Bakat dan kemampuan istimewa ABK dan Anjal dalam menghasilkan karya seni tersebut bisa dilihat pada pameran lukisan anak berkebutuhan khusus UPTD Kalijudan dan anak jalanan UPTD Kampung Anak Negeri di Gedung Balai Budaya Surabaya, Jumat (13/12) malam. Orang yang tidak tahu mungkin tidak menyangka bahwa beberapa lukisan yang dipamerkan seperti lukisan walikota Surabaya, Jembatan Suramadu, Taman Pelangi, bunga, topeng, dan juga lukisan Jenderal Soedirman tersebut adalah karya ABK dan Anjal. Maklum, lukisan-lukisan tersebut memang luar biasa bagus dengan tema orisinil, paduan warna unik serta pesan sunyi yang terselip dalam lukisan tersebut.
Walikota Surabaya, Ir Tri Rismaharini MT ketika membuka pameran lukisan tersebut tidak henti memberikan motivasi dan pujian bagi anak-anak hebat itu. Padahal, awalnya, walikota bersama Dinas Sosial selaku leading sector,s empat kebingungan dengan masa depan anak-anak tersebut. Sebab, awalnya mereka adalah anak-anak yang nakal dan semaunya sendiri. Namun, kini, mereka sudah jadi anak-anak yang sopan, manis. Bahkan, setelah dikenalkan dengan seni lukis, mereka sangat senang dan termotivasi. “Mereka juga memiliki komitmen untuk berhasil. Ada yang sudah meraih penghargaan dan ikut lomba ke luar negeri. Dan mereka tetap menjadi anak yang manis dan sopan. Saya sungguh bangga anak-anak menghasilkan karya yang luar biasa,” tegas Walikota Risma.
Bahkan, Walikota Risma menyebut beberapa anak ABK dan Anjal tersebut kini sudah bisa memiliki tabungan sendiri. Saldo tabungan mereka terisi setelah bisa menjual lukisan. Salah satunya Neneng yang baru saja memamerkan karya lukisannya di Kemang, Jakarta. “Karya anak-anak ini luar biasa dan tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Inilah kekuasaan Tuhan. Setiap orang diberi kelebihan dan kekurangan. Mudah-mudahan, melalui karya-karyanya, anak-anak ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak lainnya di Surabaya untuk terus majud an berkarya,” ujar walikota.
Sebelumnya, anak-anak dengan bakat hebat ini sudah bisa menjual 3 lukisan. Malahan, Walikota Risma menyebut dirinya mendapatkan pesanan 100 lukisan anak-anak ini dari salah satu konglomerat di Indonesia. “Konglomerat ini bilang ke saya mau pesan 100 lukisan, tetapi kita tentu tidak bisa memaksa mereka,” sambung walikota.
Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser yang ikut mendampingi walikota mengaku terkesan dengan lukisan yang dipamerkan tersebut. “Lukisannya bagus dan ada pesan yang tersirat. Saya terkesan dan juga terharu,” ungkapnya.
Selama meninjau pameran lukisan, walikota Risma terlihat akrab dan hafal satu per satu nama-nama anak-anak berkebutuhan khusus dan anak jalanan tersebut. Diantaranya Rizki, Babil, Neneng. Wajah mereka tampak ceria dan sesekali memeluk walikota.
Sementara Asri Nugroho yang ikut membimbing anak-anak tersebut dalam melukis, meyakin bahwa kelak, ada dari mereka yang akan tampil sebagai pelukis profesional. “Mudah-mudahan sampai pada tingkatan profesional. Potensi mereka kalau dikembangkan akan luar biasa, mudah-mudahan,” ujar Asri.(/arf*)