Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Jumat, 06 Desember 2013

Anggota DPRD Jatim ngaku sudah kembalikan dana Japung




KABARPROGRESIF.COM : Anggota DPRD Jatim ngaku sudah kembalikan dana Japung - Bambang DH mengaku jadi korban - Sabron Djamil Pasaribu, Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur

Kasus dugaan korupsi Jasa Pungut (Japung) yang menyeret sejumlah nama pejabat Pemkot dan DPRD Kota Surabaya, termasuk Mantan Walikota Surabaya, Bambang Dwi Hartono (BDH) yang saat ini sudah dijadikan tersangka, semakin memanas.

BDH merasa bahwa dirinya menjadi korban tebang pilih dalam penanganan perkara ini. Dia menyebut, pencairan dana Japung juga dilakukan oleh Pemprov Jawa Timur kepada DPRD tingkat I. “Pencairan dana Japung juga terjadi di beberapa daerah, termasuk di pusat,” kata Bambang beberapa waktu lalu.

Di lingkungan DPRD Jatim, kader PDIP ini juga menuding seluruh anggota yang duduk di DPRD Jatim juga menerima uang hasil japung. Bahkan, nominalnya jauh lebih besar.

Dikonfirmasi kebenaran hal itu, Ketua Komisi A DPRD Jatim, Sabron Djamil Pasaribu mengakui dirinya memang pernah menerima uang japung. Dia menjelaskan, pihaknya berani menerima uang Japung itu lantaran ada peraturan yang menyebutkan bahwa Japung diperbolehkan sebagai hasil jerih payah anggota DPRD dalam meningkatkan perekonomian di Jatim.

Tapi uang japung tersebut saat ini telah dikembalikan, karena dalam implementasi peraturannya ternyata yang diperbolehkan menerima Japung hanya dari kalangan eksekutif saja.“Nilainya itu tidak besar kok, ya sekitar Rp 1 juta lah. Dan itu sudah saya kembalikan,” ungkapnya, Kamis (05/12/2013).

Tanggapi pernyataan BDH yang minta kasus japung juga diusut di lingkungan Pemprov dan DPRD Jatim, dia menilai Bambang DH seperti golek bolo (mencari teman) dalam kasus korupsi yang nilainya mencapai Rp 720 juta.“Bambang itu jangan seperti nggolek bolo seperti itulah. Lebih baik dia fokus mengurusi urusannya sendiri. Jangan sibuk mencakup institusi lainnya,” tegas pria yang menjabat anggota DPRD Jatim selama dua periode.

Terpisah, Anggota Komisi E DPRD Jatim yang juga kader PDIP Jatim, Saleh Ismail Mukadar mengatakan kasus Japung BDH merupakan wujud dari adanya unsur politik.Sebab, kebijakan pemberian japung ini sendiri memang sudah berlaku hampir di seluruh Indonesia. Bahkan, dirinya mengakui adanya pemberian japung kepada anggota DPRD Jatim. Namun, uang tersebut telah dikembalikan.“Jadi tidak ada satu senpun kerugian negara karena uang tersebut memang sudah dikembalikan semuanya,” tepis Saleh. (*/arf)

Fathorrasjid: Ada kepentingan politis dalam kasus P2SEM

KABARPROGRESIF.COM : Mantan Ketua DPRD Jatim periode 2004-2009, Fathorrasjid beberkan adanya kepentingan politis dalam kasus dugaan korupsi dana Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) yang membuatnya mendekam 4 tahun di penjara.

Hal itu diungkapkan Fathorrasjid, saat menjadi saksi atas kasus dugaan korupsi P2SEM Situbondo. Fathorrasid dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) sebagai saksi atas dua terdakwa, Edy Mustafa dan Asy’ari Rusydi. Keduanya diseret pengadilan setelah diduga memotong dana yang berasal dari APBD Jatim tahun anggaran 2008 untuk 122 lembaga penerima P2SEM di Situbondo.

Dalam sidang Kamis (05/12/2013) di Pengadilan Tipikor Surabaya, Fathorrasjid mengaku pernah mengenal kedua terdakwa saat pengajuan proposal dana bantuan P2SEM tahun 2008 dari APBD melalui DPRD Jatim. Selaku pimpinan dewan saat itu, maka Fathor menyetujui beberapa proposal sebagaimana yang diajukan untuk 122 lembaga di Situbondo.“Pertemuan selanjutnya saat keduanya memberikan keterangan bohong di Polda Jatim atas kasus saya,” ujar mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu di hadapan majelis hakim ketua Sri Herawati.

Menurut Fathorrasjid, pada tahun 2008, Ia setidaknya menandatangani tiga proposal yang pengajuannya di
koordinatori oleh terdakwa Edy Mustofa yang kala itu sebagai koordinator wilayah Bungatan, Situbondo. Dana yang disetujui yakni permohonan Pesantren Nurul Yaqin, Pembangunan Madrasah Diniyah Radlatul Athfal dan PAUD Nuriyah Qomariyah. Dana P2SEM yang disetujui sebesar Rp 400 juta.“Saya laporkan karena mereka beri kesaksian bohong jika pemotongan diserahkan kepada saya selaku penyetuju proposal,” jelasnya.

Kala itu, Fathor mengetahui jika dana P2SEM yang diajukan Nurul Yaqin sebesar Rp 150 juta. Namun terdakwa Edy melakukan pemotongan mencapai 35 persen atau sebesar Rp 41,3 juta. Nah, dana itu disebut-sebut terdakwa untuk disetorkan kepada pimpinan pusat yang tak lain Ketua DPRD Jatim melalui seseorang bernama Hj Imron.“Saya tidak pernah membuat kebijakan seperti itu. Dana itu, seperti yang saya ketahui merupakan kesepakatan antara Hj Imron dengan terdakwa di rumahnya,” tegas Fathorrasjid.

Sama halnya dengan dua permohonan lain yakni Pembangunan Madrasah Diniyah Radlatul Athfal dan PAUD Nuriyah Qomariyah. Sesuai proposal, dua terdakwa juga melakukan pemotongan dana hingga mencapai 70 persen dari pengajuan masing-masing Rp 125 juta. Terdakwa lantas diketahui juga membagi hasil pemotongan kepada Hj Imron yang tak lain pengasuh Madrasah Diniyah.“Dari empat nama yang pernah saya ketahui, dua nama diantaranya adalah para terdakwa selaku penerima dana pemotongan bantuan P2SEM,” imbuhnya.

Ditemui usai sidang Fathorrasjid mengaku sengaja menjebloskan dua terdakwa karena memberikan keterangan palsu atas kasus P2SEM yang juga menjerat dirinya. Ia menduga, kedua terdakwa ditunggangi oleh kepentingan politis pesaingnya di DPRD Jatim yang sengaja menjagal langkahnya yang saat itu mencalonkan diri sebagai pimpinan salah satu kabupaten di Jatim.“Dulu mereka ini bersaksi dan berikan keterangan palsu. Kelihatan sekali kepentingan politisnya,” tegasnya.

Bahkan dalam keterangan dua terdakwa pada saat itu, Fathor disebut-sebut menerima aliran pemotongan hingga mencapai Rp 1,9 miliar. Sayang, pengakuan terdakwa justru dibantah dan dijadikan novum atau temuan baru yang diajukan Fathor untuk tidak menjalani pidana subsider atas kasusnya.“Novum saya diterima hakim dan tanggal 26 Desember saya bebas. Ini bukti persaingan politis yang ingin jatuhkan
saya,” tandasnya.

Edy Mustafa dan Asy’ari Rusydi diseret ke pengadilan setelah penyidik Kejari Situbondo menetapkan keduanya melakukan tindakan korupsi secara bersama-sama untuk menguntungkan diri sendiri atas laporan mantan Ketua DPRD Jatim, Fathorrasid. Saat itu, dua terdakwa diketahui melakukan pemotongan dana bantuan P2SEM untuk 122 lembaga di Sidtubondo hingga mencapai 70 persen per pencairan.

Akibatnya negara diduga mengalami kerugian mencapai Rp 1,9 miliar. Terdakwa pun diancam pidana 20 tahun penjara dengan sangkaan pada pasal pasal 2 dan 3 ayat (1) jo pasal 18 UU No. 31/1999 jo UU No. 20/2001 perubahan UU No. 31/1999 tentang pemberantasan tipikor. (Komang)

DONOR DARAH DI RST SURABAYA

KABARPROGRESIF.COM : Suasana di RST Surabaya hari ini tampak begitu berbeda dengan hari-hari sebelumnya, mulai pagi Rumah Sakit Tentara ini sudah dipenuhi oleh prajurit TNI AD, Kowad, PNS, Persit dan masyarakat umum yang siap untuk mendonorkan darahnya. Kegiatan Donor Darah ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Hari Juang Kartika dan HUT ke-65 Kodam V/Brawijaya tahun 2013.

Kegiatan donor darah ini merupakan kegiatan sosial untuk menolong sesama manusia, meskipun hanya setetes darah, itu sangat bermanfaat bagi yang memerlukannya guna menjaga kelangsungan hidup dan lebih daripada itu bahwa kegiatan ini juga bermanfaat untuk memelihara dan mempertahankan kesehatan bagi mereka yang mendonorkan darahnya.  Disamping itu kegiatan donor darah ini merupakan sesuatu kegiatan yang mulia demi kemanusiaan tanpa memandang segala perbedaan baik agama dan kepercayaan, golongan, suku bangsa, warna kulit maupun perbedaan jenis kelamin.

Kegiatan donor darah ini dimulai pada pukul 07.00 sampai selesai dengan petugas dari Satuan Kesdam V/Brawijaya, serta petugas dari PMI Surabaya. Sebelum melakukan donor darah, pendonor terlebih dahulu akan diperiksa kondisi kesehatannya, golongan darahnya, diukur  tensi darahnya dan termasuk masa lamanya pendonor untuk mendonorkan kembali dst.  Hal ini dilakukan guna menjaga kesehatan pendonor dan mencegah resiko penularan penyakit kepada penerima darah nantinya. (*/arf)

Balas Dendam, Anak Tewas Disemen, Misnawi Bantai Taufik

KABARPROGRESIF.COM : Kurang dari 24 jam, petugas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, berhasil menangkap pelaku pembunuhan H Taufik (66) orang tua Solikhin tersangka pembunuh anak dengan cara disemen, Rabu (04/12/2013) sekitar pukul 22.15 WIB.

Pelakunya adalah Misnawi (47), warga Jl Endrosono, Surabaya yang tak lain tetangga dekat korban.

Setelah membunuh Taufik, Rabu (4/12/2013) sekitar pukul 15.30 WIB kemarin, Wisnawi sempat melarikan diri ke Madura.

Kasat Reskrim Polres KP3 AKP Anton Prasetyo mengungkapkan, pembunuhan sadis ini dilatari balas dendam. Sebab Misnawi merupakan ayah kandung dari seorang Fahri Romadhon, ocah 3,5 tahun yang dibunuh dengan cara disemen oleh Solikhin, anak Taufik pada 16 Februari lalu.“Kami amankan tersangka setelah melakukan pendekatan dengan keluarga dan tokoh masyarakat. Kami jemput tersangka di Madura,” ujarnya.

Selain menangkap pelaku, petugas juga mengamankan arang bukti sebilah celurit yang dipakai untuk mengeksekusi korban.

Menurut Anton, saat melakukan pembunuhan, pelaku tidak beraksi sendiri, melainkan tiga orang rekannya yang bertugas sebagai joki. “Sementara kami amankan 1 tersangka, untuk lebih lanjut kami masih melakukan penyidikan terhadap tersangka juga memitai keterangan saksi,” lanjutnya.

Dihadapan petugas, Misnawi mengaku nekat membunuh sebab dirinya teringat almarhum anaknya saat melihat korban tengah berjalan di Jl Karang Tembok.“Saya langsung teringat anak saya yang meningggal saat melihat Taufik. Saya langsung ambil celurit. Saat kami bertemu di Jalan Wonokusumo, saya langsung membacoknya,” katanya.

Akibat perbuatanya, Misnawi dijerat pasal berlapis yakni 338 pembunuhan biasa, 340 pembunuhan berencana, 351 penganiayaan berat menyebabkan orang mati, dengan ancaman hukuman minimal 20 tahun penjara maksimalnya hukuman mati

Diketahui, pembunuhan sadis ini terjadi pada Rabu (04/12/2013) sore Jl Wonokusumo. Saat itu, korban yang melintas dihadang empat orang yang menggunakan dua motor. Dua orang yang dibonceng langsung turun dan membacok korban hingga luka parah.

Korban mengalami luka bacok di kepala, leher, punggung dan perut, sempat mendapat pertolongan dibawa ke rumah sakit Dr Sotomo, karena terlalu banyak mengeluarkan darah, Taufik akhirnya meninggal dalam perjalanan. (Iko)

Orang Tua Sholikhin Pembunuh Bocah Yang Disemen, Dibacok Orang

KABARPROGRESIF : H. Taufik (55) warga Jl Endrosono, Gg VII, orang tua Solikhin tersangka jagal anak yang disemen di belakang rumahnya, rabu (1/12/2013) sekitar pukul 15.30 WIB, dibacok orang yang di Jl Wonokusumo.

Korban yang mengalami luka bacokan di pundak, leher dan badan sempat dilarikan ke RS dr. Soetomo untuk mendapat pertolongan. namun, nyawanya tidak dapat tertolong karena luka yang terlalu parah.

Menurut saksi mata, yang tidak mau disebut identitasnya, korban yang sedang menggunakan motor seorang diri, dari arah utara Jalan Wonokusumo, tiba-tiba di hadang 4 orang laki-laki yang mengedarai 2 motor.

Kedua pria yang dibonceng langsung menebaskan celurit yang dibawanya, sedang dua orang lainnya, menungu diatas motor. Ketika terjatuh usai mendapat tebasan clurit, dalam keadaan terkapar, korban masih terus mendapat bacokan.

Menurut Kabaghumas polres Kp3, AKP Lily Djafar, petugas sedang mengejar pelaku yang identitasnya sudah dikantongi pihak kepolisian. “Kami berharap pelaku cepat tertangkap agar dapat mengungkap motif dari kejadian ini,” terang Lily.

AKP Lily membenarkan jika korban adalah orang tua Sholikhin yang membunuh yang disemen. Bisa jadi ini adalah akibat dendam keluarga bocah yang telah dibunuh Solikhin.“Tapi kami tidak dapat menyimpulkan ini bagian dari balas dendam, masih terlalu dini kita mengaitkan kesana,” tambah Lily. (Iko)

Rabu, 04 Desember 2013

Disidang Perdana, 17 Pelaku Kerusuhan Puger Jember Berlagak 'Bloon'


KABARPROGRESIF.COM : Sidang perdana kasus kerusuhan Syiah-Sunni di Kecamatan Puger akhirnya  digelar di PN Surabaya. Dakwaan yang berbeda, membuat sidang digelar terpisah dalam lima berkas.

Sidang perdana yang pertama adalah sidang dari kelompok Syiah dengan tujuh terdakwa, yakni Romli Hidayat (guru Ponpes Darus Solihin), Sulam Taufik (counter ponsel), H Ahmad Rofik (pelayar), Abdurohim (nelayan), Sugito (nelayan), Solikin (nelayan), Lukman Hakim (kuli angkut). Dalam sidang itu, mereka terlihat tergang sehingga meski Jaksa Penuntut Umum (JPU) Eko Wahyudi telah membacakan berkas dakwaan, mereka tak paham akan jeratannya. "Bagaimana, paham dengan dakwaannya ?" jelas ketua majelis hakim, Suhartoyo dalam sidang, Rabu (4/12/2013).

Mereka lalu terdiam dan setengah bingung dengan pertanyaan hakim. Mereka lalu mengaku tak mengerti dan minta dijelaskan. Lantas hakim pun meminta Jaksa menjelaskan ulang  inti dakwaan pada para terdakwa itu.

Tak lama kemudian , mereka  berkonsultasi dengan kuasa hukumnya, Hosnan, apakah akan mengajukan eksepsi atau tidak. "Kami akan mengajukan eksepsi minggu depan," terang Hosnan yang mewakili LBH Surabaya ini.

Dalam sidang itu, puluhan polisi ikut mengamankan jalannya persidangan itu. Adapun dalam dakwaan pada tujuh tersangka, JPU membeberkan perbuatan mereka. Kejadian itu berawal pada Rabu (11/9/2013) lalu, dimana Romli Hidayat dkk sedang berpawai terkait acara 17 Agustusan di Kecamatan Puger.

Lalu terdakwa ditelepon kalau rumahnya dirusak massa kelompok pengajian Nurul Mustofa pimpinan Ahmad Fauzi (NU).

Terdakwa dkk kemudian membalasnya dengan mengejar beberapa warga yang diduga melakukan perusakan, termasuk warga bernama Eko Mardi. Dengan membawa kayu dan celurit, mereka memburu Eko (yang ternyata bukan pelaku perusakan) dan menghajarnya hingga meninggal dunia.

Akibat perbuatan mereka, oleh Jaksa, Para terdakwa dijerat melanggar  pasal 170 ayat 1 KUHP tentang
pengeroyokan dan atau pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman penjara diatas 5 tahun. (Komang)

Empat Pamen Terima Brevet Kehormatan Artileri Korps Marinir


KABARPROGRESIF.COM : Empat perwira menengah (pamen) menerima brevet kehormatan artileri korps Marinir di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Rabu (4/12/2013). Mereka adalah Wadan Lantamal V Surabaya Kolonel Marinir Bambang Sutrisno, Danpomal Lantamal V Surabaya Kolonel Laut (PM) Zulkifli Mahmud, Aspers Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Sukarno, dan Asrena Pasmar-1 Kolonel Marinir Agus Dwi Laksana Putra.

Penyerahan brevet kehormatan itu dilakukan dalam upacara resmi yang dipimpin Komandan Resimen Artileri-1 Marinir Kolonel Marinir M Nadir. Sebelum dilaksanakan penyematan brevet kehormatan Artileri Korps Marinir, keempat Pamen tersebut melaksanakan penembakan dengan menggunakan senjata meriam Howitzer 105 mm.

Suara ledakan pun mengiringi mereka sebelum mendapatkan brevet yang disematkan di dada sebelah kanan. Usai acara, Kolonel (Mar) M Nadir mengatakan, pemberian dan penyematan brevet kehormatan Artileri Korps Marinir berdasarkan penilaian dan apresiasi atas perhatian, kontribusi dan kerjasama yang telah diberikan oleh keempat Pamen tersebut terhadap peningkatan kemajuan organisasi dijajaran Menart-1 Mar.“ Brevet Artileri Korps Marinir, merupakan simbol spesialisasi kesenjataan Artileri Marinir yang terdiri dari Artileri Medan dan Artileri Pertahanan Udara yang dilandasi oleh rasa kebanggaan, disiplin, motivasi, semangat juang dan profesionalisme prajurit Artileri Korps Marinir yang senantiasa harus dijunjung tinggi,” kata Nadir.

Dalam kesempatan itu, atas nama pribadi dan seluruh keluarga besar prajurit Menart-1 Mar ia menyampaikan ucapan selamat atas penyematan dan pemakaian brevet  kehormatan Artileri Korps Marinir kepada keempat Pamen tersebut, dengan harapan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan dimasa yang akan datang.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wadan Menart-1 Marinir Letkol Marinir F. Simanjorang, para Perwira Staf dan Komandan Satlak dijajaran Menart-1 Marinir. (*/arf)

KASDAM V/BRAWIJAYA TUTUP LATIHAN ANTAR KECABANGAN


KABARPROGRESIF.COM : Selama 14 hari, para peserta telah secara optimal disertai semangat berlatih dan disiplin yang tinggi mengikuti kegiatan Latihan  Taktis Antar Kecabangan. Yang dalam pelaksanaannya para pelaku telah menerapkan mekanisme hubungan Komandan dan Staf dalam proses pengambilan keputusan untuk menghadapi tugas operasi yang diasumsikan dalam skenario latihan.

Dan hari ini Selasa (3/12), Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Asma’i bertindak selaku Irup pada upacara penutupan Latihan Taktis Antar Kecabangan Brigif 16/ Wira Yudha TA. 2013 di Lapangan Upacara Marinir Karang Tekok Situbondo.

Pelaksanaan Latihan Taktis Ancab ini banyak manfaat yang dapat dipetik, terutama meningkatkan kemampuan tempur perorangan sampai kerja sama antar Kecabangan. Kerja sama dalam wadah Brigade Tim Pertempuran melalui Operasi Tempur yang didukung oleh Operasi Intelijen dan Operasi Teritorial.

Dalam amanat Pangdam V/Brawijaya yang dibacakan oleh Kasdam V/Brawijaya menyampaikan bahwa dalam kegiatan Latihan antar kecabangan ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki untuk mencapai tingkat kesempurnaan hasil latihan yang diharapkan. Dengan memahami kekurangan dalam latihan, hendaknya dijadikan pengalaman untuk memacu diri dan meningkatkan kemampuan perorangan dan satuan didalam menghadapi latihan-latihan dimasa mendatang.

 Tak lupa Jenderal Bintang Dua ini menyampaikan Kepada semua pihak yang terlibat dalam latihan agar segera menginventarisir semua materiil dan personil untuk dapat melaksanakan tugas selanjutnya di satuan masing-masing.

Obyektivitas dalam pembuatan laporan hasil latihan akan dapat dijadikan acuan dan pedoman bagi penyelenggaraan Latihan Taktis Ancab pada waktu yang akan datang.

Di akhir amanatnya Pangdam menekankan beberapa hal yang perlu dipedomani: Pertama, Segera adakan evaluasi yang mendalam terhadap kekurangan dan kelemahan selama pelaksanaan latihan sebagai bahan untuk menyempurnakan latihan berikutnya. Kedua, Dengan bekal latihan ini tingkatkan penguasaan taktik dan setrategi tingkat Brigade Tim Pertempuran. Kembangkan kreativitas, inisiatif dan inovasi bagi unsur pimpinan dalam mengambil keputusan secara tepat dan cepat, sesuai dengan situasi yang dihadapi. Ketiga, Jaga dan pelihara kerjasama dan kebersamaan yang telah terbentuk antar unsur pimpinan Satpur, Satbanpur dan Satbamin yang tergabung dalam Brigade Tim Pertempuran. Gunakan setiap kesempatan tugas untuk berbuat yang terbaik bagi keberhasilan dalam melaksanakan tugas pokok satuan. (*/arf)

Dua Kelurahan di Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya Gelar Pelantikan RT


KABARPROGRESIF.COM : Sebanyak 39 Ketua RT ( Rukun Tetangga ) Periode 2013 hingga 2016 yang terpilih di wilayah Kelurahan Gunung Anyar Tambak kemarin  ( 28/ 11 )  melakukan Pelantikan.

Meskipun pada malam acara pelantikan telah diguyur hujan deras,namun minat para ketua RT untuk menghadiri undangan pelantikan yang di gelar di pendopo kelurahan tetap berjalan dengan baik.

Pada acara pelantikan juga dihadiri pula oleh Camat serta Lurah-lurah , RT, RW, LKMK, Kapolsek, Koramil beserta Tokoh masyarakat se Wilayah Kecamatan Gunung Anyar.

Hj.Dra. Dwi Wismiarsih satu-satunya Perempuan yang menjadi   ketua RT 04 RW 03 Kelurahan Gunung Anyar menuturkan, kedepannya akan mengguyubkan warga dan akan menjaga Lingkungannya.” Salah satu tugasnya  akan memberi kerukunan terhadap masyarakat dan program kedepan juga menghidupkan penanaman pohon bersama warga untuk penghijauan.

Menurut Jaelani, S.Sos Lurah Gunung Anyar Tambak menuturkan bahwa setelah adanya pelantikan  RT yang terpilih ini,diharapkan mereka bisa menjembatani segala titik persoalan yang ada di Wilayah masing-masing.” RT merupakan mitra kerja Lurah dan Camat,sebagai kepanjangan tangan masyarakat khususnya permasalahan yang ada di Wilayah RT,menyangkut Pembangunan Fisik, masalah Pendidikan dan menyangkut masalah Sosial itu semua bertumpuh pada RT.” Katanya pada KABARPROGRESIF.COM

Masih Jaelani,selain  RT sebagai alat untuk tumpuhan terhadap masyarakat, RT juga bisa mengatasi segala
persoalan yang ada dalam lingkungan setempat.” Musrenbang merupakan tugas rutin yang diadakan tiap tahun sekali yang digelar di kelurahan, namun RT, RW  bisa memberikan usulan melalui Camat hingga pemerintah kota.terhadap fasum yang menjadi kendala.sebab setiap usulan nantinya akan menjadi pertimbangan dari pemerintah kota,” bebernya

Ditempat yang sama Dewanto Camat Gunung Anyar menambahkan setelah adanya pelantikan RT diharapkan jajaran pemerintah dan masyarakat setempat bisa saling bekerja sama,” Saya harapkan antara tugas RT maupun RW pemerintah kota saling bersinergi, sehingga kedepan akan memberikan kebaikan terhadap pembangunan yang ada di wilayah ini,” terangnya

Selain Kelurahan Gunung Anyar Tambak, pelantikan ketua RT juga digelar di kelurahan Gunung Anyar
Kecamatan Gunung Anyar. Acara yang dilaksanakan pada hari Jum’at ( 29/11 ) malam juga berjalan dengan baik.

Pelantikan ketua RT periode tahun 2013 hingga 2016 dihadiri langsung oleh Camat, Lurah-lurah,RW, dan
Muspika se-wilayah Kecamatan Gunung Anyar

Annita Hapsari Oktorina Sesoria, S.STP, Lurah Gunung Anyar, setelah adanya pelantikan ketua RT ini, diharapkan kedepannya bisa saling menjaga kekompakan antara masyarakat dan pemerintah.sehingga bisa
mewujudkan pembangunan di segala bidang,” Harapan kerja sama antara RT dalam bidang pembangunan, kemasyarakatan dan pemerintah bisa bersinergi.” katanya. (Adji)


Kejaksaan Belum Eksekusi Jaminan Aset Korupsi Bank Jatim

KABARPROGRESIF.COM : Meski telah menentukan angka kerugian Rp 52,3 miliar pada dugaan korupsi pinjaman fiktif di Bank Jatim cabang HR Muhammad Surabaya, Namun hingga saat ini Kejaksaan belum juga menyita aset aset milik para terdakwa.

Hal itu diungkapkan Mikchel Hariyanto, pengacara dari Carolina Gunadi, terdakwa dugaan  Korupsi Bank Jatim. Penyitaan aset itu diperlukan untuk mengetahui seberapa besar nilai aset yang dimiliki para terdakwa."Kejaksaan belum lakukan itu dan kami harus tau itu, lebih besar mana aset yang dimiliki para tersangka dengan potensi kerugian negara,"ungkapnya saat dikonfirmasi di PN Surabaya, Selasa (3/12/2013).

Seperti diketahui, dalam perkara kredit fiktif di Bank Jatim ini, Mabes Polri telah menetapkan beberapa tersangka, diantaranya Carolina Gunadi,  Yudi Setiawan, Bagus Prayogo (Kacab Bank Jatim HR Muhammad) Tony Bahrawan, empat  auditor Bank Jatim dan Enam Direktur perusahaan fiktif milik Yudi Setiawan. (Komang)

Selasa, 03 Desember 2013

Alibi Urusan Dinas, Kadis DCKTR Mangkir Dari Pemeriksaan Penyidik Kejati.

KABARPROGRESIF.COM : Usai melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko), pada Senin (26/11/2013) lalu, siang  tadi, Selasa (3/12/2013)penyidik Kejati  Jatim dijadwalkan akan melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Pemkot  Surabaya Ery Cahyadi. Namun Pemeriksaan itu gagal, lantaran Ery tidak mengindahkan Panggilan Penyidik Kejati dengan berdalih ada  urusan kedinasan.

Sebelumnya,  Kepala Dinas Pengelolaan Tanah dan Bangunan (DPTB), Jumadji Juga ikut diperiksa, Ia  telah memenuhi panggilan penyidik pada Kamis (28/11) lalu, guna menyerahkan berkas, terkait titik reklame.“Semestinya hari ini kita periksa, tapi  yang bersangkutan berhalangan hadir,” ujar Kasidik Pidsus Kejati Jatim, Rohmadi, Selasa (3/12/2013).

Akibat Mangkir dari panggilan penyidik, lanjut Rohmadi, Pemeriksaan Ery  akan dilakukan kembali pada Jumat (6/12/2013).

Ditanya  mengenai adakah tersangka dalam kasus ini, Rohmadi menegaskan, untuk saat ini pihaknya belum
menetapkan satu tersangka pun. Selain itu, Rohmadi juga mengaku belum berani menentukan adanya indikasi korupsi di dalam kasus titipan pajak pengusaha reklame dan uang tak bertuan senilai Rp 8 miliar di Pemkot Surabaya.“Tim penyidik masih mengumpulkan data-data penguat. Kalau data sudah terkumpul, barulah kita korscek lagi. Sedangkan, untuk indikasi korupsi, kami masih belum menemukan hal tersebut,” papar Rohmadi.

Rohmadi berharap, agar pada pemeriksaan nantinya, Kepala Dinas DCKTR dapat memenuhi panggilan penyidik. Menurutnya, dengan terkumpulnya bukti-bukti maupun data-data yang diperlukan penyidik, pihaknya dapat segera menuntaskan kasus yang sudah beberapa bulan lalu. “Dengan terkumpulnya bukti-bukti yang kuat, saya berharap penyelesaian kasus ini segera tuntas,” imbuhnya. (Komang)

Walikota Motivasi Ibu-ibu Pelaku UKM

KABARPROGRESIF.COM : Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memotivasi puluhan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Surabaya untuk lebih berdaya saing demi menghadapi tantangan era Asean Free Trade Area (AFTA) pada 2015 mendatang.

Para pelaku UKM yang kebanyakan ibu-ibu rumah tangga tersebut nampak antusias mendengarkan kalimat demi kalimat motivasi yang disampaikan dalam seminar pelaku UKM Kota Surabaya tahun 2013 di Balai Pemuda Surabaya, Selasa (3/12).

Walikota Surabaya, Ir Tri Rismaharini MT meyakinkan puluhan pelaku UKM yang kebanyakan ibu-ibu rumah tangga tersebut untuk optimistis bahwa produk yang mereka hasilkan tidak kalah dengan produk dari luar negeri. “AFTA 2015 nanti tidak bisa kita tolak. Tetapi kita bisa mempersiapkan diri. Kita bisa kalahkan mereka. Jangan takut,” tegas Walikota Risma yang disambut aplaus ibu-ibu pelaku UKM.

Walikota Risma mengingatkan ibu-ibu pelaku UKM bahwa kerudung kini sudah diproduksi di Malaysia. Bahkan, produk tempe kini hak patennya sudah ada di Jepang. Padahal, dua produk itu merupakan produk yang bisa dihasilkan pelaku UKM di Surabaya. Karenanya, walikota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini berharap para pelaku UKM di Surabaya untuk tidak minder bersaing.“Panjenengan bisa buat kerudung, kenapa harus direbut Malaysia. Karena itu, ndak usah takut. Jangan sungkan untuk bertanya. Kalau ada masalah ceritakan. Saya ndak mau kalau ada masalah panjenengan mundur, maju terus. Apa yang susah, Pemkot siap menfasilitasi,” sambung Walikota Risma.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Surabaya, Hadi Mulyono mengatakan, seminar bertemakan “pelaku usaha berdaya saing Kota Surabaya dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN tahun 2015”  ini merupakan rangkaian kegiatan pembinaan dari pembinaan yang sudah dilakukan selama tahun 2013. Selama ini, jelas Hadi.

Pihaknya sudah melakukan berbagai upaya seperti temu usaha, pahlawan ekonomi serta mengikutsertakan produk UMK di pameran bazaar untuk menggairahkan perkembangan UKM di Kota Pahlawan.“Nah, sekarang saatnya kita tingkatkan kualitasnya, kita beri wawasan supaya para pelaku ekonomi yang tumbuh di Surabaya tidak sekadar jago kandang. Jadi mereka siap menghadapi tantangan dan melakukan terobosan menyambut 2015 merekas,” tegas Hadi Mulyono.

Hingga akhir tahun 2013 ini, ada sekitar 23 ribu UKM yang dibina oleh Dinas Koperasi dan UMK Kota Surabaya. Hadi meyakini, produk-produk dari UMK di Surabaya nantinya bisa bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.

Namun, kata dia, yang tidak kalah penting adalah meyakinkan para pelaku UKM bahwa apa yang mereka lakukan memiliki makna dan bisa masuk dalam persaingan. Untuk itulah, pihaknya intensif melakukan temu usaha, membuka jaringan usaha dan pengembangan bisnis termasuk mengikutkan produk-produk UMK asli Surabaya dalam pameran.“Sehingga mereka bisa mengenalkan produknya dan menguji produk nya di pasaran. Kita juga membangun kerja sama dengan bank agar UKM ini bisa mendapatkan KUR (Kredit Usaha Rakyat),” sambung Hadi.

Salah satu pelaku UKM di Kota Surabaya, Suliani (57), mengapresiasi seminar pelaku UMK ini. Ibu rumah tangga asal Tambak Langon ini yang mengembangkan usaha kerupuk payus sejak tahun 80-an ini mengaku membutuhkan kegiatan seperti ini untuk menambah wawasan, utamanya untuk mengatasi kendala yang dihadapi.“Insya Allah kita siap menghadapi AFTA nanti. Makanya kita ikut kegiatan ini supaya lebih maju. Selama ini, kendala kita adalah ketika turun hujan karena kerupuknya ndak kering dan modalnya naik tiga kali lipat,” ujar Suliani yang produk kerupuk payusnya dipasarkan di Surabaya hingga ke Gresik. (*/arf)