Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Minggu, 23 Maret 2014

KOLONEL MARINIR SARJITO JABAT ASOPS PASMAR-1



KABAR PROGRESIF.COM : Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso memimpin serah terima jabatan (Sertijab) Asisten Operasi Pasmar-1, di ruang rapat Mako Pasmar-1, Jl. A. Yani No.1A Gedangan Sidoarjo, Jumat (21/03/2014).

Kolonel Marinir Sarjito yang saat ini masih menjabat sebagai Komandan Resimen Kavaleri-1 Marinir dilantik sebagai Asisten Operasi Pasmar-1 menggantikan pejabat lama Kolonel Marinir Y. Rudy Sulistyanto yang akan menempati jabatan baru sebagai Komandan Brigade Infanteri-1 Marinir.

Kegiatan yang dihadiri Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Suryo Aji, para Asisten Pasmar-1, para Dankolak/satlak Pasmar-1 tersebut juga dihadiri pejabat teras jajaran Pasmar-1 lainnya.

Dalam amanatnya, Komandan Pasmar-1 mengatakan jabatan Asisten Operasi Pasmar-1 merupakan jabatan yang sangat strategis dan bergengsi bagi Perwira Korps Marinir, karena dengan menjabat sebagai Asisten Pasmar-1 dapat meniti karier ketingkat yang lebih tinggi lagi.

Komandan Pasmar-1 mengucapkan terima kasih kepada Kolonel Marinir Y. Rudy Sulsityanto atas pelaksanaan tugasnya sebagai Asisten Operasi.

“Selama saya menjabat disini, terasa tidak ada hambatan sedikitpun didalam melaksanakan tugas seharai-hari, mulai dari latihan, operasi hingga penugasan, karena Asisten Operasi bisa menjabarkan apa yang menjadi keinginan saya sebagai Komandan Pasmar-1 maupun keinginan Komandan Korps Marinir,” tegasnya.

Selain itu, Komandan Pasmar-1 juga mengucapkan selamat atas jabatan baru sebagai Komandan Brigade Infanteri-1 Marinir yang rencananya Sertijab akan dilaksanakan pada hari Minggu mendatang.

Kepada Kolonel Marinir Sarjito, Komandan Pasmar-1 mengucapkan selamat atas jabatan baru sebagai Asisten Operasi Pasmar-1, jabatan tersebut merupakan amanah dari Allah SWT, sehingga tugas tersebut harus dilaksanakan semata-mata karena Ridho Allah SWT bukan karena Danpasmar-1, bukan karena Kepala Staf Pasmar-1 dan juga bukan karena Dankormar.

“Laksanakan sebaik-baiknya secara maksimal, rencanakan, evaluasi kegiatan operasi dan latihan Pasmar-1 yang kedepannya akan lebih besar lagi, yaitu untuk menghadapi latihan Armada Jaya, Latgab TNI dan penugasan-penugasan lainnya,” tegas Danpasmar-1.

Mengakhiri amanatnya Komandan Pasmar-1 mengharapkan dengan kedatangan Kolonel Marinir Sarjito sebagai Asops Pasmar-1, maka kinerja Pasmar-1 akan lebih kondusif dan lebih baik. Kepada para Asisten Pasmar-1 beserta para Dankolak/Satlak Pasmar-1 agar mendukung Asops Pasmar-1 yang baru dengan memberikan segala informasi, sehingga Asisten Operasi bisa merencanakan dengan sebaik-baiknya dan dapatmemberikan saran tindak kepada Komandan Pasmar-1 (*/arf)

Surabaya Menuju Kota Sustainble Consumption & Production



KABAR PROGRESIF.COM : Pemkot Surabaya bersama Tunas Hijau meluncurkan program From Learning to Living, Sabtu (22/3), di Graha Swaunggaling. Program ini langsung diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kementerian Lingkungan Hidup. Bersamaan dengan peluncuran program tersebut, Kota Surabaya resmi menjadi kota menuju Sustainble Consumption & Production (SCP).

From Learning to Living merupakan implementasi awal Pola Konsumsi Hijau di rumah tangga. Sekitar 200-250 keluarga di Kota Surabaya akan dipilih dan dibimbing untuk menerapkan pola konsumsi hijau. Di Bulan November akan diberikan penghargaan bagi keluarga-keluarga yang telah sukses melaksanakan pola konsumsi hijau (Green Family) beserta penghargaan-penghargaan lainnya. Program ini didukung oleh Proyek Sustainable Consumption and Production (SCP) Switch Asia Uni Eropa.

Kota SCP juga berisi program-program pola konsumsi hijau lainnya untuk mendukung terimplementasinya kebiasaan berpola hidup hijau di masyarakat. Salah satunya adalah kampanye di retail-retail untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai produk-produk ramah lingkungan (hijau) serta mendorong tersedianya lebih banyak produk hijau di retail. Memilih produk yang ramah lingkungan adalah langkah pertama dalam konsumsi hijau.

Selain bergerak langsung di level konsumen untuk membentuk kebiasaan pola konsumsi hijau, juga akan diadakan program-program dukungan implementasi  produksi dan konsumsi berkelanjutan di pemerintah dan industri.

Surabaya merupakan pilot project implementasi Green Public Procurement, yaitu pengadaan pemerintah yang memperhatikan kriteria-kriteria produk hijau. Kebijakan ini akan mendorong penerapan produksi yang berkelanjutan di industri serta tersedianya produk ramah lingkungan lebih banyak di pasar konsumen.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota memberikan apresiasi kepada semua pihak baik sekolah, masyarakat maupun lembaga dan pihak lain yang telah melakukan berbagai kegiatan mendukung pelestarian lingkungan seperti halnya penghematan energi (listrik) secara terukur.

”Pembiasaan penghematan energi tidak hanya dapat dilakukan di sekolah, melainkan juga di rumah dengan mengajak seluruh anggota keluarga ikut menghemat pemakaian energi se efisien mungkin sehari-hari. Caranya dengan mematikan semua peralatan elektronik jika sudah tidak digunakan,” ajaknya dihadapan kepala sekolah, guru, dan siswa.

Upaya menghemat pemakaian energi listrik tidak hanya dengan mematikan lampu di siang hari, lanjut Risma, tetapi juga memanfaatkan penerangan dari cahaya matahari. “Misalnya dengan memasang genteng kaca di kamar mandi, sehingga ketika lampu dimatikan pada siang hari ruangan masih bisa terlihat terang. Contoh lain adalah dengan pengecatan ruangan yang semula berwarna gelap diganti dengan warna-warna terang,” himbaunya.

Risma menambhkan sumber energi listrik yang ada di Indonesia suatu saat bisa habis, karena berasal dari sumber daya alam seperti batu bara, gas bumi dan minyak bumi yang terus dieksplorasi. Oleh karena itu, perlu upaya penghematan energi listrik berupa tindakan nyata penghematan energi.

“Gebyar hemat energi sekolah ini diharapkan dapat mengajak masyarakat melakukan penghematan energi mulai dari sekarang. Ayo, kita budayakan hidup hemat energi. Selain menghemat biaya, kita bisa menyelamatkan bumi,” harapnya.

Sementara itu, Asisten Deputi Standarisasi dan Teknologi, Kementerian Lingkungan Hidup, Nur Adi Wardoyo program ini merupakan salah satu cara untuk mengajak masyarakat mau melakukan hemat energi. Dia berharap siswa dan orang tua mereka bisa mengkampanyekan program ini, sehingga tercipta gerakan dan gaya hidup hemat energy di Surabaya. Dirinya mengaku sangat bangga atas perubahan yang terjadi di Surabaya, terutama dalam hal pengelolaan lingkungan.

“Kegiatan ini merupakan silturahmi sekaligus mengajak para masyarakat Surabaya untuk menciptakan kota yang lebih hijau, sehat, hemat energy dan berkelanjutan. Keberhasilan Kota Surabaya dalam pengelolaan lingkungan membuat Kementerian Lingkungan Hidup menjadikan Surabaya sebagai pilot preject program ini. Semoga program ini bisa berjalan dengan baik, dan kota-kota lain di Indonesia bisa mencontoh apa yang sudah dilakukan Surabaya,” pungkasnya. (*/arf


Jumat, 21 Maret 2014

Pemkot Surabaya Ditawari Kerja Sama Dengan Liverpool



KABAR PROGRESIF.COM : Kunjungan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ke Inggris pada beberapa waktu lalu, mendapatkan respon positif dari pemerintah Inggris. Parameter adanya respon positif tersebut terlihat dari kunjungan balasan yang dilakukan Kedutaan Besar Inggris di Indonesia.

Pada Kamis (20/3) kemarin, Wakil Duta Besar Inggris, Rebecca Razavi, datang berkunjung ke Balai Kota Surabaya. Rebecca ditemui Wakil Walikota (Wawali) Surabaya, Wisnu Sakti Buana di ruang kerjanya. Wawali didampingi Sekkota Surabaya, Hendro Gunawan, Asisten Sekkota II, M.Taswin dan Kabag Kerja Sama Pemkot Surabaya, Ifron Hady Susanto.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit itu, Wawali dan juga Rebecca membahas banyak hal terkait pengembangan kota Surabaya ke depan. Diantaranya adanya tawaran kerja sama serta undangan dari Kedubes Inggris kepada Pemkot Surabaya untuk datang melihat langsung kota Liverpool. Ini karena Liverpool sebagai salah satu kota pelabuhan di Inggris, dianggap memiliki banyak kesamaan dengan Surabaya, utamanya dalam hal pengembangan kota.

“Pertemuan ini untuk menindaklanjuti komunikasi ketika Bu wali ke sana. Tadi wakil Dubes Inggris  mengundang kita untuk melihat Liverpool. Karena pengembangan Surabaya sebagai kota perdagangan dan jasa memiliki banyak kemiripan dengan Liverpool sehingga memungkinkkan kerja sama. Termasuk juga pengembangan ke arah kota yang lebih ramah lingkungan,” tegas Wawali sesuai pertemuan.

Wawali mengaku sangat apresiatif terhadap tawaran kerja sama dari Wakil Kedubes Inggris tersebut. Menurutnya, Surabaya sebagai kota perdagangan dan jasa bisa belajar banyak kepada Liverpool yang notabene lebih maju. Menurut Wawali, kota yang terkenal dengan klub sepak bola Liverpool FC dan juga band legendaries The Beatles itu punya banyak potensi. Salah satunya yang kini mulai dikembangkan dan belum ada di Surabaya adalah energi laut.

“Karena itu, kita sangat menyambut baik diajak melakukan kerja sama dengan negara yang lebih maju dari Surabaya,” ujarnya.

Selain perihal pengembangan kota, pertemuan tersebut juga membahas masalah pendidikan seperti pertukaran pelajar dan juga program kesehatan. Karenanya, Wawali menganggap penting bagi Surabaya untuk melakukan kerja sama antar kota dengan Liverpool dalam bentuk sister city. Apalagi, selama ini Surabaya belum pernah menjalin sister city dengan kota-kota di Inggris.  “Saya juga tawarkan sister city dengan Liverpool karena Surabaya belum pernah bisa masuk ke Inggris. Dan ini peluang ketika mereka mengundang kita. Wakil dubesnya welcome sekali,” sambung mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini.

Dalam pertemuan yang berlangsung gayeng tersebut, rencana Pemkot Surabaya membangun angkutan massal cepat (AMC) berupa monorel dan trem, juga menjadi bahasan yang menarik. Ketika membahas AMC, Rebecca sempat menanyakan progress rencana tersebut, termasuk juga menanyakan perihal keterlibatan dari publik terkait pembangunan sistem transportasi yang diharapkan akan mengurai kemacetan di Kota Pahlawan ini.

“Kami memiliki pengalaman dalam pembangunan proyek AMC tersebut. Dan saya tahu proyek itu bukan pekerjaan sederhana, sangat complicated. Anda harus banyak berdiskusi dengan para ahli,” tutur Rebecca.

 Mendengar pernyataan tersebut, Sekkota Hendor Gunawan menimpali bahwa Pemkot Surabaya mendapatkkan dukungan dari berbagai pihak yang ingin membantu pembangunan AMC di Surabaya. “Kami mendapatkan support dari pihak World Bank,” ujar Sekkota.(*/arf)

Kamis, 20 Maret 2014

Kunjungan Wakil Dubes Inggris, Pemkot Surabaya Ditawari Kerja Sama Dengan Liverpool




 
KABARPROGRESIF.COM : Kunjungan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ke Inggris pada beberapa waktu lalu, mendapatkan respon positif dari pemerintah Inggris. Parameter adanya respon positif tersebut terlihat dari kunjungan balasan yang dilakukan Kedutaan Besar Inggris di Indonesia.

Pada Kamis (20/3) kemarin, Wakil Duta Besar Inggris, Rebecca Razavi, datang berkunjung ke Balai Kota Surabaya. Rebecca ditemui Wakil Walikota (Wawali) Surabaya, Wisnu Sakti Buana di ruang kerjanya. Wawali didampingi Sekkota Surabaya, Hendro Gunawan, Asisten Sekkota II, M.Taswin dan Kabag Kerja Sama Pemkot Surabaya, Ifron Hady Susanto.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit itu, Wawali dan juga Rebecca membahas banyak hal terkait pengembangan kota Surabaya ke depan. Diantaranya adanya tawaran kerja sama serta undangan dari Kedubes Inggris kepada Pemkot Surabaya untuk datang melihat langsung kota Liverpool. Ini karena Liverpool sebagai salah satu kota pelabuhan di Inggris, dianggap memiliki banyak kesamaan dengan Surabaya, utamanya dalam hal pengembangan kota.

“Pertemuan ini untuk menindaklanjuti komunikasi ketika Bu wali ke sana. Tadi wakil Dubes Inggris  mengundang kita untuk melihat Liverpool. Karena pengembangan Surabaya sebagai kota perdagangan dan jasa memiliki banyak kemiripan dengan Liverpool sehingga memungkinkkan kerja sama. Termasuk juga pengembangan ke arah kota yang lebih ramah lingkungan,” tegas Wawali sesuai pertemuan.

Wawali mengaku sangat apresiatif terhadap tawaran kerja sama dari Wakil Kedubes Inggris tersebut. Menurutnya, Surabaya sebagai kota perdagangan dan jasa bisa belajar banyak kepada Liverpool yang notabene lebih maju. Menurut Wawali, kota yang terkenal dengan klub sepak bola Liverpool FC dan juga band legendaries The Beatles itu punya banyak potensi. Salah satunya yang kini mulai dikembangkan dan belum ada di Surabaya adalah energi laut.

“Karena itu, kita sangat menyambut baik diajak melakukan kerja sama dengan negara yang lebih maju dari Surabaya,” ujarnya.

Selain perihal pengembangan kota, pertemuan tersebut juga membahas masalah pendidikan seperti pertukaran pelajar dan juga program kesehatan. Karenanya, Wawali menganggap penting bagi Surabaya untuk melakukan kerja sama antar kota dengan Liverpool dalam bentuk sister city. Apalagi, selama ini Surabaya belum pernah menjalin sister city dengan kota-kota di Inggris.  “Saya juga tawarkan sister city dengan Liverpool karena Surabaya belum pernah bisa masuk ke Inggris. Dan ini peluang ketika mereka mengundang kita. Wakil dubesnya welcome sekali,” sambung mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya ini.

Dalam pertemuan yang berlangsung gayeng tersebut, rencana Pemkot Surabaya membangun angkutan massal cepat (AMC) berupa monorel dan trem, juga menjadi bahasan yang menarik. Ketika membahas AMC, Rebecca sempat menanyakan progress rencana tersebut, termasuk juga menanyakan perihal keterlibatan dari publik terkait pembangunan sistem transportasi yang diharapkan akan mengurai kemacetan di Kota Pahlawan ini.

“Kami memiliki pengalaman dalam pembangunan proyek AMC tersebut. Dan saya tahu proyek itu bukan pekerjaan sederhana, sangat complicated. Anda harus banyak berdiskusi dengan para ahli,” tutur Rebecca.

 Mendengar pernyataan tersebut, Sekkota Hendor Gunawan menimpali bahwa Pemkot Surabaya mendapatkkan dukungan dari berbagai pihak yang ingin membantu pembangunan AMC di Surabaya. “Kami mendapatkan support dari pihak World Bank,” ujar Sekkota.(*/arf)

PANGDAM TERIMA PENGHARGAAN SPECIAL AWARD DARI PWI JATIM




KABAR PROGRESIF.COM : Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo S.IP beberapa waktu lalu menerima penghargaan khusus (special award, red) dari PWI Jatim yang diberikan oleh ketua PWI Jatim Bpk. Akhmad Munir, saat malam resepsi peringatan hari pers nasional dan ulang tahun PWI ke-68 beberapa waktu lalu di Hotel Shagrilla, Rabu (19/3)

Penghargaan ini diberikan kepada Panglima Mayjen TNI Ediwan Prabowo SIP, karena dinilai telah berjasa dalam menangani dampak erupsi Gunung Kelud yang terjadi beberapa waktu lalu. Penghargaan diterimanya bersama  Gubernur Jatim Soekarwo, Kapolda Irjen Pol Unggung Cahyono,, Pangarmatim Laksda TNI Agung Pramono, Bupati Blitar Herry Nugroho, Bupati Malang Rendra Kresna, Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, dan Bupati Kediri Haryanti Sutrisno.

Sinergitas antar komponen pemerintahan di Jatim  disemangati  dengan prinsip gotong royong dan kerja bersama  untuk kemanusiaan sehingga bencana  alam erupsi  Kelud  bisa tertangani  secara cepat  dan tepat  dengan efek negatif sangat minimal, katanya.  Selain para tokoh tersebut, penghargaan juga diberikan kepada beberapa tokoh nasional yang menerima PWI Jatim Award adalah Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono, dan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang. Dari tokoh daerah setempat, terdapat Asisten Ekonomi Pembangunan Sekdaprov Jatim Hadi Prasetyo, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto.

Hadir pada kesempatan tersebut Kolonel Arm Totok Sugiharto Kapendam V/Brawijaya, Letkol CHB Syahrul  Romadhan SE,MM Asmin Pangdam V/Brawijaya.(*/arf)

Rabu, 19 Maret 2014

Pemkot Siapkan UKM dan IKM Tembus Pasar Modern



KABARPROGRRESIF.COM : Pemerintah Kota Surabaya sangat serius mempersiapkan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM). Buktinya, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Rabu (19/3), di Gedung Graha Widya Bhakti STIESIA menggelar temu usaha UKM dan IKM dengan para pengelola took modern yang ada di Surabaya.

Langkah ini merupakan awal dari janji Wali Kota Surabaya untuk mengangkat kesejahteraan UKM dan IKM Surabaya. Dengan mempersiapkan produk UKM dan IKM mampu bersaing masuk di toko modern. Kegiatan ini merupakan gelombang pertama dengan melibatkan 40 UKM dan IKM yang sudah siap bersaing di pasar modern.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Widodo Suryantoro mengatakan UKM dan IKM yang sudah menjadi binaan Pemkot dan Pahlawan Ekonomi dan sudah mengantong ijin usaha. Seperti SIUP, PIRT, Sertifikasi halal dan lainnya siap bersaing memasuki pasar modern. “Kita sudah menggandeng tiga pengelola took modern yang mau menjadi tempat pemasaran produk UKM dan IKM Surabaya. Yakni Carrefour, Alfamart, dan Sakinah,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, UKM dan IKM akanm diberi materi mengenai subtansi bisnis dari ketiga pengelola took modern. Supaya mereka dapat pencerahan bagaimana bisa melakukan produksi dalam jumlah besar dalam kurun waktu yang ditentukan. Serta selalu mempertahankan kualitas produk mereka dan bagaimana membuat kemasa produk yang menarik pembeli. Nantinya, mereka bisa mengetahui apa yang harus disiapkan sebelum produk mereka masuk toko modern.

“Walaupun, kita juga sudah pernah memberikan pelatihan dan sosialisasi tentang mulai dari peningkatan kualitas produk hingga kemasan. Namun, mereka kan selama ini belum mendengat langsung dari pengelola took moder sendiri. Maka itu, melalui kegiatan ini kita beri kesempatan kepada mereka untuk mendengar informasi langsung dari pengelola toko modern,” terangnya.

Widodo menambahkan memang selama ini masih belum ada produk UKM dan IKM yang masuk di toko modern. Sebab, mereka punya standar kualitas sendiri. Nah, melalui kegiatan inilah nantinya bisa mampu menjadi referensi UKM dan IKM supaya produk mereka bisa masuk. Serta mampu memenuhi kebutuhan yang ditargetkan pengelola toko modern.

Widodo juga menyinggung mengenai proses Ijin Usaha Toko Modern (IUTM). Untuk mendapatkan IUTM, pengelola toko modern harus peduli terhadap toko-toko kecil di sekitar gerai mereka dan harus mampu memasarkan produk UKM dan IKM di gerainya. Hal ini menjadi syarat mutlak yang harus dilakukan pengelola toko modern di Surabaya. Supaya toko modern tidak mematikan toko-toko kecil disekitar gerai mereka.

“Jadi, kita belum memberikan IUTM kepada pengelola toko modern. Kita ingin tahu dulu sejauh mana kepedulian mereka terhadap program ekonomoi kerakyatan yang dilakukan Pemkot Surabaya. Apabila, mereka sudah melakukan hal tersebut, maka ijin tersebut pasti akan kita berikan. Kita mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70 tahun 2013 yang mengatur tentang 70 persen produk yang dijual toko modern harus produk lokal,” jelasnya.

IUTM menjadi sesuatu yang berharga bagi pengelola toko modern, lanjut Widodo, apabila mereka tidak segera memnuhi apa yang telah kita tentukan tentunya akan merugikan mereka sendiri. Selama ini mereka hanya memiliki ijin SIUP dan TDP.

“Saya tidak gegabah mengeliuarkan ijn IUTM. Kurang lebih toko modern 400 an yang ada di Surabaya. Untuk mendapatkan IUTM mereka juga harus melakukan kajian sosial ekonomi dan ijin prinsip. Kita mencoba untuk tidak jor-joran memberikan ijin, kita coba kendalikan dengan kepedulian mereka terhadap usaha kecil,” tukasnya. (*/arf)

Pengusaha Italia Tertarik Kerjasama dengan Surabaya




KABARPROGRESIF.COM : Reputasi Kota Surabaya tampaknya mampu menarik perhatian negara-negara besar. Setelah Duta Besar (dubes) Prancis dan atase kedubes Belanda mengunjungi Surabaya pada 12 Maret lalu, kini giliran Dubes Italia untuk Indonesia Federico Failla yang datang menemui Walikota Tri Rismaharini. Dalam lawatannya pada Selasa (18/3) di balai kota, dia membawa serta delapan perwakilan pengusaha asal Negeri Pizza.

Momen tersebut dimanfaatkan kedua pihak untuk penjajagan kemungkinan dilakukannya kerjasama. Failla mengatakan, hal yang mendasari kedatangannya kali ini adalah lantaran pihaknya menilai Surabaya sebagai pasar yang penting bagi Italia. Kota Pahlawan dipandang sebagai kota dengan pertumbuhan paling signifikan di Indonesia. “Karena itulah kami datang ke sini. Kami tertarik kerjasama di sektor otomotif/transportasi, makanan, sepatu, hingga pengelolaan sampah,” katanya.

Samuele Porsia, Direktur Italian Trade Agency, menuturkan, industri manufaktur Italia merupakan yang terbesar kedua di eropa setelah Jerman, sedangkan di dunia menduduki posisi kelima. Negara yang beribu kota di Roma tersebut juga diklaim penghasil sepatu kualitas terbaik sejagad.

Lino Paravano, pengusaha Italia yang sudah menanamkan modalnya di Jawa Timur, menambahkan bahwa dalam kurun 15 tahun terakhir, bidang manufaktur Italia tumbuh paling signifikan di antara negara-negara Eropa lainnya. “Dalam kesempatan ini, saya berharap tercipta momen kerjasama yang melibatkan perusahaan-perusahaan Italia. Tidak perlu diragukan lagi, karena perusahaan Italia mempunyai reputasi yang bagus dan terpercaya,” ujar pria yang fasih berbahasa Indonesia ini.

Menanggapi hal itu, Walikota Tri Rismaharini menyatakan pihaknya menyambut baik inisiatif Dubes Italia yang sudah memfasilitasi para pengusaha tersebut. Namun demikian, tentu tidak semua tawaran kerjasama tersebut bisa terlaksana. Realisasi kerjasama akan disesuaikan dengan kebutuhan kota.

Dikatakan Risma, saat ini Surabaya tengah fokus rencana pembangunan angkutan massal cepat (AMC). Sebagai kota jasa dan perdagangan, aktivitas ekonomi di Surabaya sudah kian padat. Sehingga tak jarang kota metropolis menjadi jujugan untuk menggelar pertemuan bisnis. “Tapi sayangnya, kami masih belum punya sarana rekreasi keluarga berupa taman hiburan. Itu juga merupakan salah satu kebutuhan kami saat ini,” kata mantan Kepala Bappeko ini.

Sedangkan di bidang lingkungan, Surabaya sudah menjalin kerjasama dengan Kitakyushu, Jepang. Sehingga yang paling memungkinkan saat ini adalah kerjasama di bidang lain seperti pelatihan manufaktur maupun bidang transportasi

Sementara Kabag Kerjasama Pemkot Surabaya, Ifron Hady Susanto menyatakan, rentetan kunjungan dari dubes-dubes negara besar ini tak lepas dari prestasi Surabaya yang mulai dikenal di kancah dunia. Kerjasama Green Sistercity dengan Kitakyushu yang terbilang sukses juga turut mengundang rasa penasaran negara sahabat untuk datang menawarkan kerjasama serupa.

Soal kerjasama sister city dengan salah satu kota di Italia, Ifron menjelaskan hingga kini masih belum ada inisiatif ke arah sana. “Sejauh ini hanya sebatas penjajagan kerjasama. Seperti dalam waktu dekat, ada kemungkinan pengusaha Italia ikut ambil bagian dalam Surabaya Great Expo (SGE), event rutin yang digelar tahunan. Serta, ada pula tawaran dari pak Dubes Italia yang mengusulkan pengembangan kapasitas pegawai pemkot berupa pelatihan di Italia,” pungkasnya. (*/arf)

Pemkab Buleleng Belajar Pengelolaan Lingkungan ke Surabaya

KABARPROGRESIF.COM : Kota Surabaya kini menjadi jujugan belajar bagi banyak kepala daerah di Indonesia, terutama dalam hal penataan kota dan pengelolaan lingkungan. Ini tidak lepas dari keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam mempercantik kota dan mengelola sampah yang berbuah banyak penghargaan. Bahkan, ketika deklarasi Indonesia Bebas Sampah pada 2020 di Surabaya pada 25 Februari lalu, Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Balthasar Kambuaya memuji Surabaya sebagai role model bagi kota-kota di Indonesia dalam hal pengelolaan sampah.

Pada Selasa (18/3) kemarin, giliran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Provinsi Bali, berkunjung ke Balai Kota Surabaya. Rombongan yang dipimpin Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana bersama Dinas Kebersihan Buleleng dan para camat, diterima langsung oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini bersama Asisten II Sekkota, M.Taswin, Kepala Dinas kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya, Chalid Buchari, Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya, Sigit Sugiharso, juga Kabag Humas Pemkot Surabaya, Muhammad Fikser.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 45 menit tersebut, Bupati Buleleng dan juga pejabat Pemkab Buleleng, banyak bertanya seputar kiat sukses Pemkot Surabaya dalam mengelola sampah, membuat taman kota, mendapatkan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, serta menggerakkan warga agar ikut berpartisipasi dalam lingkungan.

“Setahu kami, Pemkot Surabaya bisa mendapatkan beberapa CSR dari perusahaan. Apa yang harus dilakukan agar perusahaan mau memberikan CSR nya,” anya Putu Agus.

Walikota Risma lantas menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya tidak pernah meminta CSR ke perusahaan-perusahaan. Yang terjadi, banyak perusahaan yang malah menawarkan CSR nya kepada Pemkot Surabaya. Walikota mencontohkan, yang terbaru adalah kepedulian dari Bank BNI yang memberikan CSR untuk pembangunan Taman Keputih. “Kalau mereka nawari yah kami ambil. Tetapi kami tidak mau CSR dalam bentuk uang. Kami maunya dalam bentuk barang,” jelas walikota.

 Perihal banyaknya taman-taman kota yang dibangun Pemkot Surabaya, Putu Agus mengatakan bahwa dibangunnya taman di berbagai kawasan itu memungkinkan karena Surabaya memiliki lahan yang luas, tetapi bagaimana dengan Buleleng yang tidak memiliki lahan seluas Surabaya. 

Walikota Risma lantas menjelaskan bahwa pembangunan taman-taman kota bukan hanya terkait luas lahan, tetapi bagaimana menyulap lahan menjadi taman. Mantan Kepa;a Bappeko Surabaya ini mengatakan, beberapa taman kota di Surabaya dibangun di atas lahan yang dulunya merupakan pom bensin, sawah atau juga lapangan sempit.

“Ada juga bekas TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang kini jadi Taman Keputih, juga tambak yang kini menjadi Taman Bulak. Kami juga mempercantik kawasan bantaran sungai yang dulunya kumuh dan ditempai PKL, kini menjadi tamna-taman seperti di Keputran,” jelas walikota Risma.

Bupati Buleleng juga menanyakan tentang bagaimana caranya agar warga juga ikut serta dalam pengelolaan lingkungan. Mendapat pertanyaan ini, walikota mengatakan, yang terpenting dalam mengajak warga adalah keteladanan dari pemimpinnya. Walikota mencontohkan, setiap Jumat pagi, dirinya ikut bekerja bakti bersama warga dari kampung ke kampung atau juga membersihkan sungai. “Keunggulan Surabaya itu ada pada partisipasi warga nya yang luar biasa. Saya juga turun langsung untuk ikut bersih-bersih,” sambung walikota terbaik di dunia versi City Mayor Foundation ini.

Setelah pertemuan di Balai Kota, Bupati Buleleng beserta rombongan lantas melakukan kunjungan lapangan dengan meninjau keberadaan bank sampah, Instalansi Pengolahan Air Minum (IPAL) dan juga urban farming.(*/arf)

Disumpah Jabatan, 560 PNS Surabaya Diimbau Disiplin dan Profesional

KABARPROGRESIF.COM : Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya diingatkan untuk menjalankan tugas secara profesional sesuai dengan sumpah jabatan ketika mereka dilantik menjadi PNS. Implementasi dari profesionalitas PNS tersebut diantaranya dengan bekerja disiplin dan taat aturan.

Imbauan tersebut disampaikan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ketika pengambilan sumpah/janji PNS 2014 di lingkungan Pemkot Surabaya yang digelar di Graha Sawunggaling, lantai 6 kantor Pemkot Surabaya, Selasa (18/3) pagi.

Total ada 560 PNS di lingkungan Pemkot Surabaya yang diambil sumpahnya. Perinciannya, berdasarkan golongan, untuk golongan IV sebanyak 58 orang, golongan III sebanyak 154 orang, golongan II sebanyak 304 orang dan golongan I sebanyak 44 orang. Sementara berdasarkan jabatan, untuk jabatan fungsional terdirid ari guru sebanyak 231 orang dan tenaga medis sebanyak 13 orang. Sedangkan untuk non fungsional sebanyak 316 orang.

Menurut walikota, selama ini muncul kesan bahwa tidak sedikit PNS di negeri ini yang kurang profesional. Namun, stigma tersebut tidak berlaku di Pemkot Surabaya. Walikota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini mengatakan, pihak Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sudah mengakui hal itu.

“Makanya itu, buktikan bahwa kalian memang PNS yang profesional. Tidak bisa jadi PNS terus kerja enak-enakan. Kalau ingat datang pagi kalau ndak yah agak siang, tidak bisa begitu. Jadilah PNS yang baik dan melayani warga. Ingat, sumpah yang kalian ini tidak hanya disaksikan semua yang hadir di sini. Tetapi juga disaksikan Tuhan,” tegas Walikota Risma.

Walikota berharap, di tahun 2014 ini, tidak ada PNS di lingkungan Pemkot Surabaya yang diberhentikan karena bermasalah. Selama 2013, masih ada PNS yang diberhentikan. Penyebabnya, selain karena faktor disiplin juga karena faktor lainnya. “Kalau faktor disiplin tidak banyak, yang banyak itu kayak penyalahgunaan kewenangan keuangan. Atau juga nikah (dua kali) tanpa ijin,” sambung Walikota Risma.

Padahal, sambung walikota, ada banyak warga yang menginginkan menjadi PNS. Faktanya, ketika pelaksanaan tes CPNS beberapa bulan lalu, ada sekitar 10 ribu yang mendaftar. Tetapi yang diterima sekitar 400 orang saja. Karena itu, walikota berharap, PNS di Pemkot Surabaya terus berupaya untuk melayani masyarakat dengan maksimal. PNS di Pemkot Surabaya diharap tidak cepat puas meskipun, Kota Surabaya sudah mendapatkan 52 penghargaan tingkat nasional dan internasional dalam kurun tiga tahun terakhir. Walikota mencontohkan, PNS yang belum bisa menguasai bahasa asing, bisa meluangkan waktu untuk belajar di Rumah Bahasa yang berada di bangunan Balai Budaya.

“Kalau sudah terima penghargaan, jangan berhenti. Jangan cepat puas, teruslah belajar dan mengembangkan potensi supaya kita menjadi bangsa pemenang, bukan bangsa kalah. Ingat, di atas langit masih ada langit,” sambung walikota.

Sementara Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Surabaya, Mia Santi Dewi menambahkan, untuk bisa menjadi PNS yang profesional, PNS harus bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Santi juga menyebut Pemkot Surabaya tidak akan mentolelir PNS yang bermasalah. “Untuk PNS yang bermasalah, penindakannya ada prosesnya. Kalau ada kesalahan bisa ditindak atasan atau dilimpahkan,” ujar Mia Santi.(*/arf)

Selasa, 18 Maret 2014

Kelurahan Jambangan Nominasi Lomba PHBS Tingkat Nasional



KABAR PROGRESIF.COM : Kota Surabaya kembali berpeluang meraih penghargaan tingkat nasional. Kali ini dalam aspek perilaku hidup bersih dan sehat yang ditunjukkan oleh warga Surabaya, dalam hal ini diwakili warga Kelurahan Jambangan di Kecamatan Jambangan. Ya, Kelurahan Jambangan mewakili Propinsi Jawa Timur dalam lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat nasional tahun 2014. Pada Senin (17/3) kemarin, tim juri lomba PHBS tingkat nasional datang langsung ke Kelurahan Jambangan untuk melakukan penilaian.

Rombongan tim juri yang berasal dari Kementrian Kesehatan, PKK pusat, BKKBN pusat, diterima oleh Asisten IV Sekkota (bidang Kesra), Eko Hariyanto bersama Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB) Kota Surabaya, Nanis Chairani, serta tim pembina PHBS Tingkat Propinsi Jawa Timur.

Asisten IV Sekkota, Eko Hariyanto yang mewakili Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, dalam sambutannya menyampaikan tentang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih terbilang tinggi, juga penyakit infeksi menular maupun tidak menular. Menurutnya, kondisi tersebut dapat diminimalkan apabila masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat, khususnya di tingkat rumah tangga. Ini karena rumah tangga dan keluarga merupakan aset pembangunan masa depan yang perlu dijaga dan ditingkatkan kesehatannya.

“Hidup sehat menjadi kebutuhan setiap manusia. Sehat juga jadi syarat meraih kebahagiaan. Tapi pada kenyataannya, membudayakan PHBS tidak mudah. Melalui terpilihnya Kelurahan Jambangan dalam lomba PHBS Tingkat Nasional Tahun 2014, diharapkan memberi semangat warga Surabaya, khususnya warga Jambangan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan, sekaligus menjadikan PHBS sebagai perilaku sehari-hari,” tegas Eko Hariyanto.

Mantan Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya ini menyampaikan, untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat, sejak tahun 2010 Pemerintah Kota Surabaya telah rutin melakukan pengkajian PHBS rumah tangga yang melibatkan kader kelurahan siaga kelompok kerja (Pokja) PHBS. Dan dalam upaya percepatan capaian rumah tangga sehat, diperlukan adanya kerjasama dengan tim penggerak PKK serta kadernya melalui pembinaan.

“Saya ucapkan selamat bertugas kepada tim juri semoga seluruh program yang telah diagendakan dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar,” ujar Eko.

Sementara Kepala Bapemas KB Kota Surabaya, Nanis Chairani mengatakan, Kelurahan Jambangan terpilih setelah menjadi yang terbaik dalam penilaian tingkat kota, dan berlanjut di tingkat provinsi. “Penilaiannya dilakukan dari bawah dan kelurahan Jambangan dianggap bagus,” ujar Nanis.

Menurut Nanis, ada 10 indikator yang membuat Kelurahan Jambangan layak menjadi nominasi dalam PHBS tingkat nasional. Kesepuluh indikator tersebut diantaranya adanya gerakan ASI ekslusif warga, tidak merokok di rumah/lingkungan, jamban sehat, bebas jentik nyamuk, keberadaan Posyandu, dan juga mengkonsumsi sayur-sayuran. Dikatakan Nanis, pihaknya juah-jauh hari sudah berupaya membiasakan warga di sana untuk hidup bersih dans ehat melalui serangkaian sosialisasi di sekolah maupun di kelurahan.

“Para juri yang berasal dari Kemenkes, PKK pusat dan BKKBN pusat ini datang ke sini untuk mengecek langsung 10 indikator tersebut di kelurahan Jambangan. Beliau-beliau tadi mengecek ke sekolah, Posyandu, termasuk Instalansi Pengolahan Air Minum (IPAL),” sambung Nanis.

Mantan Kabag Humas Pemkot Surabaya ini menambahkan, Surabaya akan bersaing dengan enam kabupaten/kota se-Indonesia. Diantaranya Kota Malang, Denpasar dan Palembang. Nanis mengaku gembira karena respon yang ditunjukkan para juri sangat bagus.

“Warga jelsa berharap ingin juara. Mereka punya slogan Jawara (Jambangan dadi Juara). Tetapi yang paling penting adalah bagaimana membiasakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,” sambung Nanis.(*/arf)

Kelurahan Jambangan Nominasi Lomba PHBS Tingkat Nasional

 
KABARPROGRESIF.COM : Kota Surabaya kembali berpeluang meraih penghargaan tingkat nasional. Kali ini dalam aspek perilaku hidup bersih dan sehat yang ditunjukkan oleh warga Surabaya, dalam hal ini diwakili warga Kelurahan Jambangan di Kecamatan Jambangan. Ya, Kelurahan Jambangan mewakili Propinsi Jawa Timur dalam lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat nasional tahun 2014. Pada Senin (17/3) kemarin, tim juri lomba PHBS tingkat nasional datang langsung ke Kelurahan Jambangan untuk melakukan penilaian.


Rombongan tim juri yang berasal dari Kementrian Kesehatan, PKK pusat, BKKBN pusat, diterima oleh Asisten IV Sekkota (bidang Kesra), Eko Hariyanto bersama Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB) Kota Surabaya, Nanis Chairani, serta tim pembina PHBS Tingkat Propinsi Jawa Timur.

Asisten IV Sekkota, Eko Hariyanto yang mewakili Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, dalam sambutannya menyampaikan tentang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih terbilang tinggi, juga penyakit infeksi menular maupun tidak menular. Menurutnya, kondisi tersebut dapat diminimalkan apabila masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat, khususnya di tingkat rumah tangga. Ini karena rumah tangga dan keluarga merupakan aset pembangunan masa depan yang perlu dijaga dan ditingkatkan kesehatannya.

“Hidup sehat menjadi kebutuhan setiap manusia. Sehat juga jadi syarat meraih kebahagiaan. Tapi pada kenyataannya, membudayakan PHBS tidak mudah. Melalui terpilihnya Kelurahan Jambangan dalam lomba PHBS Tingkat Nasional Tahun 2014, diharapkan memberi semangat warga Surabaya, khususnya warga Jambangan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan, sekaligus menjadikan PHBS sebagai perilaku sehari-hari,” tegas Eko Hariyanto.

Mantan Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya ini menyampaikan, untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat, sejak tahun 2010 Pemerintah Kota Surabaya telah rutin melakukan pengkajian PHBS rumah tangga yang melibatkan kader kelurahan siaga kelompok kerja (Pokja) PHBS. Dan dalam upaya percepatan capaian rumah tangga sehat, diperlukan adanya kerjasama dengan tim penggerak PKK serta kadernya melalui pembinaan.

“Saya ucapkan selamat bertugas kepada tim juri semoga seluruh program yang telah diagendakan dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar,” ujar Eko.

Sementara Kepala Bapemas KB Kota Surabaya, Nanis Chairani mengatakan, Kelurahan Jambangan terpilih setelah menjadi yang terbaik dalam penilaian tingkat kota, dan berlanjut di tingkat provinsi. “Penilaiannya dilakukan dari bawah dan kelurahan Jambangan dianggap bagus,” ujar Nanis.

Menurut Nanis, ada 10 indikator yang membuat Kelurahan Jambangan layak menjadi nominasi dalam PHBS tingkat nasional. Kesepuluh indikator tersebut diantaranya adanya gerakan ASI ekslusif warga, tidak merokok di rumah/lingkungan, jamban sehat, bebas jentik nyamuk, keberadaan Posyandu, dan juga mengkonsumsi sayur-sayuran. Dikatakan Nanis, pihaknya juah-jauh hari sudah berupaya membiasakan warga di sana untuk hidup bersih dans ehat melalui serangkaian sosialisasi di sekolah maupun di kelurahan.

“Para juri yang berasal dari Kemenkes, PKK pusat dan BKKBN pusat ini datang ke sini untuk mengecek langsung 10 indikator tersebut di kelurahan Jambangan. Beliau-beliau tadi mengecek ke sekolah, Posyandu, termasuk Instalansi Pengolahan Air Minum (IPAL),” sambung Nanis.

Mantan Kabag Humas Pemkot Surabaya ini menambahkan, Surabaya akan bersaing dengan enam kabupaten/kota se-Indonesia. Diantaranya Kota Malang, Denpasar dan Palembang. Nanis mengaku gembira karena respon yang ditunjukkan para juri sangat bagus.

“Warga jelsa berharap ingin juara. Mereka punya slogan Jawara (Jambangan dadi Juara). Tetapi yang paling penting adalah bagaimana membiasakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,” sambung Nanis.(*/arf)


Senin, 17 Maret 2014

KASDAM V/BRAWIJAYA PIMPIN UPACARA 17 MARET 2014




KABARPROGRESIF.COM : Kepala Staf Kodam V/Brawijaya Brigjen TNI Asma’i memimpin pelaksanaan upacara 17-an pada hari Senin (17/3) di Lapangan Kodam V/Brawijaya.

Dalam amanat Pangdam V/Brawijaya yang dibacakan Kasdam menyampaikan tentang tugas Komando Kewilayahan, beberapa waktu yang lalu Kodam V/Brawijaya secara swadaya telah menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada korban erupsi Gunung Kelud. Selain itu Kodam V/ Brawijaya dalam usahanya merehabilitasi dan merekontruksi akibat bencana Gunung Kelud juga mengadakan Karya Bakti. Dalam Karya Bakti, banyak hal yang telah dilaksanakan, dimulai dari pembukaan akses jalan, pembersihan material vulkanik, perbaikan  rumah  warga  yang rusak, hingga membantu secara terbatas membenahi fasilitas air bersih, listrik, dan fasilitas umum yang rusak. 

Beberapa hari yang lalu, unsur Pimpinan Kodam V/ Brawijaya telah melaksanakan Rapim Kodam V/Brawijaya. Besar harapan Pimpinan Kodam V/Brawijaya kepada unsur pimpinan satuan di bawahnya untuk segera menjabarkan program dan anggaran menjadi program kerja satuan masing-masing.

Selanjutnya, terkait dengan Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, satuan jajaran Kodam V/Brawijaya diharapkan mampu secara optimal untuk melaksanakan operasi pengamanan yang dibutuhkan. Potensi kerawanan pada Pemilu 2014 yang harus menjadi perhatian kita bersama antara lain Konflik Komunal, Teror, Sabotase, Pengancaman  dan  Penculikan. 

Dalam kaitan itulah, kepada para Unsur Pimpinan, Komandan Satuan serta segenap Prajurit Jajaran Kodam V/Brawijaya untuk senantiasa memonitor setiap perkembangan situasi dan mengumpulkan keterangan terhadap potensi kerawanan pada setiap tahapan Pemilu 2014. Tingkatkan koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dalam rangka pengambilan langkah-langkah terpadu dan menyikapi setiap permasalahan.

Selanjutnya, siapkan Anggota di Satuan masing-masing untuk mengantisipasi apabila ada permintaan bantuan pasukan.  Laksanakan deteksi dini, pencegahan dini dan lapor cepat dalam menjalankan peran sebagai Bapulket dengan tetap menjaga sinergitas dalam pelaksanaan Pengamanan Pemilu 2014.
Kepada Segenap Prajurit dan PNS Kodam V/Brawijaya, agar benar-benar siap menghadapi Pemilu 2014 dengan tetap menjaga Netralitas, tidak berpolitik praktis dan berkomitmen menjaga semua pihak. Tidak mudah terhasut oleh fitnah, Black Campaign dan Money Politics, serta hindari usaha-usaha dari pihak lain untuk menyeret kita kepada politik praktis.

Bersama Rakyat, jadilah Pengawal Penyelenggaraan Pemilu 2014 yang adil, jujur, bersih dan bermartabat sesuai Peraturan atau Undang-Undang. (*/arf)