Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 08 Januari 2014

Matinya Satwa KBS, Polrestabes Surabaya Periksa Lima Karyawan



KABARPROGRESIF.COM : Polrestabes Surabaya mereaksi laporan  Pemkot Surabaya terkait matinya singa di Kebun Binatang Surabaya (KBS). Instansi di jalan Sikatan itu lantas melakukan pemeriksaan terhadap lima karyawan KBS, Rabu (8/1/2014), untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Kelima orang yang diperiksa diantaranya, security, dua pawang dan dua orang bagian mamalia.

Kabag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Suparti menjelaskan pemeriksaan kelima orang itu hanya sebagai saksi karena mereka merupakan orang yang bertanggung jawab di bagian masing-masing. “Selain kelima orang yang dimintai keterangan, pihak penyidik juga memanggil dokter hewan setempat (KBS), menyangkut kematian singa itu,” terang Suparti.

Untuk penyebab kematiannya sendiri, pihak Polrestabes Surabaya masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan tim terkait.

Sekedar diketahui, Singa penghuni KBS tewas Selasa (7/1/2014) sekitar pukul 06.00 WIB. Pertama kali yang mengetahuinya adalah security setempat. Saat itu leher singa malang berusia 1,5 tahun itu terjerat tali kandang dan terlambat mendapat pertolongan. (*/Iko)

Mangkir 3 Kali, Pengacara Nakal Akhirnya Dieksekusi


KABARPROGRESIF.COM :  Setelah mangkir dari panggilan Kejari Tanjung Perak selama  tiga kali, Yoni Hari Basuki, SH. MBA Bin Soeparlan (45), terpidana kasus penggelapan mobil akhirnya menyerahkan diri, Rabu, (6/1/2014).

Terpidana yang berprofesi sebagai Advokat ini datang ke Kejari Tanjung Perak sekitar pukul 10.00 WIB. Setiba di Kantor Kejari Tanjung Perak, Yoni langsung diperiksa secara administrasi  dan menandatangani berita acara eksekusi. 30 menit kemudian, Pria Pengacara ini langsung digiring menuju Rutan Medaeng dengan menggunakan mobil dinas Kejaksaan.

Menurut Jaksa Eksekutor, Eko Nugroho mengakui sempat mengalamai kendala dalam proses eksekusinya. "Setelah kita lakukan pendekatan persuasif, akhirnya terpidana Yoni mau menyerahkan diri," jelas Eko sebelum membawa terpidana Yoni ke Rutan Medaeng.

Dijelaskan Eko, meski nantinya terpidana Yoni akan mengajukan upaya hukum peninjauan kembali (PK), Namun upaya tersebut tidak menghalangi korps Adhyaksa untuk melakukan eksekusi."Silahkan kalau mau PK, kita hanya melaksanakan putusan Kasasi dan itu tidak menghalangi jalannya eksekusi,"jelas Eko.

Pelu diketahui, eksekusi terpidana Yoni berdasarkan  putusan Mahkamah Agung (MA)  bernomor 409 K/Pid/2012 tertanggal 8 Mei 2012, MA menolak permohonan Kasasi yang diajukan Yoni.

Atas putusan kasasi itulah, Kejari Tanjung Perak sebagai eksekutor,  menindaklanjuti putusan MA yang telah berkekuatan hukum tetap.

Namun eksekusi ini  baru berhasil direalisasikan. Pada Desember 2013, Yoni sempat meminta penundaan eksekusi dengan alasan berangkat umrah ke tanah suci, dan berjanji bakal menyerahkan diri sepulang umrah, 5 Januari 2014. Namun diduga Yoni tak sepenuh hati memenuhi janjinya tersebut.

Kasus yang melibatkan advokat anggota Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia) dengan NIA (Nomer Induk Anggota) 13.00052 ini terjadi dalam bulan Agustus 2008 silam.

Dia melakukan pembelian mobil Suzuki APV dengan cara  kredit selama 1,5 tahun melalui Indo Mobil Finance di Jalan Kombespol M. Duriat dengan uang muka sebesar Rp 20 juta.

Namun di bulan ke 6, Yoni  Hari Basuki tanpa seijin Indo Mobil Finance malah menggadaikan mobil tersebut senilai Rp 30 juta ke Rini Hari Wijayanti, tinggal di Semolowaru yang telah ditetapkan menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang). Akibat ulahnya itu, Indo Mobil Finance dirugikan sekitar Rp 140 juta. (Komang)

PANGDAM V/BRAWIJAYA LANTIK DANYONKAV BARU



KABARPROGRESIF.COM : Pergantian pejabat adalah hal yang lumrah dan biasa terjadi. Karena merupakan salah  satu  upaya   pembinaan personel dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja organisasi dan sekaligus bertujuan untuk penyegaran tugas personel yang berkesinambungan.

Berkaitan dengan tersebut Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Mayjen TNI Ediwan Prabowo, S.IP. pada hari Selasa (7/1) melantik Komandan Batalyon Kavaleri 3/Tank V/Brawijaya yang bertempat di Lapangan Upacara Yonkav 3/Tank.

Danyonkav baru yang dilantik Pangdam V/Brawijaya yaitu Mayor Kav. Rizeki Indra Wijaya, S. Sos yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Ter Rem 141/Tp Kodam VII/Wrb menggantikan Letkol Kav Susanto, S.IP. yang akan bergeser sebagai Dandim 0828/Sampang Rem 084/BJ Kodam V/Brawijaya.

Pangdam V/Brawijaya dalam amanatnya mengatakan bahwa serah terima tugas, wewenang dan tanggung jawab jabatan Komandan Batalyon Kavaleri 3/Tank ini, hendaknya dipahami sebagai upaya dalam memelihara dan mengoptimalkan kinerja organisasi. Dengan tujuan guna mendukung pencapaian tugas pokok TNI Angkatan Darat, khususnya Kodam V/Brawijaya.

Batalyon Kavaleri 3/Tank ini, adalah salah satu satuan yang diandalkan baik oleh Kodam V/ Brawijaya maupun Pussenkav TNI-AD. Oleh sebab itu satuan ini dituntut untuk tetap memiliki mobilitas yang tinggi, daya tembak yang besar serta lindung lapis baja yang baik agar mampu menampilkan ”TRI DAYA CAKTI”nya. Dalam menghadapi berbagai tugas ke depan yang mungkin dihadapi oleh Kodam V/ Brawijaya baik tugas untuk perang maupun tugas-tugas selain perang.

Mencermati hal-hal di atas, diperlukan upaya pembinaan satuan secara menyeluruh, termasuk Alutsista secara baik agar kesiapsiagaan operasional satuan dapat terpelihara.  Untuk itu, kepada para prajurit saya berharap agar selalu semangat dalam melaksanakan tugas, giat berlatih, berdisiplin serta selalu menjaga kebersamaan. Selalu ingat, bahwa nama baik Kavaleri salah satunya berada di pundak setiap prajurit Yonkav 3/Tank, tambahnya.

Orang nomor satu di Kodam V/Brawijaya ini juga memberikan beberapa penekanan khususnya kepada seluruh anggota Yonkav-3/Tank antara lain: Pertama, Tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral dalam berfikir dan bertindak. Kedua, Tingkatkan disiplin dan nilai-nilai keprajuritan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, Tanamkan semangat dan jiwa korsa serta kebanggaan satuan yang positif. Keempat, Tingkatkan profesionalisme prajurit melalui budaya belajar dan berlatih. Kelima, Pelihara kemanunggalan TNI-Rakyat, pungkasnya.(*/arf)

Bangun Taman Keputih, BNI Kucurkan CSR Rp 3 Miliar


KABARPROGRESIF.COM : Kerja keras Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mempercantik wajah kota dengan membangun puluhan taman-taman kota yang indah dan asri, rupanya menarik perhatian instansi dan perusahaan di Surabaya untuk ikut peduli. Yang terbaru, Bank Negara Indonesia (BNI) Surabaya siap membantu Pemkot Surabaya dalam pembangunan Taman Keputih melalui Corporate Social Responsibility (CRS) mereka. Kesiapan jajaran pimpinan BNI Surabaya tersebut disampaikan ketika berkunjung ke ruang kerja Walikota Surabaya, Tri Rismaharini pada Rabu (8/1) siang.

Selama hampir 45 menit, rombongan BNI yang dipimpin oleh CEO BNI Kanwil Surabaya, Dasuki Amsir, menyampaikan tujuan kedatangan mereka. Walikota Risma yang didampingi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya, Chalid Buchari dan juga Kabag Hukum Pemkot Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu, mengapresiasi positif maksud dari jajaran pimpinan BNI Surabaya tersebut.   

Kepala DKP Kota Surabaya, Chalid Buchari seusai pertemuan tersebut menegaskan, sebenarnya ada banyak perusahaan di Kota Surabaya yang memiliki kepedulian dan ingin terlibat dalam pengelolaan lingkungan di Kota Pahlawan. Salah satunya adalah BNI yang pada bulan Juni 2013 lalu, juga sudah memberikan CSR mereka dalam wujud mobil tangki untuk menyiram taman kota.

“Sebenarnya banyak kok yang pengen bantu (Pemkot Surabaya). Salah satunya ya BNI ini. Mereka bahkan tidak hanya pengen bantu Taman Keputih, tetapi juga penghijaun dna juga mobil tangki,” tegas Chalid Buchari.

Dijelaskan Chalid, sesuai keinginan Walikota Risma, Taman Keputih yang luasnya 50 hektar, nantinya akan dibangun dengan konsep taman berbunga. Sesuai konsep nya,  taman tersebut nantinya akan dihiasi beragam bunga seperti Jakaranda, pagoda yang berbunga putih, hingga Tabebuya yang merupakan Sakura nya Surabaya. Bunga-bunga tersebut akan dikelompokkan sesuai warnanya, dari putih, oranye, merah, hingga ungu.“Selain konsep bunga-bunga, Taman Keputih juga akan dipenuhi dengan tanaman langka,” sambung Chalid.

Sementara CEO BNI Kanwil Surabaya, Dasuki Amsir mengatakan, perusahaannya memiliki program go green yang itu selaras dengan upaya Pemkot Surabaya dalam mengubah wajah Kota Surabaya yang awalnya gersang dan panas kini menjadi lebih hijau dan segar.  “BNI memiiki ketertarikan dan kepedulian merawat lingkungan, kita punya program go green. Intinya tentu agar taman ini bisa bermanfaat bagi warga Kota Surabaya,” jelas Dasuki.

Dijelaskan Dasuki, untuk desain Taman Keputih merupakan kesepakatan antara Pemkot Surabaya dengan BNI. Tetapi, desainnya nanti tidak akan jauh dari model kombinasi taman kota dan hutan kota. Juga ada jogging area, sarana olahraga dan perdagangan untuk interaksi masyarakat. “Bu wali tadi sudah setuju. Tapi ini kan harus yuridis formal karena nanti kan menjadi aset Pemkot Surabaya. Nanti kalau sudah tanda tangan nota kesepahaman (MoU), akan langsung kita tindak lanjuti,” jelas Dasuki.

Ditanya berapa besaran CSR yang diberikan BNI untuk pembangunan Taman Keputih, Dasuki menyebut untuk tahap pertama, pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 miliar. “Kita sudah komitmen bantu. Mudah-mudahan dalam tri wulan pertama tahun ini sudah bisa dieksekusi,” sambung dia.

Dasuki juga menyebut, pihaknya juga akan kembali menyumbangkan CSR nya berupa mobil tangki untuk menyiram taman.  Sebelumnya, pada Juni 2013 lalu, BNI Surabaya pernah menyumbangkan CSR nya berupa mobil tangki untuk menyiram taman-taman. “Kita ikut berpartisipasi dalam penyiraman taman, karena kan kebutuhan bertambah,” sambung dia.

Sebelumnya, pada Oktober 2013 lalu, PT Bank Danamon Indonesia Tbk juga memberikan CSR nya dalam pembangunan kembali (revitalisasi) Taman Nginden Intan. Setelah selesai dibangun, persediaan dan perlengkapan Taman Nginden Intan secara simbolis diserahkan Bank Danamon ke Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Sabtu, 12 Oktober 2013. Ketika itu, Walikota Risma menyampaikan bahwa dengan semakin banyak perusahaan yang peduli, Surabaya akan semakin hijau, sejuk serta aman dan nyaman untuk ditinggali warganya.(*/arf)

Selasa, 07 Januari 2014

Dewan Desak Kadindik Usut Foto Mesum Guru SMPN 21 Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : Beredarnya blog di internet bermuatan gambar porno yang mengatasnamanakan SMPN 21 Surabaya membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya uring-uringan.

Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Masduki Toha mengaku kaget dengan keberadaan blog tersebut. Untuk itu, dirinya mendesak kepada pihak berwenang mencari tahu kebenaran oknum dalam foto tersebut.

Masduki Toha juga mendesak Kepada Dinas Pendidikan Kota Surabaya, untuk membentuk tim investigasi. “Benar atau tidaknya, kasus ini harus diselesaikan, karena menyangkut nama pendidikan Kota Surabaya,” ujar Masduki saat dikonfirmasi, Selasa (7/1/2014).

Blog yang diduga milik pribadi tersebut, memuat beberapa foto adegan mesum dengan menyebut nama salah satu guru berinisial LP, yang mengajar bahasa inggris dan AD mengajar olahraga.

Dalam blog SMP 21 surabayamesum.blogspot.com tersebut, juga terdapat tulisan rasa kecewa terhadap ulah kedua pengajar pendidikan tersebut, meskipun mereka berdua sama-sama sudah berkeluarga.

Bahkan, dalam tulisan lainya juga berharap pihak Kepala Sekolah SMPN 21 Jambangan, harus bertindak karena kejadian ini sudah mencoreng citra dunia pendidikan terutaman di Surabaya. (*/arf)

Beredar Blog Berisi Foto Mesum Diduga Guru SMPN 21 Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : Dunia pendidikan di Kota Surabaya dihebohkan dengan munculnya blog yang berisi foto-foto mesum yang diduga dilakukan oleh Guru SMPN 21 Surabaya.

Foto mesum tersebut bebas dapat diakses melalui situs blog smpn21surabayamesum.blogspot.com. Di blog yang diunggah pada 20  Desember oleh pengguna blog atas nama Martijan SH, yang tidak lain adalah kepala sekolah SMP Negeri 21 Surabaya.

Pertama adalah satu foto pria bertopi putih menggunakan baju berwarna orange. Disusul tiga foto sepasang laki-laki dan perempuan sedang beradegan berciuman.
Di bawahnya terdapat dua foto bergambar perempuan berjilbab. Di foto pertama ada perempuan berjilbab merah dengan baju berwarna dasar putih dan bermotif bintik-bintik berwarna merah.
Foto berikutnya seorang perempuan berjilbab hitam dengan baju bermotif batik. Dalam dua foto tersebut masing-masing mengenakan kacamata. Kemudian foto berikutnya terlihat empat foto perempuan berpose seronok.

Di dalam laman tersebut juga bertuliskan “Padahal mereka berdua adalah guru pendidik SMPN 21 Jambangan Surabaya dan mereka juga masing-masing sudah mempunyai suami dan istri, mohon dengarkan suara kami, kalau kami berterus terang langsung ke kepala sekolah SMPN 21 Jambangan Surabaya mengingat beliau adalah hubungan sangat dekat kabarnya kepala sekolah juga dapat bagian (Martijan) dengan si Arie Djauhari bejat itu”

Sementara itu, saat dikonfirmasi Kepala Sekolah SMPN 21 Surabaya, Martijan, mengaku kaget dengan munculnya situs tersebut. Terlebih lagi, laman tersebut mencatut namanya.“Kami segera akan menindaklanjuti temuan yang mencoreng nama baik sekolah ini,” katanya dikonfirmasi, Selasa (7/1/2014) siang. (*/arf)

Pemkot Laporkan Kematian Satwa ke Polrestabes


KABARPROGRESIF.COM : Ditengah ketidakpastian izin konservasi dari Kementerian Kehutanan (kemenhut), satu per satu satwa KBS mengalami kematian. Setelah gnu (rusa tanduk) yang mati karena kembung, terbaru seekor singa dilaporkan tewas. Menyikapi hal ini, Pemkot Surabaya langsung merespon dengan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.

Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan menjelaskan, sesaat setelah kejadian, Dirut PDTS KBS bersama Kasatpol PP langsung melapor kepada Polrestabes Surabaya. “Kita sudah laporkan dan tadi juga sudah dilakukan olah TKP. Selebihnya kita akan tunggu perkembangan hasil pemeriksaan,” ujarnya.

Dengan dilaporkannya peristiwa ini kepada pihak kepolisian, Hendro berharap motif kematian satwa bisa diketahui. Termasuk pelakunya jika itu merupakan suatu upaya pembunuhan. “Makanya, kita tunggu hasil otopsi satwa. Apakah penyebab kematian satwa wajar atau tidak,” imbuh mantan Kepala Bappeko ini.

Upaya mencegah satwa yang mati secara tidak wajar juga terus dilakukan pemkot. Termasuk, rencana pemasangan CCTV. Dikatakan Hendro, saat ini sedang dihitung titik-titik mana saja yang nantinya bakal dipasang CCTV. (*/arf)

Terlilit Kawat Atau di Bunuh, Anak Singa KBS ditemukan mati


KABARPROGRESIF.COM : Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali berduka. Michael, anak singa berkelamin jantan ditemukan mati di dalam kandangnya, Selasa (7/1/2014) pagi.

Agus Supangkat, Humas KBS saat dikonfirmasi LICOM menjelaskan, kematian singa itu sempat mengejutkan penjaganya. Sebab anak singa yang baru berusia 1,5 tahun itu tidak menderita penyakit apapun.

“Keeper (Penjaga kandang) menemukan anak singa mati jam 7 pagi tadi. Lehernya terlilit kawat dari dalam kandang,” ujarnya, Selasa (7/1/2014).

Pihaknya memperkirakan, hewan jenis buas itu mati sejak Senin (6/1/2014) malam. Ditanya terkait kondisi kandang yang membahayakan, sehingga anak singa bisa terjerat kawat pintu kandang, Agus menampiknya.

“Kondisi kandang baik dan aman kok, untuk mengetahui penyebabnya tim medis masih mengeceknya. Selama ini Michael kita tempatkan di kandang sendiri karena dia masih kecil,” tegasnya.

Dengan matinya koleksi hewan KBS ini, maka jumlah singa yang hidup hanya tinggal 5 ekor. “Awalnya kami punya 6 singa. Dengan matinya anak singa ini, sekarang hanya tinggal 5 saja,” imbuh dia.

Sehari sebelumnyaSenin (6/1/2014) ada hewan lain KBS yang juga mati , yakni seekor Gnu yang mati akibat kembung. (*/arf)

Tim Audit KBS Paparkan Hasil Pengamatan di Hadapan Walikota Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : Hasil audit Kebun Binatang Surabaya (KBS) akhirnya dipaparkan di hadapan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Bertempat di balai kota, Selasa (7/1), sebanyak 12 akademisi dari tim kajian Universitas Airlangga (Unair) secara bergantian menyampaikan temuan mereka.

Para auditor ‘membedah’ KBS dan mengamati dari berbagai aspek, diantaranya hukum, keuangan, aset, manajemen, keselamatan, standar operasional, dan lain sebagainya. Ganjar C Premananto selaku salah satu anggota tim kajian kelembagaan manajemen, menyoroti adanya konflik berkepanjangan di internal KBS. Menurut Ganjar, situasi itu disebabkan karena beberapa pegawai masuk dengan sistem yang berbeda-beda. Sistem berbeda itulah yang kemudian menyebabkan terjadi nya pengkotak-kotakan pengurus KBS. Sehingga, atmosfer kerja menjadi kurang kondusif.

"Ini (konflik internal) yang harus diselesaikan terlebih dulu melalui metodologi mengumpulkan mereka-mereka yang pernah menjabat," tegas Ganjar.

Dikatakan Ganjar, tidak kondusifnya lingkungan kerja di KBS yang disebabkan pengkotakan karyawan itu juga memengaruhi kebijakan yang muncul tidak sesuai standar dan terkesan subyektif. "Kebijakan yang diambil semisal penempatan orang pada posisi tertentu, lebih kepada suka atau tidak suka (like and dislike)," sambung Ganjar.

Sementara Widi Hidayat yang menyoroti evaluasi dan kajian atas laporan posisi keungan (akuntansi), menyebut belum ada penerapan akuntansi yang baik di KBS dari sisi aset dan beban. Menurutnya, pihak Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS perlu memperjelas status aset di KBS, untuk membedakan mana aset yang dimiliki KBS atau perkumpulan. "Aset harus dicatat dan dilanjutkan sehingga ketika pergantian pengurus, akan tetap berlanjut, tidak terputus. Memang yang harus segera diselesaikan adalah masalah hukumnya," jelas Widi.

Menurut Widi, KBS sebenarnya punya potensi besar untuk dikembangkan. Namun, penataan akuntansi harus dilakukan. Dia menambahkan, untuk saat ini, yang bisa dilakukan oleh PDTS KBS adalah memposisikan neraca awal dengan melihat apakah itu hutang, modal ataukah aset.
"Unsur pendapatan dan beban harus diperhatikan, biar sehat," sambung dia.

Sementara Walikota Tri Rismaharini yang didampingi Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan beranggapan bahwa saat ini yang terpenting adalah melakukan identifikasi aset. Sebab, lanjut dia, pemkot tidak ingin memasuki ranah yang bukan wilayahnya. Artinya, pembangunan KBS hendaknya tidak bersinggungan dengan aset yang dimiliki pihak lain.

Setelah diperoleh kejelasan, kata walikota, barulah ditempuh langkah selanjutnya. “Bagaimana mungkin kita menyelesaikan secara hukum kalau tidak punya catatan sejarah yang jelas. Oleh karenanya, diperlukan identifikasi terlebih dahulu,” terang Risma, sapaan Tri Rismaharini.

Pada kesempatan itu, Risma juga mengungkapkan, jika terus deadlock dan belum ada jalan keluar maka pemkot kemungkinan akan membangun kandang baru di lahan KBS yang kosong, tanpa harus mengutak-atik kandang lama. “Sekarang yang penting kesejahteraan hewan dulu. Sebab, kandang yang sekarang ini sudah tidak layak. Kita tidak mungkin terus menunggu seperti ini,” tegasnya. (*/arf)

Senin, 06 Januari 2014

Sukarwo Diminta Bantu KPK Cari Koruptor di Jatim



KABARPROGRESIF.COM : Keinginan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menangkap koruptor di Jatim mendapat dukungan dari masyarakat di Jatim. Massa yang tergabung dalam Paguyuban Arek Jawa Timur (Pagar Jati) menggelar unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin, (6/1/2014). Massa meminta Gubernur Soekarwo membantu KPK mencari koruptor di wilayahnya.

"Kami harap gubernur segera membuktikan janjinya dengan memberikan data-data kepada KPK untuk mencari siapa koruptor yang dimaksud," ujar Koordinator Aksi, Fadli, di sela-sela orasinya.

Dalam aksinya, pihaknya mengajak masyarakat bersama-sama menjaga stabilitas politik dan keamanan di Indonesia. Untuk itu, terkait pernyataan Ketua KPK Abraham Samad beberapa waktu lalu, pihaknya berharap segera ada tim penyidik yang membongkar kasusnya.

Pertengahan Desember 2013, Ketua KPK Abraham Samad dalam sebuah forum seminar di Jakarta, menyebut ada korupsi kelas wahid di Jatim dan pihaknya akan membongkarnya.

Abraham mengatakan, koruptor besar itu sulit ditembus dan KPK masih susah menemukan bukti karena modus kejahatan yang sangat canggih dan tak meninggalkan jejak.

Menurut Fadli, ada tiga hal yang menjadi tuntutan Pagar Jati, yaitu menjaga stabilitas politik dan keamanan, memelihara pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur dan mendorong pemerataan dan kesejahteraan masyarakat.

"Maka dari itu, kami mendesak pemerintah untuk memberi prioritas agar tetap kondusif, tidak mengumbar isu yang meresahkan masyarakat, khususnya di Jawa Timur," kata dia.

Selain orasi, massa juga membentangkan berbagai poster bertuliskan nada dukungan terhadap KPK untuk segera mengungkapnya di antaranya "Koruptor Ditunggu Malaikat di Alam Neraka, Jangan Jual Ladang Minyak Sumenep ke Investor Asing, Tahun 2014 Jawa Timur Harus Bersih dari Koruptor serta beberapa poster lainnya.

Aksi tersebut berjalan damai. Ratusan aparat keamanan dari Polsek Genteng dan Polrestabes Surabaya menjaganya. Arus lalu lintas di Jalan Gubernur Suryo sempat tersendat karena pengendara melambatkan lajunya menyaksikan unjuk rasa.

Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mendukung upaya KPK membongkar kasus korupsi di wilayahnya sebagai bentuk sikap tegas pemerintah provinsi.

"Saya sangat mendukung dan akan membantu mencarikan data jika KPK akan membongkar korupsi di Jatim. Ini membuktikan Pemprov tidak menutup-nutupi kasus, apalagi tentang korupsi," katanya.

Soekarwo menilai, apa yang disampaikan Abraham Samad bukan asal menyatakan pendapat. Pihaknya yakin KPK memiliki data cukup, sehingga berani menyampaikan komentar itu di muka umum.

"Saya yakin KPK pasti sudah mempelajari datanya. Jika masih kurang, kami siap memberi data pendukung. Kami siap memberikan data model apa saja sebagai kepada KPK, asalkan koruptor dari Jatim itu dapat ditangkap," kata dia. (*/arf)

Peringati HUT Ke-51, Kowal Tingkatkan Semangat Kebersamaan


KABARPROGRESIF.COM : Tanggal 05 Januari 2014, Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) genap berusia  51 tahun. Puncak acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 Kowal dilaksanakan dengan upacara parade dan defile di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Senin (06/01). Bertindak selaku Inspektur Upacara yaitu Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum dengan Komandan Upacara Letkol Laut (S/W) Dra. Anita Luswati dari Puspenerbal, Juanda Surabaya.

Pasukan upacara terdiri dari empat Batalyon Gabungan Kowal, Kowad, Wara, Polwan, PNS Wanita, siswi Sekesal Kobangdikal, siswi SMA Hangtuah 1 serta siswi Pramuka Saka Bahari. Puncak acara peringatan HUT Kowal tahun 2014 dimeriahkan dengan demontrasi bela diri karate, demo ketangkasan senjata kolone senapan, senam poco-poco, pagelaran campur sari dan tarian tradisional.

Dalam amanatnya yang dibacakan  Pangarmatim, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio mengatakan peringatan Hari Ulang Tahun, pada hakikatnya merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, anugerah dan bimbingan oleh-Nya selama ini, sekaligus sebagai momentum untuk melaksanakan evaluasi dan introspeksi dalam menilai sejauh mana pengabdian dan kinerja Korps Wanita Angkatan Laut menjalankan peran, tugas dan fungsinya dalam organisasi.

Pembentukan Korps Wanita Angkatan Laut, lanjut Kasal, pada awalnya diarahkan untuk mewadahi wanita Indonesia di bidang kemiliteran, serta mengisi jabatan dalam organisasi TNI Angkatan laut guna memenuhi tuntutan tugas organisasi sejalan dengan emansipasi wanita Indonesia. Dalam perjalanan dan pengabdiannya sebagai prajurit wanita TNI Angkatan laut hingga mencapai 51 tahun, Kowal telah membuktikan kiprahnya baik dalam melaksanakan tugas di staf maupun di lapangan dengan baik, kata Kasal.

Diusia lebih dari setengah abad, kiprah Kowal telah menorehkan berbagai prestasi dalam kancah penugasan TNI AL, bahkan ikut serta dalam penugasan internasional, diantaranya turut serta menjaga perdamaian dunia melalui Kontingen Garuda. Suatu kehormatan bagi Kowal dipercaya untuk bergabung dengan pasukan multi nasional di berbagai negara yang sedang dilanda konlik, seperti bergabung dalam United Nation Interim Force In Lebanon (UNIFIL) di Lebanon kemudian Mission de l'Organisation des Nations Unies en République démocratique du Congo (MONUC) di Kongo, Afrika.

Dengan motto “Pengabdian dan Kehormatan Adalah Jiwaku”, Kowal telah mampu menunjukkan kualitas pengabdiannya secara profesional dan membanggakan. Hal itu terbukti dengan diberikannya kepercayaan oleh pimpinan TNI AL kepada beberapa prajurit Kowal untuk menyandang pangkat Perwira Tinggi bintang dua yakni Laksamana Muda TNI Chirstina Rantetana, S.K.M., M.Ph. Selain itu beberapa prajurit Kowal juga dipercaya menjabat sebagai Komandan Pangkalan Angkatan laut (Lanal) tipe “B”.

Selaras dengan prestasi nasional maupun internasional yang telah berhasil ditorehkan oleh prajurit Kowal maka dalam peringatan hari jadinya yang ke-51, Kowal menugusung tema “Dengan Semangat Kebersamaan, Kita Tingkatkan Kualitas Pembinaan Personel Kowal Guna Meningkatkan Profesionalisme Prajurit Berkelas Dunia”. Melalui tema tersebut diharapkan  dapat memupuk semangat pengabdian Kowal kepada bangsa dan negara dalam rangka menuju TNI Angkatan Laut kelas dunia atau World Class Navy.

Sebagai rangkaian kegiatan dalam menyambut hari jadinya ini, Kowal telah melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain bhakti sosial berupa pengobatan dan pemberian paket sembako gratis kepada warga yang bermukim di kampung nelayan Tambak Wedi, Kenjeran, Surabaya, serta donor darah bekerja sama dengan PMI Surabaya. Selain itu juga dilaksanakan  berbagai perlombaan antara lain lomba menembak kategori senjata laras pendek jenis Pistol untuk Perwira, menembak dengan senjata laras panjang untuk Bintara. Selanjutnya digelar pertandingan bola voli antar Kowal se-Kotama TNI AL wilayah Surabaya, lomba memasak dan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bangsa Surabaya. (*/arf)

Minggu, 05 Januari 2014

Aset PT KAI Raib, Rekanan Jual Belikan 7,5 Miliar


KABARPROGRESIF.COM : Penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim bakal mengalami kesulitan dalam penyidikan kasus penyelewengan aset PT Kereta Api Indonesia (KAI), Meski sebelumnya penyidik telah menghitung nilai kerugian keuangan negara yang timbul akibat kasus ini.

Pihak PT Margo Rahayu selaku rekanan PT KAI diam diam telah menjual aset negara ke pengusaha asal Cina sebesar Rp 7,5 miliar. Padahal aset negara berupa lahan tanah di jalan Tidar 171 Surabaya ini disewakan PT KAI ke PT Margo Rahayu.

Meski  setelah dinyatakan masa sewanya telah berakhir, Namun PT Margo Rahayu menolak untuk mengembalikan lahan yang telah dibangunnya menjadi pusat pergudangan dan penginapan.

Menurut Kasi Penyidikan Kejati Jatim, Mohammad Rohmadi membenarkan fakta baru temuan penyidik tersebut. PT Margo Rahayu yang telah menyewa lahan PT KAI , rupanya telah menjual perusahaan ke tangan asing. Meski demikian, penyidik akan terus mengejar pemilik sebelumnya yang menyewa lahan dan diduga merugikan negara hingga mencapai Rp 2 miliar lebih.“Kami juga baru tahu setelah penyewa gudang diperiksa. Rupanya perusahaan sudah pindah tangan ke orang China,” ungkap Rohmadi.

Diakui Rohmadi, warga asing berkelamin wanita itu sempat diperiksa beberapa waktu lalu. Dalam keterangannya, wanita yang menjabat Direktur Utama tersebut, membeli PT Margo Rahayu senilai Rp 7,5 miliar. Serah terima kepemilikan juga baru berlangsung pada Juli 2013 lalu, atau setelah penyidik mulai mengusut dugaan korupsi penyewaan lahan.“Keterangan sementara kami baru tahu kalau perusahaan telah dijual. Kami akan terus mengejar pemilik sebelumnya,” ujar Rohmadi.

Untuk fokus pemeriksaan selanjutnya, yakni terkait nilai jual perusahaan dan dasar penjualan PT yang tengah bermasalah dengan KAI. Sebab, ada dugaan kesengajaan menjual perusahaan untuk menghilangkan jejak dugaan korupsi. “Secepatnya kita cek lahan dan atas dasar apa perusahaan dijual,” jelasnya.

Saat ini penyidik telah menetapkan tersangka dalam kasus ini , yakni Suradji yang tak lain adalah pengelola lahan. Suradji, diketahui telah mengelola lahan sejak disewa PT Margo Rahayu pada 1990 silam. Namun kendati demikian, penyidik masih belum berencana menetapkan tersangka baru. Pasalnya, masih banyak keterangan dan fakta yang perlu diperoleh dari sejumlah saksi lainnya. “Belum, tersangka sejauh ini masih satu orang,” Kata Rohmadi.

Sebelumnya, Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Febrie Adriansyah menjelaskan jika PT Margo Rahayu menyewa lahan negara tersebut sejak 1990an. Namun setelah dinyatakan jatuh tempo pada 2007, perusahaan yang bergerak di bidang properti tersebut menolak untuk mengembalikan. Bahkan di tahun yang sama telah dilayangkan somasi agar lahan itu dikembalikan kepada pemiliknya.

Setelah diselidiki, PT KAI  mengetahui jika di lahan itu telah didirikan penginapan dan pergudangan. Sejak saat itulah penyidik Kejati Jatim mulai mengusut dugaan penyimpangan dan penyelewengan aset tersebut.

Adapun indikasi kerugian keuangan negara, masih kata Febrie, berdasarkan hasil sewa penginapan dan beberapa usaha lain yang dibentukPT Margo Rahayu, PT KAI rupanya tak pernah mendapatkan hasil dari bagi hasil beberapa usaha itu. Bahkan sejak 2007 hingga sekarang,PT KAI tak sedikitpun menerima uang hasil dari sewa lahan."Karena masih dihitung kami belum bisa tetapkan kerugiannya. Yang pasti lebih dari 2 miliar," tegasnya. (Komang)