KABARPROGRESIF.COM : Duta Besar (dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Robert Blake, mengunjungi balai kota Surabaya, Senin (10/2). Robert yang hadir didampingi Konsul Jenderal AS di Surabaya, Joaquin Monserrate diterima Walikota Surabaya Tri Rismaharini bersama Sekretaris Daerah Hendro Gunawan plus sejumlah kepala SKPD.
Dalam pertemuan yang lebih kurang berlangsung satu jam itu, dubes dan walikota membicarakan banyak hal. Di antaranya, iklim kerjasama sektor bisnis, upaya penanggulangan korupsi, hingga permasalahan kebun binatang Surabaya (KBS).
Robert menilai, Surabaya adalah kota yang dinamis dan tertata dengan baik. Kondisi tersebut, menurut dia, sangat berpotensi menarik minat investor dari luar negeri. “Reputasi dan prestasi Surabaya di bawah pimpinan Walikota Tri Rismaharini sudah terdengar sampai AS. Dan sekarang ketika pertama kali berkunjung ke Surabaya, saya melihat banyak terobosan dan tata kelola pemerintahannya juga baik sehingga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakatnya,” papar Robert yang dilantik menggantikan dubes sebelumnya, Scot Marciel ini.
Robert mengatakan, Indonesia merupakan mitra strategis AS, khususnya di wilayah Asia Tenggara. Berdasar data yang dihimpun dari kamar dagang AS, sedikitnya 65 miliar dolar AS diinvestasikan di Indonesia tiap tahunnya. Untuk itu, pada kunjungan berikutnya nanti, dia berjanji akan membawa serta para pengusaha Negeri Paman Sam dengan tujuan lebih memahami iklim investasi.
Sementara Walikota Tri Rismaharini optimistis kerjasama di bidang investasi akan lebih bergairah. Pasalnya, dalam waktu dekat Surabaya akan memiliki pelabuhan baru, yakni Teluk Lamong. Pelabuhan tersebut diprediksi memegang peranan penting karena menjadi penghubung kawasan Indonesia bagian timur. Daya tampung Teluk Lamong, dikatakan walikota, tiga kali lipat lebih besar dari pelabuhan lama. “Saat ini kami sedang siapkan infrastruktur pendukungnya,” ungkap walikota yang akrab disapa Risma.
Sehubungan dengan predikat Surabaya sebagai kota jasa dan perdagangan, Risma berharap alur investasi nantinya juga lebih banyak diarahkan pada sektor tersebut. Menurut dia, Kota Pahlawan kini mulai menjadi jujugan wisatawan domestik maupun mancanegara. Angka kunjungan selalu meningkat dua kali lipat per tahun sejak 2010. Nah, berkaca dari situ, walikota berharap ada Universal Studio yang dibangun di Surabaya sebagai pusat rekreasi.
“Akan sangat bagus seandainya di sini dibangun Universal Studio. Respon masyarakat pasti sangat positif,” ujarnya. Hal tersebut mendapat tanggapan positif oleh Robert yang lantas menambahkan poin itu pada catatannya.
Ke depan, Robert mengisyaratkan kerjasama tidak hanya berkutat antar pemerintah saja. Memang, saat ini Surabaya sudah menjalin hubungan sister city dengan Seattle, AS. Bahkan, kerjasama tersebut sudah berjalan sejak 1992. Namun demikian, pihaknya mendorong kerjasama bisa diperluas mencakup sektor-sektor lainnya, hingga pada skala people to people (pribadi antar pribadi).
Dubes lulusan Harvard College tahun 1980 dan John Hopkins School of Advanced International Studies (SAIS) tahun 1984 tersebut menyatakan, tidak menutup kemungkinan kerjasama antar kebun binatang akan terjalin. Apalagi, dia menyadari sekarang ini KBS tengah didera berbagai permasalahan pelik. “Kami paham KBS tengah menjadi isu sentral belakangan ini. Dan kami sudah memahami upaya-upaya yang dilakukan pemkot yang mana itu sangat bagus,” tuturnya.
Sebagai gambaran, San Diego, Washington D.C, dan New York mempunyai kebun binatang yang sukses menjadi pusat rekreasi bagi masyarakat di sana. Robert menyatakan siap memfasilitasi koneksi kerjasama antar kebun binatang maupun menghubungkan dengan LSM pecinta satwa di AS. Dengan harapan, pengelolaan dan manajemen di KBS akan lebih baik.
Risma menyambut baik inisiatif tersebut. Dia bahkan sudah tidak sabar menjalin koneksi dengan LSM pecinta satwa AS. Menurutnya, hal itu memang berguna bagi peningkatan kualitas pengelolaan KBS. Namun, sebelum itu dia berharap izin konservasi dari kemenhut segera turun agar kerjasama apa pun tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. “Ini makanya saya berencana menemui kembali Presiden terkait hal itu,” tukas walikota yang mendapat gelar Mayor of the Month edisi Februari 2014 dari Citymayor.com. (*/arf)