Bowo, pemecahan rekor Muri Joged Caesar tersebut  dipandu langsung oleh artis dan komedian Caesar yang khusus datang dari Jakarta untuk acara pemecahan rekor Muri tersebut.

Setelah kurang lebih 30 menit joged Caesar, Manager MURI Ibu Sri Widayati naik ke atas panggung mengumumkan dan menyerahkan piagam pemecahan Rekor MURI joged Caesar kepada Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum. Dalam cacatan MURI, Joged Caesar yang digelar di Koarmatim tersebut diikuti  sebanyak 6.429 orang prajurit TNI AL Wilayah Surabaya beserta keluarganya.

Usai pemecahan rekor Muri Joged Caesar, seluruh peserta dihibur oleh Orkes Melayu Monata dan pelawak “Sertu Mar” Marwoto, “Kopka” Tarsan dan “KLK” Kadir, seluruh rangkaian acara diakhiri dengan penyerahan doorprize kepada  para peserta yang beruntung. (*/arf)

KABARPROGRESIF.COM : Upaya Pemkot Surabaya menutup lokalisasi dolly mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya datang dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Senin (2/12), Ketua PWNU Jatim, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah bersama enam pengurus menemui Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, di balai kota guna menyampaikan dukungan tersebut.“Maksud kunjungan kali ini adalah untuk menyampaikan amanat para kyai yang mendukung penutupan lokalisasi di
Surabaya,” ujar Hasan mengawali pertemuan. Dia mengatakan, PWNU siap memberikan dukungan tertulis yang melibatkan seluruh pengurus NU, mulai dari pengurus wilayah hingga level anak ranting.

Selain itu, lanjut Hasan, bentuk support PWNU juga tertuang dalam tindakan pasca penutupan. PWNU sudah menyiapkan program pendampingan perubahan perilaku, disamping pengembangan skill dan sejumlah kegiatan lain sebagai bentuk tindak lanjut setelah penutupan lokalisasi. “Sebenarnya, penutupan ini merupakan keinginan lama yang baru terealisasi saat kepemimpinan Ibu Risma. Oleh karenanya, kami akan mendukung total langkah pemkot ini. NU juga  siap bekerja sama dengan aparat keamanan bilamana dibutuhkan,” tegasnya.

Walikota yang didampingi Asisten IV Bidang Kesejahteraan Rakyat, Eko Haryanto, Kadinsos Supomo dan Kabag Humas M. Fikser, menyatakan, rencananya penutupan lokalisasi dolly bakal dilaksanakan sebelum bulan Ramadhan pada 2014.

Menurut Risma, menutup kawasan prostitusi sejatinya bukan perkara sulit. Namun, yang perlu mendapat perhatian lebih dari pemkot yakni pengkondisian pasca penutupan. “Kalau sekadar menutup saja, sekarang pun bisa. Tapi masalahnya, kami harus menyiapkan tindakan pasca penutupan. Pengkondisian itu yang jauh lebih berat karena sangat menentukan keberlanjutan kawasan tersebut,” katanya.

Sebagai gambaran, untuk kawasan eks lokalisasi Sememi dan Klakahrejo, pemkot mengalokasikan anggaran sebesar 28 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membangun pasar, sentra PKL, dan sejumlah sarana fasilitas umum lainnya.

Dengan demikian, warga penghuni eks lokalisasi mendapat peluang kerja untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Ditanya apakah upaya revitalisasi dolly memerlukan persetujuan warga sekitar? Walikota menegaskan bahwa proses penutupan lokalisasi terus berjalan kendati tanpa persetujuan. Pasalnya, berdasar Perda 7/1999 secara jelas menyebutkan bahwa kawasan tersebut berfungsi sebagai rumah tinggal, bukan tempat prostitusi. “Dengan landasan perda tersebut pemkot berhak mengambil tindakan untuk kebaikan kota. Sehingga untuk penutupan lokalisasi itu tidak diperlukan persetujuan apa pun,” terang Risma.

Adapun salah satu alasan kuat walikota ingin segera merombak kawasan dolly dan menjadikannya sentra bisnis adalah keprihatinan akan kondisi sekolah. Risma mengaku beberapa kali mengunjungi sekolah yang terletak di kawasan prostitusi. Hasilnya miris. Anak-anak di lingkungan lokalisasi cenderung minder, malu, rendah diri, dan lebih parah lagi ada yang sampai frustasi. Belum lagi, geliat bisnis prostitusi akan mempengaruhi tumbuh kembang anak yang tinggal di sekitarnya. Dan itu pasti menimbulkan dampak buruk bagi psikologis anak. (*/arf)

KABARPROGRESIF.COM : Keberhasilan meraih penghargaan bergengsi The 2013 Asean Townscape Awards (ATA) untuk Taman Bungkul yang diberikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tidak membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terbuai dan lupa diri. Sebaliknya, Pemkot Surabaya kini lebih termotivasi untuk membangun taman-taman lain di berbagai kawasan yang sebagus Taman Bungkul.

Walikota Surabaya, Ir Tri Rismaharini MT mengaku bangga, kota yang dipimpinnya bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional melalui berbagai penghargaan. Sebelumnya, Surabaya juga meraih penghargaan Future Government (FutureGov) Awards 2013 tingkat Asia Pasifik untuk kategori Data Center dan Data Inclusion yang diterima Walikota Risma di Thailand pada 25 Oktober 2013 lalu.“Ini adalah kebanggaan karena sudah bawa nama bangsa Indonesia. Apalagi untuk kota di Indonesia, ini untuk kali pertama kota. Tapi, penghargaan ini jangan sampai membuat kami lupa diri, karena tujuan utamanya adalah bagimana memberikan pelayanan yang lebih baik,” ujar Walikota Risma dalam sambutannya seusai kirab penghargaan dari markas Korem 084 Bhaskara Jaya menuju Taman Surya (depan Balai Kota Surabaya), Sabtu (30/11).

Dijelaskan Walikota Risma, Taman Bungkul mendapatkan penghargaan untuk kategori lingkungan perkotaan. Nilai plus Taman Bungkul adalah konsep eco park yang memadukan aktivitas modern dengan heritage yakni makam Ki Supo atau yang dikenal dengan sebutan Sunan Bungkul, juga dipakai untuk rekreasi kelaurga.

Ke depannya, walikota perempuan pertama di Kota Surabaya ini menegaskan akan lebih mempercantik keberadaan Taman Bungkul dengan menambahkan jumlah karakter bunga sehingga lebih berbunga. “Sebenarnya dulu awal, ada aneka bunga mawar yang merupakan karakter Indonesia. Tapi, kemudian mati karena tidak dirawat dengan baik. Ke depannya, saya akan kembalikan lagi,” sambung walikota.

Walikota menambahkan, Pemkot selama ini sudah membangun banyak taman di berbagai kawasan. Baik di tengah kota maupun di kawasan pinggiran kota. Selain sebagai tempat refreshing, keberadaan tamans ecara teori mutlak harus ada dalam skala permukiman. “Secara teori itu memang harus ada, makanya kita bangun taman banyak sekali,” imbuh walikota.

Untuk taman di pinggiran kota, Walikota sudah menyiapkan taman di kawasan Keputih yang disebutnya bakal menjadi taman terindah di Surabaya. Menurut walikota, konsep taman (theme park) di kawasan Keputih itu dibuat berbunga. Sesuai konsep nya,  taman tersebut nantinya akan dihiasi beragam bunga seperti Jakaranda, pagoda yang bebrunga putih, hingga Tabebuya yang merupakan Sakura nya Surabaya. Bunga-bunga tersebut akan dikelompokkan sesuai warnanya, dari putih, oranye, merah, hingga ungu. Adapun luas totalnya seluas 50 hektar dan kini dibangun bertahap.“Taman Keputih mungkin yangg paling indah. Kami siapkan berbunga semua. Saya sudah hunting bunga untu kita tanam. Mudah-mudahan tahun depan, kemarau Oktober 2014 nanti sudah bisa dinikmati warga, sudah berbunga semua,” sambung walikota Risma.

Adapun fasilitas yang akan dibangun di taman Keputih nantinya diantaranya track jalan kaki dan juga track sepeda sehingga kendaraan tidak boleh masuk ke taman. Selain itu, juga ada wahana permainan serta air sungai yang di-treatment seperti halnay di Taman Pakal di mana di dalam sungai ada air mancurnya.

Terkait nama taman di Keputih tersebut, walikota menegaskan meminta masukan dari warga termasuk para wartawan. “Dulu itu, nama Taman Ekspresi juga karena ide nya teman. Acara kirab penghargaan yang memamerkan 10 penghargaan tersebut direspon antusias oleh warga yang  menyambut di Taman Surya tersebut. Sepuluh penghargaan yang dikirab itu diraih Pemkot Surabaya pada periode akhir Oktober hingga akhir November. Selain ATA 2013 dan FutureGov Awards 2013, juga ada penghargaan kota sehat, e-proc

Awards, juga penghargaan anugerah media humas di mana Humas Pemkot Surabaya meraih dua penghargaan tingkat nasional kategori Media Humas Penerbitan Internal (Majalah Gapura) dan Media Humas Advetorial.“Saya juga berterima kasih kepada Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) yang telah bersinergi dengan baik untuk mewujudkan Kota Surabaya sebagai kota yang aman, nyaman dan ramah bagi warganya,” sambung walikota.

Sementara Ketua DPRD Surabaya, Mochamad Machmud mengaku tidak kaget kalau Surabaya mendapat
penghargaan ATA tersebut. “Justru saya terkejut kalau Surabaya tidak dapat penghargaan. Memang di luar negeri banyak taman bagus, tetapi tidak bisa dimasuki dan bisa dipakai banyak aktivitas seperti Taman Bungkul,” sebut Machmud.

Ke depannya, Machmud berharap akan ada taman-taman lain seperti Taman Bungkul yang dibangun di kawasan pinggiran kota sepert di Pakal, Manukan, Tandes atau Menanggal sehingga warga pinggiran kota tidak perlu jauh-jauh ke tengah kota untuk bisa refreshing di taman. Mahcmud meyakini, penghargaan ini bukan yang terakhir diraih di Surabaya. Tetapi akan ada banyak penghargaan lainnya.“Surabaya tidak ada lawan di Indonesia. Kalau tempat lain banjir beneran, di sini banjir penghargaan,” sambung Machmud. (*/arf)

Jumat, 29 November 2013

KABARPROGRESIF.COM : Dianggap apriori dan otoriter dalam membuat suatu aturan dan kebijakan, Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya digugat oleh Nono Soepriyadi yg saat ini menjadi Dekan di fakultas Ekonomi Untag.

Nono mendaftarkan gugatannya, Jum'at (28/11/2013)ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya dengan nomor perkara 225/G/2013/PTUN.SBY. Tertanggal 29 Nop 2013, melalui kuasa hukumnya,Fahmi Bachmid, SH. " Tujuannya  untuk memperjuangakan hak dan kebenaran serta mencari keadilan atas tindakan sewenang-wenang yang dilakukan Rektor," ujar Fachmi, Jumat (29/11/2013).

Diungkapkan Fachmi, gugatan ini bermula terpilihnya Nono Soepriyadi sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Untag periode 2013 - 2017 dengan proses pemilihan secara demokratis pada tanggal 8 November 2013. Namun setelah Nono Soepriyadi terpilih dengan mendapatkan 84 suara justru Rektor menunjuk dan mengngakat Dr. Sigit Sardjono sebagai Dekan, padahal pada saat proses pemilihan Sigit menyatakan mundur. " Akibat perbuatan Rektor yg mengingkari proses demokrasi dan hak pemegang suara, maka pak Nono menunjuk saya selaku kuasa hukumnya untuk mencari Keadilan dan Kebenaran serta memperjuangkan hak hak nya selaku Dekan terpilih yg dipilih secara Demokratis," ungkap Fachmi.

Semestinya, lanjut Fahmi, Rektor harusnya menghormati pilihan pemegang suara dan pilihan yg dilakukan secara demokratis, bukan jamannya lagi bertindak sewenang wenang karena merasa berkuasa.

"Karena itu saya bersedia membela dekan terpilih demi tegakknya demokrasi di untag serta kedaulatan pemegang suara," tegasnya. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : Penetapan Bambang DH sebagai tersangka kasus dugaan korupsi jasa pungut (japung) ternyata sudah pertengahan November lalu. Itu dibuktikan dari Surat Dimulainya Perintah Penyidikan (SPDP) yang dikirim penyidik Polda ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim.

Kepala Seksi Penuntutan (Kasitut) Pidana Khusus (Pidsus) Kejati, Pipiet Suryo, kemarin (29/11) menuturkan, pihaknya menerima SPDP kasus Bambang DH dari Polda pada tanggal Selasa, 26 November 2013 lalu. "Di SPDPnya tertanggal 14 November 2013," ujarnya.

Pipiet menjelaskan, di SPDP yang diterimanya tertulis Bambang DH sebagai tersangka. "Hanya satu tersangka," katanya. Memang, lanjut Pipiet, biasanya untuk kasus yang ditangani kepolisian, setiap kasus apabila dinaikkan ke level penyidikan, tersangka sudah ditetapkan.

Menindaklanjuti SPDP yang diterima Kejati tersebut, Pipiet mengaku sudah menunjuk empat jaksa pilihan untuk meneliti dan menangani kasus yang sudah menjebloskan satu anggota DPRD dan dua pejabat Pemkot Surabaya ini. "Kita sudah tunjuk empat jaksa peneliti. Sudah kita usulkan cuma suratnya belum keluar," tandasnya.

Seperti diketahui, Rabu (27/11) lalu Polda Jatim mengumumkan mantan Walikota Surabaya Bambang DH sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana jasa pungut 2007 lalu sebesar Rp 270 juta.

Ahli Hukum Pidana Unair I Wayan Titib Sulaksana menuturkan, ada pihak lain yang semestinya juga diusut terlibat kasus ini. Menurutnya, pengembalian dana japung tidak menghapus perbuatan pidana dalam kasus ini. "Makanya penyidik Polda Jatim tidak berhenti. Mereka harus melakukan pendalaman sampai ada tersangka baru," katanya, Kamis (28/11). (Komang)

Kamis, 28 November 2013

KABARPROGRESIF.COM : Satpol PP Surabaya bersama dengan instansi terkait akan melakukan pendataan dan verifikasi jenis dagangan para pedagang Pasar Keputran, Kamis (28/11/2013). “Pendataan dan verifikasi jenis dagangan memang kami lakukan bersamaan agar memudahkan kami melakukan pengelompokan berdasar kan jenis dagangan yang dijual oleh para pedagang di Pasar Keputran,” kata Irvan Widyanto, Kepala Satpol PP Kota Surabaya.

Pendataan ini dilakukan untuk mengelompokkan pedagang pada saat relokasi. Kegiatan ini dilanjutkan dengan pembagian masing-masing lokasi. Alasan lainnya adalah berkumpulnya pedagang dengan jenis dagangan yang sama dengan jumlah yang cukup besar justru akan merugikan pedagang.“Kami lakukan bertahap dan mudah-mudahan sebelum pembangunan lantai dua Pasar Keputran rampung, seluruh pendataan sudah selesai, supaya pedagang dapat segera menempati kios-kios yang sudah ada,” tambah Irvan. (*/arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive