KABAR PROGRESIF.COM : Sebanyak lima orang perwakilan British Council menemui Walikota Surabaya Tri Rismaharini di balai kota, Kamis (27/3). Mereka mendiskusikan banyak hal, meliputi sistem pendidikan, pemanfaatan teknologi, olahraga hingga kemungkinan kerjasama pada sektor yang dinilai sinergi dengan program British Council.
Adrian Greer, Chief Operating Officer British Council London mengatakan bahwa Brisith Council merupakan perwakilan Pemerintah Inggris yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan. Pengoperasiannya langsung di bawah Kedutaan Besar Inggris. Sejumlah negara tercatat juga mempunyai lembaga serupa di Surabaya, seperti Prancis dan Amerika Serikat.
Greer menyatakan, reputasi Kota Surabaya kini mulai terdengar gaungnya di kancah global. Menurut dia, hal itu dikarenakan progres pembangunan Kota Pahlawan yang sangat signifikan. Tak heran jika kemudian Surabaya mulai dilirik sejumlah negara. “Nah, maksud kedatangan kami saat ini adalah untuk menjajagi kemungkinan program apa yang bisa dikembangkan di sini. Untuk itu kami perlu saran dari walikota” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Tri Rismaharini menjelaskan, sejak 2011 fokus pembangunan Surabaya terletak pada pembenahan sumber daya manusia (SDM). Makanya, pendidikan di Surabaya gratis hingga jenjang SMA.
Berbagai upaya telah dilakukan pemkot. Di antaranya memberikan beasiswa pelajar untuk melanjutkan sekolah di luar negeri. Tidak hanya siswa, guru pun juga menjadi sasaran program pengembangan kapasitas. Pemkot mengirim guru ke luar negeri dengan tiap tahunnya, dengan harapan kualitas guru Surabaya bisa lebih baik. Tahun ini, sebanyak 70 guru diutus belajar ke Busan, Korea Selatan.
Selain itu, masih kata walikota, juga ada beasiswa sesuai keahlian seperti beasiswa perawat dan sekolah pelayaran. Pada 2014 ini, pemkot memulai beasiswa pilot, pramugari, dan chef (juru masak). Semua itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM masyarakat Surabaya. “Buat apa saya membangun kota ini kalau SDM-nya belum siap,” ujarnya.
Direktur British Council Indonesia, Sally Goggin menanyakan, bagaimana kemampuan berbahasa Inggris warga Surabaya? Menjawab itu, Risma menerangkan bahwa kini kota yang dipimpinnya memang sedang mempersiapkan diri dalam hal penguasaan bahasa asing. Rumah bahasa yang baru saja diresmikan merupakan salah satu contoh upaya konkret pemkot memfasilitasi warga yang hendak belajar bahasa asing. Menurut dia, masyarakat kini dituntut mampu menguasai bahasa asing apalagi menjelang diberlakukannya ASEAN Economic Community (AEC) pada 2015 mendatang.
“Wah, kalau memperhatikan paparan walikota tampaknya semua sudah terpenuhi di Surabaya. Kami jadi bingung mencari program yang pas. Tapi, kami yakin ke depan akan ada kerjasama manis yang terjalin antara Surabaya dan British Council,” timpal Greer menjelang akhir pertemuan.
Dijumpai usai meeting, Kabag Kerjasama Ifron Hady Susanto mengatakan, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Dikatakan dia, British Council dulu sempat membuka cabang di Surabaya. Namun, sayangnya sekitar sepuluh tahun lalu, kantor tersebut tutup.
“Dengan adanya penjajagan ini, sangat mungkin British Council akan membuka kembali cabang di Surabaya. Apalagi jika melihat perkembangan Surabaya yang sangat pesat beberapa tahun terakhir. Kalau jadi dibuka kembali, maka itu akan mendatangkan keuntungan bagi kota ini, khususnya dari segi pendidikan dan budaya,” tandasnya. (*.arf)