Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Selasa, 11 Februari 2014

Seminar Low Carbon Bahas Berbagai Kebijakan



KABARPROGRESIF.COM : Dampak perubahan iklim kini menjadi isu sentral di berbagai belahan dunia. Setiap kota dan negara berlomba-lomba mewujudkan tata pengelolaan yang rendah karbon. Hal itulah yang dibahas dalam Seminar of Low Carbon City Planning in Surabaya yang bertempat di Hotel Novotel, Senin (10/2).

Seminar tersebut mempertemukan para pakar dari Jepang dengan stakeholder dalam negeri maupun pemerintah. Masing-masing pembicara menyampaikan presentasinya tentang pengelolaan energi, manajemen transportasi, pengelolaan sampah padat dan pengelolaan air limbah. Di samping itu juga dilaksanakan diskusi panel dengan perusahaan terkemuka asal Jepang yang fokus di bidang pengelolaan lingkungan. Sedangkan pembicara dari Indonesia yang turut berpartisipasi Rizal Edwin Manangsang dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI dan Dicky Edwin Hindarto dari Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI).

Adapun seminar ini merupakan implementasi dari kerjasama dengan Pemerintah Kota Kitakyushu yang bertujuan untuk berbagi temuan yang dihasilkan dari studi kelayakan mengenai tata kota rendah karbon di Surabaya. Nah, dari seminar ini diharapkan dapat dilakukan diskusi terkait pengambilan kebijakan, peraturan, program-program yang relevan, kelayakan, strategi implementasi termasuk berbagai hambatan yang dialami.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengakui, banyak hal positif yang bisa dipetik dari kerjasama dengan Pemerintah Kota Kitakyushu. Utamanya, soal pengelolaan lingkungan. Kerjasama green sister city yang lebih komprehensif diawali dengan penandatanganan MoU pada November 2012. Beberapa sektor yang mendapat perhatian serius dari MoU tersebut antara lain, energi, limbah padat, transportasi, dan sumber daya air. Beberapa diantaranya sudah membuahkan hasil dan dapat dirasakan masyarakat.

Risma -sapaan Tri Rismaharini- menyebut jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) selalu menurun meski jumlah penduduk meningkat. Hal itu membuktikan metode pengelolaan sampah di Surabaya sangat efektif. “Dengan demikian, dampak perubahan iklim bisa diredam,” ujarnya saat membuka acara.

Menurut walikota, perubahan iklim kini harus diantisipasi sedini mungkin. Jika tidak, bencana demi bencana akan terjadi. “Bahkan bukan tidak mungkin bencana yang terus menerus terjadi dapat mengancam ketahanan pangan dunia. Untuk itu, kita perlu membahas segera dan mencari solusinya,” terang mantan Kepala Bappeko Surabaya ini. (*/arf)

Minggu, 09 Februari 2014

PENANDATANGANAN MOU RENOVASI RUMAH DINAS TIDAK LAYAK HUNI KODAM V/BRAWIJAYA


KABARPROGRESIF.COM : Hari ini merupakan saat yang membahagiakan bagi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo, S.IP karena beberapa pihak swasta memberikan bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Kodam V/Brawijaya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan perbaikan Rumah Dinas Tidak Layak Huni (RTLH) di wilayah Kodam V/Brawijaya. Acara penandatanganan perjanjian dan berita acara serah terima bantuan dana RTLH CSR dilaksanakan di Aula Makodam V/Brawijaya pada hari Sabtu (8/2).

Kegiatan Renovasi ini, merupakan bentuk kepedulian dan tanggung   jawab   moral pihak swasta dalam pembangunan serta dalam mendorong pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraannya. Semua itu tidak terlepas dari orientasi pengabdian kita sesama komponen bangsa. Selain itu kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk silaturrahim dan atas dasar niat untuk berbuat nyata guna mendukung kinerja prajurit Kodam V/Brawijaya.

Kegiatan Renovasi Rumah Dinas Tidak Layak Huni ini terselenggara atas kerjasama dari PT. Djarum dan Indofood yang telah memberikan bantuan dana CSR di wilayah kodam V/Brawijaya sebesar Rp.1.500.000.000. Kegiatan CSR ini merupakan prestasi yang luar biasa guna meningkatkan kesejahteraan Prajurit dan tentunya sangat bermanfaat bagi Satuan.

Peran PT.Djarum dan Indofood sangat besar dalam membantu perbaikan Rumah Dinas Prajurit yang Tidak Layak Huni sebanyak 30 rumah tersebar di 6 satuan . Satuan yang telah menerima bantuan tersebut adalah Zidam V/Brawijaya, Yonif 516/CY, Rindam V/Brawijaya, Yonif 527/BY, Yonif 521/DY serta Kodim 0810.

Dalam sambutannya, Pangdam V/Brawijaya mengharapkan agar semua komponen bangsa lainnya dapat turut berpartisipasi memberikan kontribusi positifnya dalam kegiatan sosial kemasyarakatan ini. Artinya, kegiatan seperti ini akan lebih berarti apabila disemangati oleh rasa kebersamaan dan kekeluargaan serta rasa tanggung jawab bersama terhadap berbagai permasalahan dalam masyarakat.

Kegiatan penandatanganan perjanjian dan berita acara serah terima bantuan ini dilanjutkan peninjauan ke lokasi salah satu rumah dinas yang akan direnovasi yaitu rumah dinas di Yonif 516/CY, Yonif 500/R. Kemudian dilanjutkan menembak pistol di Lapangan Tembak Perbakin Kodam V/Brawijaya.

“Selaku Pangdam V/Brawijaya serta atas nama satuan serta Prajurit yang rumah dinasnya telah direnovasi, saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah terlibat dalam kegiatan ini”, pungkasnya. (*/arf)

Kamis, 06 Februari 2014

PRAJURIT PASMAR-1 PERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1435H



KABARPROGRESIF.COM : Prajurit Pasmar-1 memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H di Masjid Al-Bahar Mako Pasmar-1, Jl. A. Yani No.1A Gedangan Sidoarjo, Kamis (06/02/2014).

Dalam peringatan tersebut mengangkat tema "Melalui Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kita Tingkatkan Kebersamaan Prajurit TNI dengan Rakyat dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia".

Sebelum acara dimulai, Marawis Banjari Al Bahar yang beranggotakan dari prajurit Denmako Pasmar-1 mempersembahlkan lagu-lagu islami, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Al-Quran Surat Al-Qaf ayat 31-40 oleh qoriah Pratu Mar Zainul anggota Yonif-1 Mar.

Dalam sambutannya yang dibacakan Aslog Pasmar-1 Kolonel Marinir Aris Mudian, Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada Ustadz Yunan Daris Satriawan, M.Pdi, atas kehadirannya ditengah-tengah prajurit Pasmar-1, semoga ceramahnya bisa diambil hikmahnya guna memelihara serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan setiap tahun tersebut, lanjutnya, dengan maksud untuk merenungkan kembali nilai-nilai keutamaan yang diteladankan oleh Nabi Muhammad SAW, teladan sebagai sumber inspirasi dalam membangun tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh moral dan etika yang luhur serta mulia.

"Peringatan maulid Nabi muhammad SAW merupakan momentum bagi umat Islam untuk meneladani dan mencontoh perilaku nabi Muhammad SAW sebagai nabi besar dan pemimpin yang agung”, ujarnya

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Suryo Aji, Danmenart-1 Mar Kolonel Marinir M. Nadir, Para Asisten Pasmar-1, Dansatlak dijajaran Pasmar-1 serta para pejabat teras dijajaran Pasmar-1. (*/arf)

Surabaya Siap Hadapi ASEAN Economic Community 2015


KABARPROGRESIF.COM : ASEAN Economic Community (AEC) atau masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) akan diberlakukan tahun depan. Itu artinya, kesempatan berbenah semakin mepet lantaran sudah tidak banyak waktu yang dimiliki. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya melakukan beberapa inisiatif, salah satunya dengan menggelar diseminasi Surabaya Menghadapi AEC 2015 di Ruang Pola Bappeko, Kamis (6/2).

Acara tersebut menghadirkan enam pembicara, antara lain Senior Officer Finance Integration Division pada Sekretariat ASEAN Bambang Irawan, Kasubdit Perindustrian dan Perdagangan Kemenlu Lingga Setiawan, Kabid ASEAN Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Dalyono, Direktur Kerjasama ASEAN pada Kemendag Djatmiko Wijtaksono, Dirjen PAUDNI Kemendikbud Lydia Freyani Hawadi, serta Kasubdit Kerjasama Regional ASEAN Dirjen Kerjasama Regional pada Badan Koordinasi Penanaman Modal Amri Zuhdi.

Bambang Irawan menjelaskan tentang latar belakang serta pemahaman tentang AEC 2015. Secara umum, AEC adalah kelanjutan dari integrasi ekonomi mengubah ASEAN  menjadi pasar tunggal dan sumber produksi mulai 2015. Kesepakatan antar negara-negara di Asia Tenggara tersebut dilandasi empat pilar utama, yakni produksi berbasis pasar tunggal, ekonomi regional yang kompetitif, pengembangan perekonomian yang merata, dan integrasi dengan perekonomian global.

Tujuan utama dari AEC yaitu membuka kran interaksi barang, jasa, produksi, investasi dan modal. Serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar sesama negara ASEAN. Arus transaksi nantinya akan difokuskan pada 12 sektor prioritas yang terbagi dalam 7 sektor barang dan 5 sektor jasa. Sektor barang meliputi produk pertanian, otomotif, elektronik, perikanan, produk berbasis karet, tekstil, dan produk olahan kayu. Sedangkan sektor jasa terdiri atas jasa penerbangan, e-ASEAN, kesehatan, pariwisata, dan penyediaan logistik.

Kedua belas sektor prioritas tersebut mau tidak mau menuntut kesiapan sumber daya manusia (SDM). Untuk itu, ada 18 sektor pergerakan SDM yang patut mendapat perhatian. Beberapa di antaranya meliputi akuntan, tenaga bidang maritim, telekomunikasi, komputer, dan arsitek.

Asisten III Sekkota (bidang administrasi umum) Hadisiswanto Anwar yang hadir mewakili walikota menyatakan, Surabaya siap menghadapi AEC. Hal itu cukup realistis mengingat tren pertumbuhan ekonomi di Kota Pahlawan sangat menjanjikan. Pada 2010, pertumbuhan ekonomi tercatat pada angka 5,11 persen. Tahun berikutnya, capaian tersebut meningkat cukup signifikan menjadi 7,35 persen. “Sedangkan pada 2012, Surabaya berhasil mencapai pertumbuhan sebesar 7,64 persen,” ungkap Hadi.

Demi mempersiapkan diri menghadapi AEC 2015, kata Hadi, Pemkot Surabaya sudah melaksanakan sejumlah agenda. Di antaranya, pendirian rumah bahasa. Di sana masyarakat dapat belajar berbahasa asing secara gratis. Rumah bahasa yang berlokasi di gedung balai budaya (kompleks balai pemuda) juga terintegrasi dengan klinik jasa dan perdagangan, koperasi dan UMKM, ketenagakerjaan, dan investasi. Diharapkan, melalui klinik-klinik tersebut masyarakat mendapat akses seluas-luasnya seputar dunia usaha.

“Kita harus siap menghadapi tantangan ini tidak peduli kalau harus bersaing dengan orang-orang dari luar negeri. Oleh karenanya, warga Surabaya tidak boleh kalah. Harus bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujarnya.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji menerangkan, diseminasi Surabaya Menghadapi AEC 2015 ini merupakan salah satu langkah awal. Tujuannya, untuk menyamakan pikiran dan pandangan tentang bagaimana mengadapi era perdagangan bebas tahun depan. Menurut Agus, agar mampu bersaing dalam AEC dibutuhkan strategi-strategi khusus. “Nah, itulah yang perlu dirumuskan bersama. Makanya, dalam diseminasi ini kami fokuskan pada internal pemkot dulu supaya solid dan mantap,” tutur mantan Kabag Bina Program ini sembari mengisyaratkan dalam waktu dekat pihaknya juga akan mengundang seluruh stakeholder terkait persiapan AEC 2015.

Diakui Agus, SDM dan infrastruktur merupakan sektor yang paling mendesak untuk dibenahi saat ini. Meski, dia juga menyebut bahwa semua bidang perlu mendapat pembenahan. Keseriusan pemkot menggarap SDM sudah dibuktikan dengan diresmikannya rumah bahasa pada 4 Februari lalu. Di samping program-program pelatihan keterampilan kerja yang rutin diselenggarakan di masing-masing SKPD.

Di sisi lain, lembaga yang dipimpin Tri Rismaharini itu berupaya menyelenggarakan pembangunan infrastruktur yang handal. Hal ini dapat dilihat dari alokasi APBD Kota Surabaya yang tahun ini memang lebih banyak difokuskan untuk pembangunan infrastruktur kota. Menjaga kualitas jalan dan rencana membangun megaproyek mass rapid transit (MRT) atau angkutan massal cepat menjadi senjata utama Kota Surabaya di bidang transportasi.

Ke depan, Agus optimistis Surabaya mampu bersaing dalam era AEC. Pasalnya, menurut dia Surabaya punya tiga keunggulan. Yakni, masyarakatnya terbuka serta mau menerima masukan, mudah bekerja sama, dan memiliki sifat bonek (bondo nekat). Bonek yang dimaksud Agus tentu dalam konteks positif. Artinya, keberanian dan kenekatan memang dibutuhkan saat menghadapi persaingan bebas. “Nah, karakter seperti ini lah yang nanti bisa jadi kunci keberhasilan. Dengan modal karakter ini, apa pun situasinya saya rasa kita mampu lah untuk bertahan, dan bahkan bersaing,” pungkas pria yang juga pernah menjabat Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang ini.(*/arf)

Merger Demi Penataan Manajemen Sekolah


KABARPROGRESIF.COM : Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) membangun beberapa sekolah menjadi satu gedung sekolah (merger) bertujuan agar manajemen sekolah bisa lebih mudah dan tertata. Selain itu, kondisi sekolah dan juga psikologis anak dalam proses belajar, menjadi pertimbangan yang penting dalam melakukan merger sekolah.

Penegasan tersebut disampaikan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ketika memberikan pengarahan di acara penandatanganan pakta integritas kepala sekolah yang digelar di Graha Sawunggaling, di lantai 6 gedung Pemkot Surabaya , Kamis (6/2).

Dikatakan walikota, selama ini, ketika sekolah-sekolah yang kebanyakan Sekolah Dasar (SD) tersebut belum dibangun menjadi satu bangunan, proses belajar-mengajar berjalan kurang kondusif. Ini karena ada sekolah yang berdekatan di mana ada satu sekolah yang muridnya sedang melaksanakan ulangan harian, sementara sekolah tetangganya justru murid nya sedang berolahraga.

“Kalau seperti itu kan malah jadi berantem. Lalu kita bangun (sekolah) vertikal semua. Manajemen sekolahnya jadi lebih mudah,” tegas Walikota Risma.

Walikota Risma juga menjelaskan terkait kebijakan menurunkan kepala sekolah (Kasek) menjadi guru bahasa. Dijelaskan walikota, Pemkot Surabaya tentu tidak serta merta membuat kebijakan menurunkan kepala sekolah menjadi guru biasa jika tidak ada aturan yang dijadikan pegangan.

“Itu kan ada aturannya. Saya dapat cerita back ground dari Pak Ikhsan (Kepala Dinas Pendidikan Surabaya) aturannya kalau ndak boleh yah ndak boleh. Kalau ndak salah jabatan maksimal Kasek itu kan delapan tahun. Ndak ada aturan terus menerus. Kalau seperti itu malah menyalahi aturan. Kalau nanti dia (Kasek) ndak dapat pensiun bagaimana coba,” tegas walikota Risma.

Namun, walikota menyadari bahwa tidak semua orang bisa menerima dengan mudah keputusan tersebut. Karenanya, walikota yang sukses membawa Kota Surabaya meraih banyak penghargaan di level nasional dan internasional ini merasa perlu memberikan motivasi kepada kepala sekolah yang kini diturunkan menjadi guru biasa. Dikatakan walikota, jabatan hanyalah titipan dari Tuhan.

“Ayo jangan jadikan ini jadi sesuatu yang kalau hilang kayaknya sudah habis. Padahal kan tidak. Itu kan titipan, termasuk saya. Ndak usah khawatir masyarakat nanti akan ngomong apa, karena itu kan hanya titipan,” jelas walikota.

Selain kepala sekolah yang diturunkan menjadi guru biasa, pada acara penandatanganan pakta integritas kepala sekolah di lingkungan Pemkot Surabaya tersebut, ada 27 kepala sekolah baru yang dilantik. Rinciannya, 12 kepala sekolah di tingkat sekolah dasar, 10 kepala sekolah tingkat SMP, empat kepala sekolah tingkat SMA dan satu kepala sekolah tingkat SMK.

Walikota juga mengakui, Pemkot Surabaya kehilangan beberapa guru. Ini karena beberapa guru yang diterima lewat jalur tes CPNS beberapa waktu lalu, ternyata memilih mundur karena diterima ditempat lain. “Saya masih membutuhkan guru lagi,” ujar walikota.

Dalam kesempatan tersebut, Walikota Risma juga mengajak seluruh kepala sekolah dan guru untuk memberikan dedikasi secara total ketika bekerja. Menurut walikota, profesi guru tidak hanya penting bagi kota Surabaya, tetapi juga bagi negeri ini. “Keberhasilan bangsa ini ada di tangan panjenengan. Karena itu, ayo kita beri yang terbaik, mumpung diberi kesempatan. Kapan lagi, besok belum tentu,” sambung walikota.(*/arf)

Rabu, 05 Februari 2014

PANGARMATIM, DANKOBANGDIKAL DAN GUBERNUR AAL TERIMA BREVET KEHORMATAN ARTILERI DAN KAVALERI MARINIR


KABARPROGRESIF.COM : Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum, Komandan Kobangdikal Laksda TNI Widodo, S.E dan Gubernur AAL Laksda TNI INGN Ary Atmaja, S.E menerima brevet kehormatan Artileri dan Kavaleri Marinir di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Rabu (05/02/2014).

Ketiga Pati bintang dua tersebut menerima brevet kehormatan Artileri dan Kavaleri Marinir berdasarkan surat keputusan Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington nomor Kep/10/II/2014 tanggal 4 Februari 2014.

Penyematan brevet dilakukan oleh Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI Siswoyo Hari Santoso,yang sebelumnya ketiga Pati tersebut melaksanakan penembakan dengan menggunakan senjata meriam Howitzer 105 mm, selain itu Pangarmatim dan Gubernur AAL sebelum memasuki lapangan apel berkesempatan mengemudikan kendaraan tempur Tank Amfibi BMP-3F mengelilingi Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya.

Usai disematkan brevet, Pangarmatim menyapa prajurit dengan teriakan Marinir yang disambut dengan teriakan auh, auah, auh yes….! “Dengan disematkannya brevet Artileri dan Kavaleri Amfibi Marinir, maka mulai saat ini saya masuk dalam Keluarga Besar Korps Marinr, oleh karena itu saya turut berkewajiban untuk mendukung pembangunan kekautan Marinir sebagai salah satu Komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) TNI AL”, tegasnya.

Sebagai wujud kebanggaan menjadi bagian Korps Marinir Pangarmatim, Dankobangdikal dan Gubernur AAL mengucapkan terima kasih kepada Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington, Komandan Pasmar-1 Surabaya dan seluruh prajurit Korps Marinir. Pangarmatim juga menaruh rasa bangga kepada prajurit Koarmatim yang telah bersinergi dan memberi dukungan terhadap prajurit Marinir saat menjalankan tugas dalam opersi tempur dan opersi keamanan laut serta latihan.

Usai upacara Pangarmatim, Komandan Kobangdikal dan Gubernur ALL dipanggul oleh puluhan prajurit Marinir menuju tenda VIP. Seluruh rangkaian acara diakhiri dengan foto bersama, ramah tamah dan hiburan. (*/arf)

Walikota Imbau SKPD Rajin Turun ke Lapangan


KABARPROGRESIF.COM : Jajaran Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) di Kota Surabaya, diimbau untuk tidak malas belajar dan bertanya ketika tidak mengetahui tentang sesuatu permasalahan yang berkaitan dengan kinerjanya. Ini penting agar mereka terhindar dari masalah hukum karena ketidaktahuan tentang suatu hal. Mereka juga diharap untuk tidak segan turun langsung ke lokasi guna mengecek progress pengerjaan sebuah proyek sehingga tahu langsung permasalahannya.

Imbauan dan harapan tersebut disampaikan langsung oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini di acara penandatanganan  kontrak kinerja dan penetapan kinerja SKPD tahun 2014 di Graha Sawunggaling gedung Pemerintah Kota Surabaya, Rabu (5/2).

Sebanyak 41 SKPD yang terdiri dari kepala dinas, kepala badan, kepala bagian dan juga direktur rumah sakit milik Pemkot Surabaya, sekretaris dewan (Sekwan) serta 31 camat, bergantian melakukan penandatanganan kontrak kinerja yang disaksikan oleh walikota dan juga Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya, Hendro Gunawan. “Kalau Anda tidak mengerti atau ragu, tolong bertanya. Teman-teman harus belajar administrasi. Saya pun belajar, tidak ada yang salah untuk kita belajar, tidak ada yang salah untuk kita bertanya,” tegas Walikota Risma.

Dijelaskan Walikota Risma, ketika dirinya memimpin rapat APEKSI beberapa waktu lalu, beberapa kepala daerah di Indonesia mengeluhkan perihal banyaknya PNS yang enggan menjadi kepala dinas ataupun kepala bagian. Menurut walikota, keengganan mengisi jabatan kepala dinas di beberapa daerah tersebut dipicu karena mereka tidak mau berurusan dengan hukum terkait tanggung jawab mereka pada masalah keuangan. Fakta yang ada, mereka berurusan dengan hukum bukan hanya karena disengaja, tetapi juga karena ketidaktahuan mereka aturan dan administrasi. “Saya juga sudah minta ke Sekkota dan asisten, kalau kita tidak tahu jawabannya tentang sesuatu hal, tolong ditanya meski kita harus konsultasi ke Jakarta atau ke Perguruan Tinggi. Saya tidak ingin karena salah administrasi, teman-teman kena dampak,” jelas Walikota Risma.

Walikota yang masuk nominasi kepala daerah terbaik di dunia ini menegaskan, jika misalnya ada PNS di lingkungan Pemkot Surabaya yang secara sengaja (by design) melakukan penyalahgunaan jabatan demi kepentingan pribadi, dirinya tidak akan memberikan pembelaan. Namun, Walikota Risma tidak berharap ada bawahannya  yang terkena masalah hukum karena sesuatu yang tidak disengaja. Karena itu, walikota meminta pejabat SKPD dan camat agar belajar jika memang tidak tahu. “Saya bukannya menakuti-nakuti. Tetapi kondisinya sekarang memang beda. Kalau ndak ngerti tanya, kalau perlu tanya ke KPK. Kalau kita tertib, ndak perlu ada yang dikhawatirkan,” imbuh walikota.

Walikota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini juga menyarankan agar jajaran kepala SKPD lebih meningkatkan control pengawasan kepada bawahan. Jika memang ada staf yang kinerjanya kurang, hendaknya ditegur daripada ewuh pakewuh tetapi di belakang hari justru berdampak pada pribadi yang bersangkutan, pimpinan dan juga citra buruk Pemkot Surabaya. Termasuk juga berupaya melakukan pengecekan sendiri terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh staf.

“Kontrol itu bukan berarti ketika administrasi selesai yah selesai, tidak begitu.  Teman-teman harus control sendiri apa benar kondisi fisik di lapangan, apa benar sudah dikerjakan. Itu hukumnya wajib. Ojo eman sepatune, ojo eman bensine. Ndak apa-apa baju kotor, kalau perlu bawa baju ganti,” sambung walikota yang sering blusukan ini.

Walikota Risma tidak sekadar memberi imbauan untuk melakukan pengecekan di lapangan. Selama menjabat walikota, dirinya memang rajin melakukan blusukan dengan turun langsung ke lokasi pengerjaan saluran air, pengerjaan box culvert ataupun di kawasan yang tergenang air untuk mengecek kondisi yang sebenarnya di lapangan. Yang terpenting sekarang, mari bersama-sama kita tingkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya.(*/arf)

Selasa, 04 Februari 2014

Surabaya Launching Rumah Bahasa untuk Hadapi AFTA 2015


KABARPROGRESIF.COM : Tahun depan seluruh negara di kawasan Asia Tenggara akan memasuki era AFTA (ASEAN Free Trade Agreement) atau kesepakatan zona perdagangan bebas. Pada saat itu, geliat dunia usaha antar negara dipastikan semakin bebas lantaran kebijakan pembatasan makin longgar. Kondisi tersebut membuat para pengusaha dari negara lain makin leluasa membuka usaha di Indonesia, begitu pula sebaliknya. Nah, guna mempersiapkan diri menghadapi AFTA 2015, Walikota Surabaya Tri Rismaharini me-launching rumah bahasa yang berlokasi di gedung balai budaya (kompleks balai pemuda) pada Selasa (4/2).

Ide membuat rumah bahasa, kata Risma -sapaan Tri Rismaharini- sejatinya baru muncul beberapa bulan belakangan. Kala itu, dia melihat persiapan beberapa negara ASEAN menyambut AFTA dengan memantapkan bahasa asing. Bahkan, Risma mengaku pernah mendengar bahwa bahasa Indonesia mulai diajarkan di Thailand. Tak ingin ketinggalan langkah, walikota akhirnya memutuskan membuat suatu wadah bagi masyarakat untuk belajar dan mengasah kemampuan berbahasa asing. Hal ini untuk mengantisipasi banyaknya pendatang dari negara lain saat era AFTA tersebut resmi berlaku. “Bagaimana pelaku usaha lokal bisa berkomunikasi kalau tidak menguasai bahasanya? Jangankan memperoleh keuntungan yang ada nanti malah tertipu,” kata Risma dalam sambutannya.

Salah satu nominator walikota terbaik dunia ini mengaku tidak ada anggaran khusus untuk pelaksanaan rumah bahasa ini. Pasalnya, semua pengajar berstatus volunteer (sukarela). Kendati tidak mendapat bayaran sepeser pun, tetap saja antusiasme mereka yang ingin menjadi pengajar sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat dari membludaknya jumlah pengajar yang telah mendaftar, yakni mencapai 200 orang. “Jumlah itu diprediksi masih akan terus bertambah,” terangnya.

Meskipun respon pengajar sukarela sangat tinggi, namun pemkot tetap memberlakukan kualifikasi. Kabag Kerjasama Pemkot Surabaya Ifron Hady Susanto menyatakan, pihaknya tak ingin para tutor tersebut mengajarkan teori yang salah kepada masyarakat. Untuk itu, saat mendaftar calon pengajar wajib mengisi formulir pemantauan kapabilitas. Serta simulasi singkat untuk memonitor apakah calon pengajar tersebut benar-benar layak memberi materi. “Jadi pendaftar untuk volunteer tidak serta-merta langsung bisa mengajar,” ujarnya.

Konsep rumah bahasa, kata Ifron, berbeda dengan tempat kursus bahasa pada umumnya. Yakni, peserta diberikan materi bahasa asing praktis secara sederhana yang berhubungan langsung dengan profesi masing-masing. Teknisnya, para peserta terlibat percakapan dalam grup kecil yang berisi 3-4 orang, plus 1 tutor. Jumlah peserta dalam 1 grup sengaja dibatasi dengan harapan materi lebih cepat diserap.

“Kalau terlalu banyak teori nanti malah membosankan, mengingat sasaran rumah bahasa ini seluruh lapisan masyarakat, utamanya para pelaku usaha kecil menengah (UKM), sopir taksi, pedagang serta profesi lainnya yang berhubungan dengan jasa dan perdagangan,” tutur alumnus Monash University, Melbourne, Australia ini.

Adapun jenis bahasa asing yang diajarkan dalam rumah bahasa sementara ini meliputi bahasa Inggris dan Mandarin. Namun tidak menutup kemungkinan, ke depan dengan mempertimbangkan animo masyarakat ragam bahasa akan ditambah. Untuk jam operasional, Ifron menjelaskan, setiap harinya akan dimulai pukul 9 pagi hingga 9 malam. Rentang waktu tersebut terbagi dalam beberapa sesi dimana per sesinya berlangsung selama satu setengah jam. Khusus bahasa Mandarin hanya tersedia pada Senin dan Kamis. Hal itu seiring masih terbatasnya tenaga pengajar.

Lantas bagaimana cara melakukan pendaftaran bagi yang berminat? Ifron mengatakan, masyarakat dapat mendaftar dengan cara datang langsung maupun secara online, yakni dengan mengakses website www.surabaya.go.id. Di situ, warga bisa mendapat informasi sejelas-jelasnya tentang rumah bahasa, sekaligus juga bisa melakukan registrasi. Syarat pendaftaran cukup menunjukkan kartu identitas (KTP) di rumah bahasa dan seluruh peserta tidak dipungut biaya alias gratis.

Adityo Pramono, salah seorang pengemudi taksi yang berkesempatan mengikuti 1 sesi di rumah bahasa mengaku sangat terbantu. Menurut dia, tujuan adanya rumah bahasa sangat baik dan berguna bagi dirinya dan rekan-rekan seprofesi. Pria 34 tahun ini mengakui sopir taksi yang mampu berbahasa Inggris masih sangat sedikit. Perbandingannya, dari 20 orang hanya 1 yang menguasai bahasa Inggris. “Makanya, kami sangat menyambut baik dan mendukung sepenuhnya,” kata Adityo yang asli Madiun ini.

Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser berharap rumah bahasa ini bisa dimanfaatkan masyarakat dengan sebaik-baiknya. Menurut dia, ini hanya salah satu inisiatif pemkot dalam menghadapi AFTA. Nah, untuk langkah lain yang sifatnya lebih lengkap dan holistik dari beberapa sektor, pemkot juga akan mengadakan workshop dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan serta sekretariat ASEAN. (*/arf)

Minggu, 02 Februari 2014

IMLEK DI JATIM DIPERINGATI DENGAN SEMINAR WAWASAN KEBANGSAAN


KABARPROGRESIF.COM : Perayaan Tahun Baru Imlek 2565 yang diselenggarakan masyarakat Tionghoa di Jawa Timur terlihat berbeda karena diperingati dengan menyelenggarakan seminar bertajuk “Pemantapan Wawasan Kebangsaan Jilid II”. Seminar dilangsungkan di Gedung Srijaya Jl Mayjen Sungkono Surabaya pada hari Minggu (2/2/14).

Dalam seminar ini menghadirkan pembicara antara lain Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo, S.IP, Pakar dan akademisi hukum Prof. Dr. Marwan Efendi, S.H., Prof. Dr. Tjipta Lesmana, MA dan Surya Dharma Paloh. Peserta yang berjumlah kurang lebih 600 orang ini terdiri dari Asosiasi Advokat Indonesia, Para pengusaha Jatim, Akademisi/Dosen, Forpimda Jatim, Instansi pemerintah/swasta Jatim yang terkait. Selain itu, juga mengundang beberapa tokoh-tokoh nasional seperti mantan Kasad Jendral TNI AD (purn) R Hartono dan mantan Kejati Jatim Marwan Efendi.

Pada kesempatan ini Mayjen TNI Ediwan Prabowo menyampaikan beberapa penekanan antara lain: Pertama, TNI akan mengawal Pancasila sampai titik darah penghabisan. Kedua, dengan semangat persatuan dan kesatuan, Bangsa Indonesia mampu menghadapi tantangan yang sudah ada di depan mata antara lain terorris, separatisme, korupsi, kolusi dan nepotisme. Ketiga, perlu kedewasaan dalam berpolitik, berbangsa dan bernegara. Keempat, sistim pertahanan yang kuat dicerminkan oleh kecintaan warga negara terhadap negaranya.

Bangsa kita merupakan bangsa yang sangat besar dengan mengedepankan perjuangan dan nilai-nilai luhur yang sangat tinggi. Pangdam berharap generasi muda lebih mencintai negeri sendiri daripada bangsa lain. “Bila pemuda kita menanamkan jiwa patriotisme, maka pertahanan bangsa ini akan lebih kuat. Generasi muda merupakan pilar bangsa, generasi penerus yang mempunyai tantangan ke depan, serta harus lebih banyak menghargai nilai perjuangan pahlawan yang memberi kemerdekaan,” tambah Jenderal bintang dua ini.

Disamping itu, Pangdam juga mengapresiasi prajurit TNI bersama tim tanggap bencana (Tagana) yang berhasil mengevakuasi 14 korban longsor di Jombang dengan waktu yang cukup singkat. Tak lupa Pangdam juga melakukan tali asih dengan memberi penghargaan dan bantuan kepada veteran perang. (*/arf)

Sabtu, 01 Februari 2014

Lagi, satwa KBS meninggal tak Wajar Dalam Kandang Mendadak Kejang-kejang dan Mulutnya Keluarkan Busa


KABARPROGRESIF.COM : Koleksi satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) kembali berkurang setelah seekor Kijang Barking Deer (Muntiacus muntjak) ditemukan mati di kandangnya dengan mulut berbusa, Jumat (31/1/2014) sekitar pukul 12.00 WIB.

Awalnya sejumlah pengunjung KBS melihat Kijang itu dalam kondisi kejang-kejang di kandangnya. Hal itu segera disampiakn ke petugas KBS.

Namun saat petugas KBS datang untuk memberi pertolongan, satwa itu telah mati. “Petugas belum sempat memberi pertolongan ketika Kijang itu mati,” terang Kepala Seksi Mamalia PD TSKBS, M Rofi.

Rofi menambahkan, petugas langsung melakukan pemeriksaan di kandang dan mengevakuasi jasad kijang itu ke ruang karantina satwa KBS sambil menghubungi polisi.

Sejumlah penyidik Polrestabes Surabaya yang mendapat laporan dari Satpol PP Kota Surabaya yang berjaga di lokasi, langsung berdatangan ke KBS dan melakukan olah TKP serta melakukan pemeriksaan terhadap tubuh kijang.

Sementara itu, Kasatpol PP Surabaya, Irfan Widyanto, mengaku pihaknya tak mau ambil resiko dan memilih langsung melaporkan setiap kematian satwa ke polisi. Pelaporan tersebut tidak semata karena ada kejanggalan dalam kematian Kijang koleksi KBS. “Kami telah sepakat kalau ada apapun terkait hewan mati akan selalu dilaporkan ke Polrestabes Surabaya,” terangnya. (*/arf)

Walikota Surabaya Tri Rismaharini Pertanyakan keabsahan Wawali Wisnu Sakti Buana


KABARPROGRESIF.COM: Dikabarkan mundur dari jabatan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini tak mau memberikan penjelasan detail meski sempat menjawab pertanyaan wartawan.

Bahkan jawaban tersebut terkesan membenarkan isu bahwa Walikota perempuan pertama di Surabaya tersebut akan mengambil keputusan tersebut dalam waktu dekat.
“Kalau soal itu nanti ada waktunya saya bicara. Tunggu saya sembuh,” jawab Risma ketika ditemui wartawan di Liponsos Kalijudan, Kamis (30/01/2014).

Risma yang mengaku sedang sakit juga mengakui kalau sampai saat ini dirinya merasa tidak nyaman didampingi oleh Wishnu Sakti Buana yang baru saja dilantik menjadi Wakil Walikota Surabaya. Sikap tersebut ditunjukkan Risma karena masih meragukan keabsahan proses pemilihan Wawali meski sudah mendapat Surat Keputusan (SK) dari Kemendagri dan Gubernur Jatim.“Saya mendengar masih ada masalah hukum yang belum selesai terkait wawali. Saya saja kalau sama pegawai Pemkot harus bekerja sesuai aturan,” kata Risma.

Dalam penjelasannya Walikota perempuan pertama di Surabaya ini pun menyatakan, sebagai kepala daerah, dirinya tidak ingin masalah yang sekarang sedang dipersoalkan Penitia Pemilihan (Panlih) Wawali akan menjadikan beban semua pihak termasuk dirinya.“Karena sesuai laporan yang saya terima ada prosedur yang tidak dilalui. Saya saya hanya berharap persoalan ini jangan ada masalah di belakangnya, apalagi sampai ada masyarakat yang menggugat, tentu akan menjadi beban kita semua. Malah kita juga dilaporin, keluhan soal tanda tangan yang dipalsukan,” tandasnya.

Sementara itu, terkait sikapnya yang dianggap menghilang dan tidak muncul sejak Wishnu Sakti Buana dilantik Wawali, dirinya menapik jika sengaja menghilang dan tidak datang dalam pelantikan Wishnu Sakti. Bahkan, sampai hari ini dirinya mengau masih dalam keadaan sakit dan belumbdiperbolehkan bekerja oleh dokter.“Coba tanya pembantu saya, karena memang masih sakit sampai hari ini. Bahkan hari ini saya belum boleh ngantor karena belum sehat betul,” kata Risma dengan suara serak. (*/arf)

Walikota Kembali Beraktivitas Meski Kondisinya Belum Pulih


KABARPROGRESIF.COM : Meski kondisinya belum sepenuhnya pulih dari sakit, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, kembali menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah. Walikota perempuan pertama di Surabaya ini, Kamis (30/1), mengunjungi Pondok Sosial (Ponsos) Kalijudan. Selama hampir satu jam, walikota bertemu dengan puluhan anak-anak berkebutuhan khusus yang tinggal di Ponsos tersebut.

Kepada wartawan, Walikota Risma menegaskan sebenarnya dirinya belum diperbolehkan masuk kerja oleh dokter karena masih harus beristirahat. Namun, kesempatan bertemu dengan anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki bakat-bakat luar biasa itu, disebut Risma mampu membangkitkan kembali semangatnya.

“Saya ini sebetulnya ndak boleh masuk, tenggorokanku ini masih luka. Tetapi, bertemu dengan anak-anak ini bisa memotivasi saya. Saya bisa bangkit karena cobaan saya ternyata tidak ada apa-apanya dengan anak-anak ini. Mereka ini ndak punya orang tua tetapi tetap bisa menikmati hidup,” ujar Risma dengan suara yang masih serak.

Demi melihat kedatangan walikota, puluhan anak-anak berkebutuhan khusus yang awalnya bermain bola itupun berhamburan. Mereka langsung terlihat manja, seperti anak yang lama tidak bertemu ibunya. Ada yang bersalaman lalu berpelukan, bahkan ada yang minta dibukakan donut. Mereka bahkan menangis karena tidak mau walikota pulang meninggalkan mereka. Walikota Risma menyapa mereka dan memeluk mereka satu demi satu. Termasuk Ima (12 tahun), bocah perempuan yang lumpuh sejak kecil dan kini terkulai di kursi roda. “Saya senang dan kangen bertemu ibu wali,” ujar  Ima.

“Saya dengar ibu sakit ya. Saya berdoa semoga ibu cepat sembuh,” imbuh Neneng, penghuni  Ponsos Kalijudan yang terkenal jago melukis.

Kondisi Walikota Risma memang terlihat belum sepenuhnya pulih. Wajahnya belum secerah biasanya meski senyum khasnya masih merekah. Suaranya juga terdengar serak dan pelan, tidak selantang biasanya. Kepada wartawan, dia mengaku awalnya terkena flu dan demam, imbas dari kehujanan. “Kalau malam masih batuk terus,” ujar walikota.

Dalam kesempatan tersebut, Risma juga menjelaskan banyak hal yang dalam beberapa hari ini menghiasi pemberitaan di beberapa media massa, terutama tentang hubungannya dengan Wakil Walikota (Wawali) Surabaya yang baru dilantik, Wisnu Sakti Buana (WSB). Walikota menegaskan akan segera bertemu dengan wakil walikota yang baru.

“Saya belum (ketemu). Tadi pagi saya ke kantor terus ke dokter. Nanti saya akan ketemu kalau sudah sehat. Kan ndak enak kalau ketemu sekarang nanti ketularan,” sambung salah satu nominator walikota terbaik di dunia.

Walikota juga menyampaikan bahwa secara personal, antara dirinya dengan WSB yang baru dilantik oleh Gubernur Jatim pada Jumat (24/1) tidak ada masalah apapun. Ini juga sebagai bentuk klarifikasi terkait pemberitaan yang berkembang di media bahwa hubungan walikota dengan wawali kurang harmonis. “Secara pribadi, sebetulnya saya tidak ada apa-apa (dengan Wawali),” ujarnya.

Walikota Risma menambahkan, dirinya hanya berharap segala sesuatunya berjalan sesuai prosedur. Ini menyoal adanya mekanisme pemilihan wawali di Panitia Pemilihan (Panlih) DPRD Surabaya yang tidak dilalui. “Kalau pribadi aku ndak ada masalah (dengan wawali). Tapi saya berharap itu sesuai prosedur, ada prosesnya.  Teman-teman Pemkot harus pegang itu (prosesnya), karena ini kan persoalan publik. Jangan sampai nanti imbasnya di pemerintahan,” jelasnya.

Terkait isu mundur dari jabatannya, Walikota Risma menegaskan dirinya akan menjelaskan kabar tersebut. “Nanti dilihat saja, nanti saya akan ngomong,” pungkas dia. (*/arf)